Anda di halaman 1dari 9

A.

Jumlah Penduduk Indonesia menurut Provinsi

Jumlah Penduduk Indonesia yang sebanyak 261.890.900 jiwa ini tersebar di 34 Provinsi di


Indonesia.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ini, Provinsi yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak adalah provinsi Jawa Barat. Provinsi yang sering disingkat dengan
JABAR ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 48.037.600 jiwa atau sekitar 18,3% dari
keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Provinsi yang berada di urutan kedua sebagai
provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Timur dengan jumlah penduduk
sebanyak 39.293.000 jiwa. Provinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk sebanyak
34.257.900 jiwa ini berada di urutan ketiga sebagai provinsi dengan jumlah penduduk
terbanyak ketiga di Indonesia.

Sedangkan Provinsi yang jumlah penduduknya paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan
Utara dan Provinsi Papua Barat. Kedua Provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk dibawah
1 juta jiwa. Provinsi Kalimantan Utara hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 691.100
jiwa atau sekitar 0,3% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia dan Provinsi Papua Barat
hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak915.400 jiwa atau sekitar 0,3% dari keseluruhan
jumlah penduduk Indonesia.

Berikut ini adalah Jumlah Penduduk Indonesia yang diurutkan berdasarkan Provinsi.

Urutan Provinsi Jumlah Penduduk Persentasi

1 Jawa Barat 48.037.600 jiwa 18,3%

2 Jawa Timur 39.293.000 jiwa 15,0%

3 Jawa Tengah 34.257.900 jiwa 13,1%

4 Sumatera Utara 14.262.100 jiwa 5,4%

5 Banten 12.448.200 jiwa 4,8%

6 DKI Jakarta 10.374.200 jiwa 4,0%


7 Sulawesi Selatan 8.690.300 jiwa 3,3%

8 Lampung 8.289.600 jiwa 3,2%

9 Sumatera Selatan 8.267.000 jiwa 3,2%

10 Riau 6.657.900 jiwa 2,5%

11 Sumatera Barat 5.321.500 jiwa 2,0%

12 Nusa Tenggara Timur 5.287.300 jiwa 2,0%

13 Aceh 5.189.500 jiwa 2,0%

14 Nusa Tenggara Barat 4.955.600 jiwa 1,9%

15 Kalimantan Barat 4.932.500 jiwa 1,9%

16 Bali 4.246.500 jiwa 1,6%

17 Kalimantan Selatan 4.119.800 jiwa 1,6%

18 DI Yogyakarta 3.762.200 jiwa 1,4%

19 Kalimantan Timur 3.575.400 jiwa 1,4%

20 Jambi 3.515.000 jiwa 1,3%

21 Papua 3.265.200 jiwa 1,2%

22 Sulawesi Tengah 2.966.300 jiwa 1,1%

23 Kalimantan Tengah 2.605.300 jiwa 1,0%


24 Sulawesi Tenggara 2.602.400 jiwa 1,0%

25 Sulawesi Utara 2.461.000 jiwa 0,9%

26 Kepulauan Riau 2.082.700 jiwa 0,8%

27 Bengkulu 1.934.300 jiwa 0,7%

28 Maluku 1.744.700 jiwa 0,7%


Kepulauan Bangka
29 Belitung 1.430.900 jiwa 0,5%

30 Sulawesi Barat 1.331.000 jiwa 0,5%

31 Maluku Utara 1.209.300 jiwa 0,5%

32 Gorontalo 1.168.200 jiwa 0,4%

33 Papua Barat 915.400 jiwa 0,3%

34 Kalimantan Utara 691.100 jiwa 0,3%

Total 261.890.900 jiwa 100%

B. Fasilitas Kehidupan Penduduk


1. Pulau Sumatera
Fasilitas kehidupan dipulau sumatera sudah cukup maju tetapi kemajuan fasilitas dipulau
sumatera belum cukup maju dibandingaan jika dibandingkan dengan dipulau jawa,
terutama pada infrastruktur jalan yang belum cukup memadai seperti masih banyak jalan
yang rusaj dan berlubang serta juga masih banyak jalan yang masih seperti jalan setapak.
kemudian dalam bidang pendidikan belum begitu maju karena pendidikan disana belum
sepenuhnya diperhatikan dan infrastruktur pendidikan juga bnayak yang belum memadai
dan pemerintah juga tidak begitu memperhatikan mengenai pendidikan. Dalam segi
kesehatan masyarakat sudah cukup maju dikarenakan disana sudah banyak dibangun
infrastruktur kesehatan yang dapat menunjang kesehatan masyarakat.
2. Pulau Jawa
Fasilitas kehidupan dipulau jawa sudah sangat maju dibandingkan dengan pulau-pulau
yang ada diluar jawa, infrastruktur dipulau jawa sudah sangat berkembang pesat karena
pemerintah lebih memperhatikan provinsi yang ada dipulau jawa dibandingkan dengan
provinsi yang ada di luar jawa. Di jawa seperti pendidikan kesehatan infrastruktur
pemerintahan berkembang sangat maju dan juga akses jalan sudah dibangun dengan baik
sehingga akses informasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik.
3. Pulau Kalimantan
Fasilitas kehidupan dipulau Kalimantan belum begitu berkembang dengan baik, karena
pulau tersebut belum begitu banyak penduduknya sehingga tingkat infrastruktur
pemerintahan masih banyak belum yang terpenuhi, kemudian tingakat pendidian disana
juga belum memenuhi seprti di jawa, masih banyak sekolah-sekolah yang
infrastrukturnya belum memadai sehingga tingkat pendidikan disana masih rendah belum
begitu diperhatikan.
4. Pulau Sulawesi
Fasilitas kehidupan penduduk dipulau Sulawesi sudah cukup memadai dan sudah cukup
maju dibandingakan dengan pulau papua dan Kalimantan, disana kesehatan dan tingkat
pendidikan sudah cukup maju dan infrstukur pemerintahan, kesehatan dan pendidikan
sudah cukup baik juga, tetapi jika dibandingkan dengan pulau jawa lebih maju pulau
jawa.
5. Pulau Papua
Fasilitas kehidupan dipulau papua belum begitu maju, karena peradaban disana
kebnyakan sangat bergantung pada alam sekitar dan masih kental dengan peradaban
suku-suku budaya yang menghambat kemajuan sehingga pulau tersebut sulit untuk
bermobilitas. Dan tingakat kesehatan serta tingkat pendidikan disana masih rendah karena
banyak juga infrstruktur-infrastruktur yang belum memadai memadai yang dapat
menghubungkan wilayah – wilayah sentra produksi untuk itu Dinas Pekerjaan umum
berupaya melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang baik.

C. Sistem Transportasi
1. Pulau Sumatra
Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas
tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut -
tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur,
seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di
bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk
Linggau dan Palembang (Sumatra Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api
hanya terdapat di Sumatra Barat. Jalur ini menghubungkan antara
kota Padangdengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa
kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk
pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis,
maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatra
Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau


Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit
dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan
Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara
Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim),
Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang
(Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal
laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang
Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).

2. Pulau Jawa

Jawa telah menjadi pulau paling berkembang di Indonesia sejak era Hindia Belanda
hingga saat ini. Jaringan transportasi jalan yang telah ada sejak zaman kuno dipertautkan
dan disempurnakan dengan dibangunnya Jalan Raya Pos Jawa oleh Daendels di awal
abad ke-19. Kebutuhan transportasi produk-produk komersial dari perkebunan di
pedalaman menuju pelabuhan di pantai, telah memacu pembangunan jaringan kereta api
di Jawa. Saat ini, industri, bisnis dan perdagangan, juga jasa berkembang di kota-kota
besar di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung, sedangkan kota-kota
kesultanan tradisional seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon menjaga warisan
budaya keraton dan menjadi pusat seni, budaya dan pariwisata. Kawasan industri juga
berkembang di kota-kota sepanjang pantai utara Jawa, terutama di sekitar Cilegon,
Tangerang, Bekasi, Karawang, Gresik, dan Sidoarjo.

3. Pulau Kalimantan

Darat

Armada transportasi darat yang ada di kota ini antara lain :

1) Taksi tanpa argo meter.


2) Taksi dengan argo meter.
3) Angkutan Kota (Angkot) dengan jalur atau trayek berdasarkan nomor.
4) Ojek atau sepeda motor.

Terminal yang ada di kota ini bernama Batu Ampar.

Laut

Untuk transportasi laut, di kota ini terdapat armada:

1) Kapal Laut
2) Speed Boat
3) Ketinting
4) Kapal Ferry ke Penajam

Udara

Kota Balikpapan memiliki sarana untuk transportasi udara, yaitu Bandar Udara


Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang dapat didarati pesawat seperti Boeing 737.

4. Pulau Sulawesi

Dipulau Sulawesi system transportasi darat,laut,dan udara sudah cukup baik tetapi dalam
segi pengaksesannya belum cukup memadai karena dari segi lingkungan juga yang
kurang mendukung.

5. Pulau Papua

Secara fisik kondisi kawasan perbatasan di Papua bergunung dan berbukit yang sulit
ditembus dengan sarana perhubungan biasa atau kendaraan roda empat. Sarana
perhubungan yang memungkinkan untuk mencapai kawasan perbatasan adalah pesawat
terbang perintis dan pesawat helikopter yang sewaktu-waktu digunakan oleh pejabat dan
aparat pemerintah pusat dan daerah untuk mengunjungi kawasan tersebut.

D. Pekerjaan Penduduk

1. Pulau Sumatera

Dipulau sumatera terdapat beberapa mata pencaharian penduduk. Sepertia ada yang
sebagai petani,pekebun,dan juga sebagai nelayan khususnya diwilayah yang dekat dengan
pantai.

2. Pulau Jawa

Di beberapa wilayah Jawa dibuka lahan perkebunan dalam skala besar dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan ekspor. Beberapa komoditi berhasil dikembangkan di Jawa salah
satunya adalah Kopi,padi, tembakau dll jadi mayoritas penduduk jawa mata pencariannya
adalah sebagai petani tetapi ada juga penduduk yang bermukim didaerah pantai yang
masyarakatnya permata pencarian sebagai nelayan.

3. Pulau Kalimantan

Mayoritas mata pencahariannya penduduk di Kalimantan adalah sebagai petani, karena


dikalimantan masih banyak terdapat lahan kosong bekas hutan yang masih terbengkalai
sehingga masyarakatnya mayoritas memanfaatkannya sebagai lahan untuk bercocok
tanam, tetapi sebagian masyarakatnyaada juga yang bermata pencaharian dari segi
prtambangan dan sebagai nelayan dan dalam segi perdagangan.

4. Pulau Sulawesi

Mata pencaharian penduduknya kebanyakan dalam bidang perdagangan,pertania, sebagai


nelayan dan sebagian masyarakatnya ada juga yang bermata pencaharian dalam bidang
pendidikan dan pertambangan.

5. Pulau Papua

Sebagian besar penduduk papua bermata pencaharian sebagai petani karena penduduk
papaua kebanyakan bercocok tanam tetapi ada juga sebagian penduduk papua yang
bekerja pada sector pertambangan kaena disana juga terdapat tempat galian emas.

E. Kerusakan Lingkungan yang Paling Menonjol

1. Pulau Sumatera
Dipulau sumatera kerusakan lingkungan yang sangat menonjol adalah Kerusakan hutan
Manggrove di wilayah Timur Aceh umumnya disebabkan oleh faktor ekonomi
masyarakat yang mencari penghasilan dengan cara merusak hutan Manggrove dan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang untuk di ekspor ke Malaysia, Singapura
dan Jepang. Kerusakan ini lebih diperparah lagi akibat konversi lahan oleh perusahaan
perkebunan dan perikanan, dimana areal lahan Manggrove berubah menjadi lahan sawit
dan tambak udang. Keruskan Manggrove di wilayah pesisir pantai Barat umumnya
karena tekanan pembangunan daerah (alih fungsi lahan dan pemanfaatan kayunya).

