Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NEGARA DALAM MEMBANGUN


KESEJAHTERAAN BANGSA
PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DALAM MEMBANGUN
KESEJAHTERAAN BANGSA
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Kewarganegaraan

Di Susun , oleh :

Mirsa Eka Saputri (Nim / 1500278)

Kelas / Prodi :

1 A PGSD

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

2015
KATA PENGANTAR

            Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya  saya  mampu  menyelesaikan  tugas 
makalah ini guna memenuhi tugas  Ulangan Tengah Semester Pendidikan Kewargnegaraan .

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang  pentingnya pancasila
sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa , yang    saya  sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.Makalah ini di susun dengan
berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri  saya  maupun yang datang dari luar.Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah  dan dorongan semangat dari
teman-teman    akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia Kampus Serang.Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi 
perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.

Serang ,04 November 2015                 

Penulis

   

DAFTAR ISI

Kata Pengantar  .................................................................................................... i

Daftar Isi  ............................................................................................................ ii

BAB 1    PENDAHULUAN ............................................................................... 1
   1.1.  Latar Belakang .............................................................................. 1

   1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

               1.3. Tujuan  ........................................................................................... 2

BAB II  PEMBAHASAN ..................................................................................  3

               2.1. Sejarah pancasila ............................................................................ 3

               2.2. Pengertian dari Idiologi .................................................................. 5

               2.3. Pengertian dari pancasila ................................................................ 9

               2.4. Pengertian Ideologi Pancasila ....................................................... 10

   2.5. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara .................. 11

               2.6. Peran ideologi Pancasila membangun kesejahteraan bangsa ........ 17

               2.7. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ................................ 18

               2.8. Sikap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ......................... 19

               2.9. Sikap Pancasila dalam Bidang Politik,Ekonomi danSosia ............ 22

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 25

               3.1. Kesimpulan …............................................................................... 25

               3.2. Saran ............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 26

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini . Pastinya  bangsa dan negara
Indonesia  yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara,  tentunya perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara
yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, bangsa dan negara akan di hadapi dengan  makin maraknya
budaya asing yang masuk ke dalam negara indonesia , makin banyaknya terorisme , komunisme
dan fundalisme yang makin membahayakan bagi negri ini.
Disamping itu makin banyaknya pengelompokan suku-suku didaerah masing-masing yang
membuat persatuan di Indonesia semakin hancur.sesuai dengan sila ketiga pancasila yaitu
persatuan indonesia,kita sebagai bangsa Indonesia wajib menjunjung persatuan , mengubur
dalam-dalam perbedaan diantara kita sebagai warga negara dan bersama-sama  membangun
negara indonesia ini menjadi salah satu negara yang dikagumi di asia maupun di seluruh
dunia.tidak memprioritaskan kepentingan kelompok melainkan bersama-sama bersatu
membangun negara indonesia untuk jadi lebih maju di era krisis  globalisasi ini.

Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan
identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan
dapat  menjelaskan Pentingnya  Pancasila sebagaiIndeologi yang membangun kesejahterahkan
bangsa.

Oleh sebab itu kita warga negara indonesia jangan pernah  lupa untuk
megaplikasikan  nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari,berbangsa dan bernegara dan
digantikan dengan budaya luar yang makin marak masuk kedalam bangsa
indonesia.Melupakann nilai-nilai  Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
menunjukkan sikap negatif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, atau menampilkan sikap positif terhadap   Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan
menganalisis dan bersikap kritis terhadap sikap para penyelenggara negara yang menyimpang dari
cita-cita dan tujuan negara.

1.2.            Rumusan Masalah

1.      Sejarah pancasila ?

2.      Pengertian Ideologi?

3.      Pengertian Ideologi Pancasila ?

4.      Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara?

5.      Peran ideologi Pancasila dalam membangun kesejahteraan bangsa?

6.      Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam pancasila?

1.3.            Tujuan

Makalah ini di susun agar para pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya Pancasila
sebagai ideologi dalam membangun kesejahteraan bangsa dan negara dengan adanya makalah
ini dapat di harapkan kepada para pembaca untuk mengaplikasikanya ke dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang baik , menjadi pengetahuan yang umum  bagi kita sebagai warga
negara bangsa Indonesia Dan sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai Ulangan Tengah
Semester Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.      Sejarah Pacasila sebagai dasar Negara

Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah ideologi dasar bagi
negara Indonesia. Pancasila  ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima keutama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.Pemahaman kembali sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang
penting dalam memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi.

Pada tanggal 1 Juni dan 1 Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua tanggal yang
memiliki nilai sejarah yan sangat berharga bagi  berkembangnya Pancasila sebagai ideologi Negara
RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal terbentuknya Pancasila, bahwa
sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah pencetus maupun pencipta Pancasila, ia
hanyalah membantu mengingat kembali ideologi yang sudah lama berkembang di kehidupan
masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu kala. Fakta ini memiliki bahwa
Pancasila terbentuk jauh dari sebelum 1 Juni 1945.

Sebelum terbentuknya negara Republik Indonesia, Pancasila sudah dianut dan menjadi dasar


filsafat serta ideologi Kerajaan Maghada pada Dinasti Maurya sejak dipimpin oleh raja yang gagah
perkasa Ashoka (sekitar tahun 273 SM – 232 SM). Raja Ashoka merupakan penganut agama
Buddha yang patuh dan taat pada agamanya. Pancasila sendiri merupakan ajaran yang  diciptakan
oleh Sang Buddha Siddharta Gautama.Dengan berkembangnya ajaran Buddha, termasuk ke
Nusantara. Setelah Kerajaan Maghada yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negaranya yaitu
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan kedua di pulau Jawa yang berkembang hampir ke
sepertiga Nusantara yang menganut ajaran pancasila.

Dalam rapat BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyatakan antara lain
berbunyi :”Saudara-saudara ! Dasar negara telah saya sebutkan, lima bilangannya. Inikah Panca
Dharma ? Bukan ! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita
membicarakan dasar…..Namanya bukan Panca Dharma, tetapi….saya namakan ini dengan
petunjuk seorang teman kita ahli bahasa…..namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar
dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Kelima sila tadi
berurutan sebagai berikut:

(a) Kebangsaan Indonesia;

(b) Internasionalisme atau perikemanusiaan;

(c) Mufakat atau demokrasi;

(d) Kesejahteraan sosial;

(e) Ke-Tuhanan.

Susunan rumusan  Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila (lebih


dikenal dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II. Rumus Pancasila II ini
atau lebih dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, baik
mengenai kalimatnya sangat berbeda dengan Rumus Pancasila pertama atau biasa di sebut
dengan Pancasila Bung Karno tanggal 1 Juni 1945. Pada rumus pancasila pertama, Ke-Tuhanan
yang berada pada sila kelima, sedangkan pada Rumus Pancasila kedua setelah pancasila pertam,
ke-Tuhanan ada pada sila pertama, ditambah dengan anak kalimat dalam piagam jakarta – dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kemudian pada Rumus
Pancasila I, kebangsaan Indonesia yang berada pada sila pertama, kalimat nya sangat
berubah sekali menjadi Persatuan Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan tempatnyapun berubah
yaitu pada sila ketiga. Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri
kemanusiaan, yang berada pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi Kemanusiaan yang adil
dan beradab. Selanjutnya pada Rumus Pancasila I, Mufakat atau Demokrasi, yang berbeda pada
sila ketiga, redaksinya berubah sama sekali pada Rumus Pancasila II, yaitu menjadi Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan menempati
sila keempat. Dan juga pada Rumus Pancasila I, kesejahteraan sosial yang berada pada sila
keempat, baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini, tentunya mempunyai pengertian
yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I.

Pada isi piagam Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak kalimat


“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”Landasan Hukum
Pancasila sebagai Ideologi Nasional Indonesia
Ideologi pancasila sebaga kedudukan bangsa terdaftar  dalam ketetapan MPR
No.XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang
Pedoman Pengamatan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan penetapan tentang penegasan
Pancasila sebagai dasar negara.

2.2.      Pengertian Ideologi

 Pertama kali idiologi dikenalkan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy pada tahun
1796. Idiologi berasal dari bahasa Prancis yaitu idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu,
“idéo” yang mengacu kepada gagasan dan “logie” yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy menggunakan kata ini dalam
pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide
atau gagasan.

Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli :

a.       Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang


ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

b.      Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial,
termasuk kehidupan negara.

c.       Destut De Traacy istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang
berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.

d.      Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau  tentang


masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.

Ideologi secara stpolitik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.

e.       AL-Marsudiideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideal

f.       Puspowardoyo:bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara
keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang
dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang
dinilai baik dan tidak baik.

g.      Harol H. Titus Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any group of ideas concerning various
political and aconomic issues and social philosophies often applied to a systematic scheme of ideas
held by groups or classes, artinya suatu istilah yang digunakan untuk sekelompok cita-cita
mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi
suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan
masyarakat.

h.      Descartes:Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

i.        Machiavelli:Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

j.        Thomas H:Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat
bertahan dan mengatur rakyatnya.

k.      Francis BaconIdeologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

l.        Karl Marx:Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.

Ciri – ciri ideologi yaitu :

• Mempunyai tingkatan yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan

• Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan hidup, pegangan hidup yang


dipelihara diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan
dengan kesediaan berkorban.

• Setelah mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi
tersebut.

Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:

1. Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.

2. Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan masyarakat.

3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.

4.  Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.

5. Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong s         eseorang untuk


menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

Ideologi tidak dipandang secara abstrak tetapi idiologi harus mampu terukur terhadap kiprah
eksistensinya, supaya tidak heran apabila Soekarno pernah mengucapkan  tentang perseteruan
ideologi besar dunia. Beliau mengemukakan kutipan : “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa di
dalam sejarah manusia adalah dua dokumen historis yang  menguasai alam-hati dan alam-
fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia sampai detik ini, dan yang bersaingan hebat
satu sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of independence’ Amerika tulisan
Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan Karl Marx.”

2.3.      Pengertian Pancasila

Pengertian|Pancasila pasti sering kita dengar pada saat kita sekolah upacara pada hari
senin ,  kalian pasti tahu mengapa dikatakan pancasila dan tahukah kalian apakah itu
pancasila, pancasila yang sebenarnya sudah sering didengar tetapi belum mengetahui pengertian
pancasila secara real. oleh karna itu mari kital lihat penjelasan diawah ini mengenai. Pengertian
atau arti Pancasila dan Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli Sebagai berikut.

         Pengertian Pancasila Secara Umum

Dari asal usulnya, kata “Pancasila” berasal dan bahasa Sanskerta yang mengandung dua suku kata,
yaitu panca dan syila. Panca berarti lima dan syila dengan huruf yang dibaca pendek mempunyai
arti satu sendi, dasar, alat, atau asas. Sedangkan syila dengan pengucapan i panjang (syi:la) berarti
peraturan tingkah laku yang baik, utama atau yang penting. Dengan demikian Pancasila dapat
diartikan berlaku sendi, lima. Atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan
(Panca syila krama).

         Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli

Berikut ini pendapat para ahli tentang pengertian Pancasila, adalah sebagai berikut.

1.      Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar fasafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian
pertahanan bangsa dan negara.
2. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dan kata panca yang berarti lima dan sila yang   berarti sendi, asas, dasar, atau
peratu ran tingkah laku yang penting dan baik. Dengan démikian, Pancasila merupakan lima dasar
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

3. Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun yang sekian abad Iamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara,
tetapi Iebih tuas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia

2.4.      Pengertian Ideologi Pancasila

ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan terhadap suatu hal yang terumus didalam


pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or kontent of thinking characteristic of
an individual or class (langkah hidup/ perilaku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat
spesifik dari seorang individu atau satu kelas).

Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan bersifat


reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dapat di artikan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual,
dinamis, antisipatif dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan
dan teknologi(iptek),serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.Pengertian dari ideologi
pancasila adalah pada hakikatnya bukan  hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila diambil dari
nilai-nilai luhur budaya dan nilai religius bangsa Indonesia.

2.5.      Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara

     Pada dasarnya pancasila mengandung dua pengertian pokok, sebagai pandangan hidup bangsa


indonesia dan sebagi dasar negara RI .  Dalam berbagai aspek pengajaran tentang pancasila telah
didalilkan bahwa pancasila itu telah ada / lahir bersama adanya / lahirnya bangsa indonesia.

    Dalam buku “ sutomo ” ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima dasar tingkah
laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi :
1.   Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa )

2.   Tidak boleh mencuri ( astesa )

3.   Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha )

4.   Tidak boleh berbohong  ( amrsawada )

5.   Tidak boleh mabuk / minum –minuman keras ( dama )

Selain dari pada itu dalam kitab sutasoma terdapat semboya“BHINIKA TUNGGAL IKATAN
HANA DHARMA MANGRUA ” yang mengndung arti meskipun agama berbeda bentuk / sifatnya
namun pada hakikatnya satu juga yang kemudian menjadi motto lambang negara kita yakni
Bhinneka Tunggal ika.

Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang berarti 5 ( lima )
dan sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut mempunyai arti lima dasar.

A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Arti tentang “bangsa” yang dalam istilah asing disebut nation..Pandangan hidup


berkenaan dengan prilaku yang ada pada manusia yang di dalam memandang diri dan
lingkungannya sekitar.prilaku manusia ini tebentuk  oleh adanya kekuatan yang   terkubur pada
diri manusia , yakni iman, cipta, rasa, dan karsa, yang membentuk pandangan hidup
peerseorangan yang kemudian menyesuaikan yang pandangan hidup perorangan yang
kemudian penyesuaian  dengan pandangan hidup perorangan lain menjadi pandangan hidup
kelompok. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain merupakan pandangan hidup
bangsa.

Dari segi pandangan kedudukan, pancasila mempunyai drajat yang tinggi yakni sebagi cita-


cita dan pandangan hidup bangsa  dan negara RI sedangkan dilihat dari segi
fungsinya dasar  utama negara RI merupakan fungsi pancasila.Dalam berbagai buku mengenai
pancasila dikemukakan bahwa pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental. Hal ini dikerenakan pembukaan UUD 1945 memuat didalamnya pancasila sebagi
intinya.

B. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara kesatuan RI adalah kedudukan pokok pancasila sebagai dasar negara.yang di


maksud Pancasila sebagai dasar negara  adalah sebagai dasar falsafah / dasar falsafah negara
( philosophische grondslag ) dari negara indonesia.

2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara


Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi makna dasar atau pedoman bagi
penyelenggaraan bernegara. Nilai dasar pancasila bersifat abstrak, normatif dan nilai itu menjadi
motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara.

Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini
berakibat pada ;

1.Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos

2.Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan

3.Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia.

Dalam  tulisan Dr. Koentowijoyo mengenai redikausasi pancasila ( 1998 )


menyatakan kita perlu memberikan ruh baru pada pancasila sehingga ia mampu menjadi
kekuatan yang menggerakkan sejarah. Selama ini pancasila hanya jadi lip service , jarang sekali
menemukan pemerintah yang sungguh-sungguh melakukannya. Telah menjadi penyelewengan-
penyelewengan atas pancasila, baik oleh orde lama maupun orde baru.

Redikalisasi pancasila berarti:

1.Mengembalikan pancasila sesuai dengan jadi dirinya yaitu sebagi ideologi dan dasar negara

2.Menggantikan presepsi dari pancasila sebagai ideologi menjadi pancasila sebagai ilmu

3.Mengusahakan pancasila mempunyai konsistensi dengan produk –produk perundangan,


koheresi antar sila, korespondensi dengan realita sosial

4.Pancasila yang mulanya melayani kepentingan partikal menjadi pancasila yang melayani
kepentingan harizontal.

Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar bernegara menjadi
sumber , dasar, landasan norma, serta memperi fungsi konstitusi dan regulatif bagi pengusaha
hukum-hukum negara.Menurut Prof hamid S. Attamimi selain kedudukan sebagai fundamental
norm, pancasila juga sebagai cita hukum. Yang maksudnya pancasila sebagai cita hulum adalah
yang menguasai hukum dasar negara baik tertulis maupun tidak tertulis

Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ;

1. Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil atau tidak
bagi masyarakat.

2.  Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta hukum , maka
hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai hukum

C. Pancasial Sebagai Dasar Dan Pandangan Hidup Bangsa


1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara 

Pancasila sebagai dasar negara merupakan kedudukan yuridis formal oleh kerena dalam
ketentuan hukum negara dalam hal ini UUD 19945 pada bagian pembuka alinea IV.

Dalam sejarah dinyatakan pancasila yang dirumuskan pada  bangsa ( the founding fathers )


itu yang dimaksud menjadi dasarnya indonesia merdeka.Pancasila sebagi dasar falsafah
kerena pancasila merupakan rumus falsafah atau dapat dikatakan nilai-nilai pancasila adalah nilai-
nilai falsafah.

Pada dasarnya pancasila mengandung dua pengertian pokok sebagai pandangan hidup bangsa dan
sebagai negara RI. Dalam berbagai pengajaran tentang pancasila telah didalilkan bahwa pancasila
itu telah ada / lahir bersama dengan adanya / lahirnya bangsa indonesia.

2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pereduksiaan dan pemaknaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis ini
berakibat pada ;

1.Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos

2.Pancasila dipahami secara politik idialogis untuk kepentingannya kekuasaan

3.Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang di sotopia tidak sekedar otopia.

Dalam buku “ sutomo ” ini terdapat istilahpancasila drama mempunyai arti lima
dasar tingkah laku / perintah kesusilaan yang lima, yang meliputi :

1.       Tidak boleh melakukan kekerasan ( ahimsa )

2.       Tidak boleh mencuri ( astesa )

3.       Tidak boleh berjiwa dengki ( indriya nigraha )

4.       Tidak boleh berbohong  ( amrsawada )

5.       Tidak boleh mabuk / minum –minuman keras ( dama )

Dalam kitab sutasoma terdapat semboyan “ Bhinika Tunggal Ikatan Hana


Dharma Mangrua ” yang mempunyai arti meskipun agama berbeda bentuk /
sifatnya namun pada dasarnya satu juga yang  kemudian
menjadi semboyan lambang negara kita yakni Bhinneka Tunggal ika.

Secara harfiah pancasila dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu : panca yang
berarti 5 ( lima ) dan sila yang berarti dasar atau rangkaian kata tersebut
mempunyai arti lima dasar.
Pancasila sebagai dasar ( falsafah ) negara mempunyai  makna bahwa nilai –nilai
yang tercangkup dalam pancasila menjadi dasar atau pandangan bagi
penyelenggaraan bernegara

Pancasila merupakan cita hukum yang mempunyai hukum dasar negara yang


tertulis maupun tidakctertulis. Cita hukum merupakan gagasanan, pikiran , rasa
dan cipta mengenai hukum yang seharusnya diinginkan masyarakat.

Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fungsi , yaitu ;

  Fungsi regulatif, artinya cinta hukum menguji apakah hukum yang yang dibuat adil
atau tidak bagi masyarakat.

  Fungsi konstitutif artinya fungsi yang menentukan bahwa tampa dasar cinta
hukum , maka hukum yang di buat akan kehilangan makna sebagai
hukumPancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar
bernegara menjadi sumber , dasar, landasan, norma serta memberi  fungsi
konstitusi dan regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara.

D.  pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia

 “Bangsa” dalam istilah asing disebut nation.Pandangan


hidup berkesinambungan dengan sifat manusiai dalam memandang diri dan ruang lingkup
sekitarnya .Sifat atau perilaku  manusia dibentuk oleh adanya kekuatan
yang terkubur  pada diri manusia , yakni iman, cipta, rasa, dan karsa, yang
membentuk pandangan peerseorangan yang kemudian beradaptasi yang pandangan
hidup perorangan yang kemudian beradaptasi dengan pandangan hidup perorangan lain
menjadi pandangan hidup kelompok. Hubungan antara kehiduapnn kelompok yang satu
dan kelompok yang lainnya menciptkan  pandangan hidup bangsa.

Dari segi pandangan  kedudukan, pancasila mempunyai drajat yang tinggi yakni


sebagi cita-cita dan pandangan hidup bangsa  dan negara RI sedangkan dilihat dari segi
fungsinya pancasila sebagai dasar negara RI.

Dalam berbagai macam-macam buku mengenai pancasila diberikan


pendapat bahwa pembukaan UUD 1945 merupakan pokok utama kaidah negara yang
fundamental. kerena pembukaan UUD 1945 memuat didalam pancasila sebagi intinya.

2.6. Peranan Ideologi Pancasila Membangunkan Kesejahteraan Bangsa


Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahterah ialah aman sentosa dan
makmur, menurut Wikipedia sejahtera merupakan kondiri yang baik,situasi manusia di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur,dalam keadaan sehat dan damai.

Sejahtera memiliki kunci,di dalam islam  kunci kesejahteraan penduduk itu adalah iman


dan takwa.Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang maksudnya “Jikalau kiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa,pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah
dari langgit dan bumi,tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu,maka Kami siksa
mereka di sebabkan perbuatannya” (Al-A’raf:96)

Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan,sedangkan kesejahteraan berdasarkan


kemaksiatan merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara.

Kesejahteraan masyarakat yang akan selalu menjadi prioritas,lantas terpinggirkan oleh


mengedepankan politik kekuasaan.Menurut Kaelan (2006), reformasi yang berjalan
dengan bergulir ini tidak di dasarkan pada core philosophy bangsa Indonesia,
sehingga  dapat berakibat pada krisis yang berkepanjangan berupa konflik
kekerasan,terorisme,konflik etnis,ras,suku,golongan dan agama di negeri ini.

Dengan demikian peran ideologi pancasila dalam membangun kesejahteraan bangsa  adalah :

1. Ideologi pancasila sebagai arah nyata dan kebudayaan hidup masyarakat


luas, arahan  nyata di dalam masyarakat luas akan menjungnjung harga diri,harkat dan
martabat sebagai bangsa yang besar yang sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang penuh kedamaian.

2. Pancasila mempunyai tujuan dan nilai luhur yang mempunyai ciri masyarakat yang


beradap,bermutu,demokratis dan berbudaya.

3. Pancasila yang berfalsafah dasar, yaitu peningkatan tujuan


reformasi mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui pemerintah
yang  berwibawa,bebas KKN dan melaksanakan demokrasi di segala bidang,menjunjung
tinggi supremasi hukum dan melaksanakan otonomi daerah.

4. Ideologi pancasila sebagai alat pemersatu, yaitu khususnya untuk pemacu upaya


pemberdayaan masyarakat mendiri,profesional,sejahtera dan berbudaya.

5. Pancasila sesungguhnya telah diarahkan sebagai landasan untuk membangun


masyarakat yang sejahtera.

6.  Pancasila di jadikan bangsa Indonesia sebagai tujuan dalam berpikir dan bertindak


dalam menentukan suatu gagasan.

2.7. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila


Pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan, konsep dan pengertian yang
mendasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila Pancasila
merupakan kesatuan yang bulat  sehingga pengertian dan pengamalannya harus
meliputi semua nilai yang terkandung di dalamnya.

 Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; Menngandung nilai spiritual, memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada semua masyarakat yang memeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.

2.  Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Mengandung nilai persamaan derajat


maupun hak dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.

3.  Sila Persatuan Indonesia; Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung


nilai persatuan bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan faktor pengkait yang
menjamin keutuhanl atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini mengutamakan kepentingan
dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


atau Perwakilan; Menunjukan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang
diwujudkan oleh persatuan nasional yang nyata (real) dan wajar. Nilai ini mengutamakan
kepentingan Negara dan bangsa dengan mempertahankan penghargaan atas kepentingan
pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat, kebenaran, dan keadilan.

5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; Mengandung nilai keadilan,
keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain, gotong
royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan dan kerja keras untuk bersama-sama
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social

2.8. Sikap Positif  Pancasila di dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sikap positif dapat diartikan sikap yang baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif
terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam menanggapi dan mengamalkan
nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari.

Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa


Indonesia harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan
silanya masing-masing.

1.  Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”


Maka, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, harus dijiwai dengan nilai-nilai sila tersebut. Hal-hal yang dapat kita
lakukan antara lain:

a.Mewujudkan kehidupan religious yang sejati

b.Mengusahakan terwujudnya ketakwaan warga negara

c.Menjalankan pemerintahan negara dengan prinsip-prinsip etika, kebenaran, dan


keadilan

2.   Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”

Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, dengan begitu, harus


dapat memperlakukan warga negara sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan. Karena itu, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,
harus dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai brerikut

a. Menghormati hak-hak asasi manusia

b. Memecahkan masalah hidup warga negara dengan cara yang adil

c.  Membina sikap saling tolong antarwarga

3.  Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”

Yang dimaksud nasionalisme religius adalah semangat kebangsaan yang dilandasi


dengan moral keagamaan dan ketuhanan tanpa melibatkan perbedaan satu sama
lain. Hal-hal yang harus dilakukan dalam kehidupan berbangsan dan bernegara
antara lain:

a. Mengakui keragaman suku sebagai kekayaan bangsa

b. Menciptakan kerukunan hidup antarsuku dan daerah yang ada di Indonesia

c.  Menjaga persatuan bangsa

4.  Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan”

