Anda di halaman 1dari 8

2013

JUDUL:
SKEMA SERTIFIKASI KLASTER SERVICE
EXCELLENT
(PELAYANAN PRIMA)
Persyaratan sertifikasi khusus bagi pemohon, yang berkaitan dengan kategori
profesi Staf Administrasi di Paket Kejuruan Administrasi Perkantoran SMK yang
ditetapkan dengan menggunakan standar SKKNI Administrasi Perkantoran kluster
correspondence dan aturan khusus yang mengacu kepada SKKNI untuk jenjang
sertifikasi level 2

Ditetapkan tanggal :

Oleh: Disyahkan Oleh:

Drs. KUSDARIYANTO MAGDALENA, S.Pd


Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen : .......................................


Nomor Salinan :
Status Distribusi : Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

1. LATAR BELAKANG
1.1. Menyikapi kondisi administrasi di Indonesia, dimana masih sulit ditemukannya
tenaga kerja yang profesional di bidang administrasi yang memiliki sertifkat
terlisensi. Seiring dengan kebutuhan tersebut, LSP P1 SMK memfasilitasi
sertfikasi kompetensi yang terlisensi BNSP dengan memperhatikan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang Administrasi.
1.2. Sertifikasi kompetensi dibidang Administrasi dengan level kualifikasi level 2
Staf Administrasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK agar
profesional di bidang Administrasi.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Pedoman ini berisi prinsip dan persyaratan umum skema sertifikasi Staf
Administrasi, suatu paket kompetensi yang mencakup kemampuan kerja setiap
individu yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) bidang Administrasi.
2.2. Penjenjangan kualifikasi kompetensi kerja ditentukan berdasarkan kebutuhan
dunia kerja dalam profesi Staf Administrasi di bidang Administrasi.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi Staf Administrasi di bidang
Administrasi sehingga kompeten dan mampu menjalankan tugasnya dengan
professional.
3.2. Acuan bagi Assesor dan Asesi
3.3. Meningkatkan profesionalisme Staf Administrasi sesuai dengan standardisasi
yang divalidasi oleh Lembaga Sertifikasi serta meningkatkan kualitas sertfikasi
profesi yang kredibel sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
4.3. PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

2
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

4.4. Keppres No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI


4.5. SKKNI No. KEP.195/MEN/IV/2007 Tentang Penetapan SKKNI Sektor
Administrasi Perkantoran
4.6. Permenakertrans No. 5 tahun 2012 tenang Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.7. Pedoman BNSP 210 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan
Pemeliharaan Skema Sertifikasi
4.8. ISO 17024: Rev. 2012. General requirement for bodies operating certification
systems of persons.
4.9. Tata cara penetapan SKKNI Permenakertrans No 8 Tahun 2012

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : SKKNI Administrasi Perkantoran Staf Administrasi Level 2
Kluster Service Excellent
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. ADM.PK01.001.01 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar
Komunikasi
2. ADM.PK01.003.01 Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan
3. ADM.PK01.004.01 Memberikan Pelayanan kepada Pelanggan
4. ADM.PK02.018.01 Mengelola Pelayanan Pelanggan Berkualitas
5. ADM.PK02.019.01 Berkomunikasi Lisan dalam Bahasa Inggris
6. ADM.PK02.031.01 Bekerja Secara Efektif dengan Orang Lain

6. Persyaratan Dasar Permohonan Sertifikasi


Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah memperoleh materi
pembelajaran mengenai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam daftar unit
kompetensi Kualifikasi II

7. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.1. Hak Pemohon:
7.1.1. Peserta berhak mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit
kompetensi dalam lingkup kualifikasi II secara sekaligus atau secara
bertahap.

3
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

7.1.2. Peserta yang dinyatakan kompeten dalam asesmen pada seluruh unit
kompetensi pada Kualifikasi II berhak memperoleh sertifikat
kompetensi(certificate of competence).
7.1.3. Peserta yang kompeten pada beberapa unit kompetensi (bukan seluruh
unit kompetensi) maka berhak mendapatkan surat keterangan (skill
pasport) untuk unit-unit yang dinyatakan kompeten. Peserta yang
belum kompeten pada beberapa unit kompetensi dapat mengikuti uji
kompetensi ulang pada unit kompetensi yang belum kompeten untuk
mencapai Kualifikasi II
7.1.4. Jangka waktu untuk menyelesaikan seluruh unit dalam Kualifikasi II
sesuai klausul adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal mengikuti
uji kompetensi Kualifikasi II.
7.1.5. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun belum menyelesaikan
seluruh unit kompetensi pada Kualifikasi II maka dianggap gugur dan
diwajibkan mengikuti uji kompetensi ulang untuk seluruh unit
kompetensi dan surat keterangan (skill pasport) atau sertifikat
kompetensi yang telah dimiliki dinyatatkan tidak berlaku (expired).
7.1.6. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun atau kurang dari tiga tahun
dapat menyelesaikan seluruh unit kompetensi pada Kualifikasi II, maka
akan diterbitkan sertifikat kompetensi Kualifikasi II yang berlaku 3
(tiga) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya sertifikat
kompetensi tersebut.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkup sertifikat kompetensi
dan tetap menjaga kode etik profesi.
7.2.2. Mengikuti program surveilan untuk pemeliharaan kompetensi
pemegang sertifikat.

8. Biaya Sertifikasi
8.1 Sumber pembiayaan sertifikasi dapat berasal dari :
1. Peserta uji
1. Pemerintah

4
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

2. Sumber pendanaan lainnya

9. Proses Sertifikasi
9.1. Persyaratan pendaftaran:
9.1.1. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi (APL-01)
9.1.2. Mengisi formulir penilaian mandiri (APL-02)
9.1.3. Fotocopy identitas diri KTP/SIM atau identitas lain yang masih berlaku
9.1.4. Fotocopy bukti pembayaran biaya sertifikasi
9.1.5. Fotocopy raport
9.1.6. Pasfoto berwarna ukuran 3 cm x 4 cm dan 4 m x 6 cm, masing-masing
sebanyak 3 lembar.

9.2. Proses Sertifikasi


Proses sertifikasi dilaksankan di Tempat Uji kompetensi (TUK) dan melibatkan
asesor kompetensi. Adapun persyaratan Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah
harus sudah diverifikasi dan mendapatkan lisensi dari LSP
Sedangkan persyaratan asesor kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat asesor kompetensi yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Memiliki sertifikat kompetensi teknis akuntansi (minimal teknisi akuntansi
kualifikasi II).
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang akuntansi minimal 3 tahun baik
sebagai praktisi maupun akademisi.
d. Mampu berbuat dan bersikap independen, jujur, dan berintegritas dalam
menjalankan kegiatan sertifikasi.

Proses sertifikasi dilaksankan melalui tahapan sebagai berikut:


9.2.1. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah
dokumen persyaratan calon peserta uji sertifikasi.
9.2.2. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari LSP,
mempelajari rencana asesmen yang telah disediakan oleh LSP untuk
disesuaikan dengan karakteristik peserta sertifikasi (jika diperlukan).

5
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

9.2.3. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi peserta
uji sertifikasi, menelaah dokumen yang dilampirkan, serta
mendiskusikan/mengklarifikasi dengan peserta sertifikasi dan atau
pihak lain yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen dengan
peserta sertifikasi, melakukan penyesuaian yang diperlukan dan
membuat kesepakatan dengan peserta sertifikasi
9.2.4. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat
keputusan apakah peserta sertifikasi direkomendasikan Kompten (K)
karena dokumen telah VATM atau dilanjutkan dengan proses uji
kompetensi karena dokumen yang dilampirkan belum VATM.
9.2.5. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji
kompetensi dikoordinasi oleh petugas TUK dan LSP untuk teknis
pelaksanaan uji kompetensi yang menyangkut jadwal dan lokasi uji.
9.2.6. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada LSP

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dilaksanakan bagi peserta sertifikasi yang belum
memenuhi kecukupan bukti (belum VATM)
9.3.2. Uji kompetensi dilakukan melalui:
a. Uji praktik manual, dan /atau mengoperasikan sistem akuntansi
berbasis komputer
b. Uji teori (tertulis)
9.3.3. Urutan proses uji kompetensi adalah diawali dengan uji praktik manual
dan /atau dengan mengoperasikan sistem akuntansi berbasis computer,
dilanjutkan dengan uji teori (tertulis)

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. Berdasarkan laporan dan hasil rekomendasi oleh asesor kompetensi,
selanjutnya LSP mengevaluasi, mempertimbangkan, dan membuat
keputusan sertifikasi.
9.4.2. Keputusan LSP berupa pernyataan bahwa peserta sertifikasi diputuskan
Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) pada Kualifikasi II (Teknisi
Akuntansi Yunior)

6
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

9.4.3. Peserta sertifikasi yang diputuskan Kompeten (K) akan diterbitkan


sertifikat kompetensi Kualifikasi II, sedangkan peserta sertifikasi yang
dinyatakan Belum Kompeten (BK) akan diterbitkan surat keterangan
kompetensi (skill passport).
9.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diinformasikan kepada pihak - pihak yang
relevan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1. Sertifikat kompetensi bidang Administrasi Perkantoran dapat
dibekukan/dicabut jika:
a. Tidak memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
b. Sertifikat sudah kadaluwarsa/expired, dan tidak memperpanjang
sertifikat kembali
c. Melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara
finansial, maupun non finansial
d. Menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP;
e. Melanggar kode etik profesi Staf Administrasi

9.6. Pemeliharaan sertifikasi


9.6.1. Untuk memastikan bahwa pemegang sertifikat menunjukkan konsistensinya
sesuai dengan skema sertifikasi, LSP LSP SMK, Bidang Administrasi
Perkantoran melakukan survailen terhadap pemegang sertifikat sekurang-
kurangnya sekali dalam satu tahun.
9.6.2. Survailen terhadap pemegang sertifikat dilakukan oleh petugas yang telah
ditetapkan oleh LSP LSP SMK, Bidang Administrasi Perkantoran dengan cara
menguji secara acak 1 sampai 2 kriteria unjuk kerja dengan metode yang
sesuai.

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


9.7.1 Sertifikasi ulang harus dilakukan setelah masa validasi berakhir,
dengan mempertimbangkan juga kompetensi tersebut masih
dilakukan atau tidak.

7
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI STAF ADMINISTRASI

9.7.2 Ada rekomendasi dari teman sejawat bahwa pemegang sertifikat masih
aktif melaksanakan tugas
9.7.3 Fokus metode asesmen
 Rekaman kegiatan asesmen.
 Interview
 Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan
rekaman pengalaman kerja.

9.8. Penggunaan Sertifikat


Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara
finansial, maupun non finansial
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP;
9.8.4. Tidak melanggar kode etik profesi Staf Administrasi

9.9. Banding
Banding merupakan proses pengajuan pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasaan terkait pelaksanaan uji kompetensi yang telah dilaksanakan.
Proses pengajuan banding, yaitu:
9.9.1. Sekretariat LSP menerima surat pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasan pelaksanaan sertifikasi baik pada tahap keputusan peserta
sertifikasi, tahap pelaksanaan sertifikasi, dan atau tahap rekomendasi oleh
asesor kompetensi.
9.9.2. Ketua LSP membahas surat pengaduan bersama tim teknis dan
menyiapkan balasan atas pengaduan tersebut.
9.9.3. Surat balasan dikirim kepada pihak yang mengajukan banding

Anda mungkin juga menyukai