Anda di halaman 1dari 2

Memiliki Produk Yang Handal

Oleh :
Aris Budi Setyawan
Program DIII Bisnis dan Kewirausahaan
Universitas Gunadarma

Setiap konsumen pasti menghendaki, bahwa dengan uang yang telah dibayarkan atau
dikorbankan, konsumen akan mendapat produk sesuai dengan harapan, dan bila sebaliknya
maka konsumen akan kecewa dan bila konsumen sampai kecewa, kegagalan usaha tinggal
menunggu hari saja.

Banyak produk hanya menonjolkan harga yang murah, bentuk yang menarik, hingga kegunaan
yang banyak, namun melupakan inti dari produk itu sendiri. Sebuah produk baru bisa dikatakan
produk yang baik bila mampu menjalankan fungsi utamanya. Sebagai contoh, sebuah HP
fungsi utamanya adalah untuk berkomunikasi (menelepon atau sms). Jadi akan menjadi tidak
artinya meskipun harganya mahal, warnanya dan modelnya bagus, model terbaru, dst, , namun
untuk menelepon sering putus baterainya cepat habis, atau tombolnya terlalu sensitif, dan
seterusnya. Sebagai sebuah produk, fungsi utama ini harus dipastikan dulu, baru
memperhatikan masalah lainnya, seperti kemasannya, warnanya, bentunya, harganya, dll.

Dengan demikian, bila ingin bertahan lama dan berkembang, setiap usaha wajib memiliki
produk yang ‘baik’, tidak hanya harga yang terjangkau saja, namun juga harus handal.

Dalam bahasa sederhana, produk handal dapat diartikan sebagai produk yang berkualitas,
produk yang sesuai harapan konsumen. Untuk lebih mudahnya, berikut ini beberapa ciri atau
tanda-tanda bahwa sebuah produk tersebut handal atau tidak.

1. Produk tersebut memiliki umur ekonomis yang cukup lama. Semakin lama umur atau usia
penggunaannya akan semakin baik bagi konsumen. Sebagai contoh, kalau konsumen
membeli roti tawar, maka semakin lama (tanpa upaya negatif, tentunya) roti tersebut bisa
bertahan dan dapat dimakan, semkin handal roti tersebut. Kalau konsumen membeli
sepatu, maka dengan harga yang dibayarkan, semakin lama sepatu tersebut bisa bertahan
dana dapat digunakan, semakin handal sepatu tersebut. Bahkan dibeberapa contoh, produk
tersebut semakin handal, karena mampu bertahan lebih lama dari usia atau umur ekonomis
wajarnya. Misalkan, dengan membeli sepatu dengan harga Rp 30.000,- seorang konsumen
cukup tahu diri bahwa sepatu tersebut bisa bertahan 3 bulan saja sudah bersyukur, namun
ternyata sudah 6 bulan lebih sepatu tersebut masih layak digunakan, maka produk tersebut
sudah sangat memenuhi kriteria handal yang pertama.
2. Apabila terjadi kerusakan, mudah dan cepat perbaikannya, sehingga segera dapat
digunakan kembali. Ciri yang kedua sebuah produk yang handal adalah, apabila produk
tersebut mengalami kerusakan, mudah untuk diperbaiki. Mudah di sini, bisa berarti mudah
dicari komponen yang rusaknya, karena banyak dijumpai di berbagai toko yang ada,
maupun mudah dalam memperbaikinya, baik diperbaiki sendiri maupun banyak tempat
yang bisa memperbaikinya. Sebagai contoh, sebuah produk kursi yang rusak karena
bautnya patah, konsumen dengan mudah membeli baut pengganti di banyak toko serta
dapat memperbaikinya sendiri, atau kalaupun minta tolong orang, dengan mudah
menemukan orang atau bengkel yang bisa memperbaiki kursi tersebut. Sebalinya produk

1
yang tidak handal adalah produk yang sparepartnya sulit dicari, kalu rusak sulit diperbaiki
dan kadang-kadang harus menunggu waktu yang lama untuk memperbaikinya.
3. Kerusakan salah satu komponen tidak akan berpengaruh banyak pada fungsi utama produk
tersebut. Seperti kita ketahui seringkalai sebuah produk terdiri dari berbagai komponen.
Sebagai contoh produk inovatif ‘Sandal Boneka’. Produk tersebut dikatakan handal apabila
misalnya karena suatu sebab hiasan bonekanya lepas atau rusak, sandal tersebut tetap
bisa dan pantas digunakan. Jangan samapi hanya karena itu, sandal tersebut menjadi tidak
bisa digunakan atau menjadi memalukan bila digunakan
4. Mudah digunakan dan mudah dirawat. Ciri selanjutnya adalah bahwa produk yang handal
harus mudah digunakan, mulai dengan pemasangan yang mudah, maupun petujuk
penggunaan yang mudah dipahami, sehingga konsumen tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk bisa menikmati manfaat produk tersebut. Disamping itu, produk tersebut harus
memberi kemudahan bagi konsumen untuk merawatnya. Sebagai contoh produk ‘Baju’ baju
yang baik adalah baju yang tidak hanya mudah dipakai namun juga harus mudah dirawat,
dengan perawatan pada umumnya. Semakin sulit dipakai dan semakin sulit perawatannya
(mencuci dan mennyimpannya, misalnya), semakin tidak handal produk tersebut, karena
menimbulkan masalah tambahan bagi konsumen.
5. Ramah lingkunga, saat ini dengan terus menurunnya kualitas lingkungan di sekitar kita,
semakin menuntuk produk yang ramah lingkungan, tidak hanya bahan baku yang
digunakan saja yang harus ramah longkungan, namun masa penggunaaan dan sampah
yang dihasilkannyapun harus ramah lingkungan, syukur-syukur tidak menghasilkan
sampah, dengan kata lain semua komponen dapat dikonsumsi oleh konsumen.

Demikianlan beberapa hal berkaitan dengan ‘baik’ nya sebuah produk, produk yang handal
memang tidak akan menjamin 100% produk akan laku atau berhasil di pasar, namun paling
tidak dengan memiliki produk yang handal, sebuah unit usaha akan lebih mudah mendapat
apresiasi dan pujian dari konsumen, karena konsumen mendapat produk yang sesuai atau
bahkan melebihi harapannya. Semoha pelaku usaha mendapat manfaat dari tulisan singkat ini.
Amin. Disarikan dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai