Disusun oleh :
XI MIPA 7
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan berkatNya pada saya dalam menulis laporan praktikum Termokimia ini.
Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis. Hal ini saya
lakukan untuk memenuhi tugas Kimia kelas XI.
Dengan selesainya laporan praktikum Termokimia ini, maka tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu saya dan terima kasih juga untuk
para pihak yang sudah terlibat langsung. Khususnya saya ucapkan kepada :
1. Ibu Riak ,S.Pd.M.Pd selaku pendamping 1 dan guru mata pelajaran kimia.
2. Riska Meilanie Simanjuntak selaku pendamping 2 dan mahasiswi PPL mata
pelajaran kimia.
3. Orang Tua saya atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktikum ini berjalan
lancar.
4. Seluruh anak kelas XI MIPA 7 atas bantuan dan bimbingannya.
Saya mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada hasil laporan
praktikum kimia yang sudah saya buat. Semoga laporan ini memberi banyak kegunaan
pada semua pihak termasuk saya. Terima kasih.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
Pendahuluan
Perubahan Suhu adalah salah satu ciri yang menentukan ketelahberlangsungan reksi
kimia yang sedang diamati. Perubahan suhu pada suatu reaksi kimia juga terdapat
hubungan antara suhu yang berubah dengan penyerapan dan pelepasan kalor pada
reaksi kimia tersebut. Sedangkn idang ilmu kimia yang menerapkan hukum-hukum
termodinamika adalah termokimia.
Menurut ilmu termokimia pula, diketahui bahwa suatu reaksi kimia dapat
berlangsung secara spontan apabila reaksi tersebut mempunyai banyak energi bebas,
dan memiliki kecenderungan untuk melepaskan energi yang dikandungnya untuk
mencapai kestabilan energi(eksogernik).
Setiap reaksi kimia selalu diikuti dengan perubahan energi, perubahan energi pada
reaksi kimia dapat dipelajari dengan metode kalorimetri. Maka dari itu dilakukanah
percbaan ini untuk mempelajari lebih dalam bahwa setiap reaksi kimia selalu disertai
dengan perubahan energi melalui metode kalorimetri.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menentukan ∆H reaksi melalui percobaan kalorimeter?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mempelajari setiap reaksi kimia disertai dengan perubahan energi.
2. Menghitung perubahan kalor beberapa reaksi dengan percobaan yang sederhana.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk memahami lebih dalam tentang reaksi kimia yang disertai dengan
perubahan energi
3
BAB 2
Tinjauan Pusaka
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter
menggunakan teknik percampuran dua zat di dalam suatu wadah. Jika kalor jenis
suatu zat diketahui, kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat
dihitung. Kalorimeter sederhana sangat mudah digunakan untuk mengukur kalor dari
reaksi yang berlangsung dalam larutan. Kalorimeter dapat terbuat dari styrofoam. Oleh
karena stryfoam merupakan isolator yang baik, maka dapat diasumsikan bahwa besarnya
kalor yang diserap/dilepas reaksi sama dengan besarnya kalor yang diserap/dilepas larutan.
4
BAB 3
Alat dan Bahan
Alat
Bahan
BAB 4
5
Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
Prosedur Kerja
1. Rangkailah percobaan seperti pada gambar!
2. Ambil 30 ml larutan NaOH 1 M, kemudian masukkan ke dalam gelas sterofoam dan
ukur suhunya.
3. Masukkan 30 ml larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur dan ukur suhunya.
4. Tentukan suhu awal dengan menghitung suhu rata-rata dari kedua larutan NaOH
dan HCl
5. Masukkan larutan HCl ke gelas sterofoam tado dan tutup. Kemudian diaduk
6. Amati perubahan suhu dan catat sebagai suhu akhir sistem.
Hasil Pengamatan
BAB 5
6
Perhitungan dan Pembahasan
Pertanyaan :
1. Berapakah perubahan suhu yang terjadi pada campuran kedua larutan dalam kalorimeter
sederhana?
Jawab :
∆T ₌ T akhir – T awal
₌ 35◦C-30◦C
₌ 5◦C
2. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air (4,2 J g-1 ◦C-1) dan massa jenis
larutan dianggap sama dengan massa jenis air (0,98 g Ml -1). Jika dianggap kalorimeter
tidak menyerap kalot, hitunglah perubahan entalpi reaksinya jika jumlah mol NaOH dan
HCl yang bereaksi masing-masing 1 mol!
Jawab :
Massa =ρ x V
= 0,98 g Ml-1 x (30 + 30) Ml
= 58.8 gram
q reaksi = - (q kalorimeter = q larutan)
7
Jadi pada reaksi antara 0,03 mol NaOH dengan 0,03 mol HCl terjadi perubahan kalori
sebesar
1 mol
Qreaksi = x 1,2348 Kj
0,03 mol
∆H = Qreaksi
∆H = 41,16 Kj
3. Termasuk jenis apakah perubahan yang anda lakukan? Jelaskan!
Jawab : Perubahan kalor bertanda negatif berlangsung secara eksoterm.
4. Tuliskan persamaan termokimia dari persamaan reaksi berikut !
Jawab :
NaOH (aq) + HCl → H 2 O (aq) + NaCl(l)
H NaOH + HCl
R
∆H = -41,16 Kj
P
NaCl + H 2O
8
BAB 6
Kesimpulan
6.1 Kesimpulan
Dengan rumus termokimia penetralan NaOH dan HCl pada konsentrasi 1 M sebanyak
30 menghasilkan kalor sebanyak 41,16 kJ dengan reaksi eksoterm : NaCl + H 2 O .
6.2 Saran
Semoga laporan praktikum termokimia ini dapat digunakan dengan baik dalam
kegiatan pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
10