Oleh :
Nama Mahasiswa : Tira Septiana
NIM : 1901061033
I. ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. ST No RM : -
Pendidikan : - Alamat :
BB Ideal BB Koreksi
BBI = (158 – 100) – 10% BBK = 65 kg – 5 kg (bulan 1)
= 58 – 5.8 = 60 kg
= 52.2 kg
Kategori :
Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17.0
Kekurangan BB tingkat ringan 17.0 – 18.5
Normal 18.5 – 25.0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25.0 – 27.0
Kelebihan BB tingkat berat >27.0
(sumber : Depkes, 1994. Pedoman Praktis pemantauan status gizi orang dewasa.
Jakarta. Hlm. 4)
2. Biokimia
1 Hb 10 g% 12-14 g% Rendah
4. Dietary History
- Sosial ekonomi : Ny. ST sangat aktif dalam bidang sosial di LSM,
kantor suaminya selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.
- Riwayat penyakit Dahulu :. Pasien pernah mengalami lelah dan sesak
nafas ½ tahun yang lalu dan dirawat selama 3 hari dengan diagnosa Angina
Pektoris. Ia sudah tidak mempunyai rahim sejak kelahiran anaknya yang
terakhir 20 tahun yang lalu.
- Riwayat Penyakit Sekarang : pasien saat ini didiagnosa dengan Miokard
Infark Akut. Pasien dibawa ke rumah sakit karena lelah dan sesak nafas jika
berjalan sejak 4 hari yang lalu, nyeri dada.
- Riwayat Gizi Dahulu : Ia sangat suka makan cemilan seperti
gorengan-gorengan dan minum minuman manis seperti sirup, ice cream dan
kue-kue. Ia tidak suka tempe atau tahu, tetapi ia suka susu kedele. Kurang
suka makan ikan terutama ikan laut.
- Riwayat Gizi Sekarang : Berdasarkan anamnesis Recall yang dilakukan
diketahui bahwa pasien memiliki kebiasaan makan Pagi: nasi lunak ¼ prg,
omelet telur ½ ptg, tumis kacang panjang ¼ mangkok. Selingan pagi: bubur
kacang hijau ½ gelas. Siang: nasi lunak ½ prg, ayam bumbu semur ½ ptg,
sayur kare ¼ mangkok, semangka ½ ptg. Selingan sore: puding maizena 1 ptg
sedang. Malam: nasi lunak ¼ prg, rolade daging 50 gram, sop jagung muda ¼
mangkok, melon ½ ptg.Saat ini pasien dirawat diruang ICCU dan mendapat
makanan lunak. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pola makan
pasien adalah sebagai berikut :
Tabel FFQ Analisis Makanan Berdasarkan Recall 24 jam
Bahan Berat Zat gizi
Energi Protein Lemak KH Serat Kolesterol Vit C Besi
Makanan (gr)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg)
Nasi lunak 25 29.3 0.6 0.1 6.4 0.1 0 0 0.1
Omelet telur 75 133 7.4 11.2 1 0 230.3 0.1 0.9
Tumis kac. 50 10.5 0.3 0.6 1.4 0.6 0 2 0.3
Panjang
Bubur kac. Ijo 120 168.1 3.7 4.2 29.6 3.5 0 0 1.6
Nasi lunak 50 58.6 1.1 0.1 12.9 0.2 0 0 0.1
Ayam bumbu 25 114.7 2.7 11.9 0 0 8 0 0.2
semur
Sayur kare 50 28 0.9 1.7 3 0.9 0 6.5 0.3
Semangka 75 24 0.5 0.3 5.4 0.4 0 7.5 0.2
Puding 50 191.2 0.3 0.3 46 0.3 0 0 0.7
maizena
Nasi lunak 25 29.3 0.6 0.1 6.4 0.1 0 0 0.1
Rolade daging 50 110.5 5.6 8.1 7.8 0.9 0 8 1
Sop jagung 25 27 0.8 0.3 6.3 0.7 0 1.5 0.2
muda
Melon 75 28.7 0.5 0.2 6.2 0.2 0 4.5 0.3
TOTAL 952.9 25 39.1 132. 7.9 238.3 30.1 6
4
Penilaian : Rata-rata analisis konsumsi berdasarkan Recall 24 jam yaitu asupan makan
kurang (65.67%).
B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain asupan
2. Domain Klinik
3. Domain Perilaku
Kesimpulan : Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit
jantung dengan diagnosa miokard infark akut, dengan komplikasi dislipidemia dan
hipertensi karena terjadi peningkatan dan penurunan fraksi lemak dalam darah, serta
tekanan darah yang sudah berada pada grade 2. Oleh karena itu klien sangatdisarankan
untuk merubah perilaku dengan memperhatikan jenis diet yang diberikan oleh ahli gizi
dengan memperhatikan asupan baik dari segi kualitas maupun kuantitas bahan makanan
sebelum dikonsumsi serta dianjurkan pula untuk menjalani terapi farmakologis.
C. INTERVENSI GIZI
1. Planning
a. Terapi Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian
Terapi Diet : Diet Jantung II dan Rendah Garam I
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Cara pemberian : Pemberikan melalui oral
b. Tujuan Diet
Jangka Pendek :
Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
Menurunkan BB hingga ideal secara bertahap agar mencapai IMT
normal
Mambatasi asupan tinggi kolesterol, LDL dan natrium
Menurunkan kadar kolesterol, LDL dan natrium
Meningkatkan kadar HDL dan asupan tinggi serat
Jangka panjang :
c. Syarat/prinsip Diet
1. Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan sebesar 1523,81 kkal untuk
menurunkan BB. Pengurangan dilakukan secara bertahap untuk
mempetimbangkan kebiasan makan dari segi kualitas maupun kuantitas.
2. Protein diberikan cukup 0.8 gram/kg BB/hari atau 48 gram, prioritaskan
protein nabati untuk membantu menurunkan LDL.
3. Lemak diberikan sedang sebesar 42.33 gram untuk pelarut vitamin larut
lemak dan mengontrol kolesterol dalam darah.
4. Karbohidrat diberikan cukup sebesar 237.71 gram sebagai sumber energi
utama untuk beraktivitas.
5. Vitamin dan mineral diberikan untuk menunjang proses metabolisme
tubuh. Hindari suplemen kalium, kalsium dan magnesium jika tidak
diperlukan.
6. Natrium dibatasi antara 200-400 mg/hari karena pasien mengalami
hipertensi grade 2.
7. Serat diberikan tinggi untuk memelihara sistem pencernaan, membantu
eksistensi feses dan membantu pengeluaran lemak bersama feses serta
menghindari konstipasi.
8. Makanan diberikan dalam Porsi kecil tapi sering
9. Cairan diberikan cukup ± 2 L/hari
No Kebutuhan Rumus
1 Energi BMR = 0.9 x BB koreksi x 24 jam
= 0.9 x 60 kg x 24 jam
= 1296 kkal
B = A – koreksi usia
= 1248 kkal - 93.6 kkal
= 1154.4 kkal
C = B + Aktifitas fisik
= 1154.4 kkal + 230.88 kkal
= 1385.28 kkal
e. Edukasi Gizi
Topik : Gizi seimbang dan diet yang tepat untuk penyakit Jantung
Koroner
Sasaran : Pasien dan keluarga
Waktu : ± 30 menit
Peraga : Leaflet/food model
Edukasi : ceramah, diskusi dan tanya jawab
Materi :
o Prinsip gizi seimbang dan diet untuk penyakit Jantung
Koroner
o Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penyakit jantung koroner dan penyakit penyertanya
o Resiko penyakit degenaratif lainnya dari pemicu penyakit
jantung koroner
FORMAT MENU
Bahan Berat
Waktu Menu E (Kkal) P (g) L (g) KH (g)
Makanan (g)
Sarapan Nasi Tim Beras 30 108.3 2 0.2 23.9
III. PEMBAHASAN
Pasien dibawa ke rumah sakit karena lelah dan sesak nafas jika berjalan sejak 4 hari
yang lalu, nyeri dada. Ia udah pernah mengalami hal yang sama ½ tahun yang lalu dan
dirawat selama 3 hari denga diagnosa Angina Pektoris. Ia merasa serangan kali ini lebih
lama dan lebih hebat. Diagnosa dokter: Miokard Infark Akut.
Ia sudah tidak mempunyai rahim sejak kelahiran anaknya yang terakhir 20 tahun
yang lalu. Ia sangat aktif dalam bidang sosial di LSM, kantor suaminya selain kesibukannya
sebagai ibu rumah tangga.
Ia sangat suka makan cemilan seperti gorengan-gorengan dan minum minuman
manis seperti sirup, ice cream dan kue-kue. Ia tidak suka tempe atau tahu, tetapi ia suka
susu kedele. Kurang suka makan ikan terutama ikan laut.
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Pasien diberikan diet Jantung II dan Rendah Garam I secara oral dalam bentuk
makanan lunak, sesuai dengan kebutuhan pasien, untuk meningkatkan status gizi
pasien mencapai normal.
b. Saran
Semoga pasien dapat mematuhi diet yang diberikan.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Semarang.
2. Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi : Nutritional Care Process.
Yogyakarta.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas.
Jakarta.
4. AKG (Angka Kecukupan Gizi). 2019.
5. Info pangan dan gizi vol III, 4 tahun 1996.