Anda di halaman 1dari 18

PPK1

TEKNIK KIMIA S1

IR. HARINI AGUSTA MM


HEAT EXCHANGER
Pada umumnya untuk merubah panas dengan cara menaikkan atau menurunkan temperature suatu fluida
atau larutan dalam proses kimia disuatu pabrik digunakan alat heat exchanger atau cooler. Alat perubah
panas ini bisa berbentuk double pipe atau shell & tube
1. Double pipe/penukar panas pipa ganda
Alat penukar panas pipa ganda ini pada dasarnya terdiri dari 2 buah pipa concentric. Satu fluida
mengalir lewat pipa dalam sedangkan fluida lainnya mengalir lewat annulus yaitu antara pipa dalam
dan pipa luar.

Adapun ukuran standar dari pipa ganda adalah sebagai berikut

Terjadinya transfer panas pada kulit pipa dapat digambarkan sebagai berikut:
Terjadinya hambatan yang disebabkan kotoran terjadi pada lapisan film kulit pipa :

Sejumlah alat double pipe exchanger yang diperlukan dapat disusun secara seri atau parallel

2. Shell & Tube


Bentuk exchanger shell & tube pada dasarnya adalah terrdiri dari satu shell yang di dalamnya
terdapat banyak tube passes atau minimal dua tube passes. Apabila bentuk dua shell minimal 4
atau lebih tube passes dan bila tiga shell minimal 6 atau lebih tube passes dst.

Susunan layout tube di dalam shell digambarkan sebagai berikut.

Menghitung diameter ekivalen :


Sedangkan cara mengalirkan fluida panas dan fluida dingin bisa secara searah (cocurrent) dan bisa
berlawanan arah (countercurrent). Satu fluida panas mengalir di bagian shell dan satu fluida dingin
mengalir dibagian tube atau sebaliknya.

t2
2t
T2 HE 2
T1 t1 T1
HE t2
t1
2

T2

Aliran Searah Aliran berlawan arah

3. Tahapan perhitungan untuk alat shell and tube


Contoh 1

Proses menurunkan temperature dengan mengalirkan air sebagai fluida pendingin


*Data-data yang diperlukan untuk soal diatas dapat diambil dari appendix buku referensi process
heat transfer oleh D.Q Kern
Contoh 2

Proses menaikkan temperature dengan mengalirkan steam sebagai pemanas


Adapun media pendingin dan pemanas dapat bervariasi seperti tabel di bawah ini
Sedangkan alat untuk perpindahan panas ada bermacam-macam tergantung kebutuhan antara lain
KOMPRESOR
Kompresor adalah alat mekanik yang digunakan untuk meningkatkan maupun memampatkan tekanan
fluida khususnya gas. Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas.

Pengelompokan Kompresor

Kompresor terdiri dari:

1. Kompresor aliran kontinyu


a. Kompresor sentrifugal
b. Kompresor aksial
2. kompresor perpindahan positif
a. kompresor rotary
b. kompresor torak

Tahapan Perancangan

1. Menentukan tipe gas (ideal gas) pada compressor

2. Menuntukan kapasitas (laju alir massa)

3. Menghitung kerja (Ws) yang dibutuhkan compressor

4. Menghitung head (H)

5. Menentukan jenis kompressor yang digunakan dengan cara melihat grafik

6. Menentukan jumlah stage yang dibutuhkan.


Pertimbangan – Pertimbangan Pemilihan Alat
1. Contoh kasus pada kompresor sentrifugal

Sebuah kompresor sentrifugal mengeluarkan 50 kg udara per menit pada tekanan 2 kg/cm2 dan 970 C.
Tekanan dan temperatur udara masuk masing-masing adalah 1 kg/cm2 dan 150 C. Jika tidak ada kalor
yang dilepaskan ke lingkungannya, carilah (a) indeks kompresi, (b) daya yang diperlukan, jika kompresi
isotermal. Ambil harga R = 29,3 kgm/kg0K.

Penyelesaian
Diketahui: p2 = 2 kg/cm2 ; m = 50 kg/cm2; T2 = 970 C = 970 + 273 = 3700 K ; p1 = 1 kg/cm2 ; T1 = 150 C =
150 + 273 = 2880 K ; R = 29,3 kgm/K0K
2. Contoh kasus pada kompresor rotary

Kompresor jenis root blower mengkompresi 0,05 m3 udara dari 1,0 kg/cm2 ke 1,5 kg/cm2 per putaran.
Carilah efisiensi kompresor.

Penyelesaian :

Diketahui: v1 = 0,05 m3 ; p1 = 1,0 kg/cm2 = 1,0 ´ 104 kg/m2 ; p2 = 1,5 kg/cm2 = 1,5 ´ 104 kg/m2

Kerja ideal per putaran

Efisiensi kompresor
3. Contoh kasus pada kompresor torak

Kompresor udara jenis torak satu tingkat digunakan untuk mengkompresi 60 meter kubik udara dari 1
bar ke 8 bar pada 220 C. Carilah kerja yang dilakukan, jika kompresi pada udara adalah: (i) isotermal, (ii)
adiabatik dengan indeks adiabatik 1,4 dan (iii) politropik dengan indeks politropik 1,25.

Diketahui: v1 = 60 m3 ; p1 = 1 bar = 1 ´ 105 N/m2 ; p2 = 8 bar = 8 ´ 105 N/m2 ; temperatur udara = 220 C
; g = 1,4 ; n = 1,25

Kompresi adiabatic

Kompresi politropik
Thank you

Anda mungkin juga menyukai