Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN STUDI KASUS

PROBLEM BASED LEARNING KLINIK 2


(Salah Satu Syarat Guna Memenuhi Tugas Matakuliah PBL Klinik 2)

Oleh :
Nama Mahasiswa : Tira Septiana
NIM : 1901061033

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS TEHNIK DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS BUMIGORA
2020
LAPORAN KASUS NEFROPATIK DIABETIKUM

I. ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. ST No RM : -

Umur : 55 tahun Ruang : -

Sex : Perempuan Tgl Masuk : -

Pekerjaan : IRT Tgl Kasus : -

Pendidikan : - Alamat :

Agama : - Diagnosis Medis : Miokard Infark Akut

II. NUTRITION CARE PROCESS (NCP)


A. `ASSESMEN GIZI
1. Antropometri
BB : 65 kg
TB : 158 cm

BB Ideal BB Koreksi
BBI = (158 – 100) – 10% BBK = 65 kg – 5 kg (bulan 1)
= 58 – 5.8 = 60 kg
= 52.2 kg

Penilaian : Berdasarkan perhitungan BBI pasien, pasien belum mencapai BB


Ideal yaitu 52.2 kg.
IMT = BB kg
(TB m)²
= 65 kg
(1.58 m)²
= 26.04 kg/m²

Kategori :

Kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17.0
Kekurangan BB tingkat ringan 17.0 – 18.5
Normal 18.5 – 25.0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25.0 – 27.0
Kelebihan BB tingkat berat >27.0
(sumber : Depkes, 1994. Pedoman Praktis pemantauan status gizi orang dewasa.
Jakarta. Hlm. 4)

Penilaian : Berdasarkan perhitungan IMT, pasien memiliki status gizi Gemuk


(Kelebihan BB tingkat ringan) yaitu 26.04 kg/m².

2. Biokimia

N Indikator Hasil Normal Keterangan


o

1 Hb 10 g% 12-14 g% Rendah

2 Kolesterol 250 mg/dl < 200 mg/dl Tinggi


total
3 HDL 35 mg/dl 35-55 mg/dl Normal

4 LDL 130 mg/dl < 130 mg/dl Tinggi

Penilaian: Berdasarkan hasil pemeriksaan Lab. Pasien, HB pasien rendah,


mengindikasikan pasien mengalami anemia atau Kurang darah. Nilai Kolesterol
dan LDL pasien tinggi, mengindikasikan pasien penyakit jantung.
3. Fisik dan Klinis

No Indikator Hasil Normal Keterangan

1 TD 165/100 120/80 tinggi


mmHg mmHg

Penilaian : Berdasarkan pemeriksaan Fisik/Klinis pasien dengan Tekanan darah


pasien tinggi.

4. Dietary History
- Sosial ekonomi : Ny. ST sangat aktif dalam bidang sosial di LSM,
kantor suaminya selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga.
- Riwayat penyakit Dahulu :. Pasien pernah mengalami lelah dan sesak
nafas ½ tahun yang lalu dan dirawat selama 3 hari dengan diagnosa Angina
Pektoris. Ia sudah tidak mempunyai rahim sejak kelahiran anaknya yang
terakhir 20 tahun yang lalu.
- Riwayat Penyakit Sekarang : pasien saat ini didiagnosa dengan Miokard
Infark Akut. Pasien dibawa ke rumah sakit karena lelah dan sesak nafas jika
berjalan sejak 4 hari yang lalu, nyeri dada.
- Riwayat Gizi Dahulu : Ia sangat suka makan cemilan seperti
gorengan-gorengan dan minum minuman manis seperti sirup, ice cream dan
kue-kue. Ia tidak suka tempe atau tahu, tetapi ia suka susu kedele. Kurang
suka makan ikan terutama ikan laut.
- Riwayat Gizi Sekarang : Berdasarkan anamnesis Recall yang dilakukan
diketahui bahwa pasien memiliki kebiasaan makan Pagi: nasi lunak ¼ prg,
omelet telur ½ ptg, tumis kacang panjang ¼ mangkok. Selingan pagi: bubur
kacang hijau ½ gelas. Siang: nasi lunak ½ prg, ayam bumbu semur ½ ptg,
sayur kare ¼ mangkok, semangka ½ ptg. Selingan sore: puding maizena 1 ptg
sedang. Malam: nasi lunak ¼ prg, rolade daging 50 gram, sop jagung muda ¼
mangkok, melon ½ ptg.Saat ini pasien dirawat diruang ICCU dan mendapat
makanan lunak. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pola makan
pasien adalah sebagai berikut :
Tabel FFQ Analisis Makanan Berdasarkan Recall 24 jam
Bahan Berat Zat gizi
Energi Protein Lemak KH Serat Kolesterol Vit C Besi
Makanan (gr)
(kkal) (gr) (gr) (gr) (gr) (mg) (mg) (mg)
Nasi lunak 25 29.3 0.6 0.1 6.4 0.1 0 0 0.1
Omelet telur 75 133 7.4 11.2 1 0 230.3 0.1 0.9
Tumis kac. 50 10.5 0.3 0.6 1.4 0.6 0 2 0.3
Panjang
Bubur kac. Ijo 120 168.1 3.7 4.2 29.6 3.5 0 0 1.6
Nasi lunak 50 58.6 1.1 0.1 12.9 0.2 0 0 0.1
Ayam bumbu 25 114.7 2.7 11.9 0 0 8 0 0.2
semur
Sayur kare 50 28 0.9 1.7 3 0.9 0 6.5 0.3
Semangka 75 24 0.5 0.3 5.4 0.4 0 7.5 0.2
Puding 50 191.2 0.3 0.3 46 0.3 0 0 0.7
maizena
Nasi lunak 25 29.3 0.6 0.1 6.4 0.1 0 0 0.1
Rolade daging 50 110.5 5.6 8.1 7.8 0.9 0 8 1
Sop jagung 25 27 0.8 0.3 6.3 0.7 0 1.5 0.2
muda
Melon 75 28.7 0.5 0.2 6.2 0.2 0 4.5 0.3
TOTAL 952.9 25 39.1 132. 7.9 238.3 30.1 6
4

Tabel Tingkat Konsumsi berdasar Recall 24 jam


Implementasi E (kkal) P (gram) L (gram) KH (gram)
Asupan pola makan 952.9 25 39.1 132.4
Standar Diet RS 1523.81 48 42.33 237.71
% tingkat konsumsi 62.53 52.08 92.37 55.7
Ketegori tingkat konsumsi kurang kurang normal kurang
Keterangan :
< 80% : asupan makan yang kurang
≥ 80 % : asupan makan yang normal
(sumber : SK Menkes no. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal RS
sebagai indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien).

Penilaian : Rata-rata analisis konsumsi berdasarkan Recall 24 jam yaitu asupan makan
kurang (65.67%).

B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain asupan

Problem (P) Etiologi (E) Tanda (S)

NI. 1.4 Berkaitan dengan faktor Ditandai dengan nilai


Kekurangan intake patologis maupun fisiologis audit gizi dari energi
energi yang menghasilkan hanya sebesar 62.53%
peningkatan kebutuhan energi
atau penurunan kemampuan
untuk mengkonsumsi energi
secara mutlak

NI. 52.1 Berkaitan dengan kepercayaan Ditandai dengan niali


Kekurangan intake atau sikap yang salah atau audit gizi protein yaitu
protein penurunan asupan sumber sebesar 52.08%
protein

NI. 53.1 Berkaitan dengan asupan Ditandai dengan nilai


Kekurangan intake karbohidrat yang kurang dari audit gizi karbohidrat
karbohidrat kebutuhan yaitu sebesar 55.7%

2. Domain Klinik

Problem (P) Etiologi (E) Tanda (S)

NC. 2.2 Berkaitan dengan sirkulasi Ditandai dengan nilai


Perubahan nilai lab. darah tidak normal karena lab. kolesterol total 250
terkait gizi (Lemak) penyempian/penghambatan mg/dl, LDL, 130 mg/dl,
pembuluh arteri yang dan HDL 35 mg/dl
mengalirkan darah ke otot
jantung

NC. 3.3 Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil


BB lebih penumpukan lemak tubuh perhitungan IMT 26.04
karena kelainan kg/m²
metabolisme lemak dan
kelebihan asupan nutrisi
melebihi batas kebutuhan
normal

3. Domain Perilaku

Problem (P) Etiologi (E) Tanda (S)

NB 1.1 Berkaitan dengan Ditandai dengan pasien


Kurangnya keyakinan/perhatian yang sangat suka cemilan
pengetahuan salah mengenai makanan, seperti gorengan dan
berhubungan dengan zat gizi dan masalah- minuman manis
makanan atau zat gizi masalah lain berhubungan
dengan makanan/zat gizi

Kesimpulan : Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit
jantung dengan diagnosa miokard infark akut, dengan komplikasi dislipidemia dan
hipertensi karena terjadi peningkatan dan penurunan fraksi lemak dalam darah, serta
tekanan darah yang sudah berada pada grade 2. Oleh karena itu klien sangatdisarankan
untuk merubah perilaku dengan memperhatikan jenis diet yang diberikan oleh ahli gizi
dengan memperhatikan asupan baik dari segi kualitas maupun kuantitas bahan makanan
sebelum dikonsumsi serta dianjurkan pula untuk menjalani terapi farmakologis.

C. INTERVENSI GIZI
1. Planning
a. Terapi Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian
Terapi Diet : Diet Jantung II dan Rendah Garam I
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Cara pemberian : Pemberikan melalui oral
b. Tujuan Diet
Jangka Pendek :
 Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
 Menurunkan BB hingga ideal secara bertahap agar mencapai IMT
normal
 Mambatasi asupan tinggi kolesterol, LDL dan natrium
 Menurunkan kadar kolesterol, LDL dan natrium
 Meningkatkan kadar HDL dan asupan tinggi serat

Jangka panjang :

 Mengenalkan jenis makanan, teknik olahan dan masakan yang


beragam
 Meningkatkan aktivitas fisik
 Berperilaku hidup bersih dan sehat

c. Syarat/prinsip Diet
1. Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan sebesar 1523,81 kkal untuk
menurunkan BB. Pengurangan dilakukan secara bertahap untuk
mempetimbangkan kebiasan makan dari segi kualitas maupun kuantitas.
2. Protein diberikan cukup 0.8 gram/kg BB/hari atau 48 gram, prioritaskan
protein nabati untuk membantu menurunkan LDL.
3. Lemak diberikan sedang sebesar 42.33 gram untuk pelarut vitamin larut
lemak dan mengontrol kolesterol dalam darah.
4. Karbohidrat diberikan cukup sebesar 237.71 gram sebagai sumber energi
utama untuk beraktivitas.
5. Vitamin dan mineral diberikan untuk menunjang proses metabolisme
tubuh. Hindari suplemen kalium, kalsium dan magnesium jika tidak
diperlukan.
6. Natrium dibatasi antara 200-400 mg/hari karena pasien mengalami
hipertensi grade 2.
7. Serat diberikan tinggi untuk memelihara sistem pencernaan, membantu
eksistensi feses dan membantu pengeluaran lemak bersama feses serta
menghindari konstipasi.
8. Makanan diberikan dalam Porsi kecil tapi sering
9. Cairan diberikan cukup ± 2 L/hari

d. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi

No Kebutuhan Rumus
1 Energi BMR = 0.9 x BB koreksi x 24 jam
= 0.9 x 60 kg x 24 jam
= 1296 kkal

Koreksi Tidur = 10% x 60 kg x 8 jam


= 48 kkal

A = BMR – Koreksi Tidur


= 1296 kkal - 48 kkal
= 1248 kkal

Koreksi Usia = 7.5% x 1248 kkal


= 93.6 kkal

B = A – koreksi usia
= 1248 kkal - 93.6 kkal
= 1154.4 kkal

Aktifitas fisik = 20% x 1154.4 kkal


= 230.88 kkal

C = B + Aktifitas fisik
= 1154.4 kkal + 230.88 kkal
= 1385.28 kkal

SDA = 20% x 1385.28 kkal


= 1523.81 kkal
3 Protein Kebutuhan Protein = 0.8 gram x 60 kkal
= 48 gram

Kalori Protein = 48 gram x 4 kkal/gram


= 192 kkal
4 Lemak Kalori Lemak = 25% x TEE
= 25% x 1523.81 kkal
= 380.95 kkal

Kebutuhan Lemak = 380.95 kkal / 9 kkal/gram


= 42.33 gram

Lemak jenuh = (5% x 1523.81 kkal) / 9 kkal/gram


= 8.46 gram

Lemak tak jenuh ganda = (10% x 1523.81 kkal) / 9 kkal/gram


= 16.93 gram

tak jenuh tunggal = (10% x 1523.81 kkal) / 9 kkal/gram


= 16.93 gram
5 Karbohidrat Kebutuhan KH = ( Energi – Protein + Lemak ) / 4 kkal/gram
= (1523.81 kkal - 192 kkal + 380.95 kkal ) / 4
kkal/gram
= 237.71 gram

e. Edukasi Gizi
 Topik : Gizi seimbang dan diet yang tepat untuk penyakit Jantung
Koroner
 Sasaran : Pasien dan keluarga
 Waktu : ± 30 menit
 Peraga : Leaflet/food model
 Edukasi : ceramah, diskusi dan tanya jawab
 Materi :
o Prinsip gizi seimbang dan diet untuk penyakit Jantung
Koroner
o Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penyakit jantung koroner dan penyakit penyertanya
o Resiko penyakit degenaratif lainnya dari pemicu penyakit
jantung koroner

FORMAT MENU

Bahan Berat
Waktu Menu E (Kkal) P (g) L (g) KH (g)
Makanan (g)
Sarapan Nasi Tim Beras 30 108.3 2 0.2 23.9

07.00 Tumis Ikan Ikan segar 20 19.6 3.6 0.5 -

Dan Tim Tahu Tahu 20 15.2 1.6 1 0.4

09.00 Sayur sop Wortel 20 8.20 0.19 0.05 1.92

Bayam 20 9.00 0.90 0.10 1.60

Buah Pepaya 80 31.2 0.5 0.1 7.8

TOTAL 191.5 8.79 1.95 35.62

TOTAL x2 383 17.58 3.9 71.24

Snack Pudding Susu Agar-agar 2 0.52 0.01 - 0.14


11.00 Susu full cream 20ml 12.4 0.62 0.62 1.15
Gula 10 38.7 - - 10
TOTAL 51.62 0.63 0.62 11.29

Makan Nasi Tim Beras 30


108.3 2 0.2 23.9
siang
13.00 Telur rebus Telur ayam 20 31 2.5 2.1 0.2

Dan Rolade tempe Tempe 20 39.8 3.8 1.5 3.4


15.00 Minyak 2.5 21.75 0.05 2.45 -

Sop bayam Bayam 20 9.00 0.90 0.10 1.60

Touge 20 4.6 0.58 0.04 0.82

Buah Pisang susu 80 73.6 0.8 0.4 18.7

TOTAL 288.05 10.63 6.79 48.62

TOTAL x2 576.1 21.26 13.58 97.24

Bubur kac. ijo Kac. Ijo 15 17.4 1.2 0.1 3.1

Snack Santan 10 10.6 0.1 1 0.5

16.30 Gula aren 15 55.3  - -  14.1

TOTAL 83.3 1.3 1.1 17.7

Nasi tim Beras 30 108.3 2 0.2 23.9

Makan Ikan bumbu Ikan segar 20 -


19.6 3.6 0.5
malam kuning
18.00 Pepes tahu Tahu 20 15.2 1.6 1 0.4

Dan Tumis sayuran Buncis 20 6.20 0.36 0.02 1.43

20.00 Wortel 20 8.20 0.19 0.05 1.92

Minyak 2.5 21.75 0.05 2.45 -

Buah Jeruk 50 22.50 0.45 0.10 5.60

TOTAL 201.75 8.25 4.32 33.25

TOTAL x2 403.5 16.5 8.64 66.5

TOTAL 1497.52 57.27 27.84 263.97

D. MONITORING EVALUASI GIZI

Parameter Target Pelaksanaan


Antropometri BB turun sebanyak 0.5-1 Setiap minggu
kg/minggu dan status gizi normal
Fisik Klinik TD normal Setiap hari

Data Lab Kadar Hb, Kolesterol, dan LDL Akhir perawatan


mencapai normal
Asupan Makanan Asupan makan mencapai 100% Setiap hari
dari kebutuhan
Rekomendasi Diet Diet Jantung II dan Rendah Setiap hari
Garam I

III. PEMBAHASAN
Pasien dibawa ke rumah sakit karena lelah dan sesak nafas jika berjalan sejak 4 hari
yang lalu, nyeri dada. Ia udah pernah mengalami hal yang sama ½ tahun yang lalu dan
dirawat selama 3 hari denga diagnosa Angina Pektoris. Ia merasa serangan kali ini lebih
lama dan lebih hebat. Diagnosa dokter: Miokard Infark Akut.

Ia sudah tidak mempunyai rahim sejak kelahiran anaknya yang terakhir 20 tahun
yang lalu. Ia sangat aktif dalam bidang sosial di LSM, kantor suaminya selain kesibukannya
sebagai ibu rumah tangga.
Ia sangat suka makan cemilan seperti gorengan-gorengan dan minum minuman
manis seperti sirup, ice cream dan kue-kue. Ia tidak suka tempe atau tahu, tetapi ia suka
susu kedele. Kurang suka makan ikan terutama ikan laut.

IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
Pasien diberikan diet Jantung II dan Rendah Garam I secara oral dalam bentuk
makanan lunak, sesuai dengan kebutuhan pasien, untuk meningkatkan status gizi
pasien mencapai normal.

b. Saran
Semoga pasien dapat mematuhi diet yang diberikan.

V. DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Semarang.
2. Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi : Nutritional Care Process.
Yogyakarta.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas.
Jakarta.
4. AKG (Angka Kecukupan Gizi). 2019.
5. Info pangan dan gizi vol III, 4 tahun 1996.

Anda mungkin juga menyukai