Anda di halaman 1dari 3

MATERI 3

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi di mana adanya peningkatan PDB


(Produk Domestik Bruto) dari suatu negara atau daerah, ada peningkatan pendapatan per kapita,
dan ada peningkatan penyediaan fasilitas masyarakat serta infrastruktur.
Suatu daerah bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi kalau persentase PDB daerah
tersebut mengalami kenaikan dibanding periode sebelumnya. Baik besar maupun kecil, suatu
daerah atau negara tetap bisa dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi bila PDB-nya
meningkat.
Ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti kekayaan modal,
ketersediaan tenaga kerja, kekayaan sumber daya alam, kemajuan teknologi, dan sikap
masyarakat itu sendiri.

Ekonomi memperlancar dalam proses pembangunan ekonomi. Dilansir Encyclopaedia


Britannica (2015), pertumbuhan ekonomi proses di mana kekayaan suatu bangsa meningkat dari
waktu ke waktu. Meskipun istilah tersebut sering digunakan dalam diskusi kinerja ekonomi
jangka pendek. Dalam teori ekonomi umumnya merujuk pada peningkatan kekayaan selama
periode yang diperpanjang.

istilah pertumbuhan ekonomi diterapkan pada ekonomi yang sudah mengalami


peningkatan pendapatan perkapita. Dalam buku Ekonomi Pembangunan (2017) karya Patta
Rapanna dan kawan-kawan, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses di mana
meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Tingkat
pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi. Definisi lain
pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam periode tertertentu,
misalnya dalam satu tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari
kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu. Secara umum, pertumbuhan
ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang-barang dan jasa.

Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan produksi barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya sehingga negara
mengalami kenaikan GNP, membuat beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi lahir. Lantas,
apa saja teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi?

1) Aliran Klasik

 Adam Smith
Teori Adam Smith menyatakan bahwa suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai dengan 2
faktor utama, yakni pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan output  (GNP). Asumsi
klasik menyatakan faktor alam (sumber daya alam, tenaga kerja, modal) bersifat konstan, hingga
suatu saat nanti tingkat produksi akan mencapai kondisi optimum. 

 David Ricardo

Teori yang dikemukakan David Ricardo mirip dengan Adam Smith, dengan asumsi faktor alam
dianggap tetap, sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat hingga suatu saat tingkat
perkembangan ekonomi akan jadi rendah dan tidak berkembang.

2) Aliran Neo Klasik

 Robert Sollow-Trevor Swan

Sollow-Swan menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan


penduduk, akumulasi modal, dan kemajuan teknologi.

 Harrod-Domar

Tokoh ini berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi karena
pengeluaran investasi memengaruhi permintaan dan penawaran barang dan jasa.

3) Teori Historis

 Friedrich List

Menurut List, teori historis ada beberapa tingkatan yaitu masa berburu dan mengembara, masa
beternak dan bertani, masa kerajinan dan industri, serta masa industri dan perniagaan.

 Karl Bucher

Bucher membagi teori historis dalam 4 tingkatan, yakni rumah tangga tertutup, rumah tangga
kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.

 W.W. Rostow

Rostow membagi teori historis dalam 5 tingkatan, yakni masyarakat tradisional yang masih
mementingkan diri sendiri, prasyarat lepas landas, lepas landas (take off), tingkat kematangan
(maturity), dan masa konsumsi tinggi (high consumption).

4) Teori Schumpeter

Kalau teori yang satu ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh para
pengusaha atau enterpreneurship.  Peranan pengusaha sangat penting karena pengusaha pasti
selalu melakukan inovasi yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai