UNMAS DENPASAR
CREATED BY:
16.IG.S1.1752
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Desa wisata adalah komunitas atau masyarakat yang terdiri dari penduduk suatu wilayah
terbatas yang bisa saling berinteraksi secara langsung di bawah sebuah pengelolaan dan memiliki
kepedulian, serta kesadaran untuk berperan bersama sesuai keterampilan dan kemampuan
masing-masing, memberdayakan potensi secara kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya
kepariwisataan di wilayahnya. Desa wisata menempatkan komunitas atau masyarakat sebagai
subjek atau pelaku utama dalam pembangunan kepariwisataan, kemudian memanfaatkannya bagi
kesejahteraan masyarakat. Dalam aktivitas sosialnya, kelompok swadaya dan swakarsa
masyarakat berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan; mewadahi peran dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di wilayahnya; meningkatkan nilai
kepariwisataan serta memberdayakannya bagi kesejahteraan masyarakat. Sebagai pelaku utama,
komunitas atau masyarakat berupaya meningkatkan potensi pariwisata atau daya tarik wisata
yang ada di wilayahnya. Selanjutnya, komunitas atau masyarakat menyiapkan diri sebagai tuan
rumah yang baik bagi para wisatawan ketika berkunjung. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
komunitas atau masyarakat di desa wisata, memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat dengan mendayagunakan aset dan potensi yang dimiliki.
Desa Bena atau Kampung bena terletak 18 km dari kota Bajawa, di kampung bena ini
tampaknya waktu telah tidak merubah apa yang telah terbangun di kampung ini, susunan
bangunan megalitikum berupa tumpukan tumpukan batu yang mempunyai fungsi dan adat
istiadat yang kental. Andapun dapat merasakan senyum dan ramah tamah Khas Indonesia di
kampung ini, Desa adat Bena adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang masih terjaga
sampai dan bisa di nikmati sampai saat ini. Dilindungi dengan aman dalam bayang-bayang
Gunung Inerie yang menjulang, Desa Bena di Kabupaten Bajawa adalah salah satu dari sejumlah
desa tradisional di Pulau Flores yang masih merangkul budaya megalitik yang menakjubkan
hingga saat ini. Kota Bajawa sendiri benar-benar dikelilingi oleh pegunungan dan daya tarik
wisata dalam dirinya sendiri karena udara pegunungan yang sejuk.mKehidupan di desa adat
Bena tampaknya tidak berubah sejak usia megalitik sekitar 1.200 tahun yang lalu. Terdapat 9
klan yang tinggal di 45 rumah yaitu Dizi, Dizi Azi, Wahtu, Deru Lalulewa, Deru Solamae,
Ngada, Khopa dan Ago. Setiap klan hidup pada tingkat yang berbeda dari desa berteras, dengan
klan Bena di tengahnya. Hal ini karena Bena dianggap klan tertua dan pendiri desa, maka
menjadi alasan desa tersebut bernama Kampung Bena.
Ada lima aspek dan pendekatan yang diperhatikan dalam pengembangan desa wisata,
yakni holistic approach, participatory lesrning, empowerment of management, action research
and sinergy and network.
BAB II
PEMBAHASAN