Anda di halaman 1dari 6

G. Agronomianto, W.H.

Rahmanto, R Hastuti,: Pengaruh Konsentrasi

PENGARUH KONSENTRASI KOBALT SULFAT TERHADAP


•)
PERSENTASE HASIL ELEKTROOKSIDASI ETANOL

Gcmbong Agronomianto, W. H. Rahmanto, Rum HastutL


Laboratorium Kimia Fisik, Fakultas MIPA NDIP.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase etanol teroksidasi dan pengaruh variasi
konsentrasi reagen redoks pada kondisi tegangan listrik, waktu elektrolisa, dan temperatur sel
yang sama. Elektroda yang digunakan adalah timbal sebagai anoda dan kawat neklin sebagai
katoda, dengan larutan kobalt sulfat sebagai reagen redoksnya. Dari hasil penelitian
didapatkan etanol terelektrooksidasi menjadi karbondioksida dengan persentase etanol
-
terooksidasi sekitar 0,13 2,72 %. Dari variasi konsentrasi reagen redoks disimpulkan bahwa
semakin meningkat konsentrasi reagen redoks, yakni kobalt sulfat, semakin meningkat jumlah
etanol teroksidasi.
Kata kunci: elektrooksidasi, etanol, kobalt sulfat.
EFFECT OF COBALT-SULFATE CONCENTRATION ON
o ELECTROOXIDATION ETHANOL
ABSTRACT
»
The subject of this experiment is to determine the percentage of ethanol indirectly oxidized
and the influence of variation of redox reagent concentration within the same condition of
voltage, electrolysis time, and temperature of cell. Electrodes used are lead as anode and
nicrom as cathode, while cobaltous sulfate is the redox reagent. The result shows ethanol
-
electrooxidized into carbondioxide with the percentage of ethanol oxidized is 0,13 2,72 %.
Variation of redox reagent concentrations shows that the greater concentration of redox
reagent, which is cobaltous sulfate, the greater numbers of ethanol oxidized.
Keywords: electrooxidation, ethanol, cobaltous sulfate.

PENDAHULUAN
Etanol dapat mengalami proses oksidasi sentase hasil dan pengaruh variasi kon¬
dengan reagen oksidator, seperti ion di- sentrasi reagen redoks terhadap hasil
kromat, yang menghasilkan asam asetat. elektrooksidasi etanol. Penelitian oksida¬

CH3CH2OH - CHjCOOH
si elektrolitik pemah dilakukan oleh Iba¬
nez dkk. secara kualitatif dalam skala mi-
Oksidasi asam asetat lebih lanjut tidak kro dan menggunakan gliserin sebagai
akan menghasilkan suatu senyawa barn zat teroksidasi [2l
yang lebih sederhana. Metode oksidasi
Etanol, yang merupakan senyawa orga-
yang dapat mengoksidasi etanol rnenjadi
nik, mengalami proses oksidasi secara
senyawa yang paling sedeihana adalah
elektrolitik menghasilkan gas karbondi¬
metode elektrooksidasi, yakni oksidasi
oksida dan molekul air [31.
u yang dihasilkan melalui elektrolisis[1l
Penelitian ini bertujuan menentukan per- CH3CH2OH+ {0} 2 C02 + 3 H20

No. Artikel : 67/2000 (Kimia Fisik) 191


G. Agronomianto, W.H.Rahmanto, R. Hastuti,: Pengaruh Konsentrasi

Pada sel bahan bakar, etanol juga teroksi¬ Melalui skema tersebut, mekanisme reak
dasi dengan adanya oksigen menjadi gas sinya dapat digambarkan sebagai berikut: (?
karbondioksida, molekul air, dan meng-
hasilkan energif4].
P < ± Q + ne
CH3CH2OH + 3 02' 2 C02 + 3 H20
Q+X + P+ Y
Elektrooksidasi senyawa organik mem-
butuhkan waktu yang relatif lebih lama P/Qn+ adalah reagen redoks, X reaktan
dan potensial tinggi. Ini disebabkan se¬ dan Y produk reaksi. Perlu diingat bahwa
nyawa organik umumnya merupakan reagen redoks sebaiknya memiliki nilai
spesies kurang aktif. Untuk mengatasi- standar potensial lebih tinggi daripada
nya, ahli kimia menggunakan metode senyawa yang akan dioksidasi (E°P/Q >
elektrooksidasi tidak langsimg memakai E°X/Y), sehingga reagen redoks mudah
reagen redoks. Dalam metode ini, reagen mengoksidasi reaktan151.
redoks teroksidasi terlebih dulu pada per- Pada elektrooksidasi etanol dengan
mukaan elektroda, yang kemudian ber- reagen redoks Co[II]/Co[HI], mekanisme
interaksi dengan senyawa organik yang o
reaksinya adalah sebagai berikut:
akan dioksidasi. Dalam interaksi, senya¬
wa organik akan teroksidasi, sedangkan Co2+ * Co3+ + e~
reagen redoks kembali tereduksi. Proses CH3CH2OH +CO3ÿ 2 C02 + 3 H20 + CoJ+
ini terjadi berulang kali, hingga senyawa
Berdasarkan mekanisme reaksi tersebut,
organik teroksidasi seluruhnya, dan pro¬
jumlah konsentrasi kobalt yang teroksi¬
ses selanjutnya yang teijadi hanyalah ok-
dasi secara elektrolitik menentukan besar
sidasi reagen redoks saja. Reagen redoks
persentase elektrooksidasi etanol dan da¬
dapat berupa senyawa organik, maupun
pat diamati dengan menentukan berat
anorganik, dan berfungsi sebagai pemba-
karbondioksida yang dihasilkan secara
wa elektron (electron carrier).
gravimetri.
Elctaroda
reagen redoks aeny. otganik Gas karbondioksida yang dihasilkan dari
(Ota) (Ota) oksidasi etanol diidentifikasi sebagai en-
<=1 [<= dapan putih kalsi umkarbonat pada laru-
tan kalsium hidroksida jenuh, yang di-
m pertukarane" pcraikzran c~ buat dengan melarutkan kalsium hidrok¬
m reagaj »cay. orgamk sida kristal pada aquadest161.
:: (ral) (rod)
C02 + Ca(OH)2-*CaC03 (s)
Gambar 1. Skema elektrooksidasi senyawa Kuantitas endapan kalsium karbonat
organik secaratidak langsung menggunakan yang terbentuk, sebanding dengan kuan¬
reagen redoks. titas etanol teroksidasi. Dengan mengeta- o

No. Artikel : 67/2000 (Kimia Fisik) 192


G. Agronomianto, W.H.Rahmanto, R ffastuti,: Pengaruh Konsentrasi

hui kuantitas endapan tersebut, dapat di- tiap tabung reaksi berisi 15 mL larutan
ketahui kuantitas etanol teroksidasi. jenuh kalsium hidroksida. Kemudian sel
6 elektrolisa dimasukkan pada penangas
BAHAN DAN METODE
Jumlah etanol yang teroksidasi secara
-
air dengan temperatur diatur 50 60 °C.
Elektroda timbal dihubungkan pada ku-
elektrolitik dipengaruhi oleh beberapa tub positif dan kawat neklin pada kutub
parameter, yakni: konsentrasi reagen re- negatif sumber arus EXT, dengan tega-
doks, temperatur sel elektrolisa, arus lis- ngan listrik sebesar 9 volt. Setelah 1,5
trik yang digunakan, pH larutan, waktu jam, endapan yang terbentuk selama pro¬
elektrolisa, dan jarak antar elektroda. De- ses elektrolisa pada tabung reaksi di-
ngan mengkondisikan temperatur sel, saring, kemudian ditimbang.
arus listrik, pH larutan, waktu elektrolisa,
dan jarak antar elektroda yang sama, da¬
HASIL DAN PEMBAHASAN
pat ditentukan pengaruh konsentrasi rea¬ Elektrolisis etanol dengan larutan kobalt
gen redoks terhadap jumlah etanol yang sulfat sebagai reagen redoks menghasil-
teroksidasi. kan gas karbondioksida, hidrogen, oksi-
0 gen, dan molekul air. Gas karbondioksi¬
Sebanyak 1 g kristal kobalt sulfat dilarut-
da dan molekul air dihasilkan dari oksi-
kan dengan aquadest dalam labu takar
dasi etanol, sedangkan gas hidrogen dan
1000 mL sebagai larutan induk 0,013 M
reagen redoks. Berturut-turut sebanyak
oksigen dihasilkan dari reaksi redoks pe-
77,5 mL, 62 mL, 46,5 mL, 31 mL, dan larut di kedua elektroda. Pada anoda ter-
15,5 mL larutan induk diencerkan de¬ jadi reaksi sebagai berikut:
ngan aquadest dalam labu takar 100 mL CH3CH2OH(aq)-> C02 (g) + H20(aq)
untuk membuat larutan kobalt sulfat
2 H20(aq)- 02(g) + 4 H* + 4 e
0,005 M, 0,004 M, 0,003 M, 0,002 M,
dan 0,001 M. Setiap konsentrasi kobalt Pb(s) - Pb2+(aq) + 2 e
sulfat dibuat sebanyak lima buah untuk Pada katoda teijadi reaksi sebagai
lima kali pengulangan, dan dimasukkan berikut:
kedalam sel elektrolisa.
2 H+(aq) + 2 e H2 (g)
Etanol 99,8% sebanyak 0,2 mL dimasuk¬
kan ke dalam sel elektrolisa, diasamkan
Pb2* (aq) + 2 e- Pb(s)
dengan asam sulfat encer. Sel elektrolisa Gas-gas hasil elektrolisa mengalir menu-
kemudian disumbat dengan karet yang ju tabung reaksi yang berisi larutan jenuh
telah diberi celah untuk elektroda, timbal kalsium hidroksida dan membentuk en¬
sebagai anoda dan kawat neklin sebagai dapan putih kalsium karbonat. Dengan
katoda, serta slang plastik jalan keluar penyaringan dan penimbangan, berat en¬
gas yang dihasilkan selama elektrolisa dapan kalsium karbonat dapat diketahui.
dihubungkan ke tabung reaksi yang beri-
Dari eksperimen, diperoleh data berat
si larutan jenuh kalsium hidroksida. Se¬
kalsium karbonat terhadap variasi kon-

No. Artikel : 67/2000 (Kimia Fbik) 193


G Agronomianto, W.H.Rahmanto, R Hastuti,: Pengaruh Konsentrasi

sentrasi kobalt sulfat untuk lima kali pe- untuk lima kali pengulangan sebagai
ngulangan sebagai berikut: berikut:
a
Tabel 1. Berat kalsium karbonat hasil elek- Tabel 2. Berat kesetaraan mol karbondioksi-
trooksidasi etanol tiap-tiap konsen- da untuk tiap variasi konsentrasi
trasi kobalt sulfat untuk lima kali kobalt sulfat.
pengulangan. [C0SO4] (M) Berat COj (mg)
[CoSO Berat CaCQj (mg) I II ni rv v
J(M)
1 11 m IV V
0.001 1.76 1.67 1.88 6.73 8.18
0,001 4,00 3.80 4,27 15.3 18,60
0.002 3,08 1.45 1.88 2,83 7,90
0,002 7,00 3,30 4.27 6,44 17,96
0,003 4,00 1.72 3,65 0,81 0,38
0,003 9,10 3,90 8,30 1.84 0,87
0,004 5.34 5,91 5,94 1,03 0,92
0,004 12,14 13,44 13,49 2J3 2,10
0,005 5.12 4,74 5,05 1.55 1,06
0,005 11,64 10,77 11,47 3,53 2,40
Persentase etanol teroksidasi didapatkan
dengan membagi berat karbondioksida 0
Grafik hubungan antara pengaruh kon¬ hasil eksperimen dengan berat karbondi¬
sentrasi kobalt sulfat terhadap pembentu- oksida secara teoritis, dan mengalikan-
kan kalsium karbonat ditunjukkan seba¬
gai berikut: nya dengan 100%. Data yang menunjuk-
kan persentase hasil etanol teroksidasi
«cco,' adalah sebagai berikut:
i-il ,
Tabel 3. Persentase etanol teroksidasi.
[CoSO.) (M) Perscmase etanol teroksidasi (%)

I n m IV v
0004 0.003 0.004 0,001 0,58 0,55 0,62 2,23 2,72
fConMittrun CoSO 4 (M)

Gambar 3. Grafik hubungan antara variasi 0,002 1,02 0,48 0,62 0,94 2,62
konsentrasi kobalt sulfat terha¬
dap berat kalsium karbonat. 0,003 1.33 0,57 1,21 0,27 0,13

Tiap konsentrasi eksperimen diulang se- 0,004 1.77 1,96 1,97 0,34 0,31
banyak lima kali yang ditunjukkan de¬ 0,005 1,70 1.57 1,68 0,51 0,35
ngan seri 1-5. Dengan regresi linear, di¬
dapatkan grafik dan tiap pengulangan Semakin besar konsentrasi kobalt sulfat,
berupa grafik linear yang semakin naik endapan kalsium karbonat ccnderung
pada seri 1-3, sedan gkan seri 4 dan 5 bertambah. Pembentukan endapan terse- a
yang semakin turun. Secara kesetaraan but sebanding dengan jumlah karbondi¬
mol diperoleh data berat karbondioksida oksida hasil oksidasi etanol. Karena kar¬
bondioksida merupakan hasil oksidasi a
terhadap variasi konsentrasi kobalt sulfat
etanol, maka kuantitasnya merupakan in-

No. Artikel : 67/2000 (Kimia Fisik) 194


G. Agrononuanto, W.H.Rahmanto, R. Hastuti,: Pengaruh Konsentrasi

dikator kuantitas etanol teroksidasi. De- lebih tinggi, sekitar 60°C, dari temperatur
ngan demikian, pertambahan konsentrasi sel percobaan I, II, 111 pada konsentrasi
0
kobalt sulfat meningkatkan kuantitas eta- 0,001 M dan 0,002 M reagen redoks,
no) teroksidasi. yakni sekitar 50°C. Temperatur dapat
meningkatkan laju reaksi elektrooksidasi,
Berat anoda berkurang karena timbal ter¬
hal ini dapat dijelaskan berdasarkan per-
oksidasi menjadi Pb2+ dan larut. Berat
katoda bertambah karena ion Pb2+ tere-
samaan Nemst, yakni:
duksi dan terdeposit pada permukaannya.
Data yang menunjukkan selisih berat ke-
dua elektroda terhadap variabel konsen¬
E = E°

- RT InQ
Berdasarkan persamaan Nemst tersebut,
trasi kobalt sulfat selama elektrooksidasi semakin tinggi temperatur sel, laju elek-
ditunjukkan pada tabel dibawah ini: trolisa semakin besar. Sehingga kuantitas
Tabel 3. Selisih berat katoda timbal terhadap elektrooksidasi etanol pada konsentrasi
variasi konsentrasi kobalt sulfat.
0,001 M dan 0,002 M reagen redoks le¬
[C0SO4] (M) Selisih Berat Elektroda Pb (rag) bih besar dibandingkan pada konsentrasi
•3 reagen redoks selanjutnya.
I U 01 IV V
KESIMPULAN
i 0,001 5,40 1,37 1,10 2,10 0,60
Elektrooksidasi etanol menggunakan rea¬
0,002 1,70 0,53 4,00 0,50 0,24
gen redoks kobalt sulfat, anoda timbal,
0,003 2,07 1,00 0,77 0,64 1,44 dan katoda kawat neklin menghasilkan
0,004 0,90 2,00 0,33 0,83 0,20
karbondioksida. Jumlah gas karbondiok-
sida merupakan indikator kuantitas eta¬
0,005 1,04 -0,23 1,04 0,84 0,54 nol teroksidasi yang dapat diketahui de-
Tabel 4. Selisih berat anoda neklin terhadap ngan mereaksikannya dengan larutan
variasi konsentrasi kobalt sulfat. kalsium hidroksida membentuk endapan
kalsium karbonat, sehingga beratnya da¬
[C0SO4I (M) Selisih Berat Elektroda Neklin (mg)
pat ditentukan.
I n ra IV v Besar konsentrasi reagen redoks mempe-
0,001 0,40 0,93 2,43 3,04 2,80 ngaruhi jumlah etanol teroksidasi. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa sema¬
0,002 2,86 4,43 4,86 0,60 5,70
kin besar konsentrasi kobalt sulfat, sema¬
0,003 8,37 7.06 8,24 5,96 2,94 kin banyak jumlah etanol teroksidasi de¬
0,004 10,34 8.97 7,30 2,67 7,57 ngan kondisi pH sel asam dan temperatur
sel 50-60°C. Rendemen hasilnya sebesar
a 0,005 12,10 4,94 11,83 7,33 6,63
-
0,13 2,72%.
Kuantitas hasil elektrooksidasi yang se¬
*> makin menurun pada percobaan IV dan
V disebabkan temperatur sel yang relatif

No. ArtikeJ : 67/2000 (Kimia Fisik) 195


G. Agronomianto, W.H.Rahmanto, R Hastuti,: Patgaruh Konsentrasi

UCAPAN TERIMA KASIH 3. Manahan, S. E„ Fundamentals of


Environmental Chemistry, Lewis 0
Penulis mengucapkan banyak terima
Publishers, Michigan, 1993, p. 699.
kasih kepada Bp. Ir. Sugito Surodihardjo
selaku penyandang dana, serta saudara 4. Alberty, D. E., Physical Chemistry, 3rd
Joko Kristanto atas berbagai saran bagi ed., Me Graw HiU, NewYork, 1994,
penulis. p.401.
DAFTAR PUSTAKA 5. Lund, H., Baizer, M. M., Organic
Electrochemistry, 3rd ed., Marcel Dekker,
1. Chang, R., Chemistry, 3rd ed., McGraw
York, 1991, p. 1218.
Hill, New York, 1991, p. 1010.
6. Treadwell, F. P , Hall, W. T„ Analytical
2. Ibanez, J. G., Singh, M. M.; Szafran, Z., J.
Chemistry, Quantitave Analysis, Vol. I,
Chem. Educ., Vol. 74, 1997, pp. 1449 - Wiley & Sons, London, 1994, p. 688.
1450.

c-

II

No. Artike! : 67/2000 (Kimia Fisik) 196

Anda mungkin juga menyukai