Anda di halaman 1dari 14

ARSITEKTUR KOTA

“HALAMAN MTS NEGERI GORONTALO”

OLEH :

ZHAFIRAH AIMEE FITRIMADHANIA HUSAIN


551418038
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………....... 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………….1
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………...

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………..3
2.1 Fungsi dan kegiatan PPIT…………………………...…………………………………...3
2.2 Mengidentifikasi PPIT……………………………………...……………………………
2.3 Penilaian menurut 10 prinsip perancangan kota…………………………………………5

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...9
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………9
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………10
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ruang publik merupakan ruang yang dapat mewadahi kepentingan publik atau
masyarakat umum, misalnya melakukan komunikasi dengan kolega, pertemuan
infonnal komunitas tertentu, bennain, jalan jalan, melepas lelah, melihat lihat taman
dan penghijauan, sekedar melihat orang lewat atau memperhatikan kegiatan orang
disekitar ruang tersebut, bisa jadi hanya nongkrong menyaksikan hiruk pikuk kota
sambil makan makanan kecil dan minuman yang dibawa sendiri atau beli dari
Pedagang Kaki Lima didekatnya. Ruang publik menurut Stephen Carr (1992) dapat
berupa:

 Taman umum (skala nasional seperti Monas di Jakarta, skala regional misalnya
Lapangan Simpang Lima Semarang, alun-alun yang ada di setiap kota yang
merupakan taman kota, atau taman-taman tingkungan yang berada di kawasan
pemukiman kota);
 Jalan Pedestrian berupa trotoar;
 Tempat parkir;
 Plasa atau Lapangan hijau;
 Halaman Kampus atau Sekolah;
 Atrium yang terbentuk diantara bangunan bangunan di sekelilingnya;
 Pasar pasar buah dan sayur yang menempati jalan umum sementara;
 Waterfront, Riverfront, Lakefront, dermaga.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa peran ruang publik sebagai salah satu
elemen kota dapat memberikan karakter, memiliki fungsi interaksi sosial bagi
masyarakat, kegiatan ekonoini rakyat dan tempat apresiasi budaya,sekali gus dapat
meningkatkan kualitas roang kota.

1.2. Rumusan Masalah


1. Fungsi dan kegiatan social apa yang terdapat didalamnya?
2. apa saja Persoalan-persoalan yang ada?
3. Bagaimana kualitas ruang public tersebut sesuai dengan 10 prinsip perancangan
dari Urban Design San Fransisco?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai fungsi dan kegiatan dalam ruang publik
tersebut
2. Untuk mengetahui persoalan-persoalan yang dapat terjadi di dalam ruang publik
tersebut, serta membuat analisis mengapa persoalan tersebut muncul. analisisnya di
kolom kedua. Lengkapi penjelasan-penjelasan tersebut dengan foto-foto di ruang
publik tersebut
3. Untuk mengetahui penilaian mengenai kualitas ruang kota dalam ruang publik
tersebut sebagaimana 10 prinsip perancangan kota menurut Urban Design Plan of San
Fransisco.

1.4. Fungsi
1. Penulis : menambah wawasan dan juga pengalaman penulis dalam membuat sebuah
makalah
2.Pembaca : menambah ilmu dan wawasan mengenai Urban design.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan kegiatan (Pelabuhan Perikanan Tenda) PPIT


Menurut Lubis (2000), fungsi pelabuhan perikanan dapat dikelompokkan berdasarkan
pendekatan kepentingan, sebagai berikut:
1. fungsi maritim (tempat kontak nelayan dengan pemilik kapal),
2. fungsi komersial (menjadi tempat awal untuk mempersiapkan distribusi produksi
perikanan melalui transaksi pelelangan ikan), dan
3. fungsi jasa (jasa pendaratan ikan, jasa kapal penangkap ikan, jasa penanganan mutu
ikan).
Sedangkan kegiatan yang ada di Pelabuhan perikanan Tenda ini pada umumnya yaitu tempat
pendaratan ikan, tempat perdagan perikanan.

2.2 Persoalan/Masalah pada PPIT


Belum ada Kanopi disepanjang
jalur pendaratan ikan.

Pengganti kanopi ini hanya berupa payung seperti


gambar diatas. Ataupun seperti gambar di bawah :
Tidak adanya Kanopi ini maka jalur itu terlihat semrawut
dan becek. Ditambah cahaya matahari sore menyilaukan
dikarenakan tidak ada kanopi.
Lapangan parkir dan sirkulasi Lapangan parkir belum teratur dengan baik. belum ada
portal masuk. sehingga space untuk parkir tidak
mendukung. Khususnya untuk mobil space yang
diberikan jauh dari standar.

Gambar di atas menunjukkan tempat parkir dari gerbang


masuk (biasanya untuk pengunjung/pembeli) bisa dilihat
areanya kecil.

Gambar diatas merupakan lahan parkir yang disediakan,


namun tempatnya juga kecil, sehingga tidak dapat
memuat banyak kendaraan.
Lanjut, perhatikan gambar dibawah
Gambar ini menunjukkan area parkir yang masuk
kedalam, kebanyakan mobil (pengunjung maupun
opencup pengangkut barang) akibat dari lapangan parkir
yang tidak memadai. tidak memiliki tatanan, hanya
parkir acak dimana ada space dan tidak menghalangi
sirkulasi masuk yang dilewati oleh pejalan.

Garis kuning menunjukkan sirkulasi (kendaraan/pejalan)


masuk-keluar ke dalam dermaga.
Jadi jika ada mobil opencup pengangkut melewati
sirkulasi ini cukup beresiko dengan space yang sempit.

Sampah
Tidak ada bak sampah disekitar area. Akibatnya sampah
PLASTIK berceceran dimana-mana.

Banyak juga sampah-sampah PLASTIK yang


mengapung di perairan. hal ini merusak pemandangan
dan juga ekosistem didalamnya.#Save Earth #Save
Ocean.

Belum ada pabrik es Walaupun tidak terlalu berkaitan dengan Masalah


perancangan Kota, permasalahan ini penting untuk
pengawetan ikan-ikan yang akan dijual. Fasilitasi ini
merupakan suatu hal yang didambakan oleh nelayan dan
penjual ikan di sekitar lokasi Pelabuhan Perikanan (PP)
di Kelurahan Tenda. Masalah es balok, nelayan setempat
masih memasoknya dari Sulawesi Utara.

2.3 penilaian mengenai kualitas PPIT berdasarkan 10 prinsip perancangan kota


menurut Urban Design Plan of San Fransisco.

Kenyamanan (amenity
comfort) Prinsip menekaitkan
pada kualitas lingkungan kota
dengan mengakomodasikan pola
pedestrian yang dilengkapi
dengan street furniture, tanam- Tidak
tanaman, desain jalan yang
terlindung dari cuaca,
menghindari silau, dan
sebagainya.
Tidak nyaman karena space sempit
Dan sirkulasi teracak dan tidak tertata
bagus.

Tampak yang menarik (visual


interest) menekankan pada
kualitas estetis lingkungan,
antara lain karakter arsitektur
dan Iingkungan. bangunan yang
menyenangkan. Tidak

Tidak terdapat nilai estetis Dari


lingkungan maupun bangunan.

Kegiatan (activity) Salah satu jasa dagangan. Space


Menekankan pada pentingnya diutamakan untuk berjualan
pergerakan dan dimensi
kehidupan jalan di lingkungan
kota, dengan mempromosikan
pedagang kaki lima, arcade,
lobby, dan menghindari dinding- Ya
dinding yang kosong serta ruang
parkir yang terlalu luas.
Kejelasan dan kenikmatan
(clarity and convenience)
Untuk menciptakan faktor
kejelasan dan kenikmatan, dapat
dilakukan dengan cara
meningkatkan kualitas jalur
pejalan kaki, yaitu dengan Tidak
fasilitas pedestrian yang
memiliki ciri tertentu
Tidak ada pedestrian. Kendaraan dan
manusia memiliki satu jalur sirkulasi yaitu
jalan beraspal.

Karakter khusus (character


distinctiveness) menekankan
pada identitas individual yang
berpengaruh dalam suatu
struktur ruang kota.

Tidak Layaknya pelabuhan seperti biasanya


tidak ada keunikan dari segi bangunan,
area terbuka maupun yang suatu hal yang
menjadi tonjolan tempat ini.

Prinsip ketajaman (definition)


menitikberatkan pada interfacing
antara bangunan dan ruang
terbuka suatu kawasan yang
dapat memperjelas dan Cukup
memudahkan persepsi ruang
luamya. Ketajaman ruang ini
sangat berkaitan dengan faktor-
faktor pemandangan, karakter,
serta pencapaiannya. Seperti pada gambar, sebelah kiri
merupakan bangunan dan kanan adalah
ruang luar.

Prinsip-prinsip pemandangan
kawasan (the principle of
views encompasses)
memperhatikan aspek estetik
terhadap vista lingkungan Cukup
(pleasing vistas), atau persepsi
orang pada saat melakukan Bangunan bukan karakter estetik namun
orientasi terhadap lingkungan cukup untuk menjadi penunjuk jalan dan
kota. Misalnya layout jaIan. pembatasan area sirkulasi.
penempatan bangunan, dan
massa bangunan akan
memberikan karakter estetik
serta petunjuk pencapaian bagi
masyarakat.

Variasi/kontras
(variety/contrast) Prinsip
variasi/ kontras diarahkan pada Tidak
susunan bentuk model bangunan
yang akan menjadi point of
interest di Ingkungannya

Bangunan dengan konsep modern yang


berada ditengah pelabuhan ini menjadi
kontras utama disbanding rumah atau
toko-toko di sekitarnya.
Harmoni dan kecocokan
(harmony compatibility)
Prinsip harmoni/ kecocokan
menekankan pada aspek Desain tidak terlalu memperhatikan
arsitektural dan kecocokan Tidak masalah topografi.
estetika yang berkaitan dengan
masalah topografi yang harus
diantisipasi dalam
perencanannya, baik masalah
skala maupun bentuk massanya.

Integrasi skala dan bentuk


(Scale and pattern integrated)
Prinsip integrasi skala dan
bentuk ini bertujuan untuk
mencapai skala manusia di
lingkungan kota, yang Tidak
menekankan pada ukuran, besar
bangunan dan Massa bangunan,
demikian pula dimensi estetika Balkon yang berada diatas bangunan putih
yang berhubungan dengan berkonsep modern dibuat untuk
kepekaan dan efek tekstur menikmati view pelabuhan, laut, dan
bangunan dengan skala pegunungan di sekitarnya.
pemandangan dari arah tertentu
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar Perikanan Tenda masih belum memenuhi standar dari ruang publik Kota secara
kualitatif maupun kuantitatif.untuk itu perlu peningkatan dari masyarakat sekitar dan juga
pemerintah. Dengan demikian dapat disimpulkan kualitas ruang kota tergantung dari siapa
dan bagaimana tingkat sosial mereka.
3.2 Saran
Penulis menyarankann agar adanya  dukungan yang positif dari pemerintah untuk
mengembangkan ruang kota yang memanfaatkan sumber daya manusia Dengan cara hibah dana
untuk mengimplementasikan ruang kota ini sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Dannawan, Edy (2005). Seminar Nasional PESAT 2005 Auditorium RUANG


PUBLIK DAN KUALITAS RUANG KOTA

18 Maret 2019, 13:10 [diakses 25 Maret 2020]. Tersedia dari


https://earth.google.com/web/@0.50987596,123.05961438,12.02501137a,417.494249
79d,35y,63.22133994h,0t,0r/data=ClwaWhJUCiUweDMyNzkyYjM3M2EzMjJiMD
U6MHhiYzA0Y2UxMWEyZGIyMGQ2GWxWIvVDUeA_IT0MrU7Ow15AKhlQZ
WxhYnVoYW4gUGVyaWthbmFuIFRlbmRhGAEgAQ

Anda mungkin juga menyukai