Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan di dunia kesehatan di indonesia sudah sangat pesat pemilihan


obat herbal sudah menjadi salah satu pilihan untuk proses penyembuhan atau
menjaga dari berbagai macam penyakit. Namun dalam pembuatannya di berbagai
daerah di indonesia masih menggunakan cara-cara manual dalam mengerjakan
proses pembuatannya, oleh sebab itu di era yang serba mudah ini kita di tuntut
untuk selalu berkreativitas menemukan sebuah inovasi terbaru untuk membantu
pembuatan teh herbal dengan mudah. Salah satunya adalah dengan menciptakan
alat yang dapat menunjang, mempermudah dan meningkatkan nilai jual.

Sesuai dari hasil survei yang telah kami lakukan tentang penyangrai serai pada
industri rumahan, dimana hampir semua proses penyangraian dilakukan secara
manual. Shingga saat proses penyangrai serai dilakukan, dibutuhkan waktu dan
tenaga yang cukup banyak karena penggorengan masih menggunakan alat manual.
Keadaan tersebut membuat penyangrai kurang efisien dimana suhu disekitar
penyangrai menjadi lebih panas (suhu tidak terkontrol) serta pengaduk yang tidak
rata, hal ini menyebabkan pekerja mudah lelah. Apabila penyangrai dilakukan dalam
skala besar, akan mempengaruhi kualitas dan produktifitas serai tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat
rancang bangun mesin penyangrai serai semi otomatis, namun dalam hal ini peneliti
hanya membahas “Perencanaan Dan Pembuatan Mesin Penyangrai Serai
Menggunakan Pemanas LPG Dengan Kapasitas 10 Kg”. Mesin dilengkapi motor listrik
sebagai penggerak pengaduk serai, Keadaan ini akan mempermudah dan
mepercepat pekerja saat menyangrai serai. Dengan demikian pekerja tidak perlu
mengaduk serai dengan cara manual pekerja tidak cepat merasa kelelahan. Selain
itu, alat ini juga dilengkapi sistem kontrol suhu yang berfungsi untuk mengendalikan
suhu penggorengan supaya kualitas serai terjaga dan disisi lain juga menghemat
penggunaan gas LPG.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang peneliti mencoba merumuskan pertanyaan
yang akan dicari pemecahaanya baik pembahasan menurut analisa maupun teori-
teori yang menjadi acuan pada penelitian ini. Ada pun rumusan masalah berdasarkan
judul yang akan di ajukan adalah sebagai berikut :
1.Bagaimana merancanakan dan perancangan mesin penyangrai serai ?
2.Bagaimana sistem pengoperasian mesin penyangrai serai ?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan poros
2. Perhitungan pulli
3. Perhitungan sabuk

1.4 Tujuan
1. Tersedianya alat mesin penyangrai serai
2. Untuk mengetahui bahan dan dimensi, poros, pulli, sabuk

1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Dapat di jadikan pembelajaran dan refrensi bagi mahasiswa.
2. Menambah pengetahuan penulis tentang pembuatan mesin penyangrai
3. Membuat masyarakat home industry dalam menyangrai serai mudah

1.6 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang di pakai dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini adalah :
1. Observasi lapangan, yaitu proses pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung.
2. Literature yaitu proses pengumpulan data-data yang berasal dari buku-buku
pendukung yang ada serta mendapatkan keterangan lain sebagai referensi.
3. Interview yaitu, sebuah proses yang dilakukan dengan melakukawawancara
secara langsung dengan orang-orang yang ahli bidang tersebut.

1.7 Sistematika penulisan


Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi dari proposal tugas
akhir ini, maka penulis membuat sistematika penulisan laporan tugas akhir adapun
sistematika penulis sebagai berikut :
1. BAB 1. Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data daan sistematika penulisan.
2. BAB 2. Tinjauan pustaka
Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai bahan
penyelesaian tugas akhir.
3. BAB 3. Metodologi penelitian
Pada bab ini berisikan data-data spesifikasi lokasi, waktu, bahan/alat, prosedur
penelitian dan diagram penelitian.
4. BAB 4. Hasil dan pembahasan
Pada bab ini berisi tentang data-data penelitian, analisa, dan pembahasan penelitian.
5. BAB 5. Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian penyangraian


Penyangraian menurut bahasa berasal dari kata sangrai yang artinya
menggoreng tanpa minyak. Sheingga penyangraian dapat di artikan sebagai proses
menggoreng bahan tanpa minyak. Bahan yang diolah menggunakan penyangraian
biji kopi, kakao, dan biji kacang-kacangan. Menurut Mawaddah (2012) penyangraian
adalah Definisi : proses pindah panas baik tanpa media maupun menggunakan pasir
dengan tujuan mendapatkan cita rasa tertentu Contoh : penyangraian kerupuk, kopi,
biji kakao, dan kacang.

Penyangraian kopi adalah proses yang tergantung waktu dan temperatur, dimana
senyawa-senyawa kimia di dalam kopi akan berubah dengan hilangnya massa kering
kopi yang sebagian besar adalah karbondioksida dan gas-gas volatile lainnya sebagai
produk dari pirolisis. Sekitar setengah dari karbondioksida yang di hasilkan akan
tertahan dalam kopi yang telah di sangrai bersama-sama dengan senyawa flavor
penting yang bersifat volite (Anonim 2011).

2.2 pengertian perpindahan panas


Perpindahan kalor dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam industri proses.
Pada kebanyakan proses diperlukan pemasukan atau pengeluaran kalor untuk
mencapai dan mempertahankan keadaan yang dibutuhkan sewaktu proses
berlangsung. Kondisi pertama yaitu mencapai keadaan yang dibutuhkan untuk
pemprosesan, terjadi umpamanya bila pengerjaan harus berlangsung pada suhu
tertentu dan suhu ini harus dicapai dengan jalan pemasukan atau pengeluaran kalor.
Kondisi kedua yaitu mempertahankan keadaan yang di butuhkan untuk operasi
proses, terdapat pada pengerjaan eksotern dan endotern. Secara umum ke daerah
lainnya sebagai akibat dari perbedaan suhu diantara kedua daerah tersebut

Anda mungkin juga menyukai