Anda di halaman 1dari 23

Bahan Ajar Kalkulus I

Sistem Bilangan Rill


Oleh
M. Hendra S Ginting, S.T, M.T
Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik USU
Medan
2016
Sistem Bilangan Rill

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Operasi Bilangan Rill
1.Hukum komutatif
x y  y  x dan x. y  y.x
2.Hukum asosiatif
x  ( y  z)  (x  y)  z dan x.( y.z)  (x.y).z
3.Hukum distributif
x.(y  z)  x.y  x.z
4.Elemen-elemen identitas
Terdapat dua bilangan real yang
berlainan 0 dan 1 yang memenuhi
x 0  x dan x.1 x
untuk setiap bilangan real x
5.Balikan (invers)
Setiap bilangan x mempuyai balikan
penambahan (disebut juga negatip, -x,
yang memenuhi x  (x)  0
Setiap bilangan x kecuali 0 mempunyai
balikan perkalian (disebut juga
1
kebalikan), x yang memenuhi x . x  1
-1

pengurangan dan penjumlahan


didefinisikan dengan
x
x  y  x  (y) dan  x : y  x. y 1

y
selama y  0
pembagian dengan 0 tidak didefinisikan
Urutan
Bilangan-bilangan real tak nol di
pisahkan dengan baik menjadi dua
bagian himpunan terpisah, bilangan-
bilangan real positip dan bilangan-
bilangan real negatip. Fakta ini
memungkinkan kita untuk
memperkenalkan kita untuk
memperkenalkan relasi urutan < (dibaca
lebih kecil dari.
x  y  y  x adalah positip
Sifat–sifat urutan
 Sifat-sifat urutan :
 Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku
salah satu dari x < y atau x > y atau x = y
 Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
 Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
Garis bilangan
Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut
dengan garis bilangan(real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang
Selang
Jenis-jenis selang

Himpunan selang Grafik


{x x < a} (− , a )
a
{x x  a} (− , a]
a
{x a < x < b} (a, b)
a b
{x a  x  b} [a, b]
a b
{x x > b} (b, )
b
{x x  b} [b, )
b
{x x  } (, )
Pertidaksamaan
 Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu bentuk
aljabar dengan satu variabel yang dihubungkan
dengan relasi urutan.
 Bentuk umum pertidaksamaan :

A x  D x 

Bx  E x 
 dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku banyak
(polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Pertidaksamaan
 Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
 Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
P( x)
 0, dengan cara :
Q( x)
Pertidaksamaan
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan menyederhanakan
bentuk pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada
garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
1 13  2 x  3  5
13  3  2 x  5  3
16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp = 4,8
4 8
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
2  2  6  4x  8
 1 
Hp    ,2 
 8  4 x  2  2 
8  4 x  2
 2  4x  8
1  12 2
 x2
2
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
3 2x  5x  3  0
2

2 x  1x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x3
2
++ -- ++

 1
2
3
 1 
  ,3 
Hp =  2 
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
4 2 x  4  6  7 x  3x  6
2x  4  6  7 x dan 6  7 x  3x  6
2 x  7 x  6  4 dan  7 x  3x  6  6
9 x  10 dan  10 x  0
10
x dan 10 x  0
9
10
x dan x0
9
 10 
Hp =   ,   0,  
 9

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
 10 
Hp = 0, 
 9
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
1 2
5. 
x  1 3x  1
1 2 -- ++ -- ++
 0 3
x  1 3x  1 -1 1
3
3x  1  2 x  2  0 Hp =
1 
 ,1   ,3 
x  13x  1 3 

x3
0
x  13x  1
1
TP : -1, ,3
3
Contoh :
Tentukan Himpunan Penyelesaian
x 1 x
6. 
2 x 3 x
x 1 x
 0
2 x 3 x
x  13  x   x2  x   0
2  x 3  x 
2x2  2x  3
0
2  x x  3
Untuk pembilang 2 x 2  2 x  3 mempunyai nilai
Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.

-- ++ --
-3 2

Hp = ,3  2,  
Pertidaksamaan nilai mutlak
 Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak x dari
titik pusat pada garis bilangan, sehingga jarak selalu
bernilai positif.
 Definisi nilai mutlak :

 x ,x  0
x 
 x , x  0
Pertidaksamaan nilai mutlak
 Sifat-sifat nilai mutlak:

1 x  x2
2 x  a, a  0   a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x   a
4 x  y  x2  y 2
x x
5 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y
x y  x  y
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x  2  1 x
4  2x
x  2 x 1
2 
x 2
x3
3 2  x  3  2x  3
4 x 12  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5

6 x  3x  2

Anda mungkin juga menyukai