Kerusakan terumbu karang terparah terjadi di Kab. Simeulue dan Singkil sebagai akibat
penggunaannya sebagai bahan bangunan, di Kota Sabang penyebab utama kerusakannya
karena illegal fishing dengan menggunakan bom ikan dan jaring trawl oleh nelayan.

Bencana alam (Tsunami) tahun 2004 dan kenaikan suhu permukaan laut akibat perubahan
iklim/pemanasan global berdampak pada rusaknya ekosisten terumbu karang.
Meningkatnya suhu permukaan laut akibat pemanasan global pada pertengahan tahun
2010 telah menyebabkan pemutihan karang (bleaching) secara masal di Aceh, mencapai
90% area terumbu karang mati. Kemudian ada juga yang dikarenakan oleh peningkatan
jumlah penduduk dan segala aktivitasnya di anggap sebagai penyebab terjadinya
kerusakan lahan dan hutan. selain itu adanya aktifitas pembukaan lahan perkebunan dan
lahan pertambangan menjadi penyebabb terjadinya alih fungsi lahan dan hutan.

penyebab lainnya adanya penyimpangan pemanfaatan ruang dari rencana tata ruang yang
ada, seperti pelanggaran kawasan berfungsi lindung, sebagai akibat lemahnya
pengendalian pemanfaatan ruang.

2. Pulau Jawa

Kerusakan lingkungan yang paling menonjol dipulau jawa ialah banjir, tanah longsor dan
gunung meletus, ketiga bencana tersebut dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang
sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan penduduk yang berada dilingkungan
tersebut.

3. Pulau Kalimantan

Tambang mencakup 70 persen wilayah Samarinda, mencemari air, menimbulkan banjir


dan kurang membuat rakyat sejahtera dari segi ekonomi. Sungai Mahakam yang tercemar
setiap beberapa menit. Perburuan batu bara yang telah menarik penambang internasional
ke Kalimantan Timur telah merusak ibukota provinsi Samarinda, yang berisiko ditelan
pertambangan jika eksploitasi deposit mineral itu berkembang lebih jauh.
Tambang mencakup lebih dari 70 persen wilayah Samarinda, menurut data pemerintah,
memaksa desa-desa dan sekolah untuk menjauhi longsoran lumpur yang beracun dan
sumber-sumber air yang tercemar.
Kerusakan hutan di sekitar kota untuk membuka jalan bagi tambang juga telah
menghancurkan penahan alami melawan banjir, menimbulkan air bah setinggi pinggang
saat musim hujan.
Dan meski 200 juta ton batu bara digali dan dikirim dari Kalimantan Timur setiap tahun,
ibukota masih sering mengalami listrik padam selama berjam-jam karena pembangkit
listrik yang sudah tua terus bermasalah.

4. Pulau Sulawesi

Isu lingkungan terbesar di Sulawesi adalah penggundulan hutan. Pada tahun 2007, para
ilmuwan menemukan bahwa 80 persen hutan Sulawesi telah hilang atau terdegradasi,
terutama berpusat di dataran rendah dan hutan bakau.[20] Hutan digunduli untuk
berbagai kepentingan dan proyek pertanian besar. Hilangnya hutan telah mengakibatkan
banyak spesies endemik Sulawesi terancam punah. Selain itu, 99 persen lahan basah
Sulawesi telah hilang atau rusak. Ancaman lingkungan lainnya termasuk perburuan
daging dan penambangan ilegal.

5. Pulau Papua

Kerusakan lingkungan yang paling menonjol ialah kerusakan lingkungan yang


ditimbulkan oleh pt Freeport yang ada dipulau papau saat ini yang merupakan salah satu
tambang emas terbesar diindonesia, karena adanya pt Freeport tersebut lingkungan sungai
dan sekitar sungai menjadi sangat terganggu dikarenakan tercemar oleh limbah yang
dihasilkan pt Freeport tersebut senggiha masyarakat terkena pengaruh dampaknya yang
sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai