Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN DAMPAK

EKONOMI DI KABUPATEN GRESIK PERIODE 2018-2019

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan


DOSEN PEMBIMBING:
Suwandi Ali Syamsi, S.Pd.

Disusun Oleh:

1. Ayu Rosalia Indah (20172900230)


2. Eko Wahyudi (20172900231)
3. Elsa Anugrah (20172900232)
4. Fadhilah Alfiyatur Rohmah (20172900233)
5. Galang Kertoraharjo (20172900234)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHAR

MENGANTI - GRESIK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Yang telah memberi
segala nikmat kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju arah terang dan
gemilang.
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas UAS Ekonomi
Pembangunan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini antara lain:

1. Bapak Drs. KH. Mulyadi, MM., selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darul
Ikhsan
2. Bapak Drs. Imam Bahrozi, S.Pd. MM., selaku ketua STAI Al-Azhar
Menganti, Gresik.
3. Bapak Sutono, M.Pd.I., selaku ketua Prodi Ekonomi Syariah.
4. Bapak Abdulloh Arif Muklas, LC, M.H.I., selaku Dosen Wali.
5. Bapak Suwandi Ali Syamsi, S.Pd., selaku Dosen pembimbing.
Dengan iringan doa dan semoga amal baik yang telah dilakukan mereka
tersebut mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi
dan bagi para pembaca, serta dapat dijadikan rujukan untuk penelitian lebih lanjut.

Gresik, 15 Juli 2020

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iv

A. LATAR BELAKANG.................................................................................iv

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................v

C. TUJUAN PENELITIAN...............................................................................v

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................1

A. PENGERTIAN KEBIJAKAN ANALISIS PEMBANGUNAN...................1

B. DATA STATISTIK KABUPATEN GRESIK..............................................1

C. DAMPAK EKONOMI DI KABUPATEN GRESIK..................................19

BAB III PENUTUP...............................................................................................23

A. KESIMPULAN...........................................................................................23

B. SARAN.......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Gresik terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya yang
merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.191,25
km2. Secara administrative, Kabupaten Gresik terbagi menjadi 18
kecamatan, yang terdiri dari 330 desa dan 26 kelurahan. Sedangkan secara
geografis, Kabupaten Gresik terletak antara 112º sampai 113º Bujur Timur
dan 7º sampai 8º Lintang Selatan yang merupakan dataran rendah dengan
ketinggian 2 sampai 12 meter di atas permukaan laut, kecuali Kecamatan
Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di atas permukaan air laut.
Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya
perekonomian riil perkapita (Soeparmoko, 2001ː5). Pembangunan bukanlah
semata fenomena ekonomi, pembangunan harus di pahami sebagai salah
satu proses yang berdimensi jarak, yaitu melibatkan perubahan-perubahan
besar dalam struktur sosial, seluruh rakyat, dan kelembagaan nasional serta
percepatan pembangunan ekonomi, pengangguran ketidakmerataan,
kemiskinan absolut (Todara, 1992ː29).
Pemerintahan Kabupaten Gresik berusaha terus menerus
mengembangkan perekonomian di Kabupaten Gresik, agar masyarakat
mendapatkan kehidupan yang layak serta terpenuhi semua kebutuhan
hidupnya.
Dalam pembangunan ekonomi selalu muncul permasalahan dalam
menentukan strategi dasar pembangunannya, yaitu memprioritaskan pada
pertumbuhan ekonomi atau pemerataan. Beberapa pakar ekonomi
berpendapat bahwa prioritas pada laju pertumbuhan ekonomi tinggi sudah
tidak lagi di gunakan untuk mengurangi kemiskinan, sementara untuk

v
meningkatkan pendapatan merupakan realita dalam kehidupan ekonomi
pada Negara yang sedang berkembang. Sebaliknya, di Negara yang maju
semangat untuk meningkatkan pendapatan merupakan tujuan hidup yang
paling penting dari segala kegiatan ekonomi. Tingginya ekonomi suatu
daerah tidak menjamin pemerataan pendapatan, namun pertumbuhan
ekonomi yang cepat tetap di anggap sebagai suatu strategi dalam
pembangunan ekonomi (Prayitno, 1986).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari kebijakan pembangunan?
2. Bagaimana data-data informasi Kabupaten Gresik di tahun 2018-2019?
3. Bagaimana dampak ekonomi pembangunan di Kabupaten Gresik?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pokok persoalan diatas, tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari kebijakan pembangunan.
2. Untuk mengetahui bagaimana data-data Kabupaten Gresik tahun 2018-
2019.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak ekonomi pembangunan di
Kabupaten Gresik.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEBIJAKAN ANALISIS PEMBANGUNAN

Kebijakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai


rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentang pemerintahan, organisasi, dan sebagainya); pernyataan cita-cita,
tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen
dalam usaha mencapai sasaran; garis haluan.1
Pembangunan merupakan suatu proses transformasi yang dalam
perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada
landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan.2
Jadi kebijakan pembangunan ialah peraturan yang di buat oleh pihak
yang berwenang dalam suatu Negara tersebut guna untuk mensukseskan
suatu perubahan yang membawa dampak positif untuk ke depannya.

B. DATA STATISTIK KABUPATEN GRESIK


1. PERTANIAN
Walaupun Kabupaten Gresik merupakan daerah industri, namun
dengan wilayah yang luas yang meliputi daerah pedesaan dengan
masyarakat yang hidup sebagai petani menyebabkan sektor pertanian
juga menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Kabupaten
Gresik. Pada tahun 2018, terjadi penurunan luas panen pada komoditi

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi Ketiga, Balai
Pustaka, Jakarta, 2002, hlm. 149
2 Bachrawi sanusi, Pengantar Ekonomi Pembangunan, cetakan Pertama, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2004, hlm. 8

1
padi, sedangkan peningkatan produksi terjadi pada komoditi jagung.
Produksi jagung mencapai hampir 181 ribu ton atau meningkat sekitar
25,4 % dibanding dengan tahun 2017. Berbeda dengan produksi padi,
produksi Bawang Merah dan Cabai justru mengalami peningkatan
yang cukup tinggi dibandingkan tahun 2017. Pengairan yang cukup
dan pemberantasan hama disinyalir merupakan penyebab dari naiknya
luas panen pada komoditas tersebut. Hortikultura untuk komoditas
petsai dan tomat justru mengalami penurunan, dari data yang ada
terlihat jika terjadi penurunan luas panen sehingga berimbas pada
hasil produksinya. Selain produktivitas tanaman di atas di Kabupaten
Gresik masih ada lagi, yaitu tanaman biofarmaka yakni jahe, laos,
kencur, dan kunyit. Pada tahun 2018 luas panen bersih masing-masing
seluas 41.543 Ha, 35 Ha, 32 Ha, dan 5.112.055 Ha.
Berdasarkan produksinya maka pada tahun 2018 ini jahe
106.251 Kg, laos 48 Kg, kencur, 35 kg, dan kunyit 15.696.666 Kg.
Produksi kunyit mengalami peningkatan dari tahun 2017 ke tahun
2018 yang cukup besar yaitu 208 %.

2
3
C.

4
2. KETENAGAKERJAAN

Jumlah pencari kerja di Kabupaten Gresik pada tahun 2018 telah


mencapai 10.088 orang dengan komposisi perempuan lebih banyak
dari pada laki-laki. Selain itu, lowongan kerja di Kabupaten Gresik
pada tahun 2018 mencapai 625 jiwa, yang terdiri dari 399 laki-laki
dan 226 perempuan. Pencari kerja yang berhasil diterima akan
ditempatkan disejumlah lapangan pekerjaan. Antara pencari kerja
dengan lowongannya sangat jauh gapnya, artinya lowongan yang
tersedia tidak cukup memadai untuk menampung pencari kerja.
Gubernur Jawa Timur telah resmi menetapkan besarnya upah
minimum 38 kabupaten/kota yang berlaku per 1 Januari 2018. Upah
Minimum Kabupaten (UMK) adalah upah minimum yang berlaku di
daerah kabupaten/kota. UMK Gresik pada tahun 2018 sebesar 3,5803
juta rupiah, meningkat sekitar 8,71% dibandingkan dengan tahun 2017
sebesar 3,2935 juta rupiah. UMK Gresik tahun 2018 ini merupakan
UMK tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya (3,5833
juta rupiah). Jika dilihat pada tabel yang ada maka UMK terendah
tahun 2018 sebesar 1,5098 juta berlaku untuk 4 kab/kota yaitu Kab.
Ponorogo, Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, dan Kab. Magetan. UMK
dengan besaran 5 tertinggi di Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kab.
Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan, dan Kab. Mojokerto. Tingginya
UMK Kabupaten Gresik secara langsung maupun tidak langsung
menarik minat para pencari kerja dari kabupaten/kota lain untuk
bekerja di Kabupaten Gresik.
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Gresik pada Tahun 2018 terbanyak dengan tingkat
pendidikan Sarjana sebesar 8.281 orang atau sebesar 82,08%.
Dilanjutkan SMA/SMK sebesar 910 orang atau sebesar 9,02%. Jika
dibandingkan Tahun 2017 pencari kerja sarjana mengalami kenaikan
sebesar 7.253 orang, berdasarkan pendidikannya maka pencari kerja
dengan pendidikan Sarjana, SLTA, dan Diploma I dan II merupakan 3

5
tertinggi diantara pendidikan yg lain yaitu 8.281, 678, dan 632 orang.
Sementara pencari kerja dengan tingkat pendidikan SMK dan
Diploma III dan IV yaitu 232 dan 262 orang. Dunia pendidikan
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja,
namun kenyataannya belum demikian, perlu perhatian lebih untuk
bisa mencetak entrepreneur-entrepreneur muda.

6
3. PENDIDIKAN
Persentase penduduk yang masih sekolah pada umur tertentu
yang lebih dikenal dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) salah
satunya digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan. Tingkat
partisipasi sekolah penduduk Kabupaten Gresik menunjukkan
semakin menurun pada kelompok usia yang lebih tinggi. Pada jenjang
usia 7-12 tahun tingkat partisipasinya sudah 99,59%. APS pada
kelompok usia 13-15 tahun hampir mencapai 99,20%, artinya hampir
semua anak di Kabupaten Gresik dengan usia 13-15 tahun masih
sekolah. Demikian juga pada kelompok usia 16-18 tahun ada sekitar
hampir 84% masih sekolah, selebihnya tidak bersekolah. Dari data
tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi kelompok usia maka
jumlah anak usia sekolah yang menikmati fasilitas pendidikan
semakin berkurang.
Pada tahun 2018 jumlah murid yang ada pada tiap jenjang
sekolah menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya

7
terutama di jenjang MTs (Madrasah Tsanawiyah) mengalami
peningkatan yang paling tinggi.
Jumlah sarana dan prasarana pendidikan berkaitan erat dengan
keberhasilan pembangunan pendidikan. Pada tahun 2018 seorang guru
rata-rata mengajar sekitar 16 murid di jenjang pendidikan SD.
Semakin tinggi jenjang pendidikan beban seorang guru semakin
sedikit, dimana untuk jenjang pendidikan SMA dan SMK rata-rata
seorang guru mengajar masing-masing sekitar 17 dan 18 murid.
Daya tampung sekolah kelas terhadap banyaknya murid
haruslah proporsional agar proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik. Kemampuan daya tampung sekolah rata-rata untuk
jenjang pendidikan SD mencapai 170 murid. Pada jenjang SMP dan
SMU dapat menampung rata-rata masing-masing 315 dan 379 murid.

8
4. PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Populasi ternak terutama sapi, kambing dan domba cukup besar
di Kabupaten Gresik. Populasi ternak unggas di Kabupaten Gresik
dalam 3 besar adalah ayam pedaging, ayam buras, dan ayam petelur.
Potensi yang menjadi daya dukung bidang peternakan di Kabupaten
Gresik ialah populasi unggas yang juga besar. Pada tahun 2018
populasi ayam pedaging dan ayam buras masing-masing sudah
mencapai 16,7 juta ekor dan 726 ribu ekor, sedangkan ayam petelur
telah mencapai 188 ribu ekor.
Jumlah pemotongan hewan di Kabupaten Gresik tahun 2018
untuk sapi sebanyak 5.127 ekor. Data untuk kambing, domba, dan

9
unggas tidak tersedia untuk tahun ini. Di Kabupaten Gresik tahun
2018 untuk pemotongan ternak kerbau tidak ada, dikarenakan hampir
tidak ada masyarakat yang beternak jenis kerbau. Dengan adanya
pasar-pasar hewan di Kabupaten Gresik (Pasar Hewan Surowiti, Pasar
Hewan Balongpanggang, Pasar Hewan Kedungpring, Pasar Hewan
Sidowungu) diharapkan perkembangan dan distribusi hasil
perternakan di Kabupaten Gresik meningkat setiap tahunnya.
Di wilayah Gresik bagian utara & tengah yang merupakan
daerah hilir Bengawan Solo serta dilalui sungai-sungai kecil
merupakan daerah yang cocok untuk budidaya perikanan. Perikanan
di Kabupaten Gresik terdiri budidaya di tambak air tawar, air payau,
perairan umum dan penangkapan di laut. Berdasarkan data yang
diperoleh tahun 2018 produksi perikanan mencapai hampir 152 ribu
ton, mengalami peningkatan yang cukup besar sekitar 3%
dibandingkan dengan hasil produksi tahun 2017 sebesar 148 ribu ton.

D.

10
5. INDUSTRI PENGOLAHAN
Tahun 2018 jumlah permohonan penerbitan Ijin Usaha masuk
untuk Izin Pemanfaatan Ruang (IPR) dan izin lokasi baru sektor
industri di Kabupaten Gresik sebanyak 64 berkas, namun hanya 43
perusahaan yang izinnya diterbitkan. Sementara jumlah investasi
PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) disektor industry
mengalami peningkatan dari Tahun 2017 ke 2018. Demikian dengan
tenaga kerja yang diserap, dengan adanya penambahan perusahaan di
sektor industri diharapkan meningkat. Jumlah penerbitan Surat Ijin
Usaha Perdagangan (SIUP) di Kabupaten Gresik tahun 2018 sebanyak
2.704 untuk skala kecil, 557 skala menengah, dan 93 skala besar.

11
Persebaran Industri di Kabupaten Gresik tidak merata, dari 18
kecamatan yang ada kami kelompokkan sesuai wilayahnya, dimana
kelompok Kec. WDKM meliputi (Wringinanom, Driyorejo,
Kedamean, Menganti), Kec. CBBD meliputi (Cerme, Benjeng,
Balongpanggang, Duduksampeyan), Kec. KGM meliputi (Kebomas,
Gresik, Manyar), Kec. BSDPU meliputi (Bungah, Sidayu, Dukun,
Panceng, Ujungpangkah), dan Kec. ST (Sangkapura, Tambak). Jika
dipetakan akan terlihat persentase industri di Kabupaten Gresik
terkonsentrasi di daerah tertentu.
Pada tahun 2018 nilai tambah yang diciptakan oleh sektor
industri mencapai hampir 62 triliun rupiah, atau sekitar 48 persen dari
total PDRB Kabupaten Gresik 2018 sebesar 130 triliun rupiah.
Proporsi terbesar ialah disumbang oleh industri kimia, farmasi dan
obat tradisional, mencapai 15,78 triliun rupiah atau sebesar 25,28
persen. Berikutnya industri makanan dan minuman 25,26 persen, serta
industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari
bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 13,58 persen, selain itu peranan
kategori lainnya kurang dari tujuh persen.

12
6. PERDAGANGAN
Sektor industri yang menghasilkan produk barang dan jasa
merupakan penyumbang terbesar dalam struktur perekonomian
Kabupaten Gresik, maka sektor perdagangan yang merupakan
penunjang utama kegiatan industri tersebut juga terus mengalami
perkembangan. Dilihat dari perkembangan usaha perdagangan
(berdasarkan SIUP) selama periode tahun 2016-2018 terjadi fluktuasi
jumlah penerbitan SIUP. Pada tahun 2018 untuk penerbitan SIUP
semua usaha yaitu perdagangan besar, menengah, dan kecil
mengalami peningkatan.
Pada tahun 2018, jumlah SIUP yang diterbitkan sebanyak 3.354
buah. SIUP yang diterbitkan untuk usaha perdagangan kecil sebanyak
2.704 buah atau sekitar 80,62 persen dari total penerbitan. Untuk
usaha perdagangan menengah sebanyak 557 buah atau sekitar 16,60
persen dari total penerbitan, sedangkan untuk usaha perdagangan
besar hanya 93 buah atau sekitar 2,77 persen dari total penerbitan.
Pada tahun 2017 nilai ekspor di Pelabuhan Gresik hampir
mencapai 1.056,87 juta US $, namun pada tahun 2018 nilai ekspor
turun menjadi 990,48 juta US $ atau turun sekitar 6,28 persen.
Demikian juga untuk nilai impor di tahun 2018 mengalami

13
peningkatan. Pada tahun 2017 untuk nilai impor mencapai 1.567,72
juta US $ atau naik sekitar 25,56 persen jika disbanding tahun 2018
yang nilainya sebesar 1.968,55 juta US$. Kalau dibandingkan antara
nilai ekspor dan nilai impor maka pada tahun 2018 didapatkan selisih
negative artinya nilai ekspor lebih rendah dibandingkan dengan nilai
impor. Selisih negatif ini menggambarkan daya saing rendah
perekonomian yang memperlemah minat investor menanamkan
modalnya di Kabupaten Gresik.

14
7. PERBANKAN DAN INVESTASI

Secara umum perkembangan kegiatan perbankan di Kabupaten


Gresik cukup baik. Jumlah dana masyarakat yang disimpan di
perbankan Kabupaten Gresik menunjukkan tren yang positif. Jika
dibandingkan tahun 2017, maka pada tahun 2018 jumlah dana
masyarakat diperbankan mengalami peningkatan sekitar 11,50%,
dimana tahun 2017 simpanan di Bank mencapai 18.045 miliar rupiah
dan mencapai 20.121 miliar rupiah pada tahun 2018. Peningkatan ini
banyak dipengaruhi oleh kenaikan simpanan dalam bentuk giro. Dana
masyarakat yang disimpan dalam bentuk giro mengalami kenaikan
sebesar 20,99% yaitu dari 6.752 miliar rupiah ditahun 2017 menjadi
8.169 miliar rupiah pada tahun 2018.
Sampai tahun 2018 jumlah rekening simpanan masyarakat di
perbankan Gresik telah mencapai 46.619 rekening yang terdiri dari
28.830 berbentuk rekening giro, 17.789 rekening tabungan berjangka

15
dan yang terbanyak ialah jumlah bilyet tabungan yang mencapai
1.659.284 jumlah bilyet.
Kondisi perekonomian yang cukup kondusif serta suku bunga
kredit perbankan yang semakin menarik relatif mendorong
peningkatan permintaan kredit masyarakat dan dunia usaha di
Kabupaten Gresik. Posisi pinjaman masyarakat pada tahun 2018
mencapai hampir 55,689 triliun rupiah atau meningkat sekitar 24,12%.
Dari jumlah pinjaman ini hampir sebagian besar dialokasikan untuk
modal kerja dan investasi sedangkan sisanya berkisar 12,28% untuk
kredit konsumsi. Jika ditinjau berdasarkan lapangan usaha, posisi
pinjaman yang diberikan kepada masyarakat sebagian besar
dialokasikan pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Motor yang mencapai 2.870,7 triliun rupiah atau hampir
40% dari total pinjaman yang disalurkan. Alokasi pinjaman pada
konstruksi sekitar 20% sedangkan sektorustri Pengolahan sekitar 19%
dari total pinjaman.

16
8. PENDAPATAN REGIONAL
PDRB merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang
banyak digunakan dan bersifat universal dan digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi. PDRB
sebagai ukuran produktivitas seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Menurut perhitungan
berdasarkan tahun dasar 2010, besaran PDRB Kabupaten Gresik pada
tahun 2018 sudah mencapai 130,61 triliun rupiah dan menduduki
peringkat ke empat di Jawa Timur di bawah Kota Surabaya,
Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan.
Sektor-sektor yang memiliki peranan terbesar dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Gresik ialah sektor industri
pengolahan, sector-sektor perdagangan besar dan eceran reparasi
mobil dan sepeda motor, serta sektor konstruksi. Ketiga sektor ini
secara bersama-sama menguasai sebesar 70,45% dari perekonomian di
Kabupaten Gresik.
PDRB perkapita sebagai cerminan tingkat produktivitas tiap
penduduk terhadap perekonomian dan menunjukkan perbaikan tiap

17
tahunnya. Pada tahun 2018, PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
sudah mencapai hampir 100,54 juta. Sedangkan untuk PDRB
perkapita atas dasar harga konstan mencapai lebih dari 74,11 juta.
Perlu diperhatikan dalam membaca angka PDRB perkapita sebagai
indikator untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk suatu wilayah,
karena di dalamnya masih mengandung beberapa kelemahan. Di
antara kelemahan yang timbul ialah PDRB perkapita tidak
memperhatikan distribusi pendapatan dan kepemilikan faktor
produksi.
Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik cukup
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Timur. Pada Tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gresik
mampu tumbuh 5,97%, lebih tinggi dibandingkan Provinsi Jawa
Timur yang hanya tumbuh 5,5%. Kelompok sektor sekunder memiliki
peran terbesar dalam perekonomian Kabupaten Gresik, kemudian
disusul sektor tersier dan yang terendah sektor primer.
Kelompok sektor primer pada tahun 2018 menyumbang sekitar
20,7 triliun rupiah atau sekitar 15,87% dari total PDRB Kabupaten
Gresik. Sedangkan sektor sekunder menyumbang sekitar 75,77 triliun
rupiah atau sekitar 58,02% dan sisanya sekitar 26,11% disumbang
oleh sektor tersier.

18
19
C. DAMPAK EKONOMI DI KABUPATEN GRESIK

Pembangunan ekonomi akan mendorong dalam tumbuhnya ekonomi


suatu negara. Begitupun sebaliknya, pertumbuhan ekonomi akan
memperlancar proses pembangunan ekonomi, itu sebabnya pembangunan
ekonomi suatu negara sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi negara
tersebut.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bertambahnya kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk bertambahnya
pendapatan nasional suatu negara tersebut.
1. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
Dibawah ini merupakan dampak positif dari pembangunan
ekonomi disuatu negara adalah sebagai berikut :

a. Dengan adanya pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan


perekonomian suatu negara akan semakin lancar dan lebih baik
serta mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat
suatu negara. Misalnya aka nada lebih banyak infrastruktur,
perusahaan semakin banyak, teknologi semakin meningkat dan
taraf pendidikan semakin tinggi.
b. Pembangunan ekonomi menuntut adanya peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM). Sehingga dalam hal ini, ilmu

20
pengetahuan dan ilmu teknologi akan berkembang dengan pesat.
Dengan demikian, akan menambah kesejahteraan masyarakat.
c. Dengan adanya pembangunan ekonomi akan memperluas
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga
akan mengurangi jumlah pengangguran dalam negara tersebut.
d. Adanya pembangunan ekonomi akan berdampak pada kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh suatu Negara, akan lebih
dinamis dan beragam seperti perubahan perekonomian suatu
negara dari ekonomi agraris menjadi ekonomi industri.
e. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan
ekonomi secara langsung akan berdampak pada pendapatan
nasional yang baik.

2. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi


Dibawah ini merupakan dampak negatif dari pembangunan
ekonomi disuatu negara adalah sebagai berikut :

a. Dengan adanya pembangunan ekonomi akan mengakibatkan


adanya kerusakan lingkungan hidup dalam masyarakat apabila
pembangunan ekonomi tersebut tidak terencana dengan
baik. Misalnya dengan adanya pabrik-pabrik industri yang akan
menyebabkan pencemaran udara, air, dan lain sebagainya.
b. Industrialisasi akan mengakibatkan kurangnya lahan pertanian
dalam masyarakat. Banyaknya lahan-lahan yang digunakan
untuk industri maka akan mengurangi lahan pertanian.
c. Hilangnya habitat alam baik habitat hayati maupun hewani.
Karena kurangnya lahan pertanian maka habitat hayati seperti
tumbuh-tumbuhan dan hewani akan berkurang.

Pada dasarnya pembangunan ekonomi adalah suatu tindakan


yang baik, jadi lebih banyak dampak positifnya dibandingkan dampak
negatifnya. Pembangunan ekonomi sangatlah penting dalam suatu

21
negara. Pembangunan ekonomi diharap bisa meningkat sepanjang
tahun untuk dapat menjadi Negara maju terutama di Kabupaten
Gresik, dan hal yang terpenting dalam hal pembangunan ekonomi
yang terus lancar dan semakin baik dari tahun ketahun.

Suatu perekonomian Negara dapat dinyatakan berkembang


apabila pendapatan perkapita negara tersebut meningkat dari tahun
ketahun. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan aktif yang wajib
dilakukan oleh setiap negara. Pembangunan ekonomi terjadi karena
beberapa fakto-faktor tertentu, namun pada dasarnya faktor-faktor
tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor
non ekonomi. Diantaranya faktor ekonomi yang mempengaruhi
pembangunan ekonomi yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber
Daya Alam (SDA), keahlian dan kewirausahaan, serta sumber daya
modal.

