Anda di halaman 1dari 6

ze FFEJ 4 (1) (2015)

Fashion and Fashion Education Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA PEMBELAJARAN


PEMBUATAN STRAPLESS SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 JAMBU

Rina Fitrianingsih ,Musdalifah

Jurusan Teknik Jasa Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas media video dan mengetahui efektivitas video
Diterima April 2015 sebagai media pada proses pembuatan strapless. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, desain
Disetujui Mei 2015 penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group Pretest-
Dipublikasikan Juni 2015 Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII sejumlah 56 siswa.
________________ Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, maka siswa kelas XII BB2
Keywords: dipilih sebagai sampel penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, angket,
Effectiveness, Video media, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan uji normalitas, uji
Making Strapless homogenitas, uji t, uji gain, dan uji efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata
____________________ pretest adalah 70.41 dan nilai rata-rata posttest adalah 84.69, hal ini berarti hasil belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 14.28, dan besar rata-rata uji gain termasuk dalam kriteria sedang
yaitu sebesar 0.48 atau 48%. Berdasarkan paparan di atas, dengan penggunaan media video dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran pembuatan strapless kelas XII SMK Negeri 1
Jambu.

Abstract
___________________________________________________________________
The aim of this study is to find out the video media validity and to find out the effectiveness of video as a
learning media in the process of making strapless. The kind of this study was the experimental study, the
research design which was used was Pre-Experimental Design with the design model One-Group Pretest-
Posttest Design. The population in this research was all of the XII graders, 56 students. Sampling method was
conducted by using random sampling simple technique, so the XII graders of BB2 was chosen as a sample
research. The collecting data methods that were used were test, quetionnaire, documentation, and observation.
While, the analyzing methods that were used were normality test, homogenity test, T test, gain test, and
efectiveness test. The result of the research shows that the pretest average score from the experimental class is
70.41, and the posttest average score 84.69, it means that there is the increasing result of study that is 14.28,
and average of gain test is included into middle criteria that is 0.48 or 48%. According to the explanation
above, the using of video media can increase the result of students’ study in the lesson of making strapless for the
XII graders of Jambu State Vocational High School.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga . FT Universitas ISSN 2252-6803
Negeri Semarang Gedung E10 Kampus Sekaran Gunung Pati
Semarang 50229
E-mail: tjp_unnes@yahoo.com

1
Rina Fitrianingsih& Musdalifah / FFEJ 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN memahaminya, sehingga membutuhkan proses


yang lama. Pembelajaran semacam ini
Prestasi belajar peserta didik di sekolah cenderung membosankan dan kadang
diindikasikan dengan permasalahan belajar dari menyebabkan siswa kurang termotivasi di dalam
siswa dalam memahami materi. Indikasi ini mengikuti pembelajaran di kelas, yang
dimungkinkan salah satunya adalah karena menyebabkan siswa kurang atau tidak
faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan memahami materi yang bersifat sukar yang
siswa merasa tidak termotivasi saat mengikuti diberikan oleh guru. Pembuatan strapless pada
pelajaran di dalam kelas, yang kemudian siswa SMK memerlukan perencanaan yang
menyebabkan siswa kurang atau tidak baik, karena strapless merupakan busana yang
memahami materi yang bersifat sukar yang memiliki tingkat kesulitan tinggi bagi siswa yang
diberikan guru baru belajar, sehingga dalam proses
Proses belajar terjadi karena adanya pembuatannya memerlukan kecakapan khusus
interaksi antara seseorang dengan diantaranya ketrampilan tangan dalam bekerja
lingkungannya, interaksi yang terjadi selama untuk menghasilkan busana strapless yang rapi
proses belajar dipengaruhi oleh lingkungannya dan bagus dalam pengerjaannya agar
yang antara lain terdiri dari murid, guru, petugas pembuatannya sesuai dengan tujuan
perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pembelajaran yang ada.
pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan Menurut Hamalik sebagaimana dikutip
fasilitas (Arsyad, 2013:1). dalam Arsyad (2013:19) bahwa pemakaian
Busana wanita merupakan salah satu media pembelajaran dalam proses belajar
mata pelajaran pada bidang studi Tata Busana mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
yang ada di SMK N 1 Jambu. Salah satu materi minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
pelajaran yang diajarkan adalah pembuatan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
strapless. Berdasarkan hasil wawancara dengan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
guru pengampu di SMK N 1 Jambu, pelajaran terhadap siswa. Salah satu ciri media
praktik pembuatan strapless di SMK saat ini pembelajaran adalah bahwa media mengandung
masih menggunakan metode belajar dan membawa pesan atau informasi kepada
konvensional yaitu dengan metode ceramah dan penerima yaitu siswa (Arsyad, 2013:79). Oleh
hanya diberikan contoh hasil jadi benda yang karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan
akan dibuat, tanpa menggunakan media lingkungan pembelajaran yang dapat menjawab
interaktif misalnya flash, video, atau power point. dan memenuhi kebutuhan belajar klasikal
Kenyataan di kelas, pemberian contoh hasil jadi dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran
benda yang diberikan biasanya terbatas, dengan medianya yang efektif. Salah satunya
misalnya hanya satu atau dua benda saja, adalah media berbasis audio-visual yaitu video.
sedangkan jumlah siswa dalam kelas terdiri dari Video merupakan suatu medium yang sangat
kurang lebih 30 anak. Oleh karena itu efektif untuk membantu proses pembelajaran,
pemberian contoh hasil jadi benda yang baik untuk pembelajaran massal, individual,
diberikan terhadap siswa kurang, siswa harus maupun berkelompok (Daryanto, 2013:86).
menunggu jika ingin melihatnya dan siswa pun Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
tidak bisa mengetahui secara terperinci proses tertarik untuk melakukan penelitian dengan
atau cara membuatnya. Pembuatan strapless judul “Efektivitas Penggunaan Media Video
yang dilakukan siswa SMK membutuhkan pada Pembelajaran Pembuatan Strapless Siswa
langkah kerja secara sistematis supaya siswa Kelas XII SMK N 1 Jambu”.
mengerti dan memahami proses membuat. Rumusan masalah dalam penelitian ini
Keadaan seperti ini membuat siswa harus adalah bagaimana validitas pembuatan media
mampu belajar sendiri dalam menganalisa dan video pembelajaran pada proses pembuatan
siswa harus berfikir mandiri dalam strapless? dan bagaimana efektivitas video

2
Rina Fitrianingsih& Musdalifah / FFEJ 4 (1) (2015)

sebagai media pembelajaran pada proses Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1
pembuatan strapless siswa kelas XII SMK N 1 Jambu yang berlokasi di Jalan Setro Jambu Kec.
Jambu?. Jambu, Kabupaten Semarang.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Populasi dalam penelitian ini adalah
mengetahui validitas media video pembelajaran seluruh siswa kelas XII Tata Busana sejumlah
pada proses pembuatan strapless dan untuk 56 siswa. Pengambilan sampel dilakukan
mengetahui efektivitas video sebagai media dengan teknik simple random sampling, hal ini
pembelajaran pada proses pembuatan strapless dilakukan dengan pertimbangan bahwa
pada siswa kelas XII SMK N 1 Jambu. kedudukan siswa dalam kelas diterapkan secara
acak tanpa melihat peringkat nilai, jenis kelamin
METODE PENELITIAN siswa, dan golongan siswa, sehingga siswa
sudah tersebar secara acak dalam kelas yang
Jenis penelitian yang digunakan pada ditentukan. Selain itu, banyaknya siswa dalam
penelitian ini adalah eksperimen. Menurut kelas sama, siswa mendapat materi berdasarkan
Sugiyono (2012:107) metode penelitian kurikulum yang sama, dan siswa mendapat
eksperimen dapat diartikan sebagai metode waktu pelajaran yang sama. Berdasarkan teknik
penelitian yang digunakan untuk mencari simple random sampling, maka dalam penelitian
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain ini dipilih siswa kelas XII BB2 sebagai sampel
dalam kondisi yang terkendalikan. Berdasarkan penelitian.
pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa Variabel bebas dalam penelitian ini
penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan adalah penggunaan media video pada
memberikan perlakuan terhadap subyek pembelajaran menjahit strapless, dengan
penelitian kemudian melihat pengaruh dari indikator: tampilan video, kebermanfaatan
perlakuan tersebut. video, kelebihan video, isi materi dan bahasa
Desain penelitian yang digunakan adalah dalam video. Sedangkan Variabel terikat dalam
Pre-Experimental Design dengan model desain penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik ,
One-Group Pretest-Posttest Design. Digunakan dengan indikator: pengetahuan siswa (pretest dan
desain ini karena terdapat pretest sebelum diberi posttest), sikap siswa saat pelaksanaan
perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui lebih pembelajaran (lembar pengamatan aktivitas
akurat karena dapat dibandingkan dengan siswa), dan keterampilan siswa dalam membuat
keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini strapless (lembar pedoman penilaian praktik).
dapat digambarkan seperti berikut : Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu tes, angket, dokumentasi, dan
Tabel 1. Desain One-Group Pretest-Posttest observasi, sedangkan untuk menganalisis data
Design menggunakan uji normalitas (untuk mengetahui
data yang diperoleh berdistribusi normal atau
Pretest Perlakuan Posttest
tidak), uji homogenitas (untuk mengetahui
O1 X O2 seragam tidaknya variansi sampel yang telah
diambil dari populasi yang sama), uji t, uji gain
Sumber: Sugiyono, 2012: 108 (untuk mencari seberapa besar peningkatan dari
Keterangan: data hasil pre test dan post test), dan uji efektivitas
O1 = Nilai pretest sebelum (untuk mengetahui tingkat efektivitas treatment
diberi perlakuan (treatment). (perlakuan)).
O2 = Nilai posttest setelah Metode tes yang digunakan pada
mendapat perlakuan (treatment). penelitian ini adalah tes formatif berbentuk
X= Perlakuan dengan menerapkan pilihan ganda sebagai penilaian aspek kognitif
proses pembelajaran menggunakan media video. (pretest dan posttest). Metode kuesioner (angket)
pada penelitian ini ditujukan untuk ahli media

3
Rina Fitrianingsih& Musdalifah / FFEJ 4 (1) (2015)

yaitu BPMP Kemendikbud Daerah Semarang Hasil uji analisis menyatakan bahwa uji
dan Dosen pakar ahli media Jurusan PKK validasi media video pembelajaran setelah
UNNES sebagai sarana untuk mengetahui layak pengujian pakar yang telah dilakukan oleh 3
atau tidaknya media video menjahit strapless, pakar yaitu dari BPMP dan 1 Dosen PKK Tata
ahli materi yaitu Dosen pakar ahli materi Busana untuk menguji media video dengan
Jurusan PKK UNNES dan Guru Tata Busana pengajuan angket yang terdiri dari 7 aspek
SMK N 1 Jambu sebagai sarana untuk penilaian yang meliputi aspek suara, aspek
mengetahui kesesuaian isi materi menjahit musik, aspek narasi, aspek video, aspek tulisan,
strapless dalam video dengan silabus yang aspek warna, dan aspek format sajian program
digunakan di SMK N 1 Jambu, dan untuk siswa video. Uji validasi materi video yang dilakukan
sebagai sarana untuk mengetahui tingkat oleh 2 pakar, yaitu 1 Dosen PKK Tata Busana
pemahaman siswa terhadap media video dan 1 Guru SMK untuk menguji materi di
menjahit strapless. dalam video dengan pengajuan angket yang
Metode dokumentasi digunakan untuk terdiri dari 2 aspek penilaian yang meliputi
memperoleh data tentang daftar siswa, aspek materi dan aspek design pembelajaran,
kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan maka didapatkan hasil bahwa media sangat
Pembelajaran, nilai tes formatif mata pelajaran layak digunakan dan isi materi dalam video
Busana Wanita pada materi Pembuatan Strapless sudah sesuai dengan materi pembelajaran
dan jadwal pelajaran. pembuatan strapless.
Metode observasi dalam penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
untuk mencari keaktifan belajar siswa saat menunjukkan bahwa media video efektif dapat
pembelajaran dengan menggunakan media meningkatan hasil belajar siswa pada
video. pembelajaran yang dilakukan di kelas sampel
Instrumen yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dapat dilihat dari
penelitian ini adalah angket dan tes. Angket perbandingan hasil pretest dan posttest sampel
yang digunakan pada penelitian ini penelitian yang digambarkan pada tabel di
menggunakan jawaban dengan skala Likert. bawah ini.
Sugiyono (2012:134) skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi Tabel 2. Data Nilai Pretest dan Posttest Sampel
seseorang atau kelompok tentang fenomena Penelitian
sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang Komponen Pretest Posttest
akan diukur dijabarkan menjadi indikator Jumlah 2
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan 28
Siswa (n) 8
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item Jumlah 19 2
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau Nilai 71.42 371.43
pertanyaan. Tes yang digunakan pada penelitian Nilai 80 9
ini berupa tes formatif berbentuk pilihan ganda. Tertinggi .00 7.14
Soal tes terdiri dari 43 butir soal. Instrumen Nilai 57 7
tersebut digunakan sebagai alat evaluasi untuk Terendah .14 1.43
mengumpulkan data pada metode tes yang Rata- 70 8
dalam hal ini adalah pretest dan posttest. rata ̅ .41 4.69
Uji validitas instrumen tes dilakukan Standar 5. 5.
dengan pengujian validitas, pengujian Deviasi (s) 78 88
reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. 33 3
Varians (s2)
.40 4.59
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sumber: Data Hasil Penelitian 2015

4
Rina Fitrianingsih& Musdalifah / FFEJ 4 (1) (2015)

Nilai posttest setelah diberikan perlakuan


100,00
menggunakan media pembelajaran video lebih 84,69

Nilai Hasil Belajar Siswa


80,00 70,41
tinggi dari nilai pretest. Penerapan media
pembelajaran dengan menggunakan media 60,00 Nilai Pretest

video saat proses pembelajaran berlangsung 40,00 Nilai Posttest

membuat peserta didik lebih tertarik serta 20,00


mudah dalam memahami materi terutama pada 0,00
pembelajaran praktik, hal ini dikarenakan Sampel Penelitian

pembelajaran pembuatan strapless dalam video Gambar 1. Grafik Hasil Belajar


sudah dijelaskan langkah kerjanya secara Sumber: Data Hasil Penelitian 2015
sistematis sesuai tujuan pembelajaran yang ada.
Media video juga memperlihatkan proses Sedangkan berdasarkan uji gain
pembuatan strapless secara nyata mulai dari awal didapatkan nilai 0.48, hal ini dapat dilihat pada
hingga akhir. Dalam hal ini guru tidak sekedar grafik di bawah ini:
memberikan pengetahuan kepada peserta didik,
Gain
melainkan memfasilitasi siswa untuk 0,60 0.48
membangun pengetahuanya sendiri dalam 0,50
(Sedang)

berfikir secara mandiri sehingga siswa dapat 0,40


memahami cara-cara membuat strapless secara 0,30
sistematis dan benar. Perpaduan gerak gambar, 0,20

suara ,dan tulisan dalam media video dapat 0,10

menambah daya tarik serta dapat memperlancar 0,00

pemahaman informasi bagi siswa. Siswa juga


Gambar 2. Grafik Nilai Gain
bisa menghentikan sewaktu-waktu video dan
Sumber: Data Hasil Penelitian 2015
memutar ulang kembali video ketika merasa
belum paham pada bagian-bagian yang mereka
anggap sulit dalam proses pembelajaran. Hal ini
Berdasarkan grafik nilai gain di atas
sesuai dengan pendapat Daryanto (2013:86)
menujukkan bahwa peningkatan rata-rata
bahwa video merupakan suatu medium yang
sampel penelitian termasuk dalam kriteria
sangat efektif untuk membantu proses
sedang. Kategori kriteria sedang ini dikarenakan
pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal,
siswa memiliki daya kemampuan menangkap
individual, maupun berkelompok. Video juga
materi pembelajaran yang berbeda-beda,
dapat menambah suatu dimensi baru terhadap
sehingga saat proses pembelajaran
pembelajaran, hal ini karena karakteristik
menggunakan media video ada beberapa siswa
teknologi video yang dapat menyajikan gambar
yang kurang memahami materi yang
bergerak pada siswa dan suara yang
disampaikan dalam media video. Hal ini sesuai
menyertainya.
dengan teori Individualized Instruction, dimana
Peningkatan hasil belajar dengan
anak itu secara individual berbeda-beda dalam
menggunakan media pembelajaran video terjadi
kemampuan dasarnya, minat, kecepatan, dan
karena siswa mendapatkan pengalaman baru
lamban belajarnya (Suryosubroto, 2009:70).
dalam menerima materi. Peningkatan rata-rata
Dalam hal ini kemampuan dasar anak atau
dari hasil pre test dan post test menunjukan bahwa
siswa dalam memahami materi dalam video
peserta didik sampel penelitian mengalami
memiliki kemampuan yang berbeda.
peningkatan sebesar 14.28 dengan rata-rata pre
Media video dikatakan lebih efektif juga
test 70.41 menjadi 84.69 pada rata-rata post test,
dipaparkan pada penelitian yang dilakukan oleh
hal ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Ahmad Maulana Izzudin (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul Efektivitas
Penggunaan Media Video Interaktif untuk

5
Rina Fitrianingsih& Musdalifah / FFEJ 4 (1) (2015)

Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Service membuktikan bahwa terdapat kecocokan hasil
Engine dan Komponen-Komponenya yang penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Maulana
menyatakan dengan adanya pembelajaran Izzudin dengan penulis, bahwa media video
menggunakan media video efektif dapat efektif dan memang benar adanya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini meningkatkan hasil belajar siswa.

PENUTUP pembelajaran pembuatan strapless sangat layak


digunakan dan isi materi video sudah sesuai
Berdasarkan hasil penelitian dan dengan materi pembelajaran pembuatan strapless.
pembahasan, dapat diperoleh simpulan bahwa Media video efektif dapat meningkatkan hasil
hasil validitas pakar media video dan isi materi belajar siswa pada pembelajaran pembuatan
video menyatakan bahwa media video strapless siswa kelas XII SMK Negeri 1 Jambu.

DAFTAR PUSTAKA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Praktik Service


Engine dan Komponen-komponennya. Semarang:
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Negeri Semarang.
Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Yogyakarta: Gava Media. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di
Izzudin, Ahmad Maulana. 2013. Efektivitas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Penggunaan Media Pembelajaran Video Interaktif

Anda mungkin juga menyukai