Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
          Penduduk adalah elemen yang sangat penting dalam perencanaan wilayah dan kota karena pada dasarnya
penduduk baik sebagai subjek maupun objek adalah inti dari pembangunan. Fenomena urbanisasi sebagai bagian
penting dalam proses pembangunan juga banyak dipahami dengan menggunakan data penduduk sebegai referensi.
Terkait dengan proses pembangunan dan urbanisasi, pola persebaran penduduk merupakan salah satu hal yang
perlu secara hati-hati diidentifikasi dan diantisipasi untuk merencanakan struktur ruang suatu bidang wilayah agar
pengalokasian lahan/ruang sedapat mungkin optimal dengan memperhatikan unsur keberlanjutan ekonomi
maupun lingkungan.
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang dihuni ( Ida
Bagoes Mantra, 2007). Ukuran yang biasa digunakan adalah jumlah penduduk setiap satu Km2 atau setiap 1 mil2
.Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebaran yang tidak merata. Kepadatan penduduk dapat
mempengaruhi kualitas hidup penduduknya. Pada daerah dengan kepadatan yang tinggi, usaha peningkatan
kualitas penduduk akan lebih sulit dilakukan. Ledakan penduduk yang cepat menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat terutama dalam bidang sosial ekonomi masyarakat.
B.   Rumusan Masalah
1. Bagaimana persebaran penduduk pada tahun 2010? (kalau di bawah 2000 disini bukan 2010)
2. Bagaimana mengenai analisa perkembangan persebaran penduduk pada tahun 2010-2030?
3. Bagaimana laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk provinsi jawa tengah?
4. Apakah dampak dari kepadatan penduduk?
5. Apakah faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk?
C.  Tujuan
1. Untuk mengetahui persebaran penduduk pada tahun 2010
2. Untuk mengetahui persebaran penduduk pada tahun 2010-2030
3. Untuk mengetahui laju pertumbuhan dan perkembangan penduduk provinsi jawa tengah
4. Untuk mengetahui dampak dari kepadatan penduduk
5. Untuk mengetahui faktor penyebab kepadatan penduduk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persebaran Penduduk Provinsi Jawa Tengah


Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota denga 553 kecamatan yang
meliputi 8.550 desa/ kelurahan.Kepadatan Pendudukan Provinsi Jawa Tengah sebesar 995 jiwa /Km 2 dengan
laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,37 %.
1. Persebaran data penduduk Jawa Tengah tahun 2000
Sesuai dengan jumlah penduduk yang diperoleh berdasarkan sensus tahun 2000.Persebaran Kecamatan
dan hasil awal perhitungan untuk data penduduk Jawa Tengah, 2000. Kepadatan penduduk di Jawa Tengah
tersebar Terbesar adalah di daerah Surakarta dan sekitarnya, diikuti dengan wilayah-wilayah di koridor pantai
utara Jawa.Salah satu penyebabnya adalah selain karena jumlah penduduk per kecamatan yg relatif tinggi, juga
adalah karena jarak antar pusat kecamatan yg relatif lebih dekat dibandingkan wilayah-wilayah belakangnya
(backward regions).
Tampak jelas bahwa pola persebaran kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2000 dan 2030 adalah
sangat berbeda. Pada tahun 2000, kepadatan penduduk tersebar relatif lebih merata dibandingkan persebaran
kepadatan pada tahun 2030.jelas terlihat bahwa persebaran kepadatan penduduk dalam dua kurun waktu
tersebut tetap hanya terkonsentrasi di beberapa wilayah tertentu saja. Terdapat selisih yg sangat signifikan
antar wilayah, dengan kepadatan penduduk tinggi dan kepadatan penduduk rendah.Kepadatan penduduk
daerahdaerah belakang hanya berkisar 100-500 jiwa/ km2 sementara wialyah-wilayah pusat pertumbuhan
(wilayah inti) memiliki kepadatan yg relatif tinggi.Bahkan pada tahun 2000, kepadatan penduduk Jawa Tengah
pada wilayah-wilayah tertentu mencapai lebih dari 2000 jiwa/ km2.

2. Pola Persebaran kepadatan penduduk Jawa Tengah, 2000 menurut perhitungan Kernel Density
Lebih jauh memahami pola persebaran kepadatan penduduk tahun 2000, terdapat dua titik kepadatan
tertinggi yaitu Kota semarang dan sekitarnya diikuti oleh Kota Surakarta dan sekitarnya. Sesuai dengn posisi
hirarki kota dalam level propinsi, tentu saja dapat dipahami bahwa Kota Semarang dan Surakarta merupakan
wilayah padat penduduk.
Kota Surakarta memiliki aglomerasi kepadatan penduduk terbesar dibandingkan kota Semarang sebagai
Ibu Kota Propinsi. Setelah Semarang dan Surakarta, pada tahun 2000 Kota Tegal, Pekalongan, Purwokerto
dan Magelang juga merupakan pusat titik persebaran kepadatan penduduk yang relatif tinggi. Sesuai dengan
posisi hirarki kota yang berada pada level menengah maka kepadatan penduduk di wilayah ini masih bisa
dikatakan tergolong padat yaitu >1000 penduduk/km2.
3. Pola Persebaran kepadatan penduduk Jawa Tengah, 2030 menurut perhitungan Kernel Density
Lebih jauh memahami persebaran penduduk pada tahun 2030 dengan membandingkan dengan pola
persebaran kepadatan penduduk pada tahun 2000 dapat diidentifikasi bahwa kecenderungan terjadinya
konurbasi tampak jelas akan terjadi.
Sedikitnya terdapat tiga aglomerasi kepadatan penduduk pada tahun 2030 yaitu Kota Semarang dan
sekitarnya, Kota Surakarta dan sekiitarnya, serta Kota Tegal dan sekitarnya. Walaupun kepadatan penduduk
tertinggi pada tahun 2030 kemungkinan menurun namun distribusinya masih cenderung tidak merata.Jika pada
tahun 2000, aglomerasi kepadatan penduduk tertinggi adalah di Kota Surakarta dan sekitarnya, maka pada
tahun 2030.aglomerasi terbesar berada di Kota Semarang dan sekitarnya yang melebar ke arah timur yaitu ke
wilayah Demak, Kudus, dan sebagian Jepara. Lebih jauh, dengan mempelajari kecenderungan pola yang akan
terjadi pada tahun 2030, bisa diasumsikan bahwa koridor tengah Semarang-Surakarta akan berkembang sangat
pesat dan menyatu menjadi suatu wilayah dengan karakter kepadatan penduduk yang terdefinisi sebagai
wilayah perkotaan yang sangat besar (mega urban).

B. Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Tengah Tiap Kabupaten/Kota


Dilihat dari distribusi penduduk per kabupaten/kota, dapat dilihat bahwa kabupaten dengan penduduk paling
banyak yaitu Kabupaten Brebes sejumlah
1.770.480 jiwa, selanjutnya Cilacap 1.679.864 jiwa, dan Kota Semarang 1.629.924 jiwa.
JumlahPenduduk (Jiwa)
No. Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011 2012
1. Cilacap 1.626.795 1.629.908 1.642.107 1.651.940 1.679.864
2. Banyumas 1.503.262 1.510.102 1.554.527 1.570.598 1.603.037
3. Purbalingga 828.125 834.164 848.952 858.798 877.489
4. Banjarnegara 869.777 875.167 868.913 875.214 890.962
5. Kebumen 1.215.801 1.222.542 1.159.926 1.162.294 1.181.678
6. Purworejo 722.293 724.973 695.427 696.141 708.483
7. Wonosobo 757.746 760.819 754.883 758.993 771.447
8. Magelang 1.170.894 1.180.217 1.181.723 1.194.353 1.219.371
9. Boyolali 938.469 943.978 930.531 936.822 953.317
10. Klaten 1.133.012 1.136.829 1.130.047 1.135.201 1.153.047
11. Sukoharjo 826.699 833.575 824.238 832.094 848.718
12. Wonogiri 982.730 985.024 928.904 929.870 946.373
13. Karanganyar 812.423 819.186 813.196 821.694 838.762
14. Sragen 860.509 862.910 858.266 861.939 875.283
15. Grobogan 1.336.322 1.345.879 1.308.696 1.316.693 1.339.127
16. Blora 835.160 838.159 829.728 833.786 847.125
17. Rembang 575.640 578.232 591.359 596.801 608.548
18. Pati 1.171.605 1.175.232 1.190.993 1.198.935 1.219.993
19. Kudus 786.269 797.617 777.437 788.264 807.005
20. Jepara 1.090.839 1.107.973 1.097.280 1.115.688 1.144.916
21. Demak 1.034.286 1.042.932 1.055.579 1.067.993 1.091.379
22. Semarang 911.223 921.865 930.727 944.877 968.383
23. Temanggung 707.707 714.411 708.546 715.907 730.720
24. Kendal 952.011 965.808 900.313 908.533 926.325
25. Batang 682.561 686.016 706.764 713.942 728.578
26. Pekalongan 851.700 858.967 838.621 845.471 861.366
27. Pemalang 1.375.240 1.391.284 1.261.353 1.264.535 1.285.024
28. Tegal 1.415.625 1.420.532 1.394.839 1.399.789 1.421.001
29. Brebes 1.788.687 1.800.958 1.733.869 1.742.528 1.770.480
30. KotaMagelang 134.615 137.055 118.227 118.606 120.447
31. KotaSurakarta 522.935 528.202 499.337 501.650 509.576
32. KotaSalatiga 178.451 182.226 170.332 173.056 177.480
33. KotaSemarang 1.511.236 1.533.686 1.555.984 1.585.417 1.629.924
34. KotaPekalongan 275.241 277.065 281.434 284.413 290.347
35. KotaTegal 240.502 241.070 239.599 240.777 244.632
Jumlah 32.626.390 32.864.563 32.382.657 32.643.612 33.270.207
C. Laju Pertumbuhan Penduduk
Dilihat dari laju pertumbuhan penduduk kabupaten/kota Tahun 2012 tertinggiadalah Kota Semarang diikuti Kota
SalatigadanKabupaten Purbalingga serta yang terendahKabupaten Tegal,Kota Magelangdan Kota Surakarta.

LajuPertumbuhanPenduduk(%)
No Kabupaten/Kota

2008 2009 2010 2011 2012


1 Cilacap 0,22 0,19 0,75 0,60 1,69
2 Banyumas 0,49 0,46 2,94 1,03 2,07
3 Purbalingga 0,76 0,73 1,77 1,16 2,18
4 Banjarnegara 0,65 0,62 (0,71) 0,73 1,80
5 Kebumen 0,59 0,55 (5,12) 0,20 1,67
6 Purworejo 0,40 0,37 (4,08) 0,10 1,77
7 Wonosobo 0,44 0,41 (0,78) 0,54 1,64
8 Magelang 0,83 0,80 0,13 1,07 2,09
9 Boyolali 0,62 0,59 (1,42) 0,68 1,76
10 Klaten 0,37 0,34 (0,60) 0,46 1,57
11 Sukoharjo 0,86 0,83 (1,12) 0,95 2,00
12 Wonogiri 0,27 0,23 (5,70) 0,10 1,77
13 Karanganyar 0,86 0,83 (0,73) 1,05 2,08
14 Sragen 0,31 0,28 (0,54) 0,43 1,55
15 Grobogan 0,75 0,72 (2,76) 0,61 1,70
16 Blora 0,39 0,36 (1,01) 0,49 1,60
17 Rembang 0,48 0,45 2,27 0,92 1,97
18 Pati 0,34 0,31 1,34 0,67 1,76
19 Kudus 1,48 1,44 (2,53) 1,39 2,38
20 Jepara 1,60 1,57 (0,97) 1,68 2,62
21 Demak 0,87 0,84 1,21 1,18 2,19
22 Semarang 1,20 1,17 0,96 1,52 2,49
23 Temanggung 0,98 0,95 (0,82) 1,04 2,07
24 Kendal 1,48 1,45 (6,78) 0,91 1,96
25 Batang 0,54 0,51 3,02 1,02 2,05
26 Pekalongan 0,89 0,85 (2,37) 0,82 1,88
27 Pemalang 1,20 1,17 (9,34) 0,25 1,62
28 Tegal 0,38 0,35 (1,81) 0,35 1,52
29 Brebes 0,72 0,69 (3,73) 0,50 1,60
30 KotaMagelang 1,84 1,81 (13,74) 0,32 1,55
31 KotaSurakarta 1,04 1,01 (5,46) 0,46 1,58
32 KotaSalatiga 2,15 2,12 (6,53) 1,60 2,56
33 KotaSemarang 1,52 1,49 1,45 1,89 2,81
34 KotaPekalongan 0,69 0,66 1,58 1,06 2,09
35 KotaTegal 0,27 0,24 (0,61) 0,49 1,60
JawaTengah 0,76 0,73 (1,47) 0,81 1,92
D. Kepadatan Penduduk
Kepadatanpendudukkabupaten/kotaTahun2012yangtertinggidiKota
Surakarta, Tegal dan Magelang,

KepadatanPenduduk(Jiwa/Km2)
No Kabupaten/Kota
2008 2009 2010 2011 2012
1 Cilacap 760,71 762,17 767,87 772,47 785,53
2 Banyumas 1.132,32 1.137,48 1.170,94 1.183,04 1.207,48
3 Purbalingga 1.064,91 1.072,67 1.091,69 1.104,35 1.128,39
4 Banjarnegara 813,07 818,11 812,27 818,16 832,88
5 Kebumen 947,82 953,07 904,26 906,10 921,21
6 Purworejo 697,99 700,58 672,03 672,72 684,64
7 Wonosobo 769,54 772,66 766,63 770,80 783,45
8 Magelang 1.078,44 1.087,03 1.088,41 1.100,05 1.123,09
9 Boyolali 924,54 929,96 916,72 922,91 939,16
10 Klaten 1.728,31 1.734,13 1.723,79 1.731,65 1.758,87
11 Sukoharjo 1.771,52 1.786,26 1.766,25 1.783,08 1.818,71
12 Wonogiri 539,26 540,52 509,72 510,25 519,31
13 Karanganyar 1.052,09 1.060,85 1.053,09 1.064,09 1.086,20
14 Sragen 909,16 911,69 906,79 910,67 924,77
15 Grobogan 676,33 681,16 662,35 666,39 677,75
16 Blora 465,43 467,10 462,40 464,66 472,09
17 Rembang 567,64 570,19 583,14 588,50 600,09
18 Pati 785,68 788,11 798,68 804,01 818,13
19 Kudus 1.849,3 1.876,00 1.828, 1.854,0 1.898,08
20 Jepara 1.086,3 1.103,38 1.092, 1.111,0 1.140,17
21 Demak 1.152,5 1.162,13 1.176, 1.190,0 1.216,12
22 Semarang 962,36 973,60 982,96 997,91 1.022,73
23 Temanggung 813,24 820,95 814,21 822,66 839,69
24 Kendal 949,85 963,62 898,27 906,48 924,23
25 Batang 865,15 869,53 895,83 904,93 923,48
26 Pekalongan 1.018,6 1.027,31 1.002, 1.011,1 1.030,18
27 Pemalang 1.359,0 1.374,92 1.246, 1.249,6 1.269,91
28 Tegal 1.609,2 1.614,79 1.585, 1.591,2 1.615,32
29 Brebes 1.079,0 1.086,40 1.045, 1.051,1 1.068,01
30 KotaMagelang 7.429,0 7.563,74 6.524, 6.545,5 6.647,19
31 KotaSurakarta 11.876, 11.996,41 11.340 11.393, 11.573,3
32 KotaSalatiga 3.369,5 3.440,82 3.216, 3.267,6 3.351,21
33 KotaSemarang 4.044,3 4.104,39 4.164, 4.242,8 4.361,93
34 KotaPekalongan 6.121,9 6.162,48 6.259, 6.325,9 6.457,90
35 KotaTegal 6.973,0 6.989,56 6.946, 6.981,0 7.092,84
JawaTengah 1.002,5 1.009,85 995,04 1.003,0 1.022,31
E. Dampak Kepadatan Penduduk
1. Semakin terbatasnya sumbersumber kebutuhan pokok ( pangan, sandang, papan,yang
layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding
dengan bertambahnya jumlah penduduk.
2. Tidak tercukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada ( sekolah, rumah sakit,
tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain.
3. Tidak tercukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada, akibatnya terjadilah
peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas sosial
( banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat dan lain-lain).
4. Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas hidup penduduknya.

F. Factor yang Menyebabkan Terjadinya Kepadatan Penduduk


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk yang relatif
sama dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 1990 dan 2000 maka pada tahun 2030,
persebaran kepadatan penduduk Jawa Tengah akan cenderung tidak merata. Kepadatan tinggi
hanya terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu saja. Koridor pantai selatan Jawa dan
wilayah yang berbatasan dengan Jawa Timur akan menjadi wilayah dengan kepadatan
penduduk yang sangat rendah dan berpotensi untuk menjadi wilayah stagnant atau relatif
tertinggal.
Mengilustrasikan data penduduk yang bersifat dinamis dalam arti dengan
memperhatikan kecenderungan perkembangan yang terjadi antara tahun 2000 dan tahun 2030
Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk Jawa Tengah 2000-2030 Terlepas dari fenomena
konurbasi fenomena yang di kenal dengan istilah sub urbanisasi.
Fenomena yang terjadi pada wilayah Jawa Tengah, apabila tidak ada
dorongandorongan kebijakan yang signifikan untuk lebih memeratakan proses pembangunan
maka fenomena suburbanisasi yang terkonsentrasi di hanya beberapa titik saja tidak akan
dapat dihindari. Apabila kota-kota di sepanjang pantai utara Jawa mengalami penyusutan
jumlah penduduk karena fenomena suburbanisasi, maka beberapa kota di koridor pantai
selatan dan dua kabupaten yang berbatasan dengan Jawa Timur cenderung manjadi stagnant
lebih karena faktor keterbelakangan ekonomi yang menjurus kepada besarnya arus migrasi
keluar.

B.   Saran
1. Melaksanakan program transmigrasi
2. Melaksanakan program pemerataan pembangunan dengan cara mendistribusikan
perusahaan atau industri di pinggir kota selain di pulau Jawa.
3. pemerataan pembangunan di JawaTengah pada khususnya sangat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai