Anda di halaman 1dari 7

Nama : mochamad Irfan pratama

Nim : 041678994

Jurusan: akuntansi

1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi
ketidakpastian dan risiko tersebut. Kemudian ranking ketidakpastian dan risiko tersebut
berdasarkan kriteria yang kita anggap paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap kita.
Urutkan 10 ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting.

Jawab :

1. Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan
perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara
periodik berupa beban bunga dan adanya kondisi pasar secara makro. Risiko keuangan
terdiri dari empat jenis risiko, yaitu risiko likuiditas, risiko kredit, risiko permodalan, dan
risiko pasar.
a. Risiko likuiditas adalah salah satu risiko yang paling umum terjadi. Secara garis
besar, risiko likuiditas bisa terjadi karena dua sebab, yakni: 1) aset tidak dapat
dijual karena kurang likuid di pasar dan 2) risiko likuiditas dari utang, yakni tidak
dapat melunasi utang, atau tidak dapat memperoleh utang dengan biaya rendah.
Risiko likuiditas ini berpotensi mengakibatkan kondisi keuangan menjadi goyah.
Antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi resiko
likuiditas dengan cara.
Liquidity gap analysis.

Melakukan analisa dan proyeksi terhadap arus kas, sehingga kemudian akan
menghasilkan `liquidity gap` yang terjadi antara ketidaksesuaian antara inflow dan
outflow di masa depan. Dengan melakukan analisa ini, maka perusahaan akan dapat
mengetahui kebutuhan likuiditas yang berpotensi terjadi di masa depan.

Pengukuran risiko kredit selalu dikaitkan dengan nilai nominal risiko dan kualitas dari
risiko. Keduanya menentukan kebijakan perusahaan dalam memberikan kredit.

b. Risiko kredit adalah ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi, lembaga maupun


pribadi dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu baik pada
saat jatuh tempo maupun sesudah jatuh tempo seperti tertuang dalam kesepakatan.
Karena risiko kredit timbul dari penyimpangan (deviasi) kinerja portofolio kredit dari
nilai yang diharapkan, maka sebagian dari risiko kredit ini dapat didiversifikasi. Tetapi
risiko ini tidak mungkin dapat didiversifikasi seluruhnya, karena ada porsi risiko yang
dihadapi para konsumen atau debitur akibat dari systemic risk. Antisipasi yang harus
dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi resiko kredit dengan cara. Perusahaan
akan lebih mengawasi konsumen atau debitur yang sifat pasarnya lokal dan sempit atau
yang memiliki stock barang dagang yang tidak likuid.

c. Risiko Permodalan Risiko ini merupakan risiko yang dihadapi perusahaan dan
merupakan akumulasi berbagai risiko yang terjadi sebelumnya, antara lain risiko suku
bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar, dan risiko operasional.Beberapa waktu yang
lalu saat Indonesia mengalami krisis berat, banyak pengusaha membanggakan diri tidak
mengalami musibah sekalipun ditempa krisis. Dari sisi keuangan, hal itu sangatlah
wajar, Antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi resiko
permodalan dengan cara karena selama periode tersebut banyak perusahaan yang
menghindari pinjaman, sehingga mereka tidak menanggung risiko permodalan.

d. Risiko pasar adalah risiko yang berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil keuangan
karena pergerakan variabel pasar. Antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan
dapat mengurangi resiko Pasar. dengan cara memperlakukan risiko:

1. Dihindari, apabila risiko tersebut masih dalam pertimbangan untuk diambil, misalnya
karena tidak masuk kategori risiko yang diinginkan perusahaan atau karena
kemungkinan jauh lebi besar dibandingkan keuntungan yang lebih besar.

2. Diterima dan dipertahankan, apabila risiko berada pada tingkat yang paling
ekonomis.

3. Dinaikkan, diturunkan atau dihilangkan, apabila risiko yang ada dapat dikendalikan
dengan tata kelola yang baik, atau melalui pengoprasian exit strategy.

4. Dikurangi, misalnya dengan mendiversifikasi portofolio yang ada, atau membagi


risiko dengan pihak lain.
5. Dipagari, apabila risiko dapat dilindungi misalnya risiko dinetralisir sampai batas
tertentu dengan instrumen derivatif.

2.Risiko Bisnis

Risiko bisnis adalah potensi penyimpangan hasil perusahaan (nilai perusahaan dan kekayaan
pemegang saham) dan hasil keuangan karena perusahaan memasuki suatu bisnis tertentu dengan
lingkungan industri yang khas dan menggunakan teknologi tertentu. Risiko bisnis secara sederhana
dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi
atau profitabilitas suatu perusahaan.

3. Risiko Strategik

Antisipasi yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi resiko Strategik. kita harus
mempersiapkan strategi apa yang mungkin akan kita jalankan ketika kita akan atau sedang
memulai membangun bisnis, agar nantinya bisnis kita bisa berjalan di jalur yang benar sehingga
dapat meminimalisir kerugian yang mungkin bisa ditimbulkan

Kita tidak boleh kekeh dan egois dengan kehendak kita, kita tentu harus mengikuti keinginan pasar
yang ada. Atau kita harus memiliki manfaat dari produk atau jasa yang kita tawarkan agar produk
yang kita tawarkan ke pasar lebih mudah diterima.

4. Risiko Transaksi Strategis

Risiko transaksi strategis adalah potensi penyimpangan hasil perusahaan maupun strategis sebagai
akibat perusahaan melakukan transaksi strategis. Yang termasuk ke dalam transaksi strategis
adalah merjer, akuisisi, investasi baru, divestasi, spin off, likuidasi, aliansi, dan sejenisnya.
Transaksi ini menyebabkan perubahan yang sangat strategis pada perusahaan.

Transaksi strategis perusahaan berkaitan dengan restrukturisasi suatu perusahaan. Restrukturisasi


berarti penyusunan ulang perusahaan. Secara umum ada tiga hal yang perlu disusun ulang.

(1) Perusahaan dapat menyusun ulang portofolio perusahaan. Pengertian portofolio


mencakup portofolio aset maupun portofolio usaha.
5. Risiko Hubungan Investor

Risiko hubungan investor adalah risiko yang berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil dari
eksposur perusahaan dan terutama eksposur keuangan karena ketidaksempurnaan dalam membina
hubungan dengan investor, baik pemegang saham maupun kreditur. Manajemen isu dan informasi
menjadi sangat penting bagi perusahaan yang sudah go public dalam rangka memastikan bahwa
persepsi investor positif terhadap perusahaan. Demikian juga komunikasi dengan kreditur harus
dijaga dengan baik. Kesalahan dalam menyampaikan informasi bisa menurunkan peringkat
(rating/) perusahaan.

6. Risiko Operasional

Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan dan
biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan.Antisipasi yang harus dilakukan
agar perusahaan dapat mengurangi resiko Operasional. Beberapa hal yang mungkin bisa mencegah
risiko operasional adalah dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang terlatih dan
profesional dibidangnya, Jika pemasaran dan pemesanan Anda menggunakan teknologi website
mungkin ada baiknya jika Anda memiliki website kedua untuk membantu melakukan proses
pemesanan atau bisa juga sebagai pemberitahuan mengenai info-info yang perusahaan berikan
melalui website ke dua di luar website utama. Atau juga bisa memanfaatkan social media untuk
mengatasi masalah di dalam perusahaan untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan.

7. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan berarti risiko atau ketidakpastian yang disebabkan karena ketidakpatuhan kita
terhadap peraturan atau regulasi atau hukum yang ditetapkan pemerintah setempat baik secara
tertulis maupun tidak tertulis. Risiko kepatuhan dalam berbisnis misalnya di suatu daerah melarang
kegiatan bisnis yang bertema dengan permainan anak, yang mungkin dapat menyebabkan anak
malas belajar, misalnya.

Maka jika kita memiliki bisnis rental playstation sebaiknya kita musyawarahkan dengan
pemerintah setempat terlebih dahulu, Bisa saja mereka meminta beberapa syarat agar Anda bisa
tetap menjalankan bisnis, atau Anda tetap tidak bisa meneruskan bisnis dan harus segera
melakukan revolusi dalam berbisnis. Jika Anda tidak mematuhi peraturan daerah setempat,
mungkin bisnis Anda akan merugi karena ketika hukum yang sudah tertulis tidak Anda patuhi bisa
saja Anda akan dikenakan denda yang cukup besar.

8. Risiko Eksternalitas

Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan strategis dan
dapat berdampak pada potensi penutupan usaha karena pengaruh dari faktor eksternal. Antisipasi
yang harus dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi resiko Eksternalitas.

Reputasi bisa dibilang sebagai nama baik perusahaan. Jadi risiko reputasi adalah risiko yang
berkaitan erat dengan masalah nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur atau
reputasinya buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan kerugian besar yaitu berupa
ketidakpercayaan pelanggan terhadap bisnis. Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang
tidak terduga, maka sebaiknya untuk menghindari risiko yang mungkin disebabkan reputasional
tersebut, Anda harus menjaga semua karyawan agar selalu berlaku baik di dalam maupun di luar
perusahaan. Jaga selalu kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan
sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk dan mutu yang Anda
berikan kepada pelanggan.

9. Risiko lingkungan

Risiko lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan perusahaan
karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang ditimbulkan
oleh perusahaan. Analisis resiko lingkungan adalah proses memperkirakan resiko pada organisme,
sistem, atau populasi dengan segala ketidakpastian yang menyertainya.

10. Risiko Sosial

Risiko sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan dengan
lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya adalah kalau perusahaan tidak peka
terhadap rekruitmen karyawan tanpa memberi kesempatan masyarakat setempat dan peran sosial
perusahaan dalam masyarakat.Risiko sosial timbul karena perbedaan persepsi dan budaya yang
mengakibatkan terjadinya rasa ketidakpuasan serta ketidakadilan dari para pemangku kepentingan
eksternal. Kegagalan mengelola risiko sosial ini dapat mengakibatkan biaya ekonomi tinggi dan
merusak reputasi dari organisasi, serta pada akhirnya dapat berdampak sistemik menghancurkan
keunggulan bersaing dari suatu negara

a. Perusahaan dapat melakukan restrukturisasi modal. Faktor penting penyusunan ulang


modal adalah jumlah modal, jenis modal, sumber modal, dan komposisi modal.
b. Perusahaan juga dapat melakukan penyusunan ulang manajemen. Termasuk ke dalam
pengertian manajemen adalah struktur organisasi.

Pada intinya, restrukturisasi dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis: restrukturisasi


portofolio/aset; restrukturisasi modal/keuangan; dan restrukturisasi manajemen/organisasi.

1) Restrukturisasi Portofolio.

2) Restrukturisasi Keuangan.

3) Restrukturisasi Manajemen.

2. Jelaskan prasarana apa saja yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan


manajemen risiko.

Jawab ;.

1. Prasarana Manajemen Risiko

Salah satu hal yang penting dikerjakan untuk mempersiapkan manajemen risiko adalah
menyiapkan prasarana yang mendukung manajemen risiko, yang meliputi prasarana lunak
dan keras.

a. Prasarana lunak Ada beberapa isu yang berkaitan dengan penyiapan prasarana lunak
untuk manajemen risiko, yaitu: (1) Mengembangkan budaya sadar risiko untuk anggota
organisasi, (2) Dukungan manajemen. Mengembangkan Budaya Sadar Risiko. Tujuan
dari budaya sadar risiko adalah agar setiap anggota organisasi sadar adanya risiko, dan
mengambil keputusan tertentu dengan mempertimbangkan aspek risikonya.
Dengan singkat, tujuan budaya sadar risiko adalah agar anggota lebih berhatihati dalam
pengambilan keputusan. Jika anggota tersebut sadar akan risiko, maka organisasi (yang
terdiri dari kumpulan individu) akan menjadi lebih peka terhadap risiko.

2. Prasarana keras

Di samping prasaran lunak, prasarana keras juga perlu disiapkan. Contoh prasarana keras
yang perlu disiapkan adalah ruangan perkantoran, komputer,dan prasarana fisik lainnya.
Prasarana fisik tersebut perlu dipersiapkan agar pekerjaan manajemen risiko berjalan
sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai