PENELITIAN
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN
DARAH PENDERITA HIPERTENSI
Tumiur Sormin*
*Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Penyakit hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi. Hasil
wawancara kepada penderita hipertensi yang sedang di terapi, 4 orang (60,66%) dari 6 orang pasien
mengatakan belum tahu tentang terapi bekam yang disertai masage, teknik relaksasi dan belum tau
prosedurnya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan
pendekatan pre-post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi tanpa
komplikasi dan terdaftar sebagai pengunjung terapi bekam di Klinik Master Bekam Way Halim Bandar
Lampung sebanyak 48 orang dan sampel penelitian sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel
dengan accidental sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Uji T-dependen untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan/intervensi (terapi bekam). Hasil
penelitian diperoleh bahwa responden terbanyak adalah diatas 35 tahun yakni 30 orang (75,00%),
terbanyak laki-laki sebanyak 25 orang (62,50%),terbanyak berpendidikan dibawah perguruan tinggi
sebanyak 26 orang (65,00%), dan terbanyak bekerja sebagai wiraswasta yakni 21 orang (52,50%).
Sebelum dilakukan terapi bekam, rata-rata tekanan darah sistolik adalah 152,50 mmHg dan rata-rata
tekanan diastolik 85,25 mmHg. Sesudah terapi bekam diperoleh hasil bahwa rata-rata tekanan darah
sistolik adalah 134,25 mmHg dan rata-rata tekanan diastolik 80 mmHg. Berdasarkan uji statistik
diperoleh hasil p-value sebesar 0,000, artinya terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah
terapi bekam.
[125]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
Menurut Hananto, 2008, umumnya yang belum diketahui. Zat-zat ini
faktor yang menyebabkan hipertensi usia menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler
muda berkaitan dengan gaya hidup. Selain dan arteriol, serta flare reaction pada
obesitas, faktor lainnya adalah stres. Stres daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler ini
merupakan masalah di semua kelompok menyebabkan terjadinya perbaikan
umur, tidak terkecuali orang muda zaman mikrosirkulasi pembuluh darah dan akan
sekarang. Ketika seseorang mengalami timbul efek relaksasi (pelemasan)
stres, tubuh akan merespon dengan pembuluh darah, otot-otot yang kaku serta
perubahan-perubahan fisiologis, kenaikan akibat vasodilatasi umum akan
tekanan darah. Berdasarkan hasil menurunkan tekanan darah secara stabil.
penelitian Sophi Damayanti, dkk (2012) Terapi bekam pada penelitian ini,
tentang Profil Penggunaan Terapi Bekam dilakukan dengan metode bekam basah
di Kabupaten/Kota Bandung Ditinjau dari oleh terapis kepada responden. Sebelum
Aspek Demografi, Riwayat Penyakit, dan dilakukan penyayatan di permukaan kulit,
Profil Hematologi, diperoleh hasil bahwa pada bagian yang akan disayat dilakukan
terapi bekam banyak digunakan oleh masage. Tindakan pengeluaran darah kotor
masyarakat pada rentang 20-39 tahun (blood letting) dilakukan dengan cara
(70,63%) dan usia ini adalah usia dewasa menyayat dengan lanset steril pada bagian
muda. Berdasarkan beberapa uraian teori yang dibekam, kemudian darah yang
dan hasil penelitian yang diuraikan diatas keluar dihisap dengan tabung sampai
ini, dapat disimpulkan bahwa penderita seluruh darah terhisap seluruhnya dari
hipertensi pada kelompok usia muda, baik permukaan kulit yang disayat. Setelah
wanita maupun laki-laki, cukup tinggi dilakukan bekam, pasien dibantu duduk
angka pencarian pengobatan terapi bekam. untuk selanjutnya dilakukan teknik
Berdasarkan hasil penelitian hasil relaksasi lebih kurang 15 menit. Setelah
rata-rata perubahan tekanan darah sistole pasien nyaman barulah diperbolehkan
sebelum dan sesudah terapi bekam adalah berdiri dan berjalan untuk persiapan
sebesar 18,25 dengan standar deviasi pulang. Selama proses pembekaman,
5,94. Sedangkan hasil rata-rata perubahan peneliti melakukan komunikasi terapeutik
tekanan darah diastole sebelum dan dengan tujuan terjadi relaksasi dan
sesudah terapi bekam adalah sebesar 6,50 menghilangkan rasa takut pada pasien.
dengan standar deviasi 5,79. Selanjutnya Perubahan rata-rata tekanan darah sistole
berdasarkan hasil analisis bivariat maupun diastole pada responden tampak
diperoleh nilai p value sebelum dan secara nyata setelah dilakukan 2 kali
sesudah terapi bekam, pada tekanan darah pembekaman dengan jarak waktu 2
sistole, maupun tekanan darah diastole, minggu. Bahkan ada beberapa pasien yang
yakni sebesar 0,000 yang berarti terdapat tekanan darahnya telah kembali ke tekanan
perbedaan bermakna rata-rata tekanan darah normal.
darah sistole dan diastole sebelum dan Jika dilihat hasil penelitian Sangkur,
sesudah terapi bekam. Mean, maximal dan B, dkk (2014) tentang Pengaruh Terapi
minimal tekanan darah sistole sebelum Bekam Terhadap Tekanan Darah Pasien
dilakukan terapi bekam adalah mean Hipertensi Esensial di Rumah Bekam
152,50 masuk pada kategori hipertensi Denpasar, bahwa bekam menurunkan
sedang. tekanan darah pada pasien hipertensi.
Terapi bekam yang dilakukan pada Penelitian Saryono (2010) tentang
titik yang tepat, maka pada kulit (kutis), Penurunan Kadar Kolesterol Total pada
jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan Pasien Hipertensi yang Mendapat Terapi
ototnya akan terjadi kerusakan dari must Bekam di Klinik An-Nahl Purwokerto,
cells dan lain-lain, dan akibat kerusakan diperoleh juga hasil bahwa upaya
ini akan dilepaskan beberapa zat seperti penurunan kadar kolestrol darah dapat
serotonin, histamin, bradikinin, slow dilakukan dengan terapi bekam.
reacting substance (SRS), serta zat-zat lain
[126]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
Hasil penelitian yang diperoleh terjadi. Mengendalikan berbagai faktor
peneliti, tampaknya sejalan dengan resiko hipertensi adalah merupakan
beberapa hasil penelitian yang diuraikan tindakan yang tepat dan sangat dibutuhkan
diatas, dimana ada perubahan tekanan oleh penderita hipertensi untuk
darah sebelum dan sesudah pembekaman. menurunkan tekanan darah tingginya
Penelitian yang dilakukan beberapa menjadi normal kembali. Terapi bekam
peneliti yang diuraikan diatas, tidak jelas dilakukan dengan cara menghisap atau
diuraikan tentang masage sebelum dan menyedot zat toksik yang tidak
teknik relaksasi sesudah pembekaman, terekskresikan oleh tubuh melalui
maupun penerapan komunikasi terapeutik, permukaan kulit, dimana zat toksik inilah
sehingga kemungkinan tidak meruapakan salah satu penyebab
diterapkannya tindakan tersebut selama hipertensi.
pembekaman. Tindakan bekam yang
diteliti oleh peneliti, sebelum pembekaman
diawali dengan masage dan setelah KESIMPULAN
pembekaman dilakukan teknik relaksasi.
Tindakan masage dan teknik relaksasi Umur responden terbanyak ≥ 35
tampaknya lebih nyaman dan keadaan ini tahun,yaitu 30 orang (75,00%), terbanyak
sangat membantu menyiapkan fisik dan responden laki-laki sebanyak 25 orang
psikologis klien menjalani pembekaman. (62,50%), responden terbanyak
Oleh karena itu, dengan adanya hasil berpendidikan dibawah perguruan tinggi
penelitian yang menunjukkan bahwa yaitu 26 orang (65,00%), dan responden
adanya perbedaan yang signifikan antara terbanyak bekerja wiraswasta sebanyak 21
tekanan darah sistole dan diastole sebelum orang (52,50%)
dan sesudah dilakukan terapi bekam, Sebelum dilakukan terapi bekam,
membuktikan bahwa terapi bekam yang rata-rata tekanan darah sistolik adalah
diawali dengan masage dan diakhiridengan 152,50, kategori hipertensi sedang. nilai
relaksasi dan disertai komunikasi maksimal adalah 180 kategori hipertensi
terapeutik merupakan salah satu terapi berat dan minimal adalah 140 kategori
yang dapat direncanakan mengatasi hipertensi ringan. Sesudah terapi bekam,
masalah penyakit hipertensi. rata-rata tekanan darah sistolik adalah
Beberapa faktor resiko yang 134, 25 kategori tinggi normal, nilai
menyebabkan hipertensi menurut maksimal adalah 160 kategori hipertensi
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak sedang dan minimal adalah 120 kategori
Menular, 2006, termasuk diantaranya normal. Sebelum dilakukan terapi bekam,
adalah gaya hidup modern yang berusaha rata-rata tekanan darah diastole adalah
mengatasi stresnya dengan merokok dan 85,25, kategori hipertensi tinggi normal,
minum alkohol atau kopi. Pengaruh nilai maksimal adalah 110 kategori
alkohol terhadap kenaikan tekanan darah hipertensi sedang dan minimal adalah 90
telah dibuktikan. Alkohol menyebabkan kategori hipertensi ringan. Sesudah
peningkatan kadar kortisol peningkatan dilakukan terapi bekam, rata-rata tekanan
volume sel darah merah serta kekentalan darah diastole adalah 80, kategori normal,
darah kadar kortisol, dan peningkatan nilai maksimal adalah 70 kategori normal.
volume sel darah merah serta kekentalan Hasil uji statistik didapatkan p-value
darah berperan dalam menaikan tekanan 0,000, yang berarti ada perbedaan yang
darah. Konsumsi garam berlebih dan signifikan antara tekanan darah sistole dan
makanan berkolesterol tinggi, termasuk diastole pengukuran pertama (sebelum
sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi. terapi bekam) dan pengukuran kedua
Tujuan utama penangan hipertensi (setelah terapi bekam).
adalah menurunkan tekanan darah Diharapkan supaya institusi
sehingga kemungkinan terjadinya berbagai pendidikan keperawatan menjadikan terapi
komplikasi yang diuraikan diatas tidak bekam sebagai salah satu intervensi
[127]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
keperawatan sebagai terapi modalitas Sangkur, B, dkk, 2014. Pengaruh Terapi
untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Bekam Terhadap Tekanan Darah
Masage sebelum pembekaman dan teknik Pasien Hipertensi Esensial Di
relaksasi setelah pembekaman disertai Rumah Bekam Denpasar
komunikasi terapeutik supaya diterapkan Saryono, 2010. Penurunan Kadar
di klinik bekam kepada setiap pasien Kolesterol Total pada Pasien
hipertensi yang datang terapibekam. Hipertensi yang Mendapat Terapi
Bekam di Klinik An-Nahl
Purwokerto
DAFTAR PUSTAKA Sheldon G. Shep, 2005, Mayo Clinic
Hipertensi, Mengatasi Tekanan
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Darah Tinggi, Jakarta: PT. Intisari
Menular Direktorat Jenderal PP & Mediatama.
PL, 2006, Pedoman Teknis Sophi Damayanti, dkk, 2012. Profil
Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Penggunaan Terapi Bekam di
Hipertensi, Jakarta: Departemen Kabupaten/Kota Bandung Ditinjau
Kesehatan Republik Indonesia. dari Aspek Demografi, Riwayat
Dinkes Propinsi Lampung, 2015.,Profil Penyakit, dan Profil Hematologi
Kesehatan, Dinkes Propinsi
Lampung
[128]