Anda di halaman 1dari 7

LARUTAN ISOTONIK, HIPOTONIK DAN HIPERTONIK

Tonisitas merupakan kemampuan suatu larutan untuk menyamakan


konsentrasi cairan yang ada di dalam dan di luar sel. Adanya kemampuan ini
terjadi karena tekanan osmosis. Tekanan osmosis adalah tekanan yang mengalami
osmosis yakni perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi melalui membran semi permeabel dimana sel melalukan ini karena sel ingin
mencapai keseimbangan.

Kemampuan tekanan osmosis ini dapat menyebabkan 3 hal yakni : Isotonik,


Hipotonik dan Hipertonik.

 Larutan Isotonik

a) Pengertian

Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat


terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain,
sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel
tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran
biologis tidak sempurna.

Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang


berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda
dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah
larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel!sel
tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan
hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum
untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama
aktifitas fisik
b) Fungsi

Larutan ini sering digunakan untuk mendukung dan menstabilkan IV


menetes dan kadang-kadang bahkan suntikan dan vaksinasi. Mempersiapkan
obat yang berbeda dan terapi natrium klorida juga dapat membantu mereka
bubar lebih merata dan menjaga konsistensi lebih seragam.

c) Contoh

Ketika plasma di sekitar sel darah adalah larutan isotonik,


dibandingkan dengan larutan di dalam sel-sel darah, sel berfungsi normal.
Larutan isotonik memungkinkan sel untuk memindahkan air dan nutrisi
masuk dan keluar dari sel. Ini diperlukan bagi sel-sel darah untuk melakukan
fungsi mereka memberikan oksigen dan nutrisi lainnya ke bagian lain dari
tubuh. Jika sel berada dalam lingkungan hipertonik, sel-sel tersebut akan
menjadi plasmolisis dan tidak akan mengandung cukup air untuk melakukan
fungsi seluler.
 Larutan Hipotonik

a) Pengertian

Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut


lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air
bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam
sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.

b) Fungsi

Digunakan dalam biologi untuk membantu ilmuwan mendeskripsikan


sel. Mengetahui osmolaritas (konsentrasi larutan dalam jumlah zat terlarut
per liter) dari larutan yang berbeda.

c) Contoh

Larutan sirup jagung dan glukosa merupakan hipertonik, karena


mengandung lebih banyak gula dari yang terdapat di sel.
d) 1.6
 Larutan Hipertonik

a) Pengertian

Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut


lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga
air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik
menyebabkan air mengalir keluar sel. %ika cukup air  dipindahkan dengan
cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga
sel tidak berfungsi lagi.

b) Fungsi

Larutan hipertonik sangat membantu dalam pengawetan makanan


karena mereka membunuh mikroba dalam paket makanan.

c) Contoh

Larutan hipertonik mungkin larutan yang memiliki konsentrasi yang


lebih besar dari zat terlarut di luar sel, dan salah satu contoh dari hal ini
adalah larutan saline digunakan dalam perawatan medis. Larutan saline
digunakan untuk memberikan cairan intravena serta untuk perawatan lensa
kontak.
 Perbedaan Ketiga Larutan
Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik adalah istilah yang digunakan untuk
membandingkan tekanan osmotic dari cairan terhadap plasma darah yang
dipisahkan oleh membrane sel. Hal ini dapat dipahami dengan menyimak apa
yang terjadi jika sel darah merah diletakkan dalam medium berbeda-beda, yaitu
air, larutan NaCl 0,9%, dan larutan NaCl 5,0%.

1. HIPOTONIK
Jika phi cairan < phi plasma darah, maka cairan bersifat hipotonik terhadap
plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran pelarut air dari cairan ke plasma
darah. Akibatnya sel darah merah akan menggembung dan dapat pecah.

2. ISOTONIC
Jika phi cairan = phi plasma darah, maka cairan bersifat isotonic terhadap
plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran keluar masuk sel sama dengan
nol. Akibatnya, sel darah merah tidak menggembung atau mengerut.

3. HIPERTONIK
Jika phi cairan > phi plasma darah, maka cairan bersifat hipertonik terhadap
plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran air dari dalam ke luar plasma.
Akibatnya, sel darah merah akan mengerut karena kehilangan air.

Kata “phi” digunakan untuk mewakili tekanan osmotik


larutan
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/com/Downloads/kupdf.net_hipotonikisotonik-hipertonik(1).pdf

James , Joyce, Colin Baker, dan Helen Swain. 2002. Prinsip-Prinsip Sains Untuk
Keperawatan. Dierjemahkan oleh : dr. Indah Retno Wardhani.

Horne , Mima M. 2000. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Diterjemahkan oleh :
Indah Nurmala Dewi. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai