HUBUNGAN FILSAFAT
Oleh :
RIFKY IRVANSYAH
18067051
Bismillahirrahmanirrahim
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
petunjuk dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
bukti penyelesaian tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang membahas tentang
“Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan, Agama dan Kebudayaan”.
Diharapkan makalah ini dapat menambahkan wawasan para mahasiswa
untuk mengetahui bagaimana peranan intelegensi dalam belajar bagi anggota
kelompok sendiri dan teman-teman semua. Dalam upaya penyelesaian makalah
ini kami telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak, selaku dosen
mata kuliah Teknologi Produksi Pemesinan. Dan atas bimbingan beliau kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Namun dengan ini kami menyadari bahwa
makalah ini belum mencapai taraf kesempurnaan, maka kami mengharapkan
kritik dan saran pembaca agar kami bisa menyempurnakan dan memperbaiki
makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa
mendapatkan Ridho Allah Swt.
Penyusun,
A. Ringkasan Materi
Filsafat dan pendidikan merupakan dua istilah yang berdiri pada
makna dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan
ke dalam satu tema khusus, maka ia pun memiliki makna tersendiri yang
menunjuk ke dalam suatu kesatuan pengertian yang tidak terpisahkan.
Kendatipun filsafat pendidikan telah dipandang sebagai suatu disiplin ilmu
yang berdiri sendiri, namun bukanlah berarti bahwa kajiannya hanya
sekedar menelaah sendi-sendi pendidikan dan atau filsafat semata. Filsafat
pendidikan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari filsafat secara
keseluruhan, baik dalam sistem maupun metode.
Bila pengertian filsafat yang telah dibahas pada bab sebelumnya
dikaitkan dengan masalah pendidikan, tentu berimplikasi pada upaya-
upaya berpikir krisis, sistematis, radikal dan universal tentang berbagai
persoalan yang berkenaan dengan seluk beluk dunia pendidikan dan
kemajuan pendidikan itu sendiri. Filsafat pendidikan secara langsung
memberikan perhatiannya pada apa yang merupakan kegiatan filsafat
secara keseluruhan, baik dalam sistem maupun dalam orientasi. Hal yang
membedakan aktivitasnya hanyalah pada konsenterasinya yang ditujukan
untuk menganalisis realitas yang terbatas dalam berbagai problem dan isu
pendidikan.
Berbagai pengertian filsafat pendidikan telah dikemukakan para ahli.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan
filsafat sebagai jalan untuk mngatur, menyelaraskan, dan memadukan
proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-
nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya.
Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral.
Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai kaidah filosofis
dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan
falssafah umum dan menitikberatkan paa pelaksanaan prinsip-prinsip dan
kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya
memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu
pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut
daya piker (intelektual), maupun daya perasaan (emosional), menuju tabiat
manusia. Sementara menurut Thompson, filsafat artinya melihat suatu
masalah secara total dengan tanpa ada batas atau implikasinya; ia tidak
hanya melihat tujuan, metode atau alat-alatnya, tapi juga meneliti dengan
saksama hal-hal yang dimaksud. Keseluruhan masalah yang dipikirkan
oleh filosof tersebut merupakan suatu upaya untuk menemukan hakikat
masalah, sedangkan suatu hakikat itu dapat dibakukan melalui proses
kompromi.
Menurut Imam Barnadib, filsafat pendidikan merupakan ilmu yang
pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
bidang pendidikan. Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi
sesuatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan. Sedangkan menurut
Brubachen, filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta di
depan seekor kuda, dan filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai
akar tunggal pendidikan. Filsafat pendidikan itu berarti secara bebas
dengan memperoleh keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat
umum. Kendati kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah suatu
keterpaduan antara pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena
filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala tahap.
Untuk mendapatkan pngertian filsafat pendidikan yang lebih sempurna
(jelas), ada baiknya kita melihat beberapa konsep mengenai pengertian
pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani anak didik menuju
terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan ideal.
B. Pembahasan