Anda di halaman 1dari 3

Madzhab adalah pokok pikiran atau dasar yang digunakan oleh imam mujtahid dalam

memecahkan; atau mengistimbatkan hukum islam. munculnya madzhab, sebagai bagian dari proses
sejarah penetapan hukum islam tertata rapi dari generasi sahabat, tabi’in, hingga mencapai masa
keemasan pada khilafah abbasiyah.

Sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat di dalam bermadzhab dikarenakan perbedaan


persepsi dalam ushul fiqh serta perbedaan interpretasi atau penafsiran.

Menurut M. Husain Abdullah, madzhab adalah kumpulan pendapat mujtahid yang berupa
hukum-hukum islam, yang digali dari dalil-dalil syariat yang rinci serta berbagai kaidah (qawa’id) dan
landasan (ushul) yang mendasari pendapat tersebut, yang saling terkait satu sama lain sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh.

Menurut A. Hasan, madzhab adalah mengikuti hasil ijtihad seorang imam tentang hukum
suatu masalah atau tentang hukum suatu masalah atau tentang kaidah-kaidah istinbatnya.

Lahirnya madzhab: bila diruntut ke belakang, madzhab fiqih itu sudah ada sejak zaman
sahabat. Misalnya mazhab Aisyah ra, madzhab ibn Mas’ud ra, madzhab ibn umar. Masing-masing
memiliki kaidah tersndiri dalam memahami nash Al-qur’an Al-Karim dan sunnah, sehinga terkadang
pendapat ibn Umar tidak selalu sejalan dengan pendapat ibn Mas’ud atau ibn Abbas. Tapi semua itu
tetap tidak bisa disalahkan karena masing-masing sudah melakukan ijtihad.

Pengertian ikhtilaf ialah berlaian pendapat antara dua atau beberapa orang terhadap suatu
obyek (masalah) tertentu, baik berlainan itu dalam bentuk “tidak sama” ataupun “bertentangan secara
diametral”.

Perbedaan pendapat dalam hukum islam ( ikhtilafu al-fiqhiyah) bagaiakan buah yang banyak
berasal dari satu pohon, yaitu al-Qur’an dan Sunnah, cabang-cabangnya adalah dalil-dalil naqli dan
aqli, sedangkan buahnya adalah hukum islam (fiqh) meskipun berbeda-berbeda atau banyak
jumlahnya.

Setidaknya ada tiga ruang lingkup yang sering menggunakan istilah mazhab di dalamnya.
Pertama mazhab akidah, mazhab politik, dan mazhab fiqih. Dalam hukum Islam atau fiqih terdapat
empat mazhab besar yang diakui oleh golongan ahli sunnah wal jamaah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii,
dan Hambali.

1. Hanafi
Mazhab Hanafi atau Hanafiah didirikan oleh Nu'man bin Tsabit atau yang lebih terkenal
dengan nama Abu Hanifah. Ia wafat 767 masehi. Pemikiran hukumnya bercorak rasional.
Mazhab ini berasal dari Kufah, sebuah kota yang telah mencapai kemajuan yang tinggi di
Iraq. Sehingga persoalan yang muncul banyak dipecahkan melalui pendapat, analogi, dan
qiyas khafi. Karyanya yang terkenal adalah Fiqh Al-Akbar.

Mazhab Hanafi merupakan mazhab fiqih dengan jumlah pengikut terbesar di dunia dengan
jumlah pengikut sebanyak 675 juta jiwa. Negara-negara dengan pengikut terbanyak mazhab
ini adalah Pakistan, India, Bangladesh, Turki, Afganistan, dan Uzbekistan.

Pada masa Turki Utsmani, mazhab ini merupakan mazhab resmi kerajaan. Murid atau pengikutnya
yang terkenal adalah Abu Yusuf yaitu guru Imam Ahmad, asy-Syaibani yaitu guru Imam Syafi'i, Abu
Mansur Al-Maturidi, Jalaluddin Al-Rumi, dan Bahauddin Naqsyaban.
2. Maliki
Mazhab Maliki atau Maliki adalah mazhab yang didirikan oleh Malik bin Anas atau yang
biasa dikenal dengan nama Imam Malik. Imam Malik wafat pada 797 Masehi. Sepanjang
hidupnya Malik tidak pernah meninggalkan Madinah, kecuali untuk keperluan ibadah haji.
Pemikiran hukumnya banyak dipengaruhi sunnah yang cenderung tekstual.

Imam Malik juga termasuk periwayat hadist. Karyanya yang terkenal adalah al-Muwattha',
yaitu hadis yang bercorak fiqih. Imam Malik juga dikenal sebagai seorang Mufti dalam
kasus-kasus yang dihadapi. Salah satu fatwanya bahwa baiat yang dipaksakan hukumnya
tidak sah. Selain itu pemikirannya juga banyak menggunakan tradisi bangsa Madinah.

Mazhab Maliki merupakan mazhab fiqih dengan pengikut yang terkonsentrasi pada wilayah
Afrika Utara dan Afrika Barat dengan jumlah pengikut sebanyak 270 juta jiwa. Negara-
negara dengan pengikut terbanyak mazhab ini adalah Maroko, Al-Jazair, Mesir, Sudan,
Nigeria, dan Tunisia. Murid atau pengikutnyayang terkenal adalah Imam Syafi'i, Yahya Al-
Laitsi, Ibnu Rusdi, AI Qurthubi, Ibnu Batutah, dan Ibnu Khaldun.

3. Syafi'i
Mazhab Syafi'i didirikan oleh Abu Abdullah Muhammad bin ldris as-syafi'i. Ia wafat pada
767 masehi. Selama hidup Beliau pernah tinggal di Baghdad, Madinah, dan terakhir di Mesir.
Corak pemikirannya adalah konvergensi atau pertemuan antara rasionalis dan tradisionalis.

Selain berdasarkan pada Al Quran, sunnah, dan ijma, Imam Syafl'i juga berpegang pada
qiyas. Beliau disebut juga sebagai orang pertama yang membukukan ilmu usul Fiqih.
Karyanya yang terkenal adalah AI-Umm dan Ar-Risalah.

Pemikirannya yang cenderung moderat diperlihatkan dalam Qaul Qadim (pendapat yang
baru) dan Qaul Jadid (pendapat yang lama). Untuk penyebarannya mazhab Syafl'i diikuti oleh
495 juta jiwa. Negara-negara dengan mayoritas pengikut mazhab ini adalah Indonesia,
Ethiopia, Malaysia, Yaman, Mesir, dan Somalia.

Murid atau pengikutnya yang terkenal adalah Imam Ahmad AI Ghazali, lbnu Katsir, lbnu
Majah, An Nawawi, Ibnu Hajar al-'Asqalani, Abu Hasan Al Asy'ari, dan Said Nursi.

4. Hambali 
Mazhab Hambali atau Hanabilah didirikan oleh Ahmad bin Muhammad bin Hambal atau
dikenal dengan nama Imam Hambali. Ia wafat pada 855 masehi. Pada masa mudanya beliau
berguru kepada Abu Yusuf dan Imam Syafi'i.

Corak pemikirannya tradisionalis, selain berdasarkan pada Al Quran, sunnah, dan ijtihad,
Beliau juga menggunakan hadits Mursal dan Qiyas jika terpaksa. Selain sebagai seorang ahli
hukum, beliau juga seorang ahli hadist. Karyanya yang terkenal adalah Musnad Ahmad,
kumpulan hadis-hadis Nabi SAW.

Mazhab Hambali merupakan mazhab fiqih dengan pengikut terkonsentrasi di wilayah Teluk
Persia dengan jumlah pengikut sebanyak 41 juta jiwa. Negara-negara dengan pengikut
terbanyak mazhab ini adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Murid atau pengikutnya yang terkenal adalah Imam Bukhori, Abdul Qodir Al Jailani, lbnu
Qudammah, lbnu Taimiyah, Ibnu Qaiyyim Al jauziyyah, Adz-Dzahabi, dan Muhammad bin
Abdul Wahab.

Anda mungkin juga menyukai