Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
ASEP SAEPUDIN
NIM : 043245674
Jawab :
1. Jelaskan pengertian Teori Residu yang Anda pahami, Sebutkan dan uraikan Sumber
HAN serta Fungsi HAN!
a. Teori Residu :Van Vollenhoven menganjurkan teori Catur Praja (Quarto Politica) yang
terdiri atas penyelenggara pemerintahan (bestuur), kepolisian, peradilan, dan legislatif.
Menyelenggarakan pemerintahan mangandung makna proaktif, dan van Vollenhoven
memperkenalkan prinsip vrijbestuur dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu
kewajiban dan hak yang melekat pada diri pejabat publik begitu diangkat.
Kewajibannya menganut stelsel residual theory, yaitu melaksanakan tugas apa saja
meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, selain tugas-tugas kepolisian, peradilan, dan
legislatif. Untuk melaksanakan kewajiban ini pemerintah memiliki diskresi atau
kebebasan bertindak dengan prinsip freies ermessen demi menjaga kepentingan rakyat.
Berdasarkan teori residu dari Van Vollenhoven dalam bukunya “Omtrek Van Het
Administratief Recht”, membagi kekuasaan/fungsi pemerintah menjadi empat yang
dikenal dengan teori catur praja yaitu:
a. Regeling adalah keputusan-keputusan yang bersifat umum dan abstrak (general and abstract)
biasanya bersifat mengatur. Yang dimaksud bersifat general and abstract, yaitu keberlakuannya
ditujukan kepada siapa saja yang dikenai perumusan kaedah umum.
b. beschiking adalah menurut Guru Besar Hukum Tata Negara UGM, Prof. Muchsan adalah
penetapan tertulis yang diproduksi oleh Pejabat Tata Usaha Negara, mendasarkan diri pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final. Jika melihat defenisi
tersebut, maka terdapa 4 unsur keputusan tata usaha Negara sebagai berikut :
1. penetapan tertulis
2. dibuat oleh pejabat tata usaha Negara
3. mendasarkan diri kepada peraturan perundang-undangan
4. memiliki tiga sifat tertentu, ( konkrit,individual dan final )
c. freis emerson : Pengertian Freies Ermessen; Freies berasal dari kata frei dan freie yang
berarti bebas, merdeka, tidak terikat, lepas dan orang bebas. Ermessen yang berarti
mempertimbangkan, menilai, menduga, penilaian, pertimbangan dan keputusan. Sedang secara
etimologis, Freies Ermessen artinya orang yang bebas mempertimbangkan, bebas menilai,
bebas menduga, dan bebas mengambil keputusan.
Lalu bagaimana penerapan asas Freies Ermessen? Perwujudan sikap tindak dari administrasi
negara dalam implementasi freies ermessen bisa terdiri dari beberapa hal diantaranya :
Dari perwujudan sikap tindak administrasi negara dapat ditentukan tolak ukur dari asas freies
ermessen secara singkat yaitu :
1. Adanya kebebasan atau keleluasaan administrasi negara untuk bertindak atas inisiatif sendiri.
2. Untuk menyelesaikan persoalan2an yang mendesak yang belum ada aturannya untuk itu
3. Harus dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya bagaimana penerapan asas freies ermessen dalam penyelenggaraan fungsi pajak
sehingga bisa kita lihar seberapa jauh pentingnya penerapan asas tersebut khususnya dalam
penyelenggaraan fungsi pajak.
The Fourth Branch Of Government” disebut sebagai cabang kekuasaan keempat yang
telah banyak disinggung sebagai sebuah analisis administratif yang baru terhadap cabang-
cabang pemerintahan di era modern. Salah satu ahli yang mengemukakan hal tersebut adalah
Donald S. Dobkin dalam penelitiannnya berjudul The Rise Administrative States : A
Prescription For Lawlessness.
Sumber referensi :
elihat definisi tersebut, maka terdapat 4 (empat) unsur Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu:
1. Penetapan tertulis;
2. Dibuat oleh Pejabat Tata Usaha Negara;
3. Mendasarkan diri kepada peraturan perundang-undangan;
4. Memiliki 3 (tiga) sifat tertentu (konkrit, individual dan final).
Jika kita melihat definisi tersebut, maka terdapat 4 (empat) unsur Keputusan Tata Usaha
Negara, yaitu:
1. Penetapan tertulis;
2. Dibuat oleh Pejabat Tata Usaha Negara;
3. Mendasarkan diri kepada peraturan perundang-undangan;
4. Memiliki 3 (tiga) sifat tertentu (konkrit, individual dan final).
1. Beschikking(mengeluarkan keputsan)
2. Regeling (mengeluarkan peraturan)
3. Materiele Daad (melakukan perbuatan materiil)
erbuatan/tindakan hukum yang bersifat hukum publik khususnya dalam hukum administrasi
yang dilakukan oleh badan/pejabat tata usaha negara dapat dikategorikan dalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
1. Beschikking(mengeluarkan keputsan)
2. Regeling (mengeluarkan peraturan)
3. Materiele Daad (melakukan perbuatan materiil)
buatan/tindakan hukum yang bersifat hukum publik khususnya dalam hukum administrasi
yang dilakukan oleh badan/pejabat tata usaha negara dapat dikategorikan dalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
1. Beschikking(mengeluarkan keputsan)
2. Regeling (mengeluarkan peraturan)
3. Materiele Daad (melakukan perbuatan materiil)
erbuatan/tindakan hukum yang bersifat hukum publik khususnya dalam hukum
adPerbuatan/tindakan hukum yang bersifat hukum publik khususnya dalam hukum administrasi
yang dilakukan oleh badan/pejabat tata usaha negara dapat dikategorikan dalam tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
1. Beschikking(mengeluarkan keputsan)
2. Regeling (mengeluarkan peraturan)
3. Materiele Daad (melakukan perbuatan materiil)
ministrasi yang dilakukan oleh badan/pejabat tata usaha negara dapat dikategorikan dalam
tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Beschikking(mengeluarkan keputsan)
2. Regeling (mengeluarkan peraturan)
3. Materiele Daad (melakukan perbuatan materiil)