AKUNTANSI
SOAL-SOAL
3. Konsep pengukuran expense, selain digunakan historical cost juga current measurement,
current measurement dapat berupa:
a. Current cash equivalent, period cost, product cost
b. Opportunity cost, replacement cost, current cash equivalent
c. Selain jawaban a, juga termasuk prudent cost
d. Selain jawaban b,juga prudent cost, period cost, dan product cost
5. Penyisihan untuk suatu kerugian kontinjensi dapat dilakukan pada perhitungan laba/rugi
apabila:
a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau
telah timbul kewajiban pada tanggal neraca
b. Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar
c. Jawaban a dan b, benar
d. Kerugian mungkin terjadi dan kerugian dapat ditaksir secara wajar
6. Konsep direct costing, menyatakan biaya yang bersifat:
a. Variable yang dimasukkan dalam nilai asset yang diproduksi, sedangkan biaya tetap
merupakan product cost
b. Seperti jawaban a, dengan catatatn bahwa biaya variable yang terdapat dalam
overhead cost tidak termasuk
c. Variable saja yang dimasukkan dalam nilai asset yang diproduksi
d. Seperti c, sedangkan biaya tetap merupakan period cost
Essay
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan, Hasil usaha, dan Perubahan posisi
keuangan lainya secara wajar sesuai dengan GAAP.
b. Tujuan Umum
a. Tujuan dasar
Tujuan ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Pemakai Laporan Keuangan
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Pemakai Umum
Tujuan laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang memiliki kewenangan,
kemampuan, atau sumber kekayaan yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang
meyakini laporan keuangan sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas perusahaannya.
3. Pemakai Lain
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan
kreditor untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai potensi arus kas menurut jumlah,
waktu, dan dengan memperhatikan ketidakpastian lainnya.
4. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada para pemakai laporan
keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai ‘earning power’ (kemampuan
mendapatkan laba) perusahaan.
5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai
kemampuan manajemen menggunakan kekayaan perusahaan secara efektif dalam mencapai
tujuan utama perusahaan.
6. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang faktual dan yang dapat
ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainnya yang berguna untuk meramalkan,
membandingkan, menilai earning power perusahaan.
7. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan tentang posisi keuangan yang berguna
untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus
memberikan informasi yang menyangkut transaksi perusahaan dan kejadian lainnya yang
merupakan bagian dari siklus perolehan laba yang tidak sempurna. Current value juga harus
dilaporkan apabila perbedannya dengan historical cost cukup besar. Harta dan kewajiban harus
dikelompokkan atau dipisahkan dengan memperhatikan ketidakpastian jumlah kapan realisasi
atau likuiditasnya.
8. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan laporan laba periodik yang berguna untuk
meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Hasil bersih dari
pendapatan yang timbul dari siklus perolehan yang sempurna dan kegitatan perusahaan akibat
kemajuan kerja yang dapat dihitung sampai penyelesaian siklus perusahaan yang belum sempuna
harus dilaporkan. Perubahan nilai yang digambarkan dalam laporan yang berurutan dari laporan
posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi terpisah apabila nilainya berbeda dari segi kepastian
realisasinya.
9. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan laporan kegiatan yang berguna untuk
meramalkan, membandingkan, dan menilai earning power perusahaan. Laporan ini harus
menyajikan aspek nyata dari transaksi perusahaan yang memiliki unsur kas atau diharapkan
mempengaruhi kas. Laporan ini harus menyajikan data yang diperlukan oleh pemakai dalam
memperhitungkan dan menafsirkan laporan keuangan.
10. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk proses peramalan.
Ramalan keuangan harus disajikan apabila mereka ingin meningkatkan tingkat kegunaan laporan
bagi pemakainya.
11. Tujuan laporan keuangan bagi lembaga pemerintah dan yang bukan bertujuan untuk
mendapatkan laba adalah memberikan informasi yang berguna untuk menilai efektivitas dari
manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
12. Tujuan laporan keuangan adalah menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi
masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan, atau diukur dan merupakan hal yang penting bagi
peranan perusahaan dalam lingkungannya.
