Anda di halaman 1dari 17

Herman Zaini 15

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013


DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Herman Zaini
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji persamaan dan perbedaan antara


Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan di mana peneliti berhadapan
langsung dengan teks (nash) atau data angka yang umummnya merupakan
sumber sekunderyang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka, gambar,
rekaman tape atau film). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
komparasi, yaitu dengan cara membandingkan objek penelitian dengan
konsep pembanding. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat elemen
perubahan yang terjadi pada kurikulum pendidikan Indonesia dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013, di mana perubahan
tersebut terjadi pada aspek standar kompetensi lulusan, standar proses,
standar isi, standar penilaian. Adanya perubahan itu sendiri mengundang
banyak pertanyaan, antara lain mengapa harus berubah, apakah perubahan
terjadi secara keseluruhan atau hanya bagian-bagian tertentu dan seterusnya
dan implikasinya bagi guru dalam pelaksanaan dan perencanaanya di
lapangan.

Kata Kunci: kurikulum 2013, KTSP, implikasi

CHARACTERISTICS CURRICULUM 2013 AND


EDUCATION UNIT LEVEL CURRICULUM

Abstract: This study aims to assess the similarities and differences between
the curriculum in 2013 with the education unit level curriculum. This study is a
literature study where researchers face to face with the text (nash) or numerical
data which is generally a secondary source stored in the written record (text,
numbers, graphics, tape recordings or film). Technical analysis is comparative
analysis. The results show that there are elements of the changes in the
Indonesian education curriculum of education unit level curriculum to the
curriculum in 2013, where these changes occur in the aspect of competency
standards, standardized processes, content standards, assessment standards.
The change in itself invites a lot of questions, such as why it should change,
whether changes occur as a whole or only certain part and so on, as well as the
implications for teachers in the implementation and planning in the field.

Keywords: curriculum 2013, education unit level curriculum, implications.

Pendahuluan dan bahan pelajaran serta cara


Kurikulum adalah yang digunakan sebagai pedoman
seperangkat rencana dan penyelenggaraan kegiatan
pengaturan mengenai tujuan, isi pembelajaran untuk mencapai

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


16 Karakteristik Kurikulum 2013

tujuan pendidikan tertentu. Tujuan Kurikulum memungkinkan


tertentu ini meliputi tujuan sekolah untuk meningkatkan
pendidikan nasional serta pengajaran dengan sendirinya dan
kesesuaian dengan kekhasan, itu adaptif dengan lingkungan dan
kondisi dan potensi daerah, satuan kebutuhan masyarakat. Dalam
pendidikan dan peserta didik. Oleh kegiatan, guru harus memilih dan
sebab itu kurikulum disusun oleh menggunakan strategi yang
satuan pendidikan untuk melibatkan siswa secara aktif
memungkinkan penyesuaian dalam studi dengan memberikan
program pendidikan dengan masalah yang memerlukan
kebutuhan dan potensi yang ada di jawaban dibuka dan penelitian,
daerah. Dalam pembelajaran, pelajaran
Karekteristik kurikulum bisa harus adaptif dengan charateristic
diketahui antara lain dari konsep dan peningkatan cara
bagaimana sekolah dan satuan berpikir siswa sehingga
pendidikan dapat mengoptimalkan mengakibatkan harmoni
kinerja, proses pembelajaran, pemahaman konsep dan
pengelolaan sumber belajar, pengajaran yang mendorong pada
profesionalisme tenaga keterampilan untuk memecahkan
kependidikan, serta system dan menyelesaikan masalah.
penilaian. Berdasrkan uraian di Ajaran dari hal-hal nyata untuk hal-
atas, dapat dikemukakan beberapa hal yang abstrak, atau mudah sulit
karakteristik Kurikulum sebagai dan sederhana sampai yang
berikut; pemberian otonomi luas kompleks, meninjau materi yang
kepada sekolah dan satuan terkenal sulit untuk konsolidasi
pendidikan, partisipasi masyarakat pemahaman.
dan orang tua yang tinggi, Perubahan kurikulum adalah
kepemimpinan yang demokratis sebuah keniscayaan, saat ini
dan professional, serta tim-kerja kurikulum yang dipakai adalah
yang kompak dan transparan kurikulum 2013 yang sebelumnya
(Mulyasa, 2010; 29). adalah kurikulum KTSP. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 17

adalah sebuah kurikulum karena guru dianggap mampu


operasional pendidikan yang semua hal yang dapat membantu
disusun dan dilaksanakan di siswa berkembang.
masing-masing satuan pendidikan Kurikulum berikutnya adalah
di Indonesia. KTSP secara yuridis KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
diamanatkan oleh Undang-undang Pendidikan) yaitu bentuk
Nomor 20 Tahun 2003 tentang implementasi UU Nomor 20 tahun
Sistem Pendidikan Nasional 2003 tentang sistem pendidikan
dijabarkan ke dalam sejumlah nasional. Substansi dari kurikulum
peraturan antara lain Peraturan satuan pendidikan adalah
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 peraturan Pemerintah nomor 19
tentang Standar Nasional tahun 2005 tapi isi dan arah
Pendidikan. Peraturan Pemerintah pengembangan pembelajaran
tersebut memberikan arahan masih memiliki keberhasilan,
tentang perlunya disusun dan charateristic dalam paket
dilaksanakan delapan standar kompetensi yang ada pada KTSP
nasional pendidikan, yaitu: standar memiliki charaterstik sama dengan
isi, standar proses, standar KBK. Antara KBK dan KTSP
kompetensi lulusan, standar sekolah diberi kewenangan penuh
pendidik dan tenaga kependidikan, dalam menyusun perencanaan
standar sarana dan prasarana, pendidikan yang mengacu pada
standar pengelolaan, standar standar, mulai dari tujuan, visi-misi,
pembiayaan, dan standar penilaian struktur dan muatan kurikulum,
pendidikan. beban belajar, kalender pendidikan
Namun, saat ini adanya sampai pengembangan sylabus.
penyempurnaan kurikulum KTSP Dari sekilas konsep tentang
menjadi kurikulum 2013. Kurikulum kurikulum di atas, mestinya tenaga
2013 ini dapat memicu pendidik maupun kependidikan
pengembangan kompetensi siswa memahami bahwa setiap
kearah yang lebih analisis dan kurikulum yang lahir dari waktu ke
tuntutan guru agar lebih kreatif dan waktu memiliki adanya persamaan
inovatif dalam pembelajaran dan sekaligus ada perbedaannya,

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


18 Karakteristik Kurikulum 2013

atau dengan kata lain setiap warganya telah tertulis secara


kurikulum dengan nama yang permanen di dalam Undang
diusung tentu meiliki karakteristik Undang Dasar Negara Kesatuan
tersendiri, namun kenyataan Republik Indonesia Tahun 1945
dewasa ini masih ada terdengar di pasal 31 ayat 1 sd 5, menyatakan
kalangan masyarakat termasuk pemerintah wajib melaksanakan
lingkup pendidik dan tenaga pendidikan seperti bunyi pasal 3,
kependidikan ada anggapan Pemerintah mengusahakan dan
bahwa kurikulum dari waktu ke menyelenggarakan satu sistem
waktu tidak mengalami perbedaan pendidikan nasional, yang
isi, yang ada hanya perbedaan meningkatkan keimanan dan
bungkus (penamaan kurikulum), ketakwaan serta akhlak mulia
kurangnya pemahaman guru dalam rangka mencerdaskan
secara totalitas setiap kurikulum kehidupan bangsa, yang diatur
yang ditawarkan, hal ini dengan undang-undang1artinya
berdampak pada adanya kurikulum mestilah mengemban
perbedaan pemahaman atau amanah ini yang antara lain
pandangan tentang kurikulum yang menyatakan pendidikan nasional
ditawarkan, bagi guru belum siap itu bertujuan meningkatkan
dalam pelaksanaannya hal ini keimanan dan ketakwaan,
didorong oleh kemampuan guru melahirkan anak bangsa yang
sendiri dalam mencerna pesan berakhlak mulia dan memiliki
kurikulum yang ditawarkan. kecerdasan.
Perjalanan kurikulum di Fakta sampai dewasa ini
Indonesia yang mengalami kurikulum senantiasa berubah,
perubahan dari waktu ke waktu bahkan terkesan beda presiden
menimbulkan ada banyak beda kebijakan tentang
persoalan, bahkan mungkin pendidikan, beda menteri
muncul pertanyaan kenapa harus pendidikan beda pula pendekatan
berubah dari waktu ke waktu, dan kebijakan yang anut,
bukankah pesan agar bangsa ini akibatnya para tenaga pendidik
melaksanakan pendidikan bagi yang sudah di lapangan maupun

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 19

calon tenaga pendidikan yang Pada tahun 1973 nama


akan dihasilkan oleh sebuah Kurikulum Sekolah Dasar diubah
perguruan tinggi keguruan nama baru yaitu Kurikulum Proyek
direpotkan dengan nama Perintis Sekolah Pembangunan,
(KBK…..KTSP…..Kurikulum 2013) kurikulum ini berlaku sampai
bahkan di era ke depan tidak dengan 1975, karena pada tahun
menutup kemungkinan lahir nama ini namanya kembali Kurikulum
baru umpamanya kurikulum “Bejo”, Sekolah Dasar dengan rentang
mereka belum menuntaskan penggunaan antara 1975 sampai
kurikulum yang satu, muncul dengan 1984. Pada tahun 1984
kurikulum baru, mereka belum namanyapun berubah yaitu
sempat memahami secara totalitas kurikulum 1984, dan berlakunya
dari sebuah kurikulum, mereka selama lebih kurang 10 tahun yaitu
sudah diberi sosialisasi kurikulum sampai tahun 1994, karena pada
baru dan seterusnya. tahun ini lahir pula kurikulum
Versi lain dikatakan pula dengan nama kurikulum 1994. Dari
kurikulum di Indonesia dimulai tahun 1997 kurkikulum ini direvisi
tahun 1947 dengan nama sehingga namanyapun diubah
“Rencana Pelajaran”, kurikulum ini menjadi kurikulum rvisi kurikulum
diurai dalam rencana pelajaran 1994 dan diberlakukan sampai
terurai, pemberlakukan kurikulum dengan 2004. Sejak tahun 2004
ini sampai dengan tahun 1964, dan dirintis kurikulum baru dengan
pada tahun 1964 ini juga berubah nama “Rintisan Kurikulum Berbasis
nama menjadi “Rencana Kompetensi (KBK) dan bertahan
Pendidikan Sekolah Dasar dan lebih kurang 3 sampai dengan 4
berlaku sampai dengan tahun tahun, karena pada tahun 2006
1968, pada tahun yang sama lahir pula nama kurikulum baru
kurikulum berubah nama menjadi yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Kurikulum Sekolah Dasar dengan Pendidikan (KTSP), dan sejak
masa berlaku sampai dengan tahun 2006 sampai dengan 2012
1973. /2013 kurikulum ini diberlakukan,

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


20 Karakteristik Kurikulum 2013

memasuki tahun ajaran 2013/2014 karakteristik tersendiri, tentunya


kurikulum 2013 diberlakukan. begitu juga dengan Kurikulum
Pada sisi lain para tenaga 2013 maupun Kurikulum Tingkat
pendidik juga bertanya-tanya apa Satuan Pendidikan (KTSP). Bila
yang membedakan atau membaca lebih jauh tentang
persamaan antara Kurikulum Kurikulum 2013, terdapat elemen
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) perubahan yang terjadi pada
dengan kurikulum 2013. Disinyalir kurikulum pendidikan Indonesia
pada kurikulum 2013 adalah dari Kurikulum Tingkat Satuan
kurikulum yang melanjutkan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum
kurikulum KTSP yang ingin 2013, dimana perubahan tersebut
menuntaskan delapan standar terjadi pada aspek Standar
nasional pendidikan (delapan Kompetensi Lulusan, Standar
standar tersebut adalah ; Standar Proses, Standar Isi, Standar
isi, Standar proses, Standar Penilaian. Adanya perubahan itu
kompetensi lulusan, Standar sendiri mengundang banyak
pendidik dan tenaga kependidikan, pertanyaan, antara lain mengapa
Standar sarana dan prasarana, harus berubah, apakah perubahan
Standar pengelolaan, Standar terjadi secara keseluruhan atau
pembiayaan dan Standar penilaian hanya bagian-bagian tertentu dan
pendidikan) selanjutnya dari seterusnya.
delapan standar ini ternyata ada Hal-hal seperti inilah yang
empat standar mengalami mendorong untuk dilakukan
perubahan dalam kurikulum 2013, penelitian kepustakaan di sekitar
dan sinilah kemungkinan karakteristik Kurikulum Tingkat
munculnya perbedaan dan Satuan Pendidikan (KTSP)
persamaan antara Kurikulum maupun Kurikulum 2013 yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) muncul dalam perbedaan dan
dengan kurikulum 2013. persamaan kurikulum yang ada
Hal lain bila membaca secara khususnya antara Kurikulum 2013
seksama dapat ditarik kesimpulan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
bahwa setiap kurikulum memiliki Pendidikan (KTSP).

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 21

Metode Penelitian Hasil Penelitian dan


Penelitian ini merupakan Pembahasan
penelitian kepustakaan. Ada empat Karakteristik Kurikulum 2013
ciri penelitian kepustakaan, yaitu: Kurikulum 2013 adalah
1) peneliti berhadapan langsung kurikulum yang sarat dengan
dengan teks (nash) atau data pendidikan karakter. Mindset ini
angka dan bukan dengan yang disadari sejak awal sebelum
pengetahuan langsung dari memahami teknis pelaksanaan
lapangan atau saksi mata (eye Kurikulum 2013. Jika tidak ada
witness) berupa kejadian, orang, landasan pemikiran ini, maka kita
atau benda lainnya, 2) data akan merasa terbebani olleh
pustaka bersifat siap pakai (ready banyaknya “pekerjaan” yang harus
mode), 3) data perpustakaan dikerjakan. Pekerjaan yang akan
umummnya sumber sekunder, dan banyak menyita waktu adalah
4) data pustaka tidak dibatasi oleh mengumpulkan nilai peserta didik
ruang dan waktu karena ia sudah di setiap mata pelajaran dari aspek
merupakan data “mati” yang sikap dan keterampilan karena
tersimpan dalam rekaman tertulis. tidak lagi berbentuk nilai angka
Teknik analisis yang tetapi berbentuk uraian (kualitatif).
digunakan adalah analisis Perubahan tersebut ditandai
komparasi, yaitu membandingkan dengan penggunaan istilah baru
objek penelitian dengan konsep dalam Standar Kompetensi
pembanding. Tujuan utamanya Lulusan (SKL), yaitu istilah
adalah membandingkan apakah Kompetensi Inti atau KI. Lahirnya
kasus yang diteliti mempunyai konsep KI diawali dari
kesamaan dengan konsep pengelompokkan kompetensi
pengujinya. Dalam penelitian ini pokok atas sikap, pengetahuan,
dihasilkan 2 kemungkinan: 1) dan keterampilan. Awalnya,
konsep yang diteliti sama dengan kompetensi sikap hanya ada satu
konsep pembandingnya, atau 2) rumusan saja, namun setelah ada
konsep yang diteliti menyatakan pengalaman materi maka arti sikap
ketidaksamaan. dibedakan antara sikap spiritual

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


22 Karakteristik Kurikulum 2013

dan sikap social. Pengelompokkan Sekolah Menengah


KI dapat dicermati pada Pertama (SMP)/Madrasah
Permendikbud Nomor 64 Tahun Tsanawiyah (MTs) yang
2013 tentang Standar Isi selanjutnya akan dilanjutkan
Pendidikan Dasar dan Menengah dan dikembangkan kembali
sedangkan pada Permedikbud ke jenjang Sekolah
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Menengah Atas
Standar Kompetensi Lulusan (SMA)/Madrasah Aliyah
Pendidikan Dasar dan Menengah (MA). Pada kurikulum
tidak dibahas. Hal ini perlu sebelumnya (kurikulum
disampaikan karena jika membaca 2006) memang sudah
SKL, anda jangan hanya melihat berjejang, namun sulit untuk
sikap sebagai sesuatu yang diidentifikasi karena terlalu
tunggal tetapi di dalamnya tersirat banyak dan sepertinya
dua sikap yaitu sikap spiritual dan belum ada yang mencermati
sikap social. Berikut akan diuraikan secara seksama.
secara lebih rinci mengenai b. Pendidikan karakter yang
karakteristik kurikulum 2013, terintegrasi
sebagai berikut: Pengintegrasian total
1. Standar Kompetensi Lulusan pendidikan karakter tanpa
a. Standar Kompetensi mengubah “aliran”
Lulusan (SKL) yang kurikulum yang dianut
Berjenjang sebelumnya yaitu Kurikulum
SKL yang dirumuskan Berbasis Kompetensi (KBK)
dalam kurikulum 2013 ditata yaitu sejak tahun 2004. KBK
secara berjenjang, artinya pun lalu didesentralisasikan
kompetensi lulusan pada ke sekolah yang dikenal
jenjang pendidikan Sekolah dengan Kurikulum Tingkat
Dasar (SD)/Madrasah Satuan Pendidikan (KTSP)
Ibtidaiyah (MI) akan pada tahun 2006 namun
dilanjutkan dan dengan aliran yang tetap.
dikembangkan pada jenjang

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 23

c. Mengakomodasikan semua lulusannya memiliki


aliran filsafat. kemampuan dalam
Pengembangan menalar/menganalisis,
Kurikulum 2013 tidak hanya mengkomunikasikan dan
didasarkan pada satu mencipta.
paham filsafat tertentu saja,
tetapi didasarkan pada 2. Isi dan Struktur Kurikulum
banyak aliran filsafat yaitu Kurikulum 2013 yang
esensialisme, perenialisme, terkait dengan Standar Isi
rekronstruksi social, mengurangi jumlah mata
progresivisme dan pelajaran tetapi menambah
humanism. Hal ini dapat jumlah jam pelajaran untuk
dipahami karena kurikulum setiap mata pelajaran.
di suatu Negara berada di a. Proporsi kompetensi untuk
hilir pemikiran yang tidak tiap jenjang
fanatic terhadap salah satu Pembahasan tentang
aliran saja. Dari rambu-rambu ketercapaian
penggabungan semua kompetensi yang terdiri dari
aliran filsafat yang ada, empat ranah sikap, yaitu
menjadikan Kurikulum 2013 ranah sikap spiritual, sikap
sangat ideal. Dengan sosial, pengetahuan dan
kemauan keras dari semua keterampilan (Yani, 2013)
pihak maka tentu saja dalam kurikulum 2013
secara bertahap tujuan masih sangat terbatas.
pendidikan nasional dapat b. Kerangka dasar dan struktur
tercapai pada waktunya. kurikulum 2013
d. Mengembangkan Kurikulum 2013
kemampuan menalar, dikembangkan berdasarkan
mengkomunikasikan dan budaya bangsa Indonesia
mencipta yang beragam dan
Kurikulum 2013 akan diarahkan untuk
dianggap berhasil jika membangun kehidupan

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


24 Karakteristik Kurikulum 2013

yang lebih baik. Proses pendidikan. Rancangannya


pendidikan pada Kurikulum adalah dengan menambah
2013 memberi kesempatan jam pelajaran karena untuk
kepada para peserta didik meningkatkan kompetensi
untuk mengembangkan tidak cukup waktu jika
potensi yang ada di dalam hanya menyediakan waktu
dirinya. seperti pada kurikulum
Landasan teoritis sebelumnya. Penambahan
kurikulum 2013 mengacu jumlah jam mata pelajaran
pada “pendidikan tidak bertentangan dengan
terstandar” dan “berbasis hak-hak hidup peserta didik,
kompetensi”. Pendidikan karena di banyak Negara
terstandar atau standard- maju seperti AS dan Korea
based education adalah Selatan, dan di Negara-
pendidikan yang negara lainnya ada
menetapkan adanya kecenderungan untuk
standar nasional sebagai menambah jam pelajaran
kualitas minimal per hari.
warganegara. Sedangkan Penambahan jumlah
pendidikan yang berbasis jam pelajaran pada
kompetensi atau Kurikulum 2013 juga
competency-based dimaksudkan untuk
curriculum dirancang untuk “mengejar” ketinggalann
mengembangkan sikap, bangsa Indonesia dari
pengetahuan dan kemajuan Negara-negara
keterampilan peserta didik lain. Kurikulum 2013
secara total. mengajak peserta didik
c. Kurikulum 2013 menambah untuk lebih giat belajar agar
jumlah jam pelajaran dapat menjawab tantangan
Kurikulum 2013 jaman yang semakin ketat
memiliki misi untuk dalam persaingan di dunia
meningkatkan kinerja global dan pasar bebas.

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 25

3. Pendekatan Kurikulum 2013 dan belajar untuk menjadi


Dalam kurikulum 2013, dirinya sendiri.
konten materi pelajaran di
kemas dalam bentuk tematik 4. Penilaian
dan diajarkan melalui Dalam Permendikbud
pendekatan saintifik. Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Perubahan pada bagian ini Standar Penilaian Pendidikan,
merupakan perubahan yang disebutkan bahwa arti
sangat besar karena tidak bisa penilaian otentik adalah
sekedar anjuran atau penilaian yang dilakukan
dikeluarkannya peraturan- secara komprehensif untuk
peraturan menteri, tetapi juga menilai, mulai dari masukan
harus melakukan (input), proses dan keluaran
“pembudayaan” di kalangan (output) pembelajaran. Sesuai
guru dan lingkungan sekolah. dengan Permendikbud Nomor
Pendekatan saintifik 66 Tahun 2013 tentang Standar
“reputasinya” melejit ke papan Penilaian Pendidikan maka
atas melebihi popularitas prinsip penilaian otentik pada
Contextual Teaching and jenjang pendidikan dasar dan
Learning (CTL) dan menengah adalah: objektir,
Cooperative Learning (CL). terpadu, ekonomis, transparan,
Pendekatan saintifik mendapat akuntabel, edukatif, mendidik
rekomendasi dari UNESCO dan memotivasi peserta didik
terkait dengan konsep “the four dan guru.
pillar of education” (Delors, Pada kurikulum 2013
1996), yaitu belajar untuk tahu, sangat banyak jenis instrumen
belajar untuk melakukan penilaian yang harus digunakan
sesuatu, belajar hidup bersama oleh guru. Walaupun pada
sebagai dasar berpartisipasi kurikulum sebelumnya juga
dan bekerja sama dengan sudah diarahkan, tetapi
orang lain dalam keseluruhan kurikulum 2013 lebih tegas lagi.
aktivitas kehidupan manusia Kebijakan ini diambil, karena

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


26 Karakteristik Kurikulum 2013

alasan mempertahankan pembelajaran adalah: Sikap


konsistensi antara sistem terhadap materi pelajaran,
kurikulum yang berlaku. Sikap terhadap guru atau
Berikut ditampilkan pengajar, Sikap terhadap
ketentuan pokok tentang teknik proses pembelajaran, Sikap
dan instrumen yang digunakan berkaitan dengan nilai atau
untuk penilaian-penilaian norma yang berhubungan
kompetensi pada dengan suatu materi pelajaran.
Permendikbud Nomor 66 Secara nyata objek
Tahun 2013, sebagai berikut: penilaian di atas sangat tidak
a. Teknik dan instrumen konsisten dengan penilaian
penilaian kompetensi sikap terhadap setiap rumusan
b. Teknik dan Instrumen Kompetensi Dasar pada setiap
Penilaian Kompetensi KI-1 dan KI-2 mata pelajaran.
Pengetahuan Bandingkan dengan rumusan
c. Teknik dan Instrumen objek sikap yang perlu dinilai
Penilaian Kompetensi pada Permendikbud Nomor 66
Keterampilan Tahun 2013 tentang Standar
Permasalahan yang Penilaian Pendidikan yaitu
muncul dari ketentuan di atas bahwa sikap yang perlu dinilai
adalah tentang ruang lingkup adalah sikap spiritual yang
objek yang dinilai. Untuk aspek terkait dengan pembentukan
penilaian pengetahuan dan peserta didik yang beriman dan
keterampilan mungkin sudah bertakwa, dan sikap sosial
cukup jelas karena mudah yang terkait dengan
diamati indikatornya, namun pembentukan peserta didik
untuk aspek sikap masih cukup yang berakhlak mulia, mandiri,
sulit. Dalam Permendikbud demokratis, dan
Nomor 81a Tahun 2013 bertanggungjawab.
tentang Implementasi Kurikulum 2013
Kurikulum, objek sikap yang menekankan pada aspek
perlu dinila dalam proses kognitif, afektif dan

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 27

psikomotorik melalui penilaian tertentu yang secara khusus


berbasis tes dan portofolio dikembangkan di satuan
saling melengkapi. Kurikulum pendidikan yang bersangkutan.
baru tersebut diterapkan untuk Meskipun silabus sudah
seluruh lapisan pendidikan, dikembangkan oleh pemerintah
mulai dari Sekolah Dasar pusat, namun guru tetap dituntut
hingga Sekolah Menengah untuk dapat memahami seluruh
Atas maupun Kejuruan. Siswa pesan dan makna yang
untuk semua mata pelajaran terkandung dalam silabus,
sudah tidak lagi banyak terutama untuk kepentingan
menghafal, tapi lebih banyak operasionalisasi
kurikulum berbasis sains. pembelajaran. Oleh karena itu,
kajian silabus tampak menjadi
Perbandingan Kurikulum 2013 penting, baik dilakukan secara
dan KTSP mandiri maupun kelompok
Perbedaan pokok antara sehingga diharapkan para guru
Kurikulum Tingkat Satuan dapat memperoleh perspektif yang
Pendidikan (KTSP) atau kurikulum lebih tajam, utuh dan komprehensif
tingkat satuan pendidikan dalam memahami seluruh isi
(Kurikulum 2006) yang selama ini silabus yang telah disiapkan
diterapkan dengan Kurikulum 2013 tersebut.
yang dijalankan secara terbatas Kurikulum 2013 sudah
mulai Juli 2013 yaitu berkaitan diimplementasikan pada tahun
dengan perencanaan pelajaran 2013/2014 pada
pembelajaran. Dalam KTSP, sekolah-sekolah tertentu
kegiatan pengembangan silabus (terbatas). Kurikulum 2013
merupakan kewenangan satuan diluncurkan secara resmi pada
pendidikan, namun dalam tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang
Kurikulum 2013 kegiatan baru tentu mempunyai perbedaan
pengembangan silabus beralih dengan yang lama. Begitu pula
menjadi kewenangan pemerintah, kurikulum 2013 mempunyai
kecuali untuk mata pelajaran perbedaan dengan KTSP.

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


28 Karakteristik Kurikulum 2013

Tabel 1. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

No Kurikulum 2013 KTSP


1 Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi ditentukan
ditentukan terlebih dahulu, melalui terlebih dahulu melaui
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Permendiknas No 22 Tahun
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, 2006. Setelah itu ditentukan
yang bebentuk Kerangka Dasar SKL (Standar Kompetensi
Kurikulum, yang dituangkan dalam Lulusan) melalui
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Permendiknas No 23 Tahun
Tahun 2013 2006
2 Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada
keseimbangan soft skills dan hard aspek pengetahuan
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
3 Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk Di jenjang SD Tematik
kelas I-VI Terpadu untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih
banyak dan jumlah mata pelajaran sedikit dan jumlah mata
lebih sedikit dibanding KTSP pelajaran lebih banyak
dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pelajaran pembelajaran terdiri dari
di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Eksplorasi, Elaborasi, dan
dengan saintific approach, yaitu Konfirmasi
standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari mengamati, menanya,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan,
dan mencipta.
6 Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK sebagai mata pelajaran
bukan sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan
penilaian otentik, yaitu mengukur pada aspek pengetahuan
semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan
ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada
mengembangkan potensi siswa menyelesaikan masalah
siswa

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 29

Dalam kurikulum Berdasarkan dua pengertian


2013, struktur kurikulum dijelaskan tersebut, pengertian struktur
sebagai gambaran konseptualisasi kurikulum dalam kurikulum 2013
konten kurikulum berbentuk mata maupun KTSP tidak jauh berbeda.
pelajaran, posisi mata pelajaran Perbedaannya, pengertian
dalam kurikulum, distribusi mata kurikulum 2013 tidak menyebutkan
pelajaran dalam semester atau adanya standar kompetensi dan
tahun, beban belajar untuk mata kompetensi dasar. Akan tetapi,
pelajaran dan beban belajar per dalam kurikulum 2013 nanti
minggu untuk setiap siswa. terdapat kompetensi inti dan
Struktur kurikulum juga merupakan kompetensi dasar. Berdasarkan
aplikasi konsep pengorganisasian Permendikbud Nomor 67 Tahun
konten dalam sistem belajar dan 2013 tentang Kerangka Dasar dan
pengorganisasian beban belajar Struktur Kurikulum Sekolah
dalam sistem pembelajaran. Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban
Sedangkan dalam KTSP, belajar di kelas I adalah 30 JPL per
struktur kurikulum merupakan pola minggu. Kelas II adalah 32 JPL,
dan susunan mata pelajaran yang kelas III adaah 34 JPl per minggu,
harus ditempuh oleh peserta didik kelas IV, V dan VI adalah 36 JPL
dalam kegiatan pembelajaran. per minggu. Satu jam pelajaran
Kedalaman muatan kurikulum memiliki durasi 35 menit.
pada setiap mata pelajaran pada Pelaksanaan pembelajaran di
setiap satuan pendidikan kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu
dituangkan dalam kompetensi semester paling sedikit 18 minggu
yang harus dikuasai peserta didik dan paling banyak 20 minggu.
sesuai dengan beban belajar yang Khusus untuk kelas VI, beban
tercantum dalam struktur belajar pada semester genap
kurikulum. Kompetensi yang paling sedikit 14 minggu dan paling
dimaksud terdiri atas standar banyak 16 minggu. Penambahan
kompetensi dan kompetensi dasar jumalh alokasi waktu per minggu
yang dikembangkan berdasarkan dimaksudkan untuk memberi
standar kompetensi lulusan. kesempatan kepada guru dan

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


30 Karakteristik Kurikulum 2013

peserta didik melaksanakan Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 19 Tahun
pembelajaran dengan pendekatan
2005 Tentang Standar
tematik. Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan


Kesimpulan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006
Berdasarkan dua pengertian
Tentang Standar Isi Untuk
tersebut, pengertian struktur Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
kurikulum dalam kurikulum 2013
maupun KTSP tidak jauh berbeda. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
Perbedaannya, pengertian
Nomor 20 Tahun 2007
kurikulum 2013 tidak menyebutkan Tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
adanya standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Akan tetapi, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun
dalam kurikulum 2013 nanti
2013 Tentang Perubahan
terdapat kompetensi inti dan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005.
kompetensi dasar. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 67 Tahun Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 54
2013 tentang Kerangka Dasar dan
Tahun 2013 Tentang Standar
Struktur Kurikulum Sekolah Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar Dan
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban
Menengah
belajar di kelas I adalah 30 JPL per
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
minggu.
Kebudayaan Nomor 64
Tahun 2013 Tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Delors, J., et.al. 1996. Learning
Kebudayaan Republik
The Treasure Within. Paris:
Indonesia Nomor 66 Tahun
UNESCO.
2013 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan
(KTSP). Bandung: PT.
Kebudayaan Republik
Remaja Rosdakarya.
Indonesia Nomor 67 Tahun
2013 Tentang Kerangka

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31


Herman Zaini 31

Dasar dan Struktur Kurikulum Undang-Undang Republik


Sekolah Dasar/Madrasah Indonesia Nomor 20 Tahun
Ibtidaiyah 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

JURNAL IDAROH, Vol. 1, No. 1, Juni, 15 - 31

Anda mungkin juga menyukai