Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Nama : Firdausy Nur Fitriani


NIM : 031386278
Prodi : Pendidikan Ekonomi

Hakikat Pembelajaran IPS dan Strategi Pembelajaran IPS


Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait modul 1 sampai dengan modul 4, silahkan kerjakan
tugas tutorial ini.
1. Mata Pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib di SMP/MTs yang
memadukan konsep geografi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah. Bagimana cara memadukan
keempat konsep geografi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah sehingga siswa memperoleh
pembelajaran yang bermakna serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang utuh.
Jelaskan dengan disertai contoh!
2. Paradigma konstruktivistik ditandai oleh bergesernya model pembelajaran dari “teacher
centered” ke “student centered”. Kapan kurikulum Indonesia mulai memberlakukan paradigma
konstruktivisitik tersebut? Jelaskan bagaiamana proses pembelajaran dengan menggunakan
paradigma konstruktivistik
3. Kita tahu bahwa pembelajaran IPS berdasarkan Kurikulum 2013 dianjurkan menggunakan
pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan model yaitu discovery-inquiry based
learning, problem based learning, dan project based learning. Jelaskan persamaan dan
perbedaan serta kelebihan dan kelemahan dari ke-3 model pembelajaran tersebut! Dapatkah ke-3
model tersebut dipergunakan dalam pembelajaran IPS, bagaiamana caranya? Jelaskan jawaban
saudara!

Jawaban!
1. Cara memadukan keempat konsep geografi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yaitu dengan
mencari keterkaitan antara ke empat Mata pelajaran tersebut baik dari segi konsep maupun segi
keilmuan lainnya. Kemudian guru harus menguasai ke empat mata pelajaran tersebut sehingga
tersaji konsep pembelajaran yang mudah untuk dipahami dan di ikuti oleh peserta didik.
Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan wilayah-wilayah.
Sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai
periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif mengenai nilai-nilai kepercayaan, struktur
sosial, aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spritual, teknologi dan benda
benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu
ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.
Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran,
kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Konsep-konsep tersebut secara intensif
digunakan oleh ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.
2. Good & Brophy (dalam Kauchack & Eggen, 1998:185) menyebutkan ciri pembelajaran
konstruktivisme secara umum sebagai berikut:

a) Siswa membangun sendiri pemahamannya


b) Belajar yang baru bergantung pada pemahaman sebelumnya
c) Belajar difasilitasi oleh interaksi sosial
d) Belajar yang bermakna terjadi didalam tugas-tugas belajar mandiri

Alexander & Murphy (dalam Kauchack, 1998:9) mengajukan 5 pertanyaan umum tentang
belajar dan mengajar yang sejalan dengan pendapat Good & Grophy, yaitu:
a) Pengetahuan awal siswa mempengaruhi belajarnya
b) Siswa perlu memikirkan strategi belajarnya
c) Motivasi berpengaruh kuat pada belajar
d) Perkembangan dan perbedaan individual mempengaruhi belajar
e) Kontek sosial di dalam kelas mempengaruhi belajar

Kauchack & Eggen (1998:192-193) mengemukakan bahwa pembelajaran untuk memfasilitasi


konstruksi pengetahuan memuat 4 aspek penting sebagai berikut.
a) Pembelajaran berfokus pada penjelasan dan jawaban siswa atas masalah atau pertanyaan.
b) Penjelasan dan jawaban datang dari siswa
c) Penjelasan dan jawaban bersumber dari representasi konsep
d) Guru membantu siswa mengkonstruk pengetahuan dengan mengarahkan interaksi sosial dan
menyediakan representasi konsep.

Dengan demikian, esensi pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah tidak


terlepas dari belajar aktif dengan tujuan akhir yang bermuara pada pemecahan masalah, atau dapat
dikatakan bahwa pembelajaran dalam pandangan konstruktivisme adalah pemecahan masalah;
bukan hanya pemecahan masalah bagi siswa, tetapi juga memecahkan masalah guru.
Sementara itu, Hudoyo (1998:7) menjelaskan sebagai implikasi dari pandangan
konstruktivistik dalam pembelajaran, ada beberapa hal yang terkait dengan lingkungan belajar yang
perlu diupayakan, yakni:

a) Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan;
b) Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang
sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara;
c) Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan
melibatkan pengalaman konkret dalam kehidupan sehari-hari;
d) Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sosial yaitu
terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan lingkungannya;
e) Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif;
f) Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga matematika menjadi menarik dan
siswa mau belajar.

3.
a. Kelebihan dan kekurangan 3 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
1) Metode Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk
berpikir kritis atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kegiatan belajar
mengajar.
Kelebihan model Inquiry yaitu . Menekankan pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini
dianggap lebih bermakna. Sedangkan model Inquiry sendiri memiliki kelemahannya
yaitu jika model pembelajaran ini digunakan, maka akan sulit untuk mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.
2) Metode Problem Based Learning
Merupakan model pembelajaran yang mendorong untuk lebih aktif dan
memaksimalkan kemampuan berpikir kritis untuk mendapatkan solusi dari masalah
pada dunia nyata. Dengan kurikulum PBL, dapat membuat mahir dalam memecahkan
dan mengambil solusi dari suatu masalah, dalam kurikulumnya juga dirancang masalah-
masalah yang memotivasi untuk mendapatkan pengetahuan yang penting sehingga
memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam kelompok diskusi.
Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan
masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Metode PBL memiliki kelebihan yaitu Menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Sedangkan
kelemahannya antara lain Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencobanya.
3) Metode Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based-Learning atau PBL) adalah
metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Kelebihan metode Project Based Learning Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan
mereka perlu untuk dihargai. Kemudian meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
dan membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang kompleks. Sedangkan Kelemahannya, pertama memerlukan banyak
waktu untuk menyelesaikan masalah. Kemudian membutuhkan biaya yang cukup
banyak, dan banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana
instruktur memegang peran utama di kelas.
b. Persamaan dan perbedaan 3 model pembelajaran
Model
No. Indikator Problem based Project based
inquiry
learning learning
1. Dominasi sumber
mandiri mandiri Mandiri
belajar siswa
2. Kelompok Kelompok atau Kelompok atau
Jenis tugas
atau individu individu individu
3. Konten
Pembelajaran yang Masalah Yang Masalah Yang
Masalah Baru
Diangkat dalam Sudah Ada Sudah Ada
Pembelajaran
4. Tujuan utama Berfikir kreatif
Berfikir kritis Berfikir kritis
pembelajaran dan inovatif
5. Proses Penilaian Satu waktu Satu waktu kontinyu
6. Jenis Evaluasi Kualitatif atau Kualitatif atau Kualitatif Atau
Penilaian kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
7. Biaya dan Peralatan
Sedikit Sedikit Lebih Banyak
Yang Di butuhkan
8. Teknis dan
Diarahkan Diarahkan Siswa Bebas
Sistematika
Guru Guru Bereksperimen
Pembelajaran
9. Peran guru Moderator Moderator Pembimbing
10 Pendekatan yang
Dipakai untuk Multi Multi Multi
Memcahkan Disiplliner Disipliner Disipliner
Masalah

c. Ketiga model tersebut yaitu model pembelajaran Inquiry, Problem Based Leraning da
Project Based learning bisa digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran IPS. Yaitu
dengan cara memperhatikan situasi dan kondisi dari peserta didik. Sehingga bisa dengan
tepat model mana yang akan di gunakan dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai