Hal 10 - 15 Ang Sandera
Hal 10 - 15 Ang Sandera
Oleh :
Abstract
This research aim to know and empiric testing influence of real Kediri City’s income to Kediri City’s expenses. Data
of the research is data time series of real Kediri City’s income and Kediri City’s expenses. The data come from
Statistic Center institution of Kediri City (BPS).
Statistical testing of the research is correlation test and regression linear test. Result of correlation test is real
Kediri City’s income have many correlation with Kediri City’s expenses (score of pearson correlation r = 0.969)
Result of t test is significans influence of real Kediri City’s income to Kediri City’s expenses because probability
0,006 under level of significans 0,05 or α = 5%, therefore hipothesis H 0 is rejected.Constribution of real Kediri
City’s income (PAD) to total income is low under constribution from center of goverment from 2005 until 2009.
Constribution of real Kediri City’s income (PAD) to total income only < 20 %.
1. PENDAHULUAN
UU Nomor 33 Tahun 2004 menjelaskan secara signifikan oleh PAD, karena berdasarkan
bahwa pemerintah pusat akan mentransfer Dana data Realisasi APBD Kota Kediri dari BPS Kota
Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum Kediri, selama rentang waktu 2005 – 2009, unsur
(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bagian terbesar dari perolehan Pendapatan Daerah Kota
daerah dari Dana Bagi Hasil (DBH) yang terdiri dari Kediri bukan berasal dari PAD, tetapi mayoritas
pajak dan sumber daya alam. Disamping dana dari Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat.
perimbangan tersebut, pemerintah daerah Data BPS Kota Kediri menyebutkan bahwa pada
mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa tahun 2005, sumbangan PAD terhadap total
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan, dan Pendapatan Daerah Kota Kediri hanya 17,11 %,
lain-lain PAD yang sah. Kebijakan penggunaan sedangkan Dana Perimbangan memberikan
semua dana tersebut diserahkan kepada sumbangan 75,60 % dari total Pendapatan Daerah
pemerintah daerah. Dana transfer dari pemerintah Kota Kediri sebesar Rp 234.553.043.328.750,- .
pusat diharapkan dapat dipergunakan secara Kondisi ini berulang – ulang terjadi pada tahun –
efektif dan efisien oleh pemerintah daerah dalam tahun berkutnya, pada tahun 2006 sumbangan
rangka peningkatan pelayanan kepada PAD terhadap total Pendapatan Daerah hanya
masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan oleh 11,00 %, tahun 2007 hanya 36,62 %, tahun 2008
pemerintah daerah dalam penggunaan dana sebesar 12,89 % dan 2009 sebesar 12,84 %.
tersebut sudah seharusnya dilakukan secara
transparan dan akuntabel. Berdasarkan data dari BPS tersebut,
Belanja daerah dipergunakan dalam dapat disimpulkan bahwa selama rentang waktu
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang 2005 – 2006, PAD Kota Kediri sangat kecil
menjadi kewenangan propinsi atau konstribusinya dalam perolehan Pendapatan
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan Daerah Kota Kediri sebagai pemasukan untuk
urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan membiayai Belanja – Belanja Daerah Kota Kediri.
perundang-undangan. Belanja penyelenggraan Selama rentang waktu tersebut konstribusi PAD
urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi selalu dibawah 20 %. Penelitian ini dimaksudkan
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh
daerah yang diwujudkan dalam bentuk PAD tersebut terhadap Belanja Daerah Kota Kediri,
peningkatan pelayanan dasar seperti pendidikan, oleh karena itu penelitian ini mengambil judul
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD)
layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial Terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kota Kediri
(Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005). Tahun 2006 – 2009”
Kusuma (2009) melakukan penelitian
dengan judul Flypaper Effect pada Dana Alokasi 2. RUMUSAN MASALAH
Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berdasarkan latar belakang yang telah
terhadap Belanja Daerah pada Pemerintah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
menghasilkan analisis bahwa DAU dan PAD pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli
berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah, Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah
dan telah terjadi flypaper effect pada Belanja Pemerintah Kota Kediri ?
Daerah pada pada Kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Timur. 3. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini terinspirasi dengan penelitan Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004
Kusuma (2008), perbedaan penelitian ini dengan pemerintah daerah berwenang untuk mengatur
penelitian tersebut terletak pada beberapa hal, dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
yaitu variabel penelitian, objek penelitian dan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan.
periode waktu penelitian. Variabel penelitian ini Daerah memiliki kewenangan untuk membuat
adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Belanja kebijakan daerah dalam memberi pelayanan,
Daerah pada Pemerintah Kota Kediri. Objek peningkatan, peran serta, prakarsa, dan
penelitian ini hanya pada Pemerintah Kota Kediri, pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada
dan rentang waktu penelitian adalah tahun 2005 – peningkatan kesejahteraan rakyat.
2009. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji
apakah Belanja Daerah Pemkot Kediri dipengaruhi
nilai koefisiennya sebesar 0,229 dan nilai t sebesar Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri dan data
7,064 dengan signifikansi 0,00. Dari hasil tersebut tambahan lain berasal dari situs resmi Dirjen
nilai koefisien DAU lebih besar terhadap nilai Perimbangan Keuangan Daerah dengan alamat di
koefisien PAD dan keduanya signifikan. Sehingga www.djapk.go.id.
penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh DAU Definisi operasional untuk tiap-tiap
terhadap BD lebih besar daripada pengaruh PAD variabel yang digunakan sangat diperlukan untuk
terhadap BD dan terjadi flypaper effect. membatasi permasalahan dalam penelitian. Pada
Secara teoritis pendapatan sendiri penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
merupakan salah satu sumber pendapatan yang independen dan variabel dependen. Variabel
dapat digunakan untuk membiayai pelayanan independen (Variabel X) dalam penelitian ini
publik. Namun dalam kasus Pemerintah Daerah di adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah
Indonesia persentasenya sangat kecil sekali dari Kota Kediri, sedangkan variabel dependennya
total penerimaan Pemerintah Daerah, dan di Kota adalah Belanja Daerah Pemerintah Kota Kediri
Kediri selama tahun 2005 – 2009, berturut – turut (Variabel Y).
selalu dibawah 20 %. Sedangkan menurut Dwi a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
Prasetyani (2005) dalam Kusuma (2008), selama pendapatan daerah yang bersumber dari hasil
kurun waktu waktu 1984/1985–1990/1991 untuk pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
daerah Propinsi di Indonesia PAD rata-rata hanya pengelolaan kekayaan daerah yang
mampu membiayai 30% dari pengeluaran rutin dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli
dan untuk daerah Kabupaten/Kota kurang dari daerah yang sah. Hal ini bertujuan untuk
22% pengeluaran rutin mampu dibiayai oleh PAD. memberikan keleluasan kepada Pemerintah
Hipotesis yang menyatakan bahwa Daerah dalam menggali pendanaan dalam
pendapatan (terutama pajak) akan mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah sebagai
anggaran belanja Pemerintah daerah dikenal perwujudan azas Desentralisasi. (UU Nomor
dengan nama tax spend hyphotesis (Maimunah, 33 Tahun 2004)
2006) dalam Kusuma (2008), Dalam hal ini b. Belanja Daerah diprioritaskan untuk
pengeluaran Pemerintah daerah akan disesuaikan melindungi dan meningkatkan kualitas
dengan perubahan dalam penerimaan Pemerintah kehidupan masyarakat dalam upaya
Daerah atau perubahan pendapatan terjadi memenuhi kewajiban daerah. Hal tersebut
sebelum perubahan pengeluaran. diwujudkan dalam bentuk peningkatan
Penelitian Maimunah (2006) dalam pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan
Kusuma (2008), menghasilkan kesimpulan PAD fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial
berpengaruh positif pada Belanja Daerah sebesar dan fasilitas umum yang layak, serta
3.360 pada alpha 5%, dengan nilai konstanta mengembangkan sistem jaminan sosial.
236834,012 dan koefisien PAD sebesar 5,190. Hal Dalam belanja daerah tersebut perlu
ini menunjukkan semakin besar PAD maka mempertimbangkan analisis standar belanja,
semakin besar pula Belanja Daerah. Penelitian standar harga, tolak ukur kinerja, dan standar
Kusuma (2009) menyimpulkan Pendapatan Asli pelayanan minimal yang diterapkan sesuai
Daerah berpengaruh positif terhadap Belanja dengan peraturan perundang-undangan.
Daerah, dimana F hitung sebesar 51,247 dengan
nilai signifikansi 0,00. Teknik analisis data yang digunakan
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini adalah analisis statistika yang
peneliti mengajukan hipotesis bahwa : Terdapat berupa analisis regresi sederhana dengan
pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli menggunakan bantuan aplikasi statistik software
Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah SPSS 16.0. Pembahasan dilakukan dengan
Pemerintah Kota Kediri tahun 2005 – 2009 menggunakan formula-formula statistika untuk
mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel
5. METODE PENELITIAN penelitian. Dua variabel penelitian dibedakan
Data yang digunakan dalam penelitian menjadi dua, yaitu variabel bebas/ independent
ini adalah data sekunder yang berupa data runtut variable (Variabel X) dan variabel terikat/
waktu (time series) yaitu Laporan Realisasi dependent variable (Variabel Y).
Anggaran Pemerintah Kota Kediri Tahun 2005 -
2009. Sumber data utama diperoleh dari Badan