Sumber daya alam seperti tanah, cuaca, iklim, tambang, hasil


laut sangat mempengaruhi kegiatan industri disuatu negara, terutama
dalam hal kegiatan produksi industri tersebut. sementara itu,
kewirausahaan dan keahlian digunakan dalam mengolah bahan
mentah dari alam menjadi suatu produk atau barang yang memiliki
nilai jual yang tinggi. Selain itu, sumber daya manusia juga sangat
mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu negara
seperti kualitas dan jumlah penduduk. Kualitas penduduk merupakan
petunjuk untuk menentukan produktivitas yang ada dan jumlah
penduduk yang tinggi merupakan salah satu potensial untuk
memasarkan barang hasil produksi.

Sumber daya modal sangat dibutuhkan seseorang untuk mengolah


bahan mentah tersebut. Investasi serta pembentukan modal digunakan
untuk mengolah dan menggali kekayaan. Sumber daya modal juga
merupakan salah satu hal yang penting bagi kelancaran dan

22
perkembangan pembangunan ekonomi disuatu negara, karena sumber
daya modal tersebut dapat meningkatkan jumlah produktivitas barang
atau produk.

Industrialisasi di Kabupaten Gresik semakin berkembang,


Industrialisasi yang kearah positif ini jelas akan memberikan dampak
pada segi investasi yang masuk. Kabupaten Gresik tentunya masih
menjadi primadona bagi investasi, tercatat arus investasi di Kabupaten
Gresik pada tahun 2018 merupakan peringkat pertama, itu terjadi
untuk Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dengan jumlah
proyek mencapai 240 kegiatan senilai 471 dollar AS. Sedangkan untuk
investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Kabupaten
Gresik berhasil menduduki peringkat kedua dengan jumlah proyek
mencapai 442 proyek senilai 91 Triliun Rupiah.3

Investasi yang meningkat tentunya akan mendorong pertumbuhan


ekonomi di Kabupaten Gresik. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Gresik sendiri selalu berada diatas pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jawa Timur dan Nasional. Dampak industrialisasi Kabupaten Gresik di
sisi yang lain adalah kenaikan upah minimum, UMK Gresik sebesar
Rp. 3.867.874,40 (UMK Terbaru 1 Januari 2019) merupakan tertinggi
kedua di Jawa Timur (Surabaya: Rp. 3.871.052,61).4

3 Badan Pusat Statistik Gresik , Statistik Indonesia Tahun 2018, Gresik: Badan Pusat Statistik
4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah
Minimum.

23
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebijakan pembangunan ialah peraturan yang di buat oleh pihak yang


berwenang dalam suatu Negara tersebut guna untuk menyukseskan suatu
perubahan yang membawa dampak positif untuk ke depannya.
Data-data menyatakan bahwa terjadi banyak peningkatan dari tahun
sebelumnya, tandanya pembangunan yang berdampak positif sehingga
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik meningkat.
Dampak positif dari pembangunan ekonomi disuatu negara adalah
sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kegiatan perekonomian suatu negara akan semakin lancar


dan lebih baik dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi
masyarakat suatu Negara.
2. Pembangunan ekonomi menuntut adanya peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM).
3. Dengan adanya pembangunan ekonomi akan memperluas lapangan
pekerjaan yang dibuthakan oleh masyarakat sehingga akan
menguarngi jumlah pengangguran dalam negara tersebut.
4. Adanya pembangunan ekonomi akan berdampak pada kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh suatu negara akan lebih dinamis
dan beragam seperti perubahan perekonomian suatu negara dari
ekonomi agraris menjadi ekonomi industri.
5. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi
secara langsung akan berdampak pada pendapatan nasional yang baik.

Dampak negatif dari pembangunan ekonomi disuatu negara adalah

24
sebagai berikut :

1. Mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup dalam


masyarakat apabila pembangunan ekonomi tersebut tidak terencana
dengan baik.
2. Industrialisasi akan mengakibatkan kurangnya lahan pertanian dalam
masyarakat.
3. Hilangnya habitat alam baik habitat hayati maupun hewani.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini semoga apa yang telah kita harapkan
untuk mejadikan keinginan yang ingin kita peroleh lebih baik dari apa yang
telah diharapkan. Makalah ini sangat membutuhkan saran dalam
memperbaiki makalah ini kedepannya agar memperoleh nilai guna yang
ingin diperoleh menjadi lebih bertambah. Sehingga memperoleh manfaat
yang besar bagi kita semua.

25
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Gresik. Statistik Indonesia Tahun 2018, Gresik: Badan Pusat
Statistik.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Upah Minimum.
Sanusi, Bachrawi. 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan, cetakan Pertama.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

26

Anda mungkin juga menyukai