Tekanan darah
Tekanan darah yang diukur dibagi menjadi 2 yaitu sistolik (tekanan yang dibaca di atas saat jantung
berkontraksi) dan diastolik (tekanan yang dibawa di bawah saat otot jantung berelaksasi). Tekanan
darah yang normal seharusnya memiliki nilai 120/80.
2. Denyut jantung
Denyut jantung yang dimiliki oleh seseorang biasanya diukur dari denyut nadi di pergelangan tangan
selama 1 menit, nilai denyut jantung yang normal antara 60-80 per menit.
3. Suhu tubuh
Suhu atau temperatur tubuh digunakan untuk mengetahui apakah tubuh mengalami demam atau tidak,
suhu tubuh yang normal antara 36-37 derajat celsius. Jika nilainya mencapai 38 derajat atau lebih maka
sudah masuk dalam kategori demam.
4. Kolesterol
Pengukuran kolesterol biasanya untuk mengetahui jumlah kolesterol total, jika jumlahnya lebih dari 200
mg/dl darah menjadi batas peringatan terahdap peningkatan risiko penyakit jantung, sebaiknya lakukan
tes untuk mengetahui jumlah HDL dan LDL-nya. Jika kadar LDL lebih dari 100 mg/dl darah maka ia
berisiko terhadap penyakit tertentu.
5. Hemoglobin
Hemoglobin merupakan molekul protein di sel darah yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari tubuh ke paru-paru. Nilai hemoglobin yang normal
untuk bayi baru lahir 17-22 gram/dl darah, anak-anak 11-13 mg.dl darah, laki-laki 14-18 gram/dl darah
dan perempuan 12-16 gram/dl darah
JANTUNG
Pasien berbaring terlentang dengan kepala di sebelah kiri pemeriksa.
1. Inspeksi
Memperlihatkan posisi dari denyut apeks jantung dan menyatukan titikterendah dan terluar daripada p
ulsasi jantung maksimal. Biasanya ini terletak padaruang interkostal V kiri sternum.
2. Palpasi (memeriksa raba)
Meraba dengan jari pada daerah apeks dan merasakan dorongan dari apeksselama sistol-ventrikel.
3. Perkusi (memeriksa ketuk)
Meletakkan jari tengah kiri pada dinding kiri pada dinding toraks danmengetuk dengan jari tengah tang
an kanan. Mula-mula meletakkan jari tengah tangankiri di atas daerah paru-paru kemudian sambil meng
etuk, memindahkan jari tersebutmenuju ke arah jantung. Memperhatikan saat terjadinya perubahan dar
i bunyi ketukanyang terdengar dan memberi tanda pada tempat tersebut. Dengan demikian, dapatmelu
kiskan batas-batas jantung.
4. Auskultasi (memeriksa dengar)
Mempergunakan stetoskop untuk mendengarkan suara jantung pada lokasitertentu.
Suara Jantung Pertama (S1)
Mempergunakan stetoskop pada dada yaitu pada ruang inter kostal V sebelahkiri sternum di atas apeks
jantung. Pada tempat ini S1 terdengar sangat jelasdengan intensitas yang maksimum.
Suara Jantung Ke dua (S2)
Meletakkan stetoskop pada ruang interkostal II sebelah kanan sternum. Disini paling jelas terdengar S2.
Pada daerah pulmonal (Pinggir kiri sternum bagian
atas) normal dapat terdengar dua komponen S2 (suara kedua yang terpisah).Komponen I disebabkan ole
h penutupan katup aorta sedangkan komponen IIdisebabkan oleh penutupan katup pulmonalis.Pemisah
an (splitting) dari S2 ini manjadi lebih lebar (lebih jelas) padainspirasi. Meletakkan stetoskop pada pinggi
r kiri sternum pada bagian atasdan mendengarkan apakah terjadi pemisahan S2 pada waktu inspirasi dal
am.
Suara Jantung Ketiga (S3)
Suara ini umumnya terdengar pada orang muda, paling jelas pada apeks jantung. Sifatnya lemah dan ter
jadi kira-kira 0,08 detik sesudah S2. Suara inidisebabkan oleh osilasi pada dinding ventrikel akibat masuk
nya darah dariatrium dengan cepat (rapid filling). Meletakkan stetoskop pada apeks jantung(inter kostal
V kiri) dan mendengarkan ada tidaknya S3 sesudah S2. untukmemperjelas S3, dengan meninggikan tung
kai orang coba atau meminta orangcoba untuk melakukan kegiatan sebentar.
Suara Jantung Ke empat (S4)
Normalnya suara jantung tidak terdengar dengan tetoskop kecuali padakeadaan patologis. Suara ini ter
jadi akibat kontraksi atrium yangmenyebabkan darah masuk dengan cepat ke dalam ventrikel.Setelah m
elakukan pemeriksaan fisis jantung pada orang hasil yang didapatkan yaitu : NAMA INSPEKSI PALPASI PE
RKUSI AUSKULTASIIqbalKhafidzTampakdenyut nadi didaerah apeksApeks teraba pada Interkostal V(ICS V
),Apeks segaris denganmidclavicula kiriBatas-batas jantung orang coba :Batas atas = pada ICS IIIBatas ba
wah = pada ICS VBatas kiri = pada midclavicularisSuara jantung I (S1) :
terdengar bunyi “lub”
pada ruang ICS Vsebelah kiri sternum diatas apeks jantung.Suara jantung II (S2) :

atau 4 jari dari midsternumBatas kanan = sejajar sisisternum kanan atau 1½ jari darimidsternum.
terdengar bunyi “dub”
pada ICS II sebelahkanan sternum.Suara jantung III (S3) :tidak terdengar padaorang coba.Suara jantung I
V (S4) :tidak terdengar padaorang coba
1. Cara Inspeksi (cara pandang)
Dilakukan dengan memperhatikan posisi dari denyut apeks jantung dan menyatakantitik terendah dan t
erluar daripada pulsasi jantung maksimal. Pada orang coba, terlihatadanya denyutan di daerah apeks. Ict
us Cordis (ICK) jantung terlihat pada apeks,yang terletak pada intercostal V dan garis tengah clavicula. Pa
da orang gemuk,inspeksi denyut apeks sulit dilakukan karena otot yang tebal yang tebal dan lapisan bes
ar pada otot, sehingga denyutannya tidak sampai ke permukaan dan suit untuk diamati. Pada wanita, bi
asanya denyut apeks diamati pada bagian bawah putting susu(jarak 1 jari) dan di sebelah medial. Pada o
rang coba,denyut apeks dapat diamati.
2. Palpasi (periksa raba)
Palpasi dilakukan dengan meraba orang coba dengan jari-jari pada daerah apeks danmerasakan doronga
n dari apeks selama sistol-ventrikel. Dengan teknik palpasi, dapatmengkonfirmasikan apa yang dilihat.. d
imana debaran jantung (apeks jantung)merupakan pukulan ventrikel kiri terhadap dinding anterior yang
terjadi selamakontrkasi ventrikel. Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat pada ruangintercostalis V
(di antara costa V dan costa VI) dan segaris dengan mid calavicula

kiri. Dorongan apeks jantung dapat nampak, karena dekat dengan dinding ronggadada sehinggga dapat
diprediksi jika ada kelainan. Terjadi pergeseran jika ada pembesaran jantung. Pada pemeriksaan ini, dim
ulai dengan meraba dengan jari-jari pada daerah basis jantung dan bergerak ke arah apeks. Pertama me
nginspeksi sudutLouis, yang berada di antara badan sternum dan manubrium dan dapat diraba sebagaih
ubungan pada sternum kira-kira 5 cm di bawah takik sterna. Garis batas lainnyaadalah area epigastrik ya
ng berada di ujung sternum. Secara khas area tersebutdigunakan untuk mempalpasi adanya abnormalita
s aorta, (Potter & Perry, 2005 :876).
3. Perkusi (periksa ketuk)
Perkusi dilakukan dengan meletakkan jari tengah kiri pada dinding thoraks danmengetuk dengan jari te
ngah tangan kanan. Jari yang dianggap kuat, yang dijadikansebagai plesimeter (landasan tangan). Mula-
mula jari tengah tangan kiri diletakkan diatas daerah paru-paru orang coba, kemudian sambil mengetuk
dan memindahkan jaritersebut menuju kea rah jantung. Pada saat mengetuk kita memperhatikan saatte
rjadinya perubahan dari bunyi ketukan dan memberi tanda pada tempat tersebut.Batas-batas jantung bi
sa ditentukan dengan memperhatikan perubahan kualitas suara
yaitu dari suara “sonor” menjadi redup/pekak. Apabila bunyi yang ditimbulkan itu“sonor” berarti bagian
yang diketuk yaitu paru
-paru karena pada paru-parumerupakan organ yang memiliki ruang udara sehingga menghasilkan suara
sonor.