Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PENUTUP

Jadi halitosis merupakan keadaan dari bau nafas. Umumnya istilah ini mengacu

pada suatu keadaan bau mulut yang berasal dari keadaan metabolic secara sistemik

termasuk saluran pencernaan. Halitosis dapat berupa halitosis fisiologi maupun patologis.

Halitosis dapat disebabkan oleh faktor-faktor fisiologis dan patologis yang berasal dari

rongga mulut atau intra oral dan faktor- faktor sistemik atau ekstra oral. Berdasarkan

faktor etiologinya, halitosis dibedakan atasa halitosis sejati, (genuine) pseudohalitosis dan

halitophobia. Halitosis sejati dibedakan lagi atas fisiologis dan patologis. Halitosis

fisiologis merupakan bersifat sementara dan tidak membutuhkan perawatan, sebaliknya

halitosis patologis merupakan halitosis bersifat permanen dan tidak dapat diatasi hanya

dengan pemeliharaan oral hygiene saja, tetapi membutuhkan suatu penanganan dan

perawatan sesuai dengan sumber penyebab halitosis.

VSC (Volatile Sulfur Compounds) merupakan unsure utama penyebab halitosis.

VPC merupakan hasil produksi dari akrivitas bekteri-bakteri anaerob di dalam mulut

yang berupa senyawa berbau yang tidak sedap dan mudah menguap sehingga

menimbulkan bau yang mudah tercium oleh orang lain disekitarnya. Diagnosis halitosis

sangat penting dilakukan untuk mengetahui penyebab dan mencegah terjadinya halitosis

sehingga memungkinkan untuk melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pencegahan

yang telah dilakukan. Metode diagnosis dibedakan atas metode langsung dan tidak

langsung.
Tindakan pencegahan dan perawatan pada halitosis antara lain,

a. Menyikat Gigi

b. Menggunakan Benang Gigi (Dental Floss)

c. Membersihkan Lidah

d. Penggunaan Obat Kumur

e. Diet Sehat

f. Penanganan Oleh Tenaga Profesional

g. Rujukan

3.2 Saran

Diharapkan kepada masyarakat, untuk lebih menjaga oral hygiene masing-masing

karena dengan menjaga oral hygiene maka kita sudah melakukan tindakan preventif

dalam memperkecil probability terjadinya masalah dalam tubuh khususnya pada rongga

mulut.
DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU: ORAL MEDICINE, A CLINICAL APPROACH WITH BASIC SCIENCE

CORRELATION IRWIN WALTER SCOPP, SECOND EDITION, THE C.V

aMOSBY COMPANY 1973

2. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi, Vol.4 - No.1 - Mei 2007

3. http://www.scribd.com/doc/46845280/Skripsi-Halitosis

4. http://www.scribd.com/doc/47970593/Bau-Mulut
HALITOSIS

Pembimbing : drg. Mohammad Toto Sugiharto Sp.Bm

Disusun Oleh :
Try putra, skg
Aam Purnama, skg
Alfin Firmansyah, skg
Atita Soenaring, skg
Vivi Nilsi, skg

GELOMBANG 2
PERIODE 17 APRIL 2017 – 17 MEI 2017
KEPANITERAAN KLINIK BEDAH MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIV. PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai