Bab 1 PDF
Bab 1 PDF
Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
BAB 1
AKUNTANSI DAN BISNIS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
2
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
3
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
4
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Gambar 1-1
Jenis Informasi Yang Diperlukan
Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan
INFORMASI
Sumber: Anthony (1989). Accounting Taxes and Cases. Irwin Publishing, Inc. Cincinatti.
5
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Alokasi Modal
6
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
BNI, Tbk dapat memuaskan investor, maka para investor dari Amerika akan
membeli saham perusahaan-perusahaan tersebut. Ini berarti terjadi aliran
modal dari Amerika Serikat ke Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada
penyediaan dana dalam bentuk kredit dari lembaga keuangan dan perbankan.
Kreditur akan cenderung mengalokasikan atau memberikan kredit pada
perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja dan prospektif yang baik,
karena kreditur menginginkan kepastian pengembalian kredit yang diberikan
berikut dengan bunganya.
PENGERTIAN AKUNTANSI
7
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
semua belanja yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan uang yang
diterima dari suaminya. Dari perhitungan tersebut Ny. Mery memperoleh
informasi tentang kondisi keuangannya, misalkan terdapat surplus atau
kelebihan dana, dimana jumlah uang yang diterima dari suaminya lebih besar
dari jumlah perbelajaan. Informasi ini sangat berguna bagi Ny. Merry dalam
mengambil keputusan. Terdapat berbagai alternatif penggunaan surplus dana,
diantaranya membeli tambahan peralatan rumah tangga, mengganti TV,
membeli perhiasan, atau melakukan investasi dalam bentuk tabungan atau
deposito, atau membeli saham di pasar modal.
Pada kondisi yang lain, Tn. Marah Denai adalah seorang bendaharawan
mesjid yang sedang membangun ruang perpustakaan. Sumber pendanaan
pembangunan perpustakaan berasal dari sumbangan para dermawan,
masyarakat atau jamaah mesjid tersebut. Oleh karena uang untuk
pembangunan perpustakaan berasal dari sumbangan masyarakat, bukan uang
pribadi Tn. Marah Denai, maka Tn. Marah Denai perlu membuat catatan-catatan
tentang jumlah uang yang diterima dan yang dibayarkan untuk pembelian
bahan-bahan dan upah serta pengeluaran lainnya. Catatan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari disebut dengan buku kas. Untuk mendukung catatan
pembukuan yang dibuatnya, ia mengumpulkan semua bukti pengeluaran
sehubungan dengan pembangunan perpustakaan tersebut. Dari catatan
pembukuan tersebut, setiap minggu Tn. Marah Denai membuat laporan
penerimaan dan pengeluaran kas pembangunan perpustakaan untuk
dilaporkan kepada jamaah setiap hari Jum’at, sebelum Khatib menyampaikan
khotbah. Di samping melaporkan kondisi keuangan yang ada, berdasarkan data
keuangan dan kondisi pekerjaan fisik perpustakaan yang dibangun, Tn. Marah
Denai juga menyampaikan pula prakiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
menyelesaikan pembangunan perpustakaan. Segera setelah melaporkan posisi
keuangan tersebut Tn. Denai merasa bangga dan lega karena ia telah mampu
mempertanggungjawabkan dana-dana pembangunan perpustakaan yang
dikelolanya. Perasaan bangga, lega akan terpuaskan bilamana laporan tersebut
dapat dipahami para jamaah, dan jamaah memberikan tambahan infaq, sadoqah
dan sumbangan.
Ilustrasi di atas, memperlihatkan bahwa Ny. Mery dan Tn. Marah Denai
sama-sama menyelenggarakan pencatatan atas uang yang dikelolanya. Pada
hakikatnya mereka telah menyelenggarakan akuntansi, walaupun dalam
bentuk sederhana karena belum menerapkan sistimatika dan metode-metode
yang umum digunakan di dalam akuntansi. Keduanya menyelenggarakan
akuntansi dalam kepentingan yang berbeda. Ny. Mery sebagai ibu rumah tangga
menyelenggarakan catatan akuntansi untuk kepentingan pribadinya, yakni
mengatur keuangan rumah tangganya, bukan untuk dipertanggungjawabkan
kepada pihak lain. Sedangkan Tn. Marah Denai mempergunakan catatan
8
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
9
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
10
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
harus dicatat. Misalnya apakah suatu aset tetap yang dibeli secara harus dicatat
dengan harga wajarnya saat diperoleh atau dengan nilai seluruh pembayaran
yang dilakukan.
Setelah transaksi diidentifikasi dan diukur, tugas akuntansi selanjutnya
adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut kedalam buku-buku harian,
kemudian mengelompokkannya dalam akun-akun atau pos-pos yang sejenis,
yang selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga transaksi-transaksi tersebut
dapat diikhtisarkan dan dilaporkan dalam bentuk laporan atau informasi
akuntansi. Laporan akuntansi yang ditujukan untuk pihak di luar perusahaan
disebut dengan laporan keuangan, yang terdiri dari neraca atau laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi atau laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan-catatan atas laporan keuangan
(PSAK No. 1). Sedangkan informasi akuntansi untuk keperluan pihak internal
disebut dengan informasi akuntansi manajemen. Termasuk dalam informasi
akuntansi manajemen ini, antara lain adalah anggaran dan laporan pelaksanaan
anggaran atau laporan prestasi.
Laporan keuangan atau informasi akuntansi yang disajikan kepada pihak
luar yang berkepentingan dengan perusahaan (investor dan kreditur) akan
dipergunakan sebagai bahan pengambilan keputusan-keputusan ekonomi oleh
yang bersangkutan. Informasi akuntansi akan bermanfaat sebagai bahan
pengambilan keputusan, jika sebelumnya dilakukan analisis dan interprestasi.
Analisis adalah menghubungkan angka-angka dari suatu pos laporan dengan
pos lainnya atau angka dalam satu laporan dengan angka dalam laporan yang
lain atau dengan angka tahun sebelumnya, dan dapat juga dengan angka
perusahaan lain dalam industri yang sama, sehingga laporan atau informasi
tersebut lebih mempunyai arti. Misalnya angka laba kotor sebesar Rp 150
juta dihubungkan dengan angka penjualan Rp 750 juta. Ini berarti bahwa
kemampuan perusahaan menghasikan laba kotor dari penjualan yang
dilakukannya pada periode bersangkutan adalah 20% (Rp 150 juta : Rp 750
juta). Apabila dengan cara yang sama dilakukan terhadap laporan tahun lalu,
memperlihatkan angka sebesar 25%. Dengan membandingkan kedua angka
persentase ini dapat disimpulkan, bahwa tingkat efisiensi perusahaan tahun ini
menurun dibanding dengan tahun lalu. Berdasarkan angka-angka tersebut
pengambil keputusan melakukan interpretasi terhadap kemungkinan yang akan
terjadi di masa datang, sehingga dapat dirumuskan suatu alternatif keputusan
yang terbaik guna mengatasi kondisi yang terjadi dan yang akan terjadi di masa
datang. Bagi manajemen perusahaan, keputusan yang perlu mereka ambil
adalah agar penurunan efisiensi tidak terus berlanjut dan berupaya agar tingkat
efisiensi paling tidak kembali kepada keadaan semula.
11
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
PROFESI AKUNTANSI
12
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
13
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
tersebut memiliki etika. Etika tidak seluruhnya dapat dilihat, seperti kejujuran
seseorang dalam melaksanakan profesi atau pekerjaannya. Oleh karena itu
setiap orang diharapkan untuk menjunjung tinggi etika.
Dalam profesi akuntansi etika juga menjadi tonggak kepercayaan
masyarakat terhadap profesi akuntansi. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengeluarkan Kode Etik Akuntan yang menjadi pedoman bagi setiap akuntan
anggota IAI dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan. Salah satu prinsip
etik yang dikeluarkan oleh IAI adalah sikap independensi, yang berarti bahwa
akuntan dimana pun profesinya harus menjalankan sikap yang tidak
terpengaruh oleh pihak manapun dalam menjalankan tugasnya. Bila seorang
akuntan tidak independen, maka ada pihak yang berkepentingan dengan hasil
kerja akuntan tersebut akan dirugikan, karena hasil kerja akuntan bukan hanya
dikonsumsi oleh manajemen perusahaan, tetapi juga oleh investor, calon
investor, kreditur dan calon kreditur. Jika ini terjadi, maka masyarakat tidak
akan percaya pada profesi akuntan. Khusus untuk akuntan publik disamping
harus mematuhi kode etik akuntan yang dikeluarkan oleh IAI juga harus
mematui etika profesi yang dikeluarkan oleh IAPI.
Warren (2005) mengemukakan tiga prinsip etika yang dapat dijadikan
pedoman dalam berperilaku etis, yaitu:
1. Hindari pelanggaran etika yang kecil-kecil. Pelanggaran etika yang kecil-kecil
tampaknya tidak berbahaya, namun hal itu dapat mendorong kita pada
kondisi yang berbahaya pada suatu waktu karena kemungkinan akan
melakukan pelanggaran etika yang lebih besar.
2. Pusat perhatian pada reputasi jangka panjang. Dilema etika umumnya terjadi
jangka pendek, disaat kita dihadapkan pada kondisi, dimana jika kita tidak
melakukannya kita “terancam”, misalnya kehilangan jabatan, dikucilkan dan
sebagainya. Akan tetapi bila kita ikut dalam kondisi ini, berarti kita
mengorbankan reputasi jangka panjang. Oleh karena itu, bila menghadapi
tekanan etika, alihkan perhatian pada reputasi jangka panjang, reputasi
jangka panjang jauh lebih berharga dari mengorbankan etika sekarang.
3. Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bagi diri anda bila
berpegang pada perilaku etis. Dalam organisasi yang etikanya lemah, manajer
yang tidak mampu mendukung manajemen yang bertindak tidak etis, maka
manajer tersebut akan menghadapi berbagai dilema, antara lain kontiniutas
karir, kehilangan pekerjaan dan lainnya. Karena itu, bersiaplah menghadapi
kondisi demikian. Jika anda siap, maka tekanan tersebut akan dapat diatasi,
dan dikemudian hari anda menjadi pemenang.
14
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
PRINSIP AKUNTANSI
15
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Entity concept
Pada konsep ini suatu perusahaan atau organisasi dipandang berdiri sendiri
terpisah dari pemilik dan kreditur lain yang memberikan dana, sehingga data
keuangan dapat disiapkan untuk perusahaan tersebut sebagai suatu entitas
yang berdiri sendiri. Transaksi yang berhubungan dengan pemilik dan kreditur
harus diperlakukan sebagai transaksi bisnis, dengan kata lain, setiap sumber
dana yang diperoleh dari pemilik dan kreditur, dan sebaliknya yang dibayarkan
kepada pemilik dan kreditur harus dicatat sebagai penambah atau pengurang
hak-hak mereka di dalam perusahaan. Akuntan manajemen yang bekerja dalam
perusahaan perseorangan hanya bertanggungjawab melakukan pencatatan atas
transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan secara individual.
Cost concept
Konsep ini, menghendaki semua transaksi harus dicatat sebesar harga
pertukarannya, yang merupakan harga riel yang terbentuk dalam suatu tawar
menawar, atau sering juga disebut harga yang terjadi dari transaksi yang
independen (arm’s length transaction). Dalam teori ekonomi transaksi
terbentuk akibat pertemuan permintaan dan penawaran, atau keseimbangan
harga. Suatu mesin yang ditawarkan penjual seharga Rp 2.500.000 kemudian
ditawar oleh pembeli dan disepakati harga jual belinya Rp 2.250.000, maka
mesin ini dicatat dengan harga Rp 2.250.000. Bila harga pasar umum mesin
tersebut setelah dibeli adalah Rp 3.000.000 maka mesin tersebut tetap dicatat
dengan nilai Rp 2.250.000 bukan Rp 3.000.000 karena harga yang timbul dalam
pertukaran adalah Rp 2.250.000. Konsep beban (cost concept) ini juga
melibatkan konsep objektivitas (objectivity concept), dimana konsep
objektivitas ini menghendaki bahwa laporan keuangan harus dapat dibuktikan,
karena itu setiap transaksi harus didasarkan pada bukti yang objektif. Harga
pertukaran merupakan bukti yang objektif, dan harga terbaik antara penjual
dan pembeli.
Fair valueConcept
Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi relevan dalam pengambilan
keputusan, salah satunya adalah informasi mengenai nilai kekayaan
perusahaan. Oleh karena itu standar akuntansi menghendaki agar aset dan
liabilitas disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai wajar (fair value).
Dengan penerapan nilai wajar, maka setiap periode pelaporan pengguna
16
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Pemilik (investor)
Para pemilik atau pemegang saham berkepentingan untuk mengetahui sampai
seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan laba atas modal yang
ditanamkan di perusahaan, serta perkembangan atau perubahan dari aset,
liabilitas dan modal perusahaan yang menjadi milik mereka. Informasi ini hanya
dapat diperoleh melalui informasi akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan
yang bersangkutan. Informasi ini dapat digunakan oleh pemilik untuk
mengambil keputusan mengenai tetap atau tidaknya mereka mempertahankan
pemilikannya di dalam perusahaan.
Calon investor
Calon pemilik atau investor berkepentingan terhadap informasi akuntansi
perusahaan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan
memberikan hasil (pengembalian modal – return on equity) pada investor atau
apakah aset yang akan diinvestasikan pada perusahaan tersebut dapat
menghasilkan imbalan keuangan yang lebih besar dibandingkan jika
diinvestasikan pada perusahaan lain atau didepositokan. Informasi yang
diperoleh dapat dijadikan keputusan apakah akan melakukan investasi pada
perusahaan tersebut atau tidak.
17
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
tepat pada waktunya, dan untuk menilai berapa besarnya risiko yang mungkin
timbul. Informasi ini hanya dapat diperoleh melalui informasi akuntansi yang
dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan.
Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap informasi akuntansi terutama untuk
tujuan perumuskan kebijakan keuangan, suku bunga, fiskal dan perencanaan
pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan dunia usaha termasuk
perusahaan kecil menengah, dan untuk menetapkan berapa besarnya pajak
terhutang, baik pajak penghasilan, maupun pajak pertambahan nilai dan pajak
lainnya. Di samping itu juga menilai seberapa jauh perusahaan telah mematuhi
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, terutama yang
menyangkut penggunaan dana yang bersumber dari bantuan pemerintah.
Manajemen
Bagi manajemen informasi akuntansi terutama berguna sebagai alat
pertanggung-jawaban kepada pemilik (pemegang saham) dan kreditur atau
bank atas pengeleolaan perusahaan. Di saimping itu juga berguna untuk
menilai prestasi yang telah dicapai dan sebagai dasar untuk membuat
perencanaan, pengorganisasian kegiatan serta sebagai alat pengendalian.
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
18
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Auditing
Bidang akuntansi ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas
(independent audit) terhadap asersi manajemen. Tujuan utama diadakannya
audit adalah agar asersi yang disajikan manajemen dapat dijamin kelayakan
atau kewajarannya. Audit terbagi atas tiga jenis, yakni audit laporan keuangan,
audit ketaatan dan audit operasional. Audit atas laporan keuangan bertujuan
untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen. Ukuran
yang digunakan untuk menilai wajar tidaknya laporan keuangan adalah prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Audit ketaatan adalah audit yang bertujuan
untuk menilai tingkat kepatuhan suatu organisasi terhadap perjanjian, sistem
dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan audit operasional
adalah audit yang bertujuan untuk menilai tingkat efektivitas dan efisiensi suatu
organisasi (perusahaan).
