Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pupuk di defenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman
dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal
digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu.
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik
maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau
lingkungan yang baik.
Pupuk bagi tanaman sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman, pupuk
digunakan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang. Jika dalam makanan manusia dikenal ada
istilah gizi maka dalam pupuk yang beredar saat ini terdiri dari bermacam-macam jenis, bentuk,
warna, dan merek. Namun, berdasarkan cara aplikasinya hanya ada dua jenis pupuk akar dan
pupuk daun. Manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak
tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Namun, secara lebih terinci manfaat
pupuk ini dapat dibagi dalam dua macam, yaitu yang berkaitan dengan perbaikan sifat fisik dan
kimia tanah.
Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk
menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Pupuk mengenal istilah makro dan mikro.
Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan aneka merek, kita
tidak akan terkecoh dan tetap berpedoman kepada kandungan antara unsur makro dan mikro
yang digunakan.

1.2 Landasan Teori

Klasifikasi Pupuk
1. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa mahluk hidup yang diolah melalui
proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan
pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari
kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi
jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kelebihan dari pupuk organik, sehingga sangat
disukai para petani, yaitu :
1) Memperbaiki struktur tanah, terjadi karena organisme tanah pada saat
2) penguraian bahan organik dalam pupuk bersifat sebagai perekat dan dapat
3) mengikat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar.
4) Menaikkan daya serap tanah terhadap air, bahan organik memiliki daya

Page 1
5) serap yang besar terhadap air tanah.
6) Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah, disebabkan oleh organisme
7) dalam tanah yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
8) Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman, pupuk organik mengandung
9) zat makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk
10) anorganik.

2. Jenis-jenis Pupuk Organik


Pupuk organik dibagi berdasarkan asal bahan terbentuknya sebagai berikut:

a. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa kotoran padat
(feses) yang tercampur sisa makanan maupun air kencing (urine). Kadar hara kotoran ternak
berbeda-beda karena masing-masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri.

b. Kompos
Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-
alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya. Proses pelapukan bahan-bahan
tersebut dapat dipercepat melalui bantuan manusia.

c. Pupuk hijau
Disebut pupuk hijau karena yang dimanfaatkan sebagi pupuk adalah hijauan, yaitu bagian-
bagian seperti daun, tangkai, dan batang tanaman tertentu yang masih muda. Tujuannya, untuk
menambah bahan organik dan unsur-unsur lainnya ke dalam tanah, terutama nitrogen.

d. Pupuk Bokashi
Bokashi adalah pupuk kompos yang dibuat dengan proses peragian bahan organik dengan
teknologi EM4 (Effective Microorganisme 4) atau disebut dengan hasil fermentasi. Keunggulan
penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat
dibandingkan dengan cara konvensial. EM4 (Effective Microorganisme 4) mengandung ragi,
bakteri fotosintetik, jamur pengurai, selulosa azotobacter sp. Dan Lactobacillus sp. Bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan
pertanian seperti jerami, sekam (kulit padi), dan seterusnya. Tetapi yang paling baik digunakan
sebagai bahan pokok adalah dedak (bekatul) karena kandungan zat gizinya sangat baik untuk
mikro-organisme. Ada beberapa jenis pupuk bokashi yaitu :

1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang


Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan
bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di

Page 2
lahan sawah. Sedangkan penggunaan bokashi pupuk kandang baik digunakan dalam pembibitan
tanaman. Dan dapat diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.

2. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang


Pembuatan Bokashi model ini sangat mudah dilakukan di lingkungan pertanian dan
peternakan. Jadi, mudah untuk mendapatkan bahan yaitu kotoran hewan (pupuk kandang) dan
sekam (kulit gabah beras), dimana untuk sekam diarangkan terlebih dahulu. Beberapa cara untuk
membuat Arang sekam diantaranya yaitu :
 Pembuatan Arang Sekam dengan cara di bakar dalam tong
 Pembuatan Arang Sekam dengan cara disarangi

3. Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah


Bokashi pupuk kandang tanah dipergunakan di dalam pembuatan tanaman. Dalam hal ini
tersebut bokashi pupuk kandang cukup dicampur dengan tanah pada perbandingan 1:1.

4. Bokashi Pupuk Kandang Ekspres (24 jam)


Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman sayuran dan buah-
buahan.

3. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara
mencampurkan berbagai bahan kimia sehingga memiliki persentase, misalnya, pupuk urea
berkadar nitrogen 45-46%, (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen). Jenis-jenis
pupuk anorganik menurut unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, pupuk
tunggal dan pupuk majemuk.

a. Pupuk tunggal
Dikatakan pupuk tunggal karena hara yang dikandungnya hanya satu. Ke dalam kelompok
pupuk tunggal ini ada tiga macam pupuk yang dikenal dan banyak beredar di pasaran, yaitu
pupuk yang berisi hara utama nitrogen (N), hara utama fosfor (p), dan hara utama kalium (K).
Selain itu, ada pula pupuk yang berisi hara utama magnesium (Mg).

b. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik dengan cara
mencampurkan dua atau lebih unsur hara. Misalnya, pupuk Nitrogen dicampurkan dengan
phospat menjadi pupuk NP, dan di campur lagi dengan kalium menjadi pupuk NPK. Kandungan
hara dari pupuk ini lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk tunggal.

Page 3
4. Jenis-jenis Pupuk Anorganik
 Pupuk Sumber Nitrogen
a. Ammonium nitrat
Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah panas.
Amonium nitrat bersifat hidroskopis sehingga tidak dapat di simpan terlalu lama.

b. Ammonium sulfat (NH4)2SO4


Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen dan 26% sulfur
(S), berbentuk kristal dan bersifat kurang higroskopis.

c. Kalsium nitrat
Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut dalam air, dan sebagai
sumber kalsium yang baik karena mengandung 19% Ca. Sifat lainnya adalah bereaksi basa dan
hidroskopis.

d. Urea (CO(NH2)2)
Nama IUPAC : Diaminomethanal
Rumus Molekul : (NH2)2CO
Rumus Bangun : NC(=O)N
Massa Atom: 60, 07 g / mol
Sifat-sifat Pupuk Urea :
-Berat jenis 1, 33 × 103 kg/m3
-Kelarutan di dalam air 108 g/ 100 ml (200C)
-Titik lebur 132, 7 0C (406 K)
-Keasaman (Pka) 0, 18
-Kebasaan (Pkb) 13, 82
-Kelembaban 81% (20 0C)

Pupuk urea mengandung 45-46% nitrogen (N). Karena kandungan N yang tinggi
menyebabkan pupuk ini menjadi sangat higroskopis. Urea dibuat dari gas amoniak dan gas asam
arang. Sifat lainnya adalah mudah tercuci oleh air, mudah terbakar oleh sinar matahari dan
bereaksi secara endoterm. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap tanaman.
Selain itu, kandungan N yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal
tanaman. Kekurangannya bila diberikan ke dalam tanah yang miskin hara akan berubah ke wujud
atau bahan awalnya, yakni amonia dan karbondioksida yang mudah menguap. % N urea secara
teori adalah 46,666 % dapat dihitung dengan cara mengalikan 2 x Ar N/ Mr Urea x 100%. Pupuk
Urea bukan hanya untuk pertanian, tapi bisa untuk tambak, industri, makanan dan masih banyak
lainnya. Makanya sangat dibutuhkan, kalau warnanya sama maka akan ada kecurangan. Pupuk
berwarna disebut pupuk bersubsidi untuk menghindari kecurangan, pencurian, dan penimbunan.
Pupuk Urea yang tidak berwarna disebut pupuk nonsubsidi. Kemurnian pupuk Urea dapat

Page 4
diketahui dengan cara % N secara praktek / % N secara teori x 100%. Berdasarkan bentuk
fisiknya maka urea dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea nonprill.

a. Urea prill
Urea prill merupakan urea yang berbentuk butiran halus berwarna putih. Dibandingkan
dengan bentuk lainnya, urea prill mempunyai beberapa kelebihan yakni:

 Dikenal luas di kalangan petani sehingga menjadi prioritas utama


 pemupukan
 Mudah didapatkan di Koperasi Unit Desa(KUD), pengecer pupuk dan
 kios petani
 Harga terjangkau petani
 Mudah diaplikasikan, yaitu dengan disebar atau dilarutkan
 Kandungan N cukup tinggi, yaitu sekitar 46%
 Dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti memupuk tambak,
 untuk campuran ransum atau pakan ternak
 Selain kelebihan yang dimilikinya, urea bentuk prill mempunyai

kekurangan sebagai berikut:


 Sangat higroskopis sehingga unsur hara mudah hilang
 Sangat mudah larut sehingga unsur hara mudah dicuci
 Mudah basah dan hancur sehingga butuh perlakuan khusus dalam
 penyimpanan dan packing
 d.Unsur hara yang termanfaatkan hanya 30-50% saja

b. Urea nonprill
Urea nonprill terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah urea ball fertilizer, urea
super granule, urea briket, dan urea tablet.

 Urea ball fertilizer


Pupuk urea dengan bentuk bola-bola kecil ini memiliki daya respon cukup tinggi
terhadap pertumbuhan tanaman unsur N-nya dapat dilepas secara lambat dan diikat kuat
oleh partikel tanah dan kemudian akan diserap akar tanaman.

 Urea super granule (USG)


Bentuk USG hampir sama dengan urea prill hanya ukuran butirannya sedikit lebih
besar. USG mampu meningkatkan produksi tanaman (padi) 3,4-20,4% lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan urea prill.

Page 5
 Urea briket
Urea briket dihasilkan dari proses pemadatan urea prill dan penyempurnaan urea
granule. Bentuknya pipih seperti cakram, bersifat rapuh, mudah ecah, dan cepat lengket.
Kelebihan urea briket, yaitu mudah larut dan unsur hara cepat tersedia. Sementara
kekurangan urea ini diantaranya rapuh, lengket, dan harganya relatif mahal.

 Urea tablet
Urea tablet juga berbahan dasar urea prill. Dengan proses pengempaan bertekanan
tinggi, urea prill berubah bentuk mejadi tablet. Bila dibandingkan dengan urea prill, urea
tablet lebih banyak memiliki keunggulan seperti efisien, gulma, mengurangi terjadinya
pencemaran mikro, dan menciptakan usha baru bagi usahawan pupuk. Urea padat lebih
stabil pada temperatur kamar dan juga pada tekanan atmosfer. Bila urea padat ini
dipanaskan dengan mengalirkan gas ammonia pada tekanan dan suhu tertentu maka urea
akan mengalami sublimasi dan terurai sebagian menjadi asam sianida dan amonium
sianat. Bila urea padat dilarutkan didalam ammonia cair akan membentuk senyawa urea-
amonia yang tidak stabil dan akan terurai pada suhu di atas 450C.

5. Spektrofotometer serapan atom (AAS)

Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada
proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground
state).

Prinsip dasar dari pengukuran secara AAS ini adalah, proses penguraian molekul menjadi
atom dengan batuan energi dari api atau listrik. Atom yang berada dalam keadaan dasar ini bisa
menyerap sinar yang dipancarkan oleh sumber sinar, pada tahap ini atom akan berada pada
keadaan tereksitasi. Sinar yang tidak diserap oleh atom akan diteruskan dan dipancarkan pada
detektor, kemudian diubah menjadi sinyal yang terukur. Panjang gelombang sinar bergantung
pada konfigurasi elektron dari atom sedangkan intensitasnya bergantung pada jumlah atom
dalam keadaan dasar, dengan demikian AAS dapat digunakan baik untuk analisa kuantitatif
maupun kualitatif.

Page 6
Keuntungan metoda AAS adalah:

 Spesifik
 Batas (limit) deteksi rendah
 Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berlainan dapat diukur
 Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan contoh (preparasi contoh sebelum
pengukuran lebih sederhana, kecuali bila ada zat pengganggu)
 Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur dalam banyak jenis contoh.
 Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas (mg/L hingga persen)

Kelemahan metode AAS adalah:

Analisis menggunakan AAS ini terdapat kelemahan, karena terdapat beberapa sumber
kesalahan, diantaranya: Sumber kesalahan pengukuran yang dapat terjadi pada pengukuran
menggunakan SSA dapat diprediksikan sebagai berikut :

1. Kurang sempurnanya preparasi sampel, seperti :


– Proses destruksi yang kurang sempurna
– Tingkat keasaman sampel dan blanko tidak sama
2. Kesalahan matriks, hal ini disebabkan adanya perbedaan matriks sampel dan   matriks
standar
3. Aliran sampel pada burner tidak sama kecepatannya atau ada penyumbatan pada
jalannya aliran sampel.
4. Gangguan kimia berupa :
– Disosiasi tidak sempurna
– Ionisasi
– Terbentuknya senyawa refraktori

Page 7
BAB II

PEMBAHASAN JURNAL

KANDUNGAN LOGAM Cu DAN Zn DALAM TANAH DAN PUPUK SERTA


BIOAVAILABILITASNYA DALAM TANAH PERTANIAN DI DAERAH BEDUGUL

2.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui logam total dan bioavailabilitas logam Cu dan Zn
dalam tanah pertanian di Bedugul.

2.2 Materi dan Metode

Bahan dan alat yang diguanakan

Bahan

 Sampel tanah
 pupuk NPK dan TSP
 CuSO4.5H2O
 Zn(NO3)2.7H2O
 HNO3 (p.a)
 Aquades
 HCl (p.a)
 EDTA (p.a)

Alat

 Sendok polietilen
 kantong plastic
 oven
 mortar
 ayakan ukuran 63 µm
 neraca analitik
 seperangkat alat gelas (pipet volume, gelas beaker, labu ukur, dll)
 Spektrofotometer Serapan Atom (SSA

Page 8
Cara kerja

 Pengambilan Sampel

Tanah diambil secara acak pada lima titik di tiga lokasi yaitu tanah yang ditanami tanaman
tomat, kol, dan wortel. Sampel yang diambil dari permukaan tanah hingga kedalaman 20 cm,
sekitar 500 gram pada setiap lokasi dengan menggunakan sendok polietilen dan kantong plastik
polietilen sebagai tempat sampel. Bahan sampel tanah yang terkumpul, dimasukkan ke dalam
kantong plastik polietilen dan dibawa ke laboratorium. Setelah sampai di laboratorium sampel
tanah ditaruh dalam loyang dan dioven pada suhu 60oC selama ±24 jam.

 Perlakuan Sampel Tanah

Sampel tanah yang sudah dioven, kemudian digerus dan diayak dengan ayakan 63 µm. Sampel
tanah yang akan dianalisis adalah sampel tanah yang yang berukuran ≤ 63 µm.

 Perlakuan Sampel Pupuk

Sampel pupuk ditimbang dengan teliti 1 gram ditambahkan aquades untuk melarutkan pupuk
tersebut. Setelah larut, larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan ditambahkan larutan
HNO3 1% hingga tanda batas.

 Penentuan Konsentrasi Logam Cu Dan Zn Total Dalam Sampel Tanah Dan Pupuk

Sampel tanah ditimbang dengan teliti 1 gram ditambahkan 10 mL reverse aquaregia (campuran
HNO3 dan HCl (3:1)). Campuran sampel didestruksi dengan ultrasonic bath selama 45 menit
pada suhu 60oC. Setelah itu campuran dipanaskan pada hotplate selama 45 menit pada suhu
140oC. Konsentrasi logam total Cu dan Zn dalam larutan hasil digesti dan larutan sampel pupuk
dianalisis dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (AAS). Penentuan konsentrasi
dilakukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi standar (Siaka, M., et al., 2006).

 Penentuan Konsentrasi Bioavailabilitas Logam Cu Dan Zn Total Dalam Sampel


Tanah Dan Pupuk

Sampel tanah ditimbang dengan teliti 1 gram, kemudian ditambahkan 40 mL Na-EDTA 0,05 M
pada pH 6, dan digojog selama 8 jam dengan shaker. Untuk ekstraksi dengan menggunakan HCl,
sampel tanah ditimbang dengan teliti 1 gram, kemudian ditambahkan sebanyak 20 mL HCl 0,05
M, dan digojog selama 8 jam dengan shaker. Campuran yang telah diekstraksi, masing-masing
disentrifugasi untuk memisahkan fase padat dan cair. Fase cair yang diperoleh, kemudian
disaring dan dipindahkan kedalam labu ukur 50 mL, selanjutnya diencerkan dengan aquades
sampai tanda batas. Filtrat masingmasing dianalisis dengan AAS. Penentuan konsentrasi
dilakukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi standar.

Page 9
2.3 Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Gambar tersebut menunjukkan kandungan logam Cu dan Zn pada tanah yang
ditanami tomat berturut-turut: 49,6437 mg/kg dan 135,7952 mg/kg, sedangkan tanah yang
ditanami kol mengandung 39,0447 mg/kg Cu dan 123,9485 Zn, dan tanah yang ditanami wortel
mengandung 41,9586 mg/kg Cu dan 137,1457 mg/kg Zn. Hasil di atas menunjukkan bahwa,
kandungan Cu dalam semua sampel tanah berada pada tingkat pencemaran sedang, seperti yang
dinyatakan oleh Rosmarkam dan Yuwono (2002), yaitu 25-75 mg/kg. Begitu juga, kandungan
logam Zn pada semua sampel tanah berada pada tingkat pencemaran sedang yaitu 50-250 mg/kg.

Gambar 2.Menunjukkan kandungan logam Cu dan Zn pada pupuk NPK dan TSP. Dari
gambar tersebut ditunjukkan bahwa kandungan Cu dan Zn terbesar ada pada pupuk TSP yaitu
29,3413 mg/kg dan 186,2156 mg/kg. Dengan demikian, terindikasi bahwa ada korelasi positif
antara kandungan logam berat pada pupuk dengan keberadaan logam berat tersebut dalam tanah
tanah yang diaplikasikan pupuk TSP.

Page
10
Gambar 3. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa persentase bioavailabilitas logam Cu
yang dapat terekstraksi EDTA tertinggi pada tanah yang ditanami kol yaitu 71,59%, disusul oleh
tanah tomat yaitu 67,62%, dan terakhir adalah tanah wortel yaitu 53,76%. Begitu juga,
persentase bioavailabilitas logam Cu yang terekstraksi HCl tertinggi terdapat pada tanah yang
ditanami tomat yaitu 36,03%, selanjutnya tanah kol yaitu 26,94%, dan terakhir tanah wortel yaitu
26,03%. Logam Cu yang berpotensi bioavailabel tertinggi ditemukan pada tanah yang ditanami
kol yaitu 44,65%, selanjutnya disusul tanah tomat yaitu 31,59%, dan terakhir pada tanah wortel
yaitu 27,73%. Logam Zn yang berpotensi bioavailabel tertinggi terdapat pada tanah yang
ditanami kol yaitu 39,07%, selanjutnya disusul tanah tomat sebesar 23,36%, dan terakhir pada
tanah wortel yaitu 20,27%.

2.4 Variable yang diamati

Variabel yang diamati adalah tanah yang ditanami tanaman tomat, kol, dan wortel. Sampel yang
diambil dari permukaan tanah hingga kedalaman 20 cm, sekitar 500 gram.

2.5 Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan

Persentase bioavailabilitas logam Cu terbesar terdapat pada jenis sampel tanah yang
ditanami tomat yaitu 31,03%, diikuti oleh tanah kol yaitu 26,94%, dan terakhir tanah wortel yaitu
26,03%. Persentase bioavailabilitas logam Zn terbesar terdapat pada jenis sampel tanah yang
ditanami tomat yaitu 31,34%, selanjutnya kol yaitu 30,67%, dan terakhir wortel yaitu 28,81%.
Logam Cu dan Zn yang berpotensi bioavailabel tertinggi terdapat pada tanah kol (44,65% dan
39,07%), selanjutnya disusul tanah tomat yaitu 31,59% dan 23,36%, dan terakhir pada tanah
wortel yaitu 27,73% dan 20,27%. Kandungan rata-rata logam Cu dan Zn total terbesar dimiliki
oleh pupuk TSP yaitu 29,3143 mg/kg dan 186,2156 mg/kg, sedangkan pupuk NPK hanya
mengandung 16,9527 mg/kg Cu dan 168,3549 mg/kg Zn.

Page
11
Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjut terhadap pengaruh bioavailabillitas dari logam berat Cu dan Zn
pada tanah yang dipruntukkan menanam padi (tanah sawah). Selain itu, juga diperlukan
dilakukannya penelitian lanjut terhadap pengaruh pestisida dan air yang digunakan karena tidak
hanya pupuk saja sebagai pengaruh utama keberadaan logam berat pada tanah.

Page
12
DAFTAR PUSTAKA

Lingga, Pinus dan Marsono. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Depok: PT. Penebar Swadaya.2000
Prihmantoro, Heru. Memupuk Tanaman Buah. Depok: PT. Penebar Swadaya. 2000
Tim Redaksi Trubus. Pupuk Akar. Bogor: PT. Penebar Swadaya. 1999
Zulkarnain. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009

Page
13
PERTANYAAN
1. Apa kesimpulan dari jurna tersebut?(Oktafianus)
Jawaban:Annisa safitri
Kandungan rata-rata logam Cu dan Zn total terbesar dimiliki oleh pupuk TSP yaitu
29,3143 mg/kg dan 186,2156 mg/kg, sedangkan pupuk NPK hanya mengandung 16,9527
mg/kg Cu dan 168,3549 mg/kg Zn.

2. Apa contoh dari pupuk tunggal dan pupuk majemuk?(Rezi rezky Amelia)
Jawaban:Anggie oktaviani S
a. Pupuk tunggal
Dikatakan pupuk tunggal karena hara yang dikandungnya hanya satu. Ke dalam
kelompok pupuk tunggal ini ada tiga macam pupuk yang dikenal dan banyak beredar di
pasaran, yaitu pupuk yang berisi hara utama nitrogen (N), hara utama fosfor (p), dan
hara utama kalium (K). Selain itu, ada pula pupuk yang berisi hara utama magnesium
(Mg).
b. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik dengan
cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara. Misalnya, pupuk Nitrogen dicampurkan
dengan phospat menjadi pupuk NP, dan di campur lagi dengan kalium menjadi pupuk
NPK. Kandungan hara dari pupuk ini lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk
tunggal.

Page
14

Anda mungkin juga menyukai