Kualitas Primer
Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) harus melekat pada informasi akuntansi.
1) Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan berkaitan
erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut dikatakan tidak
relevan. Informasi yang relevan harus memiliki nilai umpan balik (feed-back value), yakni
mampu membantu menjustifikasi dan mengoreksi harapan masa lalu. Informasi juga harus
memiliki nilai prediktif (predictive value) yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang.
Selain itu kualitas relevan juga harus mempunyai substansi tepat waktu (timeliness). Informasi
harus disajikan kepada para pemakai sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan.
2) Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi, netral, disajikan secara tepat
serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi individu-
individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi faktual dari
informasi.
Realibilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian
untuk mengevaluasi isi faktual dari informasi.
3) Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat diujinya
kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus. Contoh, keandalan
informasi harga perolehan fixed assets harus diuji berdasar data masa lalu yang terekam pada
faktur (keobyektifan). Tetapi keandalan informasi tentang depresiasi aktiva tetap itu adalah
berdasarkan konsensusa mengenai metode depresiasi yang digunakan, taksiran nilai residu, dan
taksiran umur ekonomis.
5) Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti adanya
kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.
b. Sebutkan pula kualitas sekunder!
Jawab:
Kualitas Sekunder
1) Keberdayabandingan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan
antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan
horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda
(perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.
2) Konsistensi. Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi
apabila mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-
kejadian serupa, dari periode ke periode.
b. Apakah general objectives dan quality objectives seperti yang diuraikan pada buku
tersebut!
Jawab:
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencapai laba dengan maksud:
3. Menafsir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menafsir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
4.Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut:
1. Relevance
Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam proses
pengambilan keputusan.
2. Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang
dimengerti para pemakainya.
3. Verifiability
Hasil akuntansi harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang
sama.
4. Neutrality
Laporan akuntansi netral terhadap pihak-pihak yang berpentingan. Informasi dimaksudkan untuk
pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
5. Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat
yang tepat.
6. Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip
yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
7. Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para
pemakai.
Dengan dasar ARS 7 tahun 1970 dikeluarkan APB Statement no.4 ‘Basic Conscept and
Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises’ dengan
tujuan:
a. sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik akuntansi, membantu
memecahkan masalah akuntansi dan memandu pengembangan akuntansi
keuangan pada masa yang akan datang.
b. meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi keuangan, sifat dari proses
dan kekuatan yang membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan dalam
menyediakan informasi yang dibutuhkan.
13. Menurut APB Statement No. 4 hanya ada dua kelompok tentang keuangan, sebutkan!
Jawab:
Pengguna informasi keuangan diklasifikasikan menjadi dua kelompok: (1) mereka yang
memiliki kepentingan langsung dalam perusahaan dan (2) orang-orang dengan
kepentingan tidak langsung. APB Statement No. 4 lebih jauh menyatakan bahwa
pengguna laporan keuangan harus berpengetahuan dan harus memahami karakteristik dan
keterbatasan laporan keuangan. Akhirnya, dan dalam perjanjian dengan ASOBAT,
laporan keuangan itu dipandang sebagai tujuan umum sebagai lawan yang berorientasi
pada kelompok pengguna terbatas.
14. Financial Accounting dibentuk oleh lingkungannya menurut APB Statement No. 4
sebutkan!
15. Perubahan posisi keuangan (asset, liabilities, dan capital) menurut APB Statement No.
4
disebabkan oleh external dan internal events.jelaskan masing-masing events dimaksud!
Jawab:
16. Setelah perusahaan transportasi Blue Smoke membeli sebuah becak bermotor, diketahui
bahwa becak bermotor tersebut memerlukan perbaikan. Blue Smoke mencatat pembelian
tersebut dengan:
2. Expense Rp 10.000
Goodwill Rp 10.000
Diminta:
Gunakan langkah-langkah dari The Traditional Approach to Decision Making untuk
menentukan Amortisasi yang mana yang dapat digunakan Blue Smoke.
17. Pada 1 Februari 1986 seorang mahasiswa bertemu (berkenalan dengan seorang
mahasiswi). Selanjutanya mahasiswi itu menjadi pacar sang mahasiswa.
Pada 26 Juni 1986 mahasiswi dan orangtuanya memberitahu kepada si mahasiswa bahwa
dirinya (mahasiswi tersebut) telah hamil.
Diminta:
Dapatkah si mahasiswa mengukur bahwa dia telah mempunyai utang pada 26 Juni 1986
tersebut?
Gunakan tiga ukuran kriteria dan tentukan mengapa kejadian tersebut sesuai atau tidak
sesuai dengan Kriteria tersebut.
18. Dalam pengukuran laba terdapat antara lain suatu pendekatan semantik, yaitu pendekatan
terpeliharanya kemakmuran (wealth maintenance approach).
a. Terangkan apa yang dimaksud dengan wealth maintenance concept of income diatas!
Jawab:
- atas dasar konsep kapital sebagai tingkat kemakmuran, maka laba merupakan aliran
kemakmuran yang dapat di konsumsikan (dinikmati) selama satu periode, tanpa
mengurangi tingkat kemakmuran sebelumnya. Dengan demikian laba dapat diukur
dari selisih antara tingkat kemakmuran pada akhir periode dengan tingkat
kemakmuran pada awal periode [ Laba = total aktiva neto (akhir periode)- kapital
yang diinvestasikan (awal periode)]. Konsep pengukuran laba ini disebut dengan
konsep mempertahankan kapital/kemakmuran (wealth or capital maintenance
concept).
b. Sebutkan enam metode pada pendekatan terpeliharanya kemakmuran!
c. Sebutkan beberapa kelemahan konsepsional (4 saja) apabila digunakan pendekatan
kapitalisasi!
20. Konsep berdasarkan cost or market whichever is lower (comwill) tidak termasuk baik
dalam output value maupun input value.
a. Sebutkan enam jenis input value dan tiga jenis output value!
Jawab :
Dasar penilaian aktiva ada 2 macam : nilai keluaran (output values) dan nilai masukan (input
values)
b. Konsep comwill ini tidak diterima dalam teori akuntansi, jelaskan mengapa?
Jawab:
21. Sebutkan empat maksud dan tujuan ingin di bahas oleh Trueblood Committee!
Jawab
tujuan versi Trueblood Committee
Komite yang diketuai oleh Robert M. Trueblood dibentuk oleh AICPA pada tahun 1971
mendapat tugas untuk menyempurnakan dan mengembangkan tujuan pelaporan yang telah
dihasilkan oleh APB. Komite Trueblood menjabarkan tujuan APB No. 4 ke dalam dua belas
butir tujuan yang saling berkaita secara hierarkis dengan menunjukkan empat aspek yang
melekad pada tiap tujuan yaitu: Dalam laporanya komita ini ingin menentukan :
22. Sebutkan tujuan laporan keuangan untuk lembaga pemerintahan dan nonprofit!
Jawab:
- Menilai Kemampuan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan nirlaba dibuat untuk menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para donatur, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Laporan keuangan ini memiliki kepentingan
bersama dalam rangka menilai beberapa hal seperti:
Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan
jasa tersebut.
Cara manajer melaksanakan tanggungjawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka
b. Menyajikan Informasi
Laporan keuangan dibuat untuk menyajikan beberapa informasi mengenai beberapa hal seperti:
Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva
bersih.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan
hubungan antara keduanya.
Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.
Usaha jasa suatu organisasi.
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam suatu
laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang lain.
Accounting Media – Dengan munculnya entitas ekonomi dan bisnis syariah di Indonesia, maka
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) telah menyusun tujuan laporan keuangan entitas syariah (2006)
sebagai berikut.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Di samping itu, tujuan lainnya adalah:
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi asset, kewajiban,
pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana
perolehan dan penggunaannya.
4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik
dana syirkah temporer, dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi social entitas
syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.