Audit dilakukan oleh akuntan independen, dalam hal ini adalah Kantor
Akuntan Publik (KAP), yaitu suatu lembaga auditor independen yang dijalankan
oleh akuntan publik, yang mendapat izin dari Menteri Keuangan. Sedangkan
audit terhadap laporan keuangan instansi pemerintah dilakukan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
19
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Penganggaran (Budgeting)
Bidang akuntansi ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan
perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu di masa datang, biasanya satu
tahun atau lebih serta analisis dan pengendaliannya. Media yang dapat
menggambarkan rencana tersebut adalah anggaran.
20
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
usaha dari badan usaha. Berikut ini akan dijelaskan bentuk-bentuk badan usaha
sebagai berikut:
4. Koperasi, adalah badan usaha yang didirikan oleh orang seorang atau
badan-badan hukum koperasi atas dasar kesamaan kepentingan ekonomi,
dan bukan merupakan perkumpulan modal, seperti badan usaha lain.
Koperasi yang dimiliki orang seorang disebut dengan koperasi primer,
sedangkan yang dimiliki oleh badan-badan hukum koperasi disebut
21
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
22
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
KEGIATAN PERUSAHAAN
Secara skematis kegiatan usaha perusahaan dapat dilihat pada gambar 1-2 di
halaman berikut. Akuntansi berfungsi mengakumulasi semua arus kegiatan
23
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
24
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
Gambar 1-2
Arus Kegiatan Perusahaan
PEMILIK
KREDITUR
UANG TUNAI
25
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
SOAL-SOAL LATIHAN
SOAL I:
Pilihlah jawaban atas pertanyaan berikut. Jika betul tuliskan huruf B dan jika
salah huruf S pada ruang yang disediakan di setiap awal pertanyaan.
26
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
SOAL II
Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban dari pernyataan
berikut yang anda anggap paling tepat.
1. Satu dari pernyataan di bawah ini merupakan kegiatan yang tidak harus
dicatat dalam akuntansi:
a. Mengembalikan pinjaman bank
b. Membayar tagihan telepon
c. Membeli peralatan kantor
d. Mengangkat pegawai
4. Amir dan Ali sepakat untuk mendirikan perusahaan dengan tanggung jawab
tak terbatas keduanya. Bentuk perusahaan yang dapat didirikan mereka:
a. Perusahaan perserorangan AA
b. Firma AA
c. CV AA
d. Perseroan terbatas AA
27
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
a. Koperasi
b. Perusahaan manufaktur
c. Perseroan terbatas
d. Perusahaan negara
9. Satu dari transaksi di bawah ini tidak dapat dikategorikan sebagai transaksi
usaha:
a. Menjual barang dan jasa
b. Membayar gaji
c. Membayar ongkos angkut
d. Menaikan harga jual
10. Pemeriksaan akuntan atas laporan keuangan adalah salah satu bidang
akuntansi yang bertujuan untuk, kecuali:
a. Mencari kesalahan
b. Menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan
c. Menilai kelayakan laporan keuangan yang disajikan
d. Semua jawab di atas benar
11. Informasi akuntansi digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai dasar
untuk:
a. Mebuat keputusan
b. Menentukan harga jual
c. a dan c adalah salah
d. a dan b adalah benar
12. Informasi akuntansi memuat informasi keuangan yang bersifat:
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
c. Subjektif
d. Objektif
13. Akuntansi beban bertujuan untuk:
a. Menetapkan harga pokok produk
b. Mengendalian beban
c. Perencanaan beban
d. Betul semua
14. Bagi kreditur informasi akuntansi digunakan untuk:
a. Membuat keputusan tentang jaminan kredit
28
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
17. Dari laporan keuangan harus dapat dilihat perkembangan usaha atau
kinerja perusahaan, oleh karena itu laporan keuangan harus memenuhi
kualifikasi:
a. Dapat diuji,
b. Netral,
c. Dapat diperbandingkan,
d. Penyajian yang jujur.
29
Sidi S. Ali
Bab 1: Akuntansi dan Bisnis
30