A. PPH Pasal 29
Wajib pajak Orang Pribadi atau Badan yang melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan
dari kegiatan usaha dan tambahan penghasilan lainnya maka wajib melakukan perhitungan PPh
terutang akhir tahun dan melunasi kekurangan pembayaran pajak sesuai SPT (PPh pasal 29) sebelum
menyampaikan SPT Tahunan
PPh pasal 29 ini ada hanya apabila PPh Terutang AKhir Tahun Lebih besar dari Kredit pajak. Ini berarti
ada yang kekuarangan pembayaran pajak. Kekurangan pembayaran pajak ini atau PPh pasal 29 harus
dilunasi paling lambat sebelum menyampaikan SPT Tahunan yaitu tanggal sebelum tanggal 31 Maret
untuk WPOP dan sebelum tanggal 30 April untuk WP Badan.
Cara menghitung PPh Terutang AKhir tahun diatur dalam pasal 17 UU PPh yaitu :
Tarif pasal 17 dibedakan antara wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak di Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran
atas Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh bruto sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima
juta rupiah) sampai dengan puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen)
25% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17)).
di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari
rupiah) 30% (tiga puluh persen) bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta
rupiah
Contoh Soal : Transaksi penjualan selama tahun 2019 PT Nusantara Sejati adalah sebesar
Rp10.000.000.000 dan besarnya penghasilan kena pajak tahun 2018 adalah Rp500.000.000. Hitunglah
PPh Terutang tahun 2018 PT Nusantara Sejati!
Jawaban
PT. Nusantara mendapat potongan 50% karena Peredaran Bruto Usaha 10 Milyar brarti tidak lebih dari
50M. Potongan 50% hanya diberikan dari Penghasilan Kena Pajak yang berasal dari Peredaran Bruto
Usaha sampai dengan 4,8 M, Hal ini berarti tidak semua Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang sebesar Rp
500 juta dapat potongan, karena PKP tsb berasal dari Peredaran Bruto usaha 10 M, sehingga hanya
sebagian yang dapat potongan :
Nilai Pembelian
Koperasi Tani Jaya Jawa Tengah Rp 400.000.000
Koperasi Usaha bersama Jawa Barat Rp600.000.000
2. Penjualan Produk NFI
Penjualan hasil produksi PT NFI adalah sebagai berikut :
a. Penjualan produk makanan ke Dinas Sosial Pemerintah Daerah Jakarta Rp7.500.000
b. Penjualan produk seasoning ke PT Garuda (BUMN) Rp149.000.000
c. Penjualan produk makanan (Anck) ke Bank Mandiri Rp 2.500.000
d. Penjualan produk makanan ke Dinas Perindustrian Rp1,000.000
e. Penjualan ke seluruh supermarket di Indonesia Rp5.000.000.000
f. Penjualan ke para distributor Rp840.000.000
Penjualan Rp6.000.000.000
Harga Pokok Penjualan (Rp1.200.000.000)
Laba Bruto Rp4.800.000.000
Biaya-biaya
Biaya Operasional (Rp1.200.000.000)
Biaya Administrasi (Rp600.000.000)
Total Biaya (Rp1.800.000.000)
Laba Bersih Usaha Rp3.000.000.000
4. Pajak Penghasilan yang telah dibayar sendiri selama tahun 2019 adalah PPh pasl 25 adalah
Rp240.000.000. PT NFI juga dipungut PPh dan memungut PPh pihak lain selama tahun 2019.
Pertanyaan :
Jawab :
= Rp1.408.750+476.810+112.500+2.235.000 = 4.233.060
b. PPh pasal 22 yang dipungut oleh NFI pada saat membeli bahan baku pertanian dari pedagang
pengumpul
d. PPh pasal 29
PPh Terutang Rp450.000.000
Dikurangi
PPh yang sudah dibayar dalam tahun pajak berjalan yang dibayar sendiri
maupun dipotong pihak ke3 dan yang dibayar di luar negeri
PPh pasal 25 Rp240.000.000
PPh pasal 21 Rp 0
PPh Pasal 22 Rp4.233.060
PPh pasal 23 Rp0
PPh pasal 24 Rp0
__________________ +
Jumlah kredit pajak (Rp244.233.060)
PPh Kurang bayar atau PPh pasal 29 Rp205.766.940
Harus dibayar sebelum menyampaikan spt tahunan