Anda di halaman 1dari 6

Cahaya Aktiva Vol.01 No.

01, September 2011 Ang Sandera W

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH


PEMERINTAH KOTA KEDIRI

Oleh :

Ang Sandera Widjajakoesoema

Abstract

This research aim to know and empiric testing influence of real Kediri City’s income to Kediri City’s expenses. Data
of the research is data time series of real Kediri City’s income and Kediri City’s expenses. The data come from
Statistic Center institution of Kediri City (BPS).
Statistical testing of the research is correlation test and regression linear test. Result of correlation test is real
Kediri City’s income have many correlation with Kediri City’s expenses (score of pearson correlation r = 0.969)
Result of t test is significans influence of real Kediri City’s income to Kediri City’s expenses because probability
0,006 under level of significans 0,05 or α = 5%, therefore hipothesis H 0 is rejected.Constribution of real Kediri
City’s income (PAD) to total income is low under constribution from center of goverment from 2005 until 2009.
Constribution of real Kediri City’s income (PAD) to total income only < 20 %.

Keywords : real Kediri City’s income and Kediri City’s expenses

1. PENDAHULUAN

Dengan diberlakukannya otonomi daerah Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004


maka pemerintah daerah dituntut untuk dapat disebutkan pada pasal 155 ayat 1 yang berbunyi
melaksanakan fungsi dan peranannya sesuai “Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
dengan kewenangan yang dimiliki. Kebijakan menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas
pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah beban anggaran pendapatan dan belanja daerah”.
tersebut dipandang sangat demokratis dan Ayat 2 berbunyi “Penyelenggaraan urusan
memenuhi aspek desentralisasi yang
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
sesungguhnya. Desentralisasi sendiri mempunyai didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan
tujuan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan belanja negara”. Sedangkan pada ayat 3
dan pelayanan kepada masyarakat, berbunyi “Administrasi pendanaan
pengembangan kehidupan berdemokrasi, penyelenggaran urusan pemerintahan
keadilan, pemerataan, dan pemeliharaan sebagaimana yang dimaksud ayat 1 dilakukan
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah secara terpisah dari administrasi pendanaan
serta antar daerah. Hal tersebut sesuai dengan penyelenggraan urusan pemerintahan
ketentuan umum di Undang-Undang (UU) sebagaimana dimaksud pada ayat 2”.
Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah yang telah menggantikan UU
Nomor 22 Tahun 1999. Serta UU Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang
telah menggantikan UU Nomor 25 Tahun 1999.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


10
Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011 Ang Sandera W

UU Nomor 33 Tahun 2004 menjelaskan secara signifikan oleh PAD, karena berdasarkan
bahwa pemerintah pusat akan mentransfer Dana data Realisasi APBD Kota Kediri dari BPS Kota
Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum Kediri, selama rentang waktu 2005 – 2009, unsur
(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bagian terbesar dari perolehan Pendapatan Daerah Kota
daerah dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari Kediri bukan berasal dari PAD, tetapi mayoritas
pajak dan sumber daya alam. Disamping dana dari Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat.
perimbangan tersebut, pemerintah daerah Data BPS Kota Kediri menyebutkan bahwa pada
mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa tahun 2005, sumbangan PAD terhadap total
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan, dan Pendapatan Daerah Kota Kediri hanya 17,11 %,
lain-lain PAD yang sah. Kebijakan penggunaan sedangkan Dana Perimbangan memberikan
semua dana tersebut diserahkan kepada sumbangan 75,60 % dari total Pendapatan Daerah
pemerintah daerah. Dana transfer dari pemerintah Kota Kediri sebesar Rp 234.553.043.328.750,- .
pusat diharapkan dapat dipergunakan secara Kondisi ini berulang – ulang terjadi pada tahun –
efektif dan efisien oleh pemerintah daerah dalam tahun berkutnya, pada tahun 2006 sumbangan
rangka peningkatan pelayanan kepada PAD terhadap total Pendapatan Daerah hanya
masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan oleh 11,00 %, tahun 2007 hanya 36,62 %, tahun 2008
pemerintah daerah dalam penggunaan dana sebesar 12,89 % dan 2009 sebesar 12,84 %.
tersebut sudah seharusnya dilakukan secara
transparan dan akuntabel. Berdasarkan data dari BPS tersebut,
Belanja daerah dipergunakan dalam dapat disimpulkan bahwa selama rentang waktu
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang 2005 – 2006, PAD Kota Kediri sangat kecil
menjadi kewenangan propinsi atau konstribusinya dalam perolehan Pendapatan
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan Daerah Kota Kediri sebagai pemasukan untuk
urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan membiayai Belanja – Belanja Daerah Kota Kediri.
perundang-undangan. Belanja penyelenggraan Selama rentang waktu tersebut konstribusi PAD
urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi selalu dibawah 20 %. Penelitian ini dimaksudkan
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh
daerah yang diwujudkan dalam bentuk PAD tersebut terhadap Belanja Daerah Kota Kediri,
peningkatan pelayanan dasar seperti pendidikan, oleh karena itu penelitian ini mengambil judul
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD)
layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial Terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kota Kediri
(Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005). Tahun 2006 – 2009”
Kusuma (2009) melakukan penelitian
dengan judul Flypaper Effect pada Dana Alokasi 2. RUMUSAN MASALAH
Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berdasarkan latar belakang yang telah
terhadap Belanja Daerah pada Pemerintah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
menghasilkan analisis bahwa DAU dan PAD pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli
berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah, Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah
dan telah terjadi flypaper effect pada Belanja Pemerintah Kota Kediri ?
Daerah pada pada Kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Timur. 3. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini terinspirasi dengan penelitan Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004
Kusuma (2008), perbedaan penelitian ini dengan pemerintah daerah berwenang untuk mengatur
penelitian tersebut terletak pada beberapa hal, dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
yaitu variabel penelitian, objek penelitian dan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan.
periode waktu penelitian. Variabel penelitian ini Daerah memiliki kewenangan untuk membuat
adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Belanja kebijakan daerah dalam memberi pelayanan,
Daerah pada Pemerintah Kota Kediri. Objek peningkatan, peran serta, prakarsa, dan
penelitian ini hanya pada Pemerintah Kota Kediri, pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada
dan rentang waktu penelitian adalah tahun 2005 – peningkatan kesejahteraan rakyat.
2009. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji
apakah Belanja Daerah Pemkot Kediri dipengaruhi

Politeknik Cahaya Surya Kediri


11
Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011 Ang Sandera W

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan pemerintah daerah. Belanja Daerah dipergunakan


daerah akan terlaksana secara optimal apabila dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan
penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti yang menjadi kewenangan propinsi atau
dengan pemberian sumber-sumber penerimaan kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan
yang cukup kepada daerah. Dengan mengacu urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan
kepada UU Perimbangan Keuangan antara perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah urusan wajib diwujudkan melalui prestasi kerja
diharapkan adanya pembagian kewenangan dalam pencapaian standar pelayanan minimal
antara pusat dan daerah. Serta semua sumber berdasarkan urusan wajib pemerintah daerah
keuangan yang melekat pada setiap urusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
pemerintahan diserahkan kepada daerah yang Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam
menjadi sumber keuangan daerah. upaya memenuhi kewajiban daerah yang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan
(APBD) adalah gambaran keseluruhan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
perencanaan keuangan dari program kerja fasilitas umum yang layak serta mengembangkan
Pemerintah Daerah selama satu tahun anggaran sistem jaminan sosial.
tertentu yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Anggaran Pendapatan 4. PENELITIAN TERDAHULU & PERUMUSAN
Belanja Daerah (APBD) memuat seluruh perkiraan HIPOTESIS
kegiatan dalam bentuk angka-angka baik pada sisi
pendapatan (penerimaan) maupun sisi Kusuma (2008) melakukan penelitian
pengeluaran (belanja), Oleh sebab itu sistem dengan tujuan untuk mendapatkan bukti empiris
pengelolaan keuangan daerah mulai dari proses pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah
perencanaan, penganggaran sampai pada Pemerintah Kabupaten & Kota Di Jawa Timur
pelaksanaannya yang didasarkan pada kebutuhan Tahun 2003-2008 dan untuk mengetahui flypaper
riil masyarakat dan disesuaikan dengan kondisi effect pada Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
dan potensi daerah (Mardiasmo, 2002) & Kota Di Jawa Timur Tahun 2003-2008. Data
Berdasarkan Undang-undang otonomi dalam penelitian ini adalah data time series
daerah, sumber pendapatan asli daerah di Laporan Realisasi Anggaran Pemkab dan Pemkot di
perlukan agar daerah dapat melaksanakan Jawa Timur tahun 2003 – 2008.
otonominya, yaitu mampu mengatur dan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
mengurus rumah tangganya sendiri, disamping 1) Dana Alokasi Umum berpengaruh positif
subsidi atau bantuan dan bagi hasil pajak dan terhadap Belanja Daerah, dimana tingkat
bukan pajak. Pengertian Pendapatan Asli Daerah signifikansi F hitung (0,00)<0,05. 2) Pendapatan
(PAD) diterangkan dalam penjelasan undang- Asli Daerah berpengaruh positif terhadap Belanja
undang Nomor 23 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah, dimana F hitung sebesar 51,247 dengan
daerah bahwa daerah telah di beri wewenang nilai signifikansi 0,00.3) Pengaruh Dana Alokasi
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya Umum terhadap Belanja Daerah lebih besar
sendiri sehingga masing-masing daerah berupaya daripada pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah
untuk meningkatkan secara optimal Pendapatan Untuk mengetahui pengaruh DAU dan
Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari pajak PAD terhadap Belanja Daerah secara bersama-
daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah sama dan mana yang lebih dominan dengan
dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah menggunakan uji t pada hasil regresi berganda.
Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun Hasil yang diperoleh bisa menunjukkan
2004 tentang perimbangan keuangan antara kemungkinan terjadi atau tidaknya flypaper effect.
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kepada Untuk dapat dikatakan terjadi flypaper effect maka
pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan hasil yang diproleh haruslah menunjukkan (1) nilai
otonomi daerah dengan potensi daerah dengan koefisien DAU lebih besar dari nilai koefisien PAD
mewujudkan desentrasilasi. dan keduanya signifikan, atau (2) PAD tidak
Belanja Daerah menurut (Halim, 2000: signifikan.
199) adalah semua kewajiban atau pengeluaran Penelitian ini menghasilkan nilai
kas daerah dalam peroide tahun anggaran koefisien DAU sebesar 0,7 dan nilai t sebesar
bersangkutkan yang mengurangi kekayaan 11,428 dengan signifikansi 0,00. Sedangkan PAD

Politeknik Cahaya Surya Kediri


12
Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011 Ang Sandera W

nilai koefisiennya sebesar 0,229 dan nilai t sebesar Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri dan data
7,064 dengan signifikansi 0,00. Dari hasil tersebut tambahan lain berasal dari situs resmi Dirjen
nilai koefisien DAU lebih besar terhadap nilai Perimbangan Keuangan Daerah dengan alamat di
koefisien PAD dan keduanya signifikan. Sehingga www.djapk.go.id.
penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh DAU Definisi operasional untuk tiap-tiap
terhadap BD lebih besar daripada pengaruh PAD variabel yang digunakan sangat diperlukan untuk
terhadap BD dan terjadi flypaper effect. membatasi permasalahan dalam penelitian. Pada
Secara teoritis pendapatan sendiri penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
merupakan salah satu sumber pendapatan yang independen dan variabel dependen. Variabel
dapat digunakan untuk membiayai pelayanan independen (Variabel X) dalam penelitian ini
publik. Namun dalam kasus Pemerintah Daerah di adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah
Indonesia persentasenya sangat kecil sekali dari Kota Kediri, sedangkan variabel dependennya
total penerimaan Pemerintah Daerah, dan di Kota adalah Belanja Daerah Pemerintah Kota Kediri
Kediri selama tahun 2005 – 2009, berturut – turut (Variabel Y).
selalu dibawah 20 %. Sedangkan menurut Dwi a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
Prasetyani (2005) dalam Kusuma (2008), selama pendapatan daerah yang bersumber dari hasil
kurun waktu waktu 1984/1985–1990/1991 untuk pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
daerah Propinsi di Indonesia PAD rata-rata hanya pengelolaan kekayaan daerah yang
mampu membiayai 30% dari pengeluaran rutin dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
dan untuk daerah Kabupaten/Kota kurang dari daerah yang sah. Hal ini bertujuan untuk
22% pengeluaran rutin mampu dibiayai oleh PAD. memberikan keleluasan kepada Pemerintah
Hipotesis yang menyatakan bahwa Daerah dalam menggali pendanaan dalam
pendapatan (terutama pajak) akan mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah sebagai
anggaran belanja Pemerintah daerah dikenal perwujudan azas Desentralisasi. (UU Nomor
dengan nama tax spend hyphotesis (Maimunah, 33 Tahun 2004)
2006) dalam Kusuma (2008), Dalam hal ini b. Belanja Daerah diprioritaskan untuk
pengeluaran Pemerintah daerah akan disesuaikan melindungi dan meningkatkan kualitas
dengan perubahan dalam penerimaan Pemerintah kehidupan masyarakat dalam upaya
Daerah atau perubahan pendapatan terjadi memenuhi kewajiban daerah. Hal tersebut
sebelum perubahan pengeluaran. diwujudkan dalam bentuk peningkatan
Penelitian Maimunah (2006) dalam pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan
Kusuma (2008), menghasilkan kesimpulan PAD fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial
berpengaruh positif pada Belanja Daerah sebesar dan fasilitas umum yang layak, serta
3.360 pada alpha 5%, dengan nilai konstanta mengembangkan sistem jaminan sosial.
236834,012 dan koefisien PAD sebesar 5,190. Hal Dalam belanja daerah tersebut perlu
ini menunjukkan semakin besar PAD maka mempertimbangkan analisis standar belanja,
semakin besar pula Belanja Daerah. Penelitian standar harga, tolak ukur kinerja, dan standar
Kusuma (2009) menyimpulkan Pendapatan Asli pelayanan minimal yang diterapkan sesuai
Daerah berpengaruh positif terhadap Belanja dengan peraturan perundang-undangan.
Daerah, dimana F hitung sebesar 51,247 dengan
nilai signifikansi 0,00. Teknik analisis data yang digunakan
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini adalah analisis statistika yang
peneliti mengajukan hipotesis bahwa : Terdapat berupa analisis regresi sederhana dengan
pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli menggunakan bantuan aplikasi statistik software
Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah SPSS 16.0. Pembahasan dilakukan dengan
Pemerintah Kota Kediri tahun 2005 – 2009 menggunakan formula-formula statistika untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel
5. METODE PENELITIAN penelitian. Dua variabel penelitian dibedakan
Data yang digunakan dalam penelitian menjadi dua, yaitu variabel bebas/ independent
ini adalah data sekunder yang berupa data runtut variable (Variabel X) dan variabel terikat/
waktu (time series) yaitu Laporan Realisasi dependent variable (Variabel Y).
Anggaran Pemerintah Kota Kediri Tahun 2005 -
2009. Sumber data utama diperoleh dari Badan

Politeknik Cahaya Surya Kediri


13
Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011 Ang Sandera W

Variabel bebas adalah variabel yang bisa 7. KESIMPULAN DAN SARAN


dikontrol sedangkan variabel terikat adalah
variabel yang mencerminkan respon dari variabel Terdapat pengaruh yang signifikan antara
bebas (Sujianto, 2009; 56). Dalam penelitian ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kediri
analisis regresi sederhana digunakan untuk terhadap Belanja Daerah Kota Kediri. Pendapatan
mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan Asli Daerah (PAD) Kota Kediri memiliki hubungan
antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kediri yang sangat erat dengan Belanja Daerah Kota
(variabel X) terhadap Belanja Daerah Kota Kediri Kediri. Selama rentang waktu tahun 2005 – 2009,
(Variabel Y). unsur terbesar dari perolehan Pendapatan Daerah
Kota Kediri bukan berasal dari PAD, tetapi
6. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN mayoritas dari Dana Perimbangan dari Pemerintah
Pusat.
Pada output pertama SPSS Penelitian ini membuktikan secara
menunjukkan bahwa variabel bebas yang empiris bahwa ternyata besarnya perolehan PAD
dimasukkan (entered) adalah Pendapatan Asli memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Daerah (PAD) dan tidak ada variabel yang besarnya Belanja Daerah Kota Kediri, hasil
dikeluarkan (removed). Pada output kedua SPSS penelitian ini bisa digunakan acuan oleh
(model summary) dalam tabel 4.15, angka R Pemerintah Kota Kediri dalam menentukan
Square atau koefisien determinasi adalah 0,939 kebijakan penyusunan APBD atau kebijakan yang
artinya 93,90 % dari variasi Belanja Daerah Kota berhubungan dengan keuangan daerah, terutama
Kediri bisa dijelaskan oleh PAD Kota Kediri, kebijakan belanja daerah. Hendaknya, Pemkot
sedangkan sisanya yaitu 6,10 % dijelaskan oleh Kediri terus berupaya untuk bisa mendongkrak
variabel lain yang belum dijelaskan oleh model, nilai PAD sebagai komponen utama pemasukan
tetapi nilai variabel ini sangat kecil. Analisa korelasi pendapatan daerah, bukan yang selama ini terjadi,
digunakan untuk mengetahui seberapa kuat sebagian besar pendapatan daerah Kota Kediri
hubungan antara Pendapatan Asli Daerah dan berasal dari dana perimbangan pemerintah pusat.
Belanja Daerah. Variabel X, yaitu Pendapatan Asli Setelah melakukan penelitian ini, maka
Daerah Kota Kediri memiliki hubungan yang sangat peneliti menyarankan kepada peneliti berikutnya
erat dengan variabel terikat (Y) Belanja Daerah yang akan mengambil tema penelitian setopik
Kota Kediri dikarenakan nilai korelasinya (pearson antara lain sebagai berikut :
correlation) sebesar r = 0.969. Uji t juga digunakan a. Penelitian ini hanya membahas pengaruh
untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel PAD terhadap Belanja Daerah Kota Kediri.
independen (PAD) terhadap variabel terikat Mungkin masih banyak faktor – faktor lain
(Belanja Daerah Kota Kediri). Dari tabel (ANOVA) yang berhubungan dengan Belanja Daerah
di atas, terbaca bahwa nilai Fhitung sebesar 46,469 Kota Kediri, seperti: besarnya dana
dengan tingkat signifikansi 0,006. Oleh karena perimbangan, jumlah penduduk, luas
probabilitas 0,006 jauh lebih kecil dari taraf wilayah, kebijakan – kebijakan dengan pihak
signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini legislatif (DPRD) dll. Disarankan kepada
sebesar 0,05 atau α = 5%, maka hipotesis nol (H0) peneliti selanjutnya untuk mengujinya secara
yang diajukan dalam penelitian ini yang berbunyi empiris variabel – variabel tersebut
“Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara bagaimana pengaruhnya terhadap Belanja
PAD Kota Kediri terhadap Belanja Daerah Kota Daerah Kota Kediri.
Kediri” tidak dapat diterima atau ditolak, artinya b. Penelitian ini hanya pada Pemerintah Kota
penelitian ini menerima HA yang berbunyi Kediri, hasil penelitian ini tentunya hanya
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara PAD bisa digunakan untuk menyimpulkan
Kota Kediri terhadap Belanja Daerah Kota Kediri”. pengaruh PAD dengan Belanja Daerah di
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Kota Kediri saja, belum tentu di pemerintah
penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh daerah lain hasilnya akan sama. Disarankan
Kusuma (2008). kepada peneliti selanjutnya untuk
mengambil objek penelitian yang lebih luas,
misal Pemkab/ Pemkot se Jawa dan Bali, agar
hasil penelitian lebih bisa digeneralisasi.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


14
Cahaya Aktiva Vol.01 No.01, September 2011 Ang Sandera W

c. Rentang waktu yang digunakan dalam


penelitian ini terlalu singkat, yakni hanya
lima tahun, yaitu tahun 2005 sampai dengan
tahun 2009, disarankan kepada peneliti
berikutnya agar periode penelitian
diperpanjang dan bahkan update sampai
tahun 2010.

Kusuma, Marhaendra, 2008, “Flypaper Effect pada


Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah terhadap
Belanja Daerah Pemerintah
Kabupaten dan Pemerintah Kota di
Provinsi Jawa Timur”, Laporan Hasil
Penelitian LPPM Cahaya Surya, Tidak
Dipublikasikan.
Mardiasmo. 2002. “Akuntansi Sektor Publik”.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Republik Indonesia. 2004. “Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah”.
Republik Indonesia. 2004. “Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah”.
Repubik Indonesia. 2005. “Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolahan
Keuangan Daerah”
Sujianto, Agus Eko, “Aplikasi Statistik dengan SPSS
16.00”, Prestasi Pustaka Jakarta,
2009
www.djapk.go.id diakses Maret 2010
www.indonesia.go.id diakses Maret 2010
www.kotakediri.go.id diakses Maret 2010

Politeknik Cahaya Surya Kediri


15

Anda mungkin juga menyukai