Oleh:
MOH AZRUL
1121417022
THP A
Puji dansyukur kami ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
kekuatan dan hidayah-Nya sehingga kami menyelesaikan makala ini.Pada
dasarnya,tujuan di buatnya makala ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti mata kuliah analisis usaha perikanan dan untuk mengetahui tentang ilmu-
ilmu perikanan, saya dapat mengetahui lebih dalam mengenai duniakerja/industri
pengolahan,.semoga makala ini biasa bermanfaat bagi kita semua.
saya berharap semoga dengan terselesaikannya makala ini dapat menjadi titik
tolak untuk kami menjadi lebih maju dan bersungguh-sungguh dalam dunia perikanan.
saya juga berharap semoga makala ini bermanfaat bagi pembaca dalam menuju
perubahan, amin yarabbalalamin. Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat
dalam makala ini.Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari setiap
pembaca dan pendengar sangat saya harapkan, demi kesempurnaan laporan ini.
disusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 masalah.........................................................................................................1
1.3 solusi............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 teknik budidaya kepiting..............................................................................3
2.2 analisis usaha kepiting..................................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan...................................................................................................9
3.2 penutup.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sumber daya kelautan dan perikanan merupakan salah satu kekayaan alam yang
dimiliki Indonesia dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Adanya beberapa
penyakit yang menyerang tambak-tambak udang membuat ekspor udang ditolak ke luar
negeri. Akibatnya beberapa petambak mulai membudidayakan kepiting. Permintaan
konsumen terhadap kepiting terus meningkat baik di pasaran dalam negeri maupun luar
negeri membuat kepiting menjadi salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai
ekonomi tinggi.
1.2 masalah
1
besarpun seringkali mengecewakan konsumen karena setelah dibuka ternyata
cangkangnya saja yang besar namun dagingnya hanya sedikit.
1.3 solusi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kepiting bakau beruaya dari perairan pantai ke perairan laut untuk berlindung,
mencari makan dan membesarkan diri. Kepiting bakau yang siap melakukan pekawinan
akan memasuki hutan bakau. Setelah melakukan perkawinan kepiting jantan akan tetap
berada di kawasan hutan bakau sedangkan kepiting betina akan kembali ke perairan laut
untuk menetaskan telur-telurnya.
Tekstur tanah yang sesuai untuk tambak adalah jenis tekstur tanah liat berpasir
dan liat berlempung sehingga mudah untuk dibangun dan tidak mudah bocor. Lokasi
yang dipilih adalah lokasi yang mudah diperoleh air irigasinya dan tersedia setiap saat,
baik air tawar maupun air laut. Perbedaan musim hujan dan kemarau yang
3
berkepanjangan akan menyebabkan perbedaan salinitas, banjir dan erosi. Daerah yang
relatif datar dan pondasi pantai stabil merupakan tempat yang ideal. Lokasi yang dipilih
adalah lokasi yang tersedianya sarana transportasi untuk pengangkutan hasil panen dan
mudah dijangkau
Takir, yaitu wadah pemeliharaan yang terbuat dari bilah bambu yang tersusun
diselang-seling sehingga terbentuk kotak-kotak kecil. Setiap takir dilengkapi
dengan pelampung dari botol plastik bekas. Daya tahan takir ini hanya 1 tahun.
Keranjang (Basket), yaitu wadah pemeliharaan kepiting yang berbentuk kotak
hitam dan berbahan plastik sehingga kepiting tidak akan lolos.
Untuk pemeliharaan kepiting akan lebih bagus menggunakan basket, karena pada
pemeliharaan dengan takir capit kepiting dengan mudah dapat mengoyakkan
jaring/benang pada takir sehingga banyak kepiting yang mampu meloloskan diri, selain
itu apabila terdapat beberapa kepiting yang mati dan tidak segera dipindahkan maka
akan menyebabkan kualitas air menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup
pada kepiting-kepiting yang lainnya. Daya tahan keranjang (basket) juga lebih tahan
daripada takir, dan untuk mempercepat proses moulting kepiting lebih menyukai warna
gelap sehingga warna pada basket juga mempengaruhi cepat lambatnya terjadi proses
moulting.
