Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Nama Mahasiswa : Tira Septiana
NIM : 1901061033
I. ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M No RM : -
Pendidikan : - Alamat : -
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17.0
Kekurangan BB tingkat ringan 17.0 – 18.5
Normal 18.5 – 25.0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25.0 – 27.0
Kelebihan BB tingkat berat >27.0
(sumber : Depkes, 1994. Pedoman Praktis pemantauan status gizi orang dewasa.
Jakarta. Hlm. 4)
2. Biokimia
Penilaian : hasil pemeriksaan fisik, pasien sering mengeluh mual dan muntah.
Tidak ada pemeriksaan klinis.
4. Dietary History
- Sosial ekonomi : Ny. M merupakan seorang IRT.
- Riwayat penyakit Dahulu : Pasien telah melakukan operasi pengangkatan
rahim pada tahun 2019, telah melakukan kemoterapi sebanyak 5 kali.
- Riwayat Penyakit Sekarang : pasien saat ini didiagnosa Ca Ovarium Residif
post Kemoterapi Paclikal Carboplatin V.
- Riwayat Gizi Dahulu : Pasien sering mengeluh mual, setiap kali
makan, berasa ingin muntah sehingga makanannya walau dipaksakan masuk,
tetap ada yang keluar, ketika berbicara pasien selalu meludah.
- Riwayat Gizi Sekarang : Sehari-hari pasien suka mengonsumsi bagian daging
ayam, ati yang kering-kering sedangkan bagian daging ayam dan ati yang
empuk selalu tidak dimakan, dalam sehari hanya minum air 2 gls/hari.
B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain asupan
2. Domain Perilaku
Kesimpulan : Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa domain yang paling
diutamakan adalah domain perilaku. Diharapkan dengan perbaikan dan peningkatan
pengetahuan yang berhubungan dengan pemilihan makanan terkait gizi maka dapat
memperbaiki Intake makanan dengan pola makan bergizi seimbang.
C. INTERVENSI GIZI
1. Planning
a. Terapi Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian
Terapi Diet : Diet TKTP
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Cara pemberian : Pemberikan melalui oral
Frekuensi : 3x makan utama, 2x snack
b. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit ca adalah untuk mencapai dan mempertahankan status
gizi normal dengan cara :
1) Memberikan makanan seimbang sesuai dengan keadaan panyakit serta
daya terima pasien.
2) Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3) Mengurangi rasa mual muntah
4) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap pemilihan
makanan terkait gizi.
c. Syarat/prinsip Diet
1. Energi diberikan tinggi sesuai kebutuhan sebesar 2064.95 kkal yang
dihitung berdasarkan Rumus Haris Bennedict dengan memperhatikan
aktifitas fisik (1.2) dan faktor stress (1.4) serta penambahan energi 10%.
Energi yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan basal metabolisme
pasien, menghasilkan kalori siap pakai sebagai bahan bakar guna
memenuhi kebutuhan energi bagi pemulihan pasien selama kemoterapi,
serta untuk mempertahankan status gizi pasien.
2. Protein diberikan tinggi sebesar 77.43 g (15%) dari total energi. Protein
tinggi diberikan untuk memperbaiki jaringan yang sudah rusak, sebagai
cadangan energi, sebagai pembentuk jaringan guna menggantikan
populasi sel berproliferasi cepat yang rusak apabila pasien menjalani
terapi seperti kemoterapi, sebagai pengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit, serta sebagai sistem pembentukan sistem imun.
3. Lemak diberikan tinggi sebesar 45.88 gram (20%) dari total energi.
Lemak diberikan sebagai bahan bakar metabolik untuk memberikan
energi kepada sel-sel tubuh, sebagai komponen pembentuk hormon,
sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai cadangan simpanan energi untuk
mempertahankan simpanan proteinnya sehingga protein tubuh tidak
dikatabolisme.
4. Karbohidrat diberikan sebesar 335.55 gram (65%) yang dijadikan
simpanan energi dalam bentuk glikogen yang ada di dalam hati dan otot
disamping fungsi utamanya yaitu sebagai penghasil energi.
5. Vitamin A diberikan sebanyak 600 RE (AKG) yang diperlukam sebagai
antioksidan yang digunakan untuk menangkal radikal bebas pemicu
pertumbuhan sel kanker, melawan infeksi dan bakteri serta
mempertahakan kesehatan jaringan epitel.
6. Vitamin E diberikan 15 mcg (AKG) sebagai antioksidan sehingga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, mencegah radikal bebasakibat
bahaya karsinogenik dari sel kanker, merangsang reaksi yang
berhubungan dengan metabolisme sel dalam tubuh, berperan dalam
biologik utama dan melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan
komponen membran sel lainnya dan oksidasi radikal bebas.
7. Vitamin C diberikan 75 mg (AKG) yang digunakan untuk meningkatkan
sitem imun, sebagai antioksidan, membantu penyerapan zat besi, serta
memberikan kekuatan pada dinding pembuluh darah.
8. Cairan 35 cc/kg BB = 1820 ml. Cairan membantu melarutkan makanan
ketika proses pencernaan dan pernyerapan makanan, melarutkan
vitamin yang larut dalam air terutama vitamin c.
No Kebutuhan Rumus
1 Energi BMR = 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U)
(Rumus HB) = 655 + (9.6 x 45.5) + (1.8 x 150) – (4.7 x 52)
= 655 + 436.8 + 270 – 244.4
= 1361.8 – 244.4
= 1117.4 kkal
TEE = BMR x AF x FS
= 1117.4 kkal x 1.2 x 1.4
= 1877.23 kkal
e. Edukasi Gizi
Topik : diet penyakit kanker (TKTP)
Sasaran : Pasien dan keluarga
Waktu : ± 30 menit
Peraga : Leaflet/food model
Edukasi : ceramah, diskusi dan tanya jawab
Materi :
o Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan (perlu
dihindari)
o Kebutuhan zat gizi pasien dan pentingnya peranan zat gizi
bagi pasien.
FORMAT MENU
Bahan Berat
Waktu Menu E (Kkal) P (g) L (g) KH (g)
Makanan (g)
III. PEMBAHASAN
b. Saran
Semoga pasien dapat mematuhi diet yang diberikan.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Semarang.
2. Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi : Nutritional Care Process.
Yogyakarta.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas.
Jakarta.
4. AKG (Angka Kecukupan Gizi). 2019.
5. Info pangan dan gizi vol III, 4 tahun 1996.