OLEH :
NPM : 12114201180126
KELAS : D
No.Absen : 24
FAKULTAS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas Keperawatan Gawat Darurat yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Trauma Abdomen”. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, harap dimaklumi karena kami juga seorang mahasiswa yang sedang belajar.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi…………………………………………………………………...
B. Etiologi…………………………………………………………………….
C. Patofisiologi……………………………………………………………….
D. WOC………………………………………………………………………
E. Manifestasi klinis…………………………………………………………..
F. Komplikasi…………………………………………………………………
G. Penatalaksanaan……………………………………………………………
H. ASUHAN KEPERAWATAN TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam era Modernisasi kemajuan dibidang tekhnologi trasnportasi dan semakin
berkembangnya mobilitas manusia berkendaraan di jalan raya, menyebabkan kecelakaan yang
terjadi semakin meningkat serta angka kematian semakin tinggi. Salah satu kematian akibat
kecelakaan adalah diakibatkan trauma abdomen. Kecelakaan laulintas merupakan penyebab
kematian 75 % trauma tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah penganiayaan,
kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat ketinggian, sedangkan akibat dari penganiayaan ini
disebabkan oleh karena senjata tajam dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas akan
mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan robekan dari organ – organ dalam rongga abdomen
atau mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga abdomen yang berakibat kematian. Di
Instalasi Rawat Darurat (IRD) data kejadian trauma abdomen masih cukup tinggi yaitu pada
tahun 1998 berjumlah 156 orang, sedangkan pada tahun 1999 sebanyak 106 orang korban
(Temu Ilmiah Perawat Bedah Indonesia, 13 Juli 2000). Dalam kasus ini “ Waktu adalah nyawa ”
dimana dibutuhkan suatu penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan akurat,
baik di tempat kejadian ( pre hospital ), transportasi sampai tindakan definitif di rumah
sakit.Tindakan definitif dengan jalan pembedahan sangatlah penting dilakukan, oleh karena itu
dibutuhkan kerja sama antara pasien, keluarga pihak dokter maupun perawat sebagai mitra kerja
ataupun merupakan Team Work dalam melaksanakan tindakan pembedahan sekaligus
memberikan Asuhan Keperawatan. Perawat merupakan ujung tombak dan berperan aktif dalam
memberikan pelayanan membantu klien mengatasi permasalahan yang dirasakan baik dari aspek
psikologis maupun aspek fisiologi secara komprehensif. Mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengertian klien maupun keluarga tentang penyakit atau sebab dan akibat dari trauma dan
alasan tindakan therapy pembedahan yang dilakukan, oleh karena itu sangatlah diperlukan
informasi yang adequat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. DEFINISI
Trauma adalah cedera atau kerugian psikologis atau emosional ( Dorland, 2002 ),Trauma
abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma
yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001).Trauma perut merupakan luka pada isi
rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada
penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi
(FKUI, 1995).Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera
(Sjamsuhidayat, 1997).
II. ETIOLOGI
Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu :
Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium).
Disebabkan oleh :
Luka akibat terkena tembakan
Luka akibat tikaman benda tajam
Luka akibat tusukan
III. PATOFISIOLOGI
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat kecelakaan lalu lintas,
penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari ketinggian), maka beratnya trauma
merupakan hasil dari interaksi antara faktor – faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan
tubuh. Berat trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis (yang ditubruk)
untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan dari
jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan. Hal ini juga karakteristik dari
permukaan yang menghentikan tubuh juga penting. Trauma juga tergantung pada elastitisitas
dan viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada
keadaan yang sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya
walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua keadaan
tersebut.. Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan
dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus dipertimbangkan dalam beratnya
trauma adalah posisi tubuh relatif terhadap permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera
organ intra abdominal yang disebabkan beberapa mekanisme :Meningkatnya tekanan intra
abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk
pengaman yang letaknya tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ padat
maupun organ berongga.Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan
vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks.Terjadi gaya akselerasi-deselerasi secara
mendadak dapat menyebabkan gaya robek pada organ dan pedikel vaskuler.
CONTOH KASUS:
Tn.T dilarikan ke IGD dikarenakan 2 jam yang lalu, ketika sedang mengendarai sepeda motor,
klien mengalami kecelakaan. Sepeda motor klien menabrak truk yang ada di depannya. Klien
terjatuh dengan posisi dada dan perut kanan membentur aspal. Setelah kejadian, klien masih bisa
pulang sendiri dengan mengendarai sepeda motornya. Tapi setelah beberapa saat di rumah, klien
merasa perut sebelah kanan ampeg sampai punggung dan terasa sesak nafas.
Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 56 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Kristen
Alamat : Kudamati
Tangga&Jam Pengkajian : 15 Oktober 2020
c) Riwayat Keluarga
Keluarga dan klien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa.
3. Pastillnes :
Klien sebelumnya pernah di rawat di RS Dr. Moewardi Surakarta dengan penyakit
paru-paru.
4. Lastmeal :
Klien mengatakan sebelum kecelakaan, klien hanya minum segelas teh.
5. Environment
Klien tinggal di daerah yang padat penduduknya.
Leher
Tidak ada kaku kuduk
Paru
Inspeksi : bentuk simetris, gerakan antara kanan dan kiri sama
Palpasi : fremitus vokal kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Abdomen
Inspeksi : terdapat jejas dan hematoma pada abdomen sebelah kanan
Auskultasi : peristaltik usus 7x/menit
Palpasi : tidak ada pembesaran hati
Perkusi : pekak
Ekstremitas
Ekstermitas atas dan bawah tidak ada oedem, turgor kulit baik. Kekuatan otot ektermitas atas dan
bawah dalam batas normal.
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 15 -10-2020
Hemoglobin : 14,5 g/dl (n : 14-17,5 g/dl)
Eritrosit : 5,05 106/ul (n : 4,5-5,9 106/ul)
Leukosit : 12,1 103/ul (n : 4,0-11,3 103/ul)
Hematokrit : 43,8% (n : 40-52%)
Trombosit : 204
Gol darah : O
HBSAG : -
Radiologi :
- Foto BOF (Buick Oversic Foto)
- Bila perlu thoraks foto.
- USG (Ultrasonografi)
Laboratorium :
- Darah lengkap dan sample darah (untuk transfusi)
Disini terpenting Hb serial ½ jam sekali sebanyak 3 kali.
- Urine lengkap (terutama ery dalam urine)
Elektro Kardiogram
- Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien usia lebih 40 tahun.
Analisis Data
No Data (Sign & Symptom) Etiologi Problem
1. DS : Penurunan Pola nafas tidak
Klien mengatakan sesak nafas ekspansi paru efektif
Klien mengatakan perut sebelah kanan
terasa ampeg
DO :
Klien gelisah
R : 26x/menit
2. DS : Trauma abdomen Nyeri akut
Klien mengatakan perut sebelah kanan
sakit
P : bila bergerak dan bernafas
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : perut sebelah kanan
S : 7
T : hilang timbul
DO :
Klien tampak mengerang-erang
menahan sakit.
Terdapat luka lecet dan jejas pada
abdomen sebelah kanan
3. DS : - Luka non-Resiko infeksi
DO : penetrasi
Terdapat luka lecet pada perut kanan abdomen
Terdapat jejas dan hematoma pada
abdomen sebelah kanan
Hb : 14,5 g/dl
Leukosit : 12,1 103/ul
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalalam penulisan makalah ini, dilihat dari beberapa definisi diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa trauma abdomen dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang tertera di bagian
etiologi makalah ini. Trauma abdomen yang disebabkan benda tumpul biasanya lebih banyak
menyebabkan kerusakan pada organ-organ padat maupun organ-organ berongga abdomen
dibandingkan dengan trauma abdomen yang disebabkan oleh benda tajam.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland,2002,Kamus Saku Kedokteran .Jakarta :EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
EGC : Jakarta
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda Definisi dan Klasifikasi 2005 -2006.
Editor: Budi Sentosa. Jakarta : Prima Medika
Lynda Jual Carpenito-Moyet. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Testa,A.Paul.2008.AbdominalTrauma.(Online)(http://emedicine.medscape.com/article/822099-
overview diakses pada tanggal 28 Juli 2008)