Anda di halaman 1dari 11

KINESIOLOGY & BIOMEKANIKA

Disusun Oleh :
SENTIYA DWI KARTIKA
(201910490311079)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
TAHUN AJARAN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Definisi Kinesiologi

Kinesiologi berasal dari kata Yunani kinesis (gerakan) dan kinein (untuk pindah),
juga dikenal sebagai kinetika manusia, adalah ilmu tentang gerakan manusia. Ini
adalah disiplin yang memfokuskan pada aktivitas fisik.

Kinesiologi berasal dari kata kines dan logos, kines adalah gerak sedangkan logos
berati ilmu, jadi kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak,
khususnya gerak pada manusia. Kinesiologi berasal dari kata “kinein” yang berarti
“bergerak” dan “logos” yang berarti “membicarakan”.

Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia secara


efisien, efektif dan aman. Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman
merupakan gerak yang baik dengan teknik yang baik. Karena setiap pola gerakan
menggunakan energi yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju
serta terhindar dari cidera dalam melakukan gerakan. Misalnya seorang pemain
bola basket dalam memasukkan bola ke ring basket dengan pola-pola gerak atau
teknik yang menggunakan energi seminim mungkin (efisien) dengan hasil bola
masuk ke ring basket (efektif), serta selama melakukan pola-pola gerak tidak
terjadi cedera. Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan
dengan analisis tulang dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari
gerakan manusia, dan asas-asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan
gerakan manusia (mekanika). Seperti halnya ilmu- ilmu lain, untuk mempelajari
kinesiologi dibutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi
adalah gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika.

2. Definisi Biomekanika

Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan
mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua
cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212

2
SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi. Mekanika teknik
(engineering mechanics) atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah ilmu
yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Mekanika terapan
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem


biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Pusat Gravitasi (Center of Gravity- COG)

Center of Gravity merupakan titik gravitasi yang terdapat pada semua benda baik
benda hidup maupun benda mati,titik pusat gravitasi terdapat pada titik tengah
benda tersebut. Fungsi dari COG adalah untuk mendistribusikan massa benda
secara merata, pada manusia beban tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka
tubuh dalam keadaan seimbang.Tetapi jika terjadi perubahan postur tubuh maka
titik pusat gravitasi pun berubah, maka akan menyebabkan gangguan
keseimbangan (Unstable). Titik pusat gravitasi selalu berpindah secara otomatis
sesuai dengan arah atau perubaha berat, jika COG terletak di dalam dan tepat
ditengah maka tubuh akan seimbang, jika berada diluar tubuh maka akan terjadi
keadaan unstable. Pada manusia pusat gravitasi saat berdiri tegak terdapat pada 1
inchi di depan vertebrae sacrum II.

4
Garis Gravitasi (Line of Gravity - LOG)

Garis gravitasi (LOG) adalah garis imajiner yang berada vertikel melalui pusat
gravitasi. Derajat stabilitas tubuh ditentukan oleh hubungan antara garis gravitasi,
pusat gravitasi dengan base of support (bidang tumpu). Garis gravitasi merupakan
garis imajiner yang berada vertikel melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi.
Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah
menetukan derajat stabilitas tubuh.

Bidang Tumpu (Base of Support - BOS)

Base of Support (BOS) merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan
permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada dibidang tumpu, tubuh
dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang
tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri
dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin
dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh semakin tinggi.
Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan
permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh
dalam keadaan seimbang.

5
Range of Movement (ROM)

Range of Motion (ROM) adalah jumlah masksimum gerakan yang mungkin


dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital,
transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari
depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri, dan kanan. Potongan
frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan
ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh
menjadi bagian atas dan bawah.

Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan


terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif maupun pasif.
Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

Jenis-jenis Range of Motion (ROM) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

6
1.ROM Aktif

ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing
klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan
rentang gerak sendi normal (klien aktif). Kekuatan otot 75%.

2. ROM Pasif

ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain
(perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50%.

End Feel

Pada pemeriksaan ROM Pasif struktur pada tiap sendi dapat terasa, beberapa
sendi ROM nya dibatasi oleh kapsul sendi, ada juga yang dibatasi oleh ligamen,
batasan gerak normal yang lainnya adalah oleh ketegangan otot, benturan
permukaan sendi dan jeringan lunak. Tipe setiap struktur yang membatasi ROM
mempunyai karakteristik rasa, yang dapat terasa dengan pemeriksaan sendi pasif.
Rasa yang bisa dirasakan oleh seseorang yang melakukan pemeriksaan pada akhir
ROM pasif tersebut dinamakan end feel. Untuk mengembangkan kemampuan
dalam menentukan karakt dari end feel diperlukan latihan dan sensifitas.
Menentukan end feel harus dilakukan secara perlahan dan teliti untuk merasakan
akhir dari gerakan sendi dan untuk membedakan antara normal end feel dan
abnormal end feel.

1. End Feel Normal


Soft end feel: terganjal oleh jaringan lunak. Contoh fleksi siku.
Elastic end feel: peregangan jaringan lunak capsule ligamentai. Contoh
rotasi internal/eksternal sendi bahu.
Hard end feel: pembatasan tulang.
Contoh ekstensisi
2. End Feel Patologis
Empty end feel: gerak melebihi ROM normal seolah tanpa penghambat.
Contoh pada dilokasi sendi.

7
Springy end feel: pembatasan oleh ketegangan otot. Contoh fleksi panggul
pada posisi lutut lurus.
Firm harder end feel: pembatasan oleh kapsul-ligamen memendek. Contoh
rotasi eksternal pada frozen shoulde

Osteokinematic

Osteokinematic memandang gerakan tuas tulang melalui rentang gerak mereka.


Gerakan ini dihasilkan oleh otot osteokinematik, menggambarkan gerakan yang
terjadi antara poros dari dua tulang yang berdekatan sebagai dua segmen tubuh
yang saling bergerak satu sama lain. Contoh gerak osteokinematik adalah gerakan
flexi lengan terhadap humerus pada siku atau gerakan extensi lutut yang
menimbulkan peningkatan sudut antara tibia dan femur.

Arthokinematic

Osteokinematic fokus dengan gerakan poros tulang dan terutama dibawah kontrol
unvoluntary, sedangkan Arthokinematik fokus dengan bagaimana kedua
permukaan sendi berartikulasi satu sama lain menghasilkan gerak atau biasa
disebut dengan gerak intraarticular. Salah satu faktor yang membuat kompleksitas
sendi manusia adalah gerakan sendi arthokinematic mereka. Meskipun gerakan ini
tidak unvoluntary, mereka sangat penting untuk fungsi dan mobilitas sendi yang
normal.

Axis

8
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak pada manusia agar
efektif, efisien dan aman. Ilmu biomekanika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang interaksi fisik pekerja dengan peralatan mesin maupun material yang
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan cara meminimalkan
resiko keluhan kerangka otot.

Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem


biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan
pengembangan peralatan dan sistem Biomekanika menggunakan konsep fisika
dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan
gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Biomekanik
adalah penggunaan kekuatan mekanik pada organisme hidup dan penyelidikan
efek interaksi-interaksi kekuatan tubuh atau system, termasuk kekuatan yang
timbul dari dalam dan luar tubuh.

Gerak dan Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan
interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan
sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari state dari suate benda
sehingga terjadi percepatan pada benda itu. D. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam
analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari
link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen
tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada

9
Jika keadaan stamina tubuh baik, kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja akan
dapat meningkatkan efektivitas dalam pekerjaan. Hubungan antara kinesiologi dan
biomekanika dengan ergonomi yaitu bisa dilihat dari pengertian ergonomi yang
membahas tentang pekerja dan lingkungannya. Bagaimana keterbatasan yang
dimiliki oleh manusia bisa diatasi oleh sistem kerja yang baik maka memerlukan
ilmu tersebut.

10
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Abdurachman, dr., M.Kes, PA (K), 2017. Indahnya Seirama, Kinesiology


dalam Anatomi

Seodarmanto., 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Mualilfah, Umi. 2010. Kinesiologi. Diakses dari

https://cholip.wordpress.com/2010/03/31/kinesiologi/.

11

Anda mungkin juga menyukai