16-Article Text-17-1-10-20180425 PDF
16-Article Text-17-1-10-20180425 PDF
47-66
sinapsunsrat@gmail.com
* Staf Pengajar Bagian/ KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/ RSUP
Prof. dr. R.D. Kandou Manado
** Peserta Program P3D Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/ RSUP Prof. dr. R.D.
Kandou Manado
† Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Pendahuluan: Kebersihan tangan operator tindakan pungsi lumbal (lumbar puncture = LP) sangat
penting. Edukasi prosedur cuci tangan operator LP di Bagian Neurologi RSUP Kandou Manado
hanya dilakukan lewat sosialisasi dan pelatihan. Belum pernah dibuat evaluasi efektifitas prosedur
yang dikerjakan tersebut. Tujuan: Penelitian ini ingin mengevaluasi apakah prosedur cuci tangan
yang diajarkan selama ini memberikan hasil buruk, baik, atau sempurna. Metode: Kami
mengembangkan cara evaluasi dengan sistem skoring. Komponen penilaian dibagi atas Kepatuhan
Saat, Teknik, dan Efikasi. Selanjutnya dibuat Evaluasi Keseluruhan. Untuk Efikasi kami
menggunakan simulasi kuman dengan losion fluoresen yang dapat dibilas air, Lumigerm® dan
mengevaluasinya di bawah lampu ultraviolet oleh dua penilai. Diskusi: Didapatkan 28 subyek
dengan 16 orang di antaranya perempuan (57,1%). Rerata usia 32,6 tahun (±SD 4,42). Paling
banyak subyek duduk di semester 2 (7 orang, 25%). Seluruh subyek patuh melakukan cuci tangan
sesuai saat, 22 subyek (78,6%) melakukan teknik cuci tangan dengan tepat, dan 21 subyek (75%)
memiliki efikasi buruk. Daerah sela-sela jari dan punggung tangan kedua tangan adalah daerah
yang paling tidak bersih setelah dicuci. Lamanya cuci tangan mungkin mempengaruhi efikasi.
Kesimpulan: Untuk operator LP, prosedur cuci tangan dengan air mengalir perlu dimodifikasi
dengan memperlama waktu cuci tangan dan memberi perhatian khusus pada daerah sela-sela jari
dan punggung tangan.
ABSTRACT
Background: Lumbar puncture (LP) operator’s hand hygiene is important. Handwashing
procedure education in LP operators in Neurology Department Kandou Hospital was just
conducted using dissemination and training. There was no evaluation been made for that
procedure yet. Aims: This study wanted to evaluate whether the handwashing procedure taught
provided poor, good, or perfect result. Methods: We developed a scoring system for the
evaluation. The components to be evaluated were divided to Adherence, Technique, and Efficacy.
After that we do the overall evaluation. For efficacy we used germ simulation with water-washable
fluorescent lotion, Lumigerm®, and evaluated it under ultraviolet lamp by two evaluators. Result:
We find 28 subjects and 16 are female (57.1%). Mean age is 32.6 years old (±SD 4.42). Mostly,
they are on the 2-nd semester (7 persons, 25%). All of them adhere to wash their hand
accordingly, 22 subjects (78.6%) perform the handwashing technique correctly, and 21 subjects
(75%) have poor efficacy. Interdigital and dorsal part of both of the hands are the the most
unclean region after handwashing. Duration of handwashing may influence the efficacy.
Conclusion: For LP operators, handwashing procedure with running water needs to be modified
by prolonging the handwashing time and pay special attention to the interdigital and dorsal part
of the hands.
47
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
48
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
49
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
50
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
51
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah peserta
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1
Neurologi (PPDSN) Fakultas
52
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
53
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
54
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
55
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
A B
Gambar 6. Daerah yang dinilai.
A: Daerah palmar, dan B: Daerah
Dorsal. B
Sumber: Modifikasi dari Can Stock Sumber: Koleksi pribadi.
Photo Gambar 7. Hasil Cuci Tangan
- Standar >95% dibuat berdasarkan Yang DIjadikan Patokan >95%.
hasil foto setelah cuci tangan dari A: Daerah palmar, dan B: Daerah
seorang instruktur PPI yang Dorsal.
mengerjakan cara mencuci tangan - Penilaiannya adalah sebagai berikut:
sesuai teknik yang benar (Gambar >95% : 3
7). 76-95% : 2
60-75% : 1
0 : <60% :0
Skor ditotal untuk setiap tangan
lalu dicari rerata kedua tangan.
Hasilnya disebut skor akhir
efikasi.
- Intrepretasi skor akhir efikasi:
Baik : ≥12
Buruk : <12
- Para penilai dilatih cara memfoto
dan melakukan penilaian visual
terhadap hasil foto setelah mencuci
tangan.
56
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
57
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
58
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
TABEL I. SEBARAN
Variabel Nilai
Nilai Ket.
p
Rerata usia (tahun, 32,6 4,42 0,08
±2SD)
Median semester 5 2- 0,00
(semester, range) 11
Jenis Kelamin (n,
%)
SS
Laki-laki 12 42,9
Sumber: Koleksi pribadi. Perempuan 16 57,1
Gambar 8. Persiapan LP pada Mengikuti
manekin LP di ruang Skills Lab. SKP/PPI (n, %)
Ya 8 28,6
Tidak 20 71,4
HASIL DAN PEMBAHASAN Mengikuti skills
Karakteristik Subyek lab LP (n, %)
Diperoleh 28 subyek dengan 16 orang Ya 23 82,1
Tidak 5 17,9
perempuan (57,1%). Dengan uji
KARAKTERISTIK SUBYEK
Shapiro-Wilk didapatkan sebaran usia
Ket.: SKP: Sasaran Keselamatan
terdistribusi normal (p = 0,08) dengan
Pasien; PPI: Pencegahan dan
rerata usia 32,6 tahun (SD 4,42). Subyek
Pengendalian Infeksi; LP: Lumbar
termuda berusia 20 tahun dan tertua 39
Puncture.
tahun. Gambar 6 memperlihatkan
suasana persiapan skills lab LP saat akan
Kepatuhan Saat Mencuci Tangan
dilakukan penelitian.
Untuk parameter kepatuhan saat
Subyek tidak terdistribusi
mencuci tangan, seluruh subyek telah
normal menurut semester (p=0,00).
mengerti untuk mencuci tangan saat
Subyek terbanyak duduk di semester 2
sebelum prosedur aseptik dan sesudah
(7 orang, 25%)) dan paling sedikit di
kontak dengan pasien serta patuh
semester 11 (1 orang, 3,6%). Sebagian
melakukan cuci tangan pada kedua saat
besar subyek telah mengikuti pelatihan
tersebut. Dapat ditarik kesimpulan
SKP atau PPI (20 orang, 71,4%).
59
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
bahwa sosialisasi lima saat cuci tangan Selain itu hampir semua subyek terlihat
WHO dapat diterima dengan baik oleh lancar dalam melakukan langkah-
para operator LP. Hal tersebut tidak langkah mencuci tangan dan hanya ada
dipengaruhi latar belakang pelatihan tiga subyek yang terlihat kurang lancar.
yang mereka ikuti. Hal ini berbeda Seluruh subyek melepaskan aksesoris di
dengan laporan dari beberapa penelitian jari dan pergelangan tangan sebelum
sebelumnya yang memperlihatkan mencuci tangan, tidak berkuku panjang
bahwa angka kepatuhan saat mencuci atau bercat kuku, dan keadaan tangan
tangan masih rendah. Kampanye cuci sebelum dicuci sudah bersih.
tangan, diseminasi informasi, dan
edukasi yang dilakukan sebagai bagian
dari proses akreditasi rumah sakit sejak
tahun 2012 mungkin berperan penting M
dalam peningkatan kepatuhan ini. M
00
0
3 1 M
7
6 M
4 M
3 1 3
M
M
0
M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
M
Gambar 9. Sebaran subyek menurut Mm
semester M
M
Ketepatan Langkah Mencuci Tangan M
Saat dinilai ketepatan langkah M
mencuci tangan, 22 subyek mampu
melakukan dengan tepat dan tidak ada
yang mendapatkan penilaian buruk.
60
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
61
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
buruk. Dari uji statistik, variabel faktor dengan air mengalir adalah 40-60 menit.
usia, jenis kelamin, semester, sertifikasi Hal tersebut sesuai dengan SPO Cuci
SKP/PPI, telah mengikuti pelatihan Tangan dengan air mengalir di RSUP
pungsi lumbal, dan ketepatan melakukan Prof. dr. R.D. Kandou. Namun
langkah tidak mempengaruhi efikasi demikian, lama pencucian tangan 40-60
cuci tangan. Walaupun demikian saat menit ternyata memberikan efikasi yang
dilakukan analisis dengan membuat buruk meskipun operator telah
dikotomi semester menjadi semester 2 melakukan teknik cuci tangan dengan
dan >2 maka didapatkan bahwa operator benar.
di semester 2 memiliki efikasi cuci Daerah sela-sela jari dan
tangan yang lebih baik dari senior- punggung tangan menjadi daerah yang
seniornya (p=0,04) (Tabel III). Hal ini paling tidak bersih setelah cuci tangan
mungkin disebabkan mereka baru (nilai sisi kanan dan kiri masing-masing
menerima edukasi cuci tangan di 1,71 dan 1,75 dari skor maksimal 3). Hal
semester 2 dan mengerjakan prosedur ini mungkin karena gesekan tangan dan
dengan lebih sungguh-sungguh. aliran air di daerah tersebut tidak sebaik
Hasil ini juga mungkin daerah lainnya. Daerah berikutnya yang
disebabkan oleh waktu pencucian tangan paling tidak bersih adalah daerah ujung-
yang kurang. Idealnya lama cuci tangan ujung kuku.
62
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
63
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
64
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
Ket.: SKP: Sasaran Keselamatan Pasien; PPI: Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
LP: Lumbar Puncture.
65
Jurnal Sinaps, Vol. 1 No. 1 (2018), hlm. 47-66
66