Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provins1
Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provins1
Sedangkan Provinsi yang jumlah penduduknya paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan
Utara dan Provinsi Papua Barat. Kedua Provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk dibawah
1 juta jiwa. Provinsi Kalimantan Utara hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 691.100
jiwa atau sekitar 0,3% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia dan Provinsi Papua Barat
hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak915.400 jiwa atau sekitar 0,3% dari keseluruhan
jumlah penduduk Indonesia.
Berikut ini adalah Jumlah Penduduk Indonesia yang diurutkan berdasarkan Provinsi.
C. Sistem Transportasi
1. Pulau Sumatra
Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas
tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut -
tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur,
seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.
Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di
bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk
Linggau dan Palembang (Sumatra Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api
hanya terdapat di Sumatra Barat. Jalur ini menghubungkan antara
kota Padangdengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa
kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk
pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis,
maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatra
Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.
Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan
Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara
Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim),
Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang
(Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal
laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang
Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).
2. Pulau Jawa
Jawa telah menjadi pulau paling berkembang di Indonesia sejak era Hindia Belanda
hingga saat ini. Jaringan transportasi jalan yang telah ada sejak zaman kuno dipertautkan
dan disempurnakan dengan dibangunnya Jalan Raya Pos Jawa oleh Daendels di awal
abad ke-19. Kebutuhan transportasi produk-produk komersial dari perkebunan di
pedalaman menuju pelabuhan di pantai, telah memacu pembangunan jaringan kereta api
di Jawa. Saat ini, industri, bisnis dan perdagangan, juga jasa berkembang di kota-kota
besar di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung, sedangkan kota-kota
kesultanan tradisional seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon menjaga warisan
budaya keraton dan menjadi pusat seni, budaya dan pariwisata. Kawasan industri juga
berkembang di kota-kota sepanjang pantai utara Jawa, terutama di sekitar Cilegon,
Tangerang, Bekasi, Karawang, Gresik, dan Sidoarjo.
3. Pulau Kalimantan
Darat
Laut
1) Kapal Laut
2) Speed Boat
3) Ketinting
4) Kapal Ferry ke Penajam
Udara
4. Pulau Sulawesi
Dipulau Sulawesi system transportasi darat,laut,dan udara sudah cukup baik tetapi dalam
segi pengaksesannya belum cukup memadai karena dari segi lingkungan juga yang
kurang mendukung.
5. Pulau Papua
Secara fisik kondisi kawasan perbatasan di Papua bergunung dan berbukit yang sulit
ditembus dengan sarana perhubungan biasa atau kendaraan roda empat. Sarana
perhubungan yang memungkinkan untuk mencapai kawasan perbatasan adalah pesawat
terbang perintis dan pesawat helikopter yang sewaktu-waktu digunakan oleh pejabat dan
aparat pemerintah pusat dan daerah untuk mengunjungi kawasan tersebut.
D. Pekerjaan Penduduk
1. Pulau Sumatera
Dipulau sumatera terdapat beberapa mata pencaharian penduduk. Sepertia ada yang
sebagai petani,pekebun,dan juga sebagai nelayan khususnya diwilayah yang dekat dengan
pantai.
2. Pulau Jawa
Di beberapa wilayah Jawa dibuka lahan perkebunan dalam skala besar dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan ekspor. Beberapa komoditi berhasil dikembangkan di Jawa salah
satunya adalah Kopi,padi, tembakau dll jadi mayoritas penduduk jawa mata pencariannya
adalah sebagai petani tetapi ada juga penduduk yang bermukim didaerah pantai yang
masyarakatnya permata pencarian sebagai nelayan.
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Sulawesi
5. Pulau Papua
Sebagian besar penduduk papua bermata pencaharian sebagai petani karena penduduk
papaua kebanyakan bercocok tanam tetapi ada juga sebagian penduduk papua yang
bekerja pada sector pertambangan kaena disana juga terdapat tempat galian emas.
1. Pulau Sumatera
Dipulau sumatera kerusakan lingkungan yang sangat menonjol adalah Kerusakan hutan
Manggrove di wilayah Timur Aceh umumnya disebabkan oleh faktor ekonomi
masyarakat yang mencari penghasilan dengan cara merusak hutan Manggrove dan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang untuk di ekspor ke Malaysia, Singapura
dan Jepang. Kerusakan ini lebih diperparah lagi akibat konversi lahan oleh perusahaan
perkebunan dan perikanan, dimana areal lahan Manggrove berubah menjadi lahan sawit
dan tambak udang. Keruskan Manggrove di wilayah pesisir pantai Barat umumnya
karena tekanan pembangunan daerah (alih fungsi lahan dan pemanfaatan kayunya).
Kerusakan terumbu karang terparah terjadi di Kab. Simeulue dan Singkil sebagai akibat
penggunaannya sebagai bahan bangunan, di Kota Sabang penyebab utama kerusakannya
karena illegal fishing dengan menggunakan bom ikan dan jaring trawl oleh nelayan.
Bencana alam (Tsunami) tahun 2004 dan kenaikan suhu permukaan laut akibat perubahan
iklim/pemanasan global berdampak pada rusaknya ekosisten terumbu karang.
Meningkatnya suhu permukaan laut akibat pemanasan global pada pertengahan tahun
2010 telah menyebabkan pemutihan karang (bleaching) secara masal di Aceh, mencapai
90% area terumbu karang mati. Kemudian ada juga yang dikarenakan oleh peningkatan
jumlah penduduk dan segala aktivitasnya di anggap sebagai penyebab terjadinya
kerusakan lahan dan hutan. selain itu adanya aktifitas pembukaan lahan perkebunan dan
lahan pertambangan menjadi penyebabb terjadinya alih fungsi lahan dan hutan.
penyebab lainnya adanya penyimpangan pemanfaatan ruang dari rencana tata ruang yang
ada, seperti pelanggaran kawasan berfungsi lindung, sebagai akibat lemahnya
pengendalian pemanfaatan ruang.
2. Pulau Jawa
Kerusakan lingkungan yang paling menonjol dipulau jawa ialah banjir, tanah longsor dan
gunung meletus, ketiga bencana tersebut dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang
sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan penduduk yang berada dilingkungan
tersebut.
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Sulawesi
Isu lingkungan terbesar di Sulawesi adalah penggundulan hutan. Pada tahun 2007, para
ilmuwan menemukan bahwa 80 persen hutan Sulawesi telah hilang atau terdegradasi,
terutama berpusat di dataran rendah dan hutan bakau.[20] Hutan digunduli untuk
berbagai kepentingan dan proyek pertanian besar. Hilangnya hutan telah mengakibatkan
banyak spesies endemik Sulawesi terancam punah. Selain itu, 99 persen lahan basah
Sulawesi telah hilang atau rusak. Ancaman lingkungan lainnya termasuk perburuan
daging dan penambangan ilegal.
5. Pulau Papua