Mengandung nilai kerakyatan dan demokrasi. Rakyat dan demokrasi saling terkait
dan harus diperjuangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegera. Karena itu,
terkait dengan pelaksanaan sila keempat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, hal-hal yang harus di lakukan sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan rakyat untuk mengajukan kritik dan saran dalam


pelaksanaan pembangunan
b. Mewujudkan adanya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif

5.   Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

Dalam sila kelima ini, terkandung nilai keadilan dan pemerataan sosial. Artinya,
keadilan merupakan hal yang akan dan harus di wujudkan dalam kehidupan
masyarakat secara merata dan menyeluruh. Terkait dengan pelaksanaan sila
kelima ini, hal-hal yang harus dilakukan antara lain:

a. Melaksanakan pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat dan


wilayah negara

b. Memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada warga negara dalam
berbagai bidang dan sektor ke hidupan

Setiap warga Negara yang baik setidaknya wajib mengamalkan nilai-nilai yang


tercantum dalam Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari insyallah dapat terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia
yang religius, humanis, bersatu, demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan cermin sikap positif warga
Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat

2.9. Sikap Positif Pancasila dalam Bidang Politik , Ekonomi dan Sosial

1.  Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Politik

•   Mengemukakan Pendapat Secara Bebas kepada  Negara yang menganut paham


demokrasi Pancasila, kita dapat mengemukakan pendapat kita dengan
bebas.  kebebasan  itu harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

•   Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung


jawabPenyelenggaraan pemilu merupakan salah satu wujud dari kegiatan politik.
Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-wakil kita yang akan duduk di parlemen.
Salah satu peranan wakil-wakil rakyat tersebut adalah aspirasi dan kepentingan
kita sebagai anggota masyarakat

•  Menjalankan Kegiatan Pemerintahan dengan Jujur dan KonsekuenMenjalankan


kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen, dan penuh rasa
tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Bila hal ini dilakukan dengan
baik dan benar maka akan tercipta pemerintahan yang jujur, bertanggung jawab,
dan lebih memihak kepada kepentingan masyarakat banyak, bukan kepentingan
pribadi ataupun golongan
2.  Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi

•  Memanfaatkan sumber daya alam dengan baik.Pemanfaatan sumber daya alam


itu dapat dapat dilakukan melalui peningkatan sektor agribisnis, agroindustri,dan
industri serta upaya-upaya lainnya yang bertujuan pemerataan pendapatan dan
peningkatan kesejahteraan. 

• Meningkatkan produktivitas perekonomian dengan menghilangkan berbagai


bentuk distorsi ekonomi.

•      Pembuatan undang-undang untuk memperkuat dasar ekonomi yang


berkeadilan seperti UU antimonopoli, UU Perlindungan Konsumen.

•  Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain,


dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasil

1.      Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Sosial

a.       Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:

•   Melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik

•   Beribadah

•   Saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama

•   Tidak memaksakan agama kepada orang lain.

b.      Pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain:

•  Menghormati dan menghargai sesama manusia, agama,suku, ras, dan lain-lain.

•  Suka membantu dan menolong sesama manusia dalam kebenaran    

•  Tidak menyakiti orang lain

c.       Pengamalan sila Persatuan Indonesia, antara lain:

•  Selalu mengutamakan kebersamaan, kerukunan, persatuan.

•  Selalu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik.

•  Tidak mempermasalahkan segala perbedaan sesama manusia.

d.  Pengamalan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan  dalam


Permusyarawatan/Perwakilan, antara lain:

• Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama

• Menghargai perbedaan pendapat


•  Menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi

e.       Pengamalan  sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, antara lain:

•   Bersikap adil

•   Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

•   Tidak mengambil hak orang lain

Sebagai Ideologi Negara, Pancasila setidaknya memiliki empat fungsi pokok dalam
kehidupan bernegara, yaitu:

mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu.


Fungsi ini sangatlah penting  untuk  bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat sering
kali terancam perpecahan.

membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya, sehingga Pancasila


memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber untuk
memacu motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional memberikan tekad untuk memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa.

menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai
keadaan Bangsa dan Nega

        BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia .
Pancasila juga  sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya
harus dimulaidari setiap  kepribadian warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara
yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

3.2. Saran

sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam
pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,berbangsa dan bernegara karena
pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke
negara kita.kita harus menyeleksi dan tidak menerima begitu saja pengaruh yang masuk kedalam
negara kita karena tidak semuanya sesuai dengan kepribadian bangsa kita yaitu PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai