Anda di halaman 1dari 4

AMBULASI DINI

1. Definisi 
Ambulasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan
segera pada pasien pasca operasi dimulai dari bangun dan duduk
sampai pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan
bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (Roper, 2002).
Ambulasi merupakan latihan yang dilakukan dengan hati-
hati tanpa tergesa-gesa untuk memperbaiki sirkulasi dan
mencegah flebotrombosis (Hin Chiff, 1999).

2. Manfaat
Menurut Asmadi (2008) manfaat Ambulasi adalah:
a. Mencegah dampak Immobilisasi pasca operasi meliputi:
1) Sistem Integumen: kerusakan integritas kulit seperti
Abrasi, sirkulasi yang terlambat yangmenyebabkan
terjadinya Atropi akut dan perubahan turgor kulit.
2) Sistem Kardiovaskuler: penurunan kardiak reserve,
peningkatan beban kerja jantung, hipotensiortostatic,
phlebotrombosis.
3) Sistem Respirasi: penurunan kapasitas vital, penurunan
ventilasi voluntep maksimal, penurunanventilasi /
perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun.
4) Sistem Pencernaan: anoreksi
5) Konstipasi, penurunan metabolisme.
6) Sistem Perkemihan: menyebabkan perubahan pada
eliminasi urine, infeksi saluran kemih,hiperkalsiuria
7) Sistem muskuloskeletal: penurunan masa otot,
osteoporosis, pemendekan serat otot
8) Sistem neurosensoris: kerusakan jaringan, menimbulkan
gangguan syaraf pada bagian distal, nyeri yang hebat.
b. Depresi
c. Perubahan tingkah laku
d. Perubahan siklus tidur
e. Perubahan kemampuan pemecahan masalah
N NILAI
PERSIAPAN
O 1 2 3
1 Persiapan Alat:
a) Handscon
b) Safety belt/ikat pinggang pengaman
c) Alat bantu : walker, tongkat atau kruk
d) Alas Kaki
2 Pre Interaksi:
i. Mengucapkan salam, perawat memperkenalkan
diri dilanjut identifikasi terhadap pasien (nama
dan ttl serta nomor rekam medis)
ii. Menjelaskan tujuan pemeriksaan yang akan
dilakukan dari prosedur dan kontrak waktu
iii. Mendekatkan alat-alat dekat pasien
iv. Tanyakan apakah ada keluhan yang dirasakan
v. Menjaga privacy client. Berdoa sebelum
melakukan tindakan
3 ALAT BANTU KRUK (MOBILIZATION)
Tahap Kerja
1) Menyelaraskan jenis kruk/alat bantu dengan
pasien. Jika pasien dalam posisi supine, ukur
dari tumit hingga aksila. Namun jika klien
posisi berdiri, ukur menggunakan meteran
3 dengan jarak 4-5 inci (10-13 cm) lateral serta 4-
5 inci di depan kaki klien. Terkait bantalan
4 kruk jarak 3-4 jari dibawah aksila.
2) Bagian genggaman tangan diharuskan sesuai
supaya siku klien tidak lebih dari 300 posisi
fleksi
3) Menyesuaikan tinggi bed terhadap posisi kaki
klien
4) Membantu pasien duduk disisi tempat tidur
dengan istirahat beberapa menit. Kaji apakah
pasien pusing/cephalgia atau vomit
5) Instruksikan pasien cara memegang kruk lateral
serta bergantian kiri dan kanan dalam
memudahkan klien berjalan. Perawat member
demo. (bantu jika kesulitan)
6) Memasang safety belt pada pinggang pasien
dalam menjaga tubuh pasien agar seimbang dan
stabil
7) Membantu pasien ketika berdiri dengan kruk.
Perawat tetap disisi pasien selama tindakan
8) Mendorong pasien dalam berjalan (sesuaikan
kemampuan)
9) Ketika aktivitas berjalan, pastikan posisi kruk
12-15 cm sisi kaki depan dan belakang.
Gerakan kruk disisi kiri dan kanan harus
bersamaan dengan kaki kiri melangkah dst.
10) Aktivitas selesai, bantu pasien ke dalam posisi
awal
4 ALAT BANTU WALKER (MOBILIZATION)
Tahap Kerja :
1. Membantu pasien berdiri pada alat bantu
walker sembari memegang pegangan walker
2. Menyesuaikan tinggi walker dengan tujuan
penyangga tepat dibawah pinggan pasien.
Posisikan siku fleksi
3. Instruksikan kepada pasien untuk
menggunakan kaki terkuat sebagai penyangga
4. Ayunkan walker sejauh 15-20 cm ke depan,
lalu letakkan dengan pasti bahwa kaki-kaki
walker menempel dilantai
5. Mendorong pasien melangkah ke depan dengan
salah satu kaki, diikuti dengan kaki yang lain.
Lakukan berulang dan bertahap
6. Apabila terdapat kelemahan salah satu bagian,
minta pasien melangkahkan dengan kaki yang
lemah dengan berat badan bertumpu pada
kedua lengan, dengan diikuti kaki yang kuat
7. Apabila tidak dapat menahan berat badan
dengan satu kaki, minta pasien mengayunkan
walker kaki beratnya dengan berat badan
bertumpu pada tangan setelah mengayunkan
walker
5 ALAT BANTU TONGKAT (MOBILIZATION)
Tahap Kerja :
1. Tempatkan tongkat disisi kaki dan tubuh
terkuat pasien
2. Taruh tongkat didepan berkisar 16-25cm,
pastikan menjaga berat badan dengan bertumpu
pada kedua kaki pasien
3. Minta pasien berdiri tegak, pandangan lurus ke
depan, serta bergerak berjalan melangkah
dengan tongkat
4. Kaki terlemah bergerak maju dengan tongkat
dengan tujuan berat badan terbagi antara
tongkat dan kaki terkuat
5. Selanjutnya kaki trkuat maju setelah tongkat,
dimana kaki terlemah dan berat badan
disokong oleh tongkat
6 FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon pasien
a) Menanyakan pada pasien yang dirasakan
setelah dilakukan tindakan
b) Lakukan kontrak dengan pasien untuk
tindkan selanjutnya
c) Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
2. Cuci tangan 7 langkah (30 detik dengan
handrub, 45 detik dengan handwash)
3. Dokumentasi
Identitas, jenis tindakan , waktu (jam, tanggal,
hari, hasil assessment, respon pasien.
Nama terang dan tanda tangan perawat setelah
melakukan tindakan
JUMLAH TOTAL

Anda mungkin juga menyukai