4
Tanggal yang baik untuk memasukan bibit adalah tanggal 8-13 dan tanggal 22-27 pada
setiap bulan hijriah atau pada saat kondisi bulan terang.
Air merupakan media hidup bagi biota perairan. Dari segi fisik, air menyediakan
ruang gerak bagi biota tersebut. Dari segi kimia, air sebagai pembawa zat hara.
Sedangkan dari segi biologi, air merupakan media untuk kegiatan biologi hewan-hewan
tersebut.
Menurut Kanna (2002) Kisaran nitrat yang layak untuk organisme yang
dibudidayakan tidak kurang dari 0,25. sedangkan yang paling baik berkisar antara 0,25
– 0,66 mg/l. Fitoplankton dalam ekosistem perairan mempunyai peranan penting
sebagai penyedia makanan utama atau produsen primer. Keberadaan fitoplankton dalam
suatu perairan dipengaruhi oleh sinar matahari yang masuk ke dalam perairan (hal ini
berkaitan dengan proses fotosintesis) dan juga jumlah nutrient yang terkandung di
dalamnya.
5
untuk mempercepat terjadinya moulting pada kepiting maka dilakukan mutilasi yaitu
pemotongan pada bagian kaki jalannya. Kepiting yang sudah moulting harus segera
dikeluarkan dari keramba dan dipindahkan ke wadah berisi air tawar selama 1 jam
untuk mencegah terjadinya proses pembesaran kembali.
Panen dilakukan pada kepiting yang sudah berganti cangkang atau kulit (molting)
dan masih dalam keadaan lunak. Tanda-tanda kepiting yang akan moulting yaitu:
Kepiting yang sudah dipanen kemudian dikemas satu persatu dalam plastik dan bisa
langsung dijual dalam keadaan hidup atau segar dimasukan freezer untuk di bekukan
dan di jual dalam keadaan beku. Pengemasan kepiting dalam plastik, harus dilakukan
hati-hati untuk mencegah kerusakan fisik ada kepiting (putus kaki) karena akan
menggurangi kualitas dan harganya. Untuk wilayah aceh harga kepiting lunak berkisar
antara Rp 55,000 sampai dengan Rp 65,000/kg, kepiting lunak (segar atau beku) bisa
dijual ke pasar lokal, rumah makan, Medan, dan Jakarta dengan harga jual yang lebih
tinggi.
2.2.1 biaya
6
Untuk produksi dalam seminggu / satu siklus panen (20 hari):
pemberian pakan 2 hari 1 kali, sehingga untuk 17-24 hari masa panennya = 10
hari pemberian pakan.
= 10% x 5.900.000,-
= 590.000,-
450 ekor = 65 kg
Hasil panen = 65 kg
Untuk 1 tahun dapat dilakukan 12 kali pemanenan maka keuntungan yang didapatkan
selama 1 tahun = 12 x Rp. 4.225.000,-
7
= Rp. 50.700.000
= 50.700.000 - (29.030.000)
= 21.670.000
= Rp 27.570.00
BAB III
PENUTUP
8
3.1 Kesimpulan
3.2 penutup
Dengan di buatnya makala ini apabila ada kekurangan atau kelebihan mohon di
maafkan, karena penyusun masih dalam tahap pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
9
Agus, M. 2008 Analisis carryng capacity tambak pada sentra budidaya kepiting bakau
(scylla sp) di kabupaten pemalang – jawa tengah, Tesis Program Studi
Magister Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas diponegoro.
Semarang
Cholik, F. 2005. Review of Mud Crab Culture Research in Indonesia, Central Research
Institute for Fisheries, PO Box 6650 Slipi, Jakarta, Indonesia, 310 CRA.
Gunarto. 2002. Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata Forskal) di Tambak. Balai
Penelitian Budidaya Pantai. Maros.
10