KOROSI
KOROSI
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai
jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai
komponen logam seperti seng, tembaga, besi-baja dan sebagainya semuanya dapat
terserang oleh korosi ini. Seng untuk atap dapat bocor karena termakan korosi.
Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga mampu menyerang
logam pada komponen-komponen renik peralatan elektronik, mulai dari jam digital
hingga komputer, serta peralatan-peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam
berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di dalam
rumah tangga.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
atau
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian
mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya
zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada
dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia
yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat
menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk
senyawa an-organik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
memeprcepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.
Flour, hidrogen fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai
bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-
bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak
digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini
berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara. Ammoniak dalam
kegiatan industri umumnya digunakan untuk sintesa bahan organik, sebagai bahan
anti beku di dalam alat pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk.
Bejana-bejana penyimpan ammoniak harus selalu diperiksa untuk mencegah
terjadinya kebocoran dan pelepasan bahan ini ke udara.
Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka partikel aerosol, debu
serta gas-gas asam seperti NOx dan SOx. Dalam batubara terdapat belerang atau
sulfur (S) yang apabila dibakar berubah menjadi oksida belerang. Masalah utama
berkaitan dengan peningkatan penggunaan batubara adalah dilepaskannya gas-gas
polutan seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx). Walaupun
sebagian besar pusat tenaga listrik batubara telah menggunakan alat pembersih
endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap
batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan senyawa gas dengan bebasnya
naik melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Di dalam udara, kedua gas
tersebut dapat berubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
Oleh sebab itu, udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya
gas-gas asam tersebut di dalam udara. Udara yang asam ini tentu dapat berinteraksi
dengan apa saja, termasuk komponen-komponen renik di dalam peralatan
elektronik. Jika hal itu terjadi, maka proses korosi tidak dapat dihindari lagi.
MEKANISME KOROSI
M -->Mn+ + ne
Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+)
dalam
pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh
besi :
Fe-->Fe2+ + 2e
Reaksi katodik dimana oksigen dari udara akan larut dalam larutan terbuka. Reaksi
korosi
NaCl.H2O
2 Fe +O2------------------->Fe 2O 3
PENANGGULANGAN KOROSI
Korosi merupakan efek yang paling merusak pada logam, oleh karena itu
untuk melindungi logam digunakan banyak cara, yang semuanya ditujukan agar
logam tidak cepat rusak karena korosi. Kerusakan karena korosi bisa mencapai
1000 kali lipat lebih cepat pada logam dibandingkan karena pengaruh yang lain.
Karena itu timbul berbagai penelitian untuk melindungi logam ini dari pengaruh
korosi, dari cara cara yang sederhana seperti hanya dengan melapis permukaan
logam dengan mengecat sampai cara cara yang paling modern dengan membuat
logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Cara cara penanggulangan korosi antara lain:
1. Melapis permukaan logam dengan cat.
2.Melapis permukaan logam dengan proses pelapisan atau Electroplating.
3.Membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti Anodizing Plant .
4. Membuat sistem perlindungan dengan anoda korban.
5. Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Kelompok 8