Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK MEKANIKA TANAH

(judul job sheet: uji batas plastis dan uji batas cair)

Dosen Pengampu:

Dra. Daryati, MT

DIBUAT OLEH KELOMPOK:


ABDUL LATIF ASSALAFI (5415162567)

IBNU D P (541516)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2016
DASAR TEORI
BATAS PLASTIS
Batas Plastis ( Plastis Limit ) merupakan kadar airairrrrr minimum dimana tanah
masih dalam keadaan plastis atau kadar air minimum dimana tanah dapat digulung –
gulung sampai diameter 3,1 mm ( 1 / 8 inchi ). Sebagaimana perlu kita ketahui sifat –
sifat fisik tanah meliputi :
a. Cair.
b. Kental.
c. Plastis.
d. Semi Platis.
e. Padat.

Perubahan batas plastis suatu tanah dapat dinyatakan dalam suatu persamaan :
P.L = L.L x P.I + W
Dimana : PL = Platis limit ( Batas plastis )
LL = Liquid limit ( Batas cair )
PI = Plasticity index ( Indeks plastisitas )
W = Kadar air.

PI merupakan jumlah kadar pada saat tanah dalam keadaan kondisi plastis
dimana nilainya diperoleh dari selisih antara liquid limit ( LL ) dengan PL ( plastis
limit ). Secara umum dapat ditulis dalam bentuk persamaan :
P.I = LL – P L
L.L = Batas cair
P.L = Batas plastis

BATAS CAIR
Batas cair adalah harga kadar air suatu tanah pada batas antara keadaan cair dan
plastis, atau dengan perkataan lain adalah harga kadar air minimum dimana tanah
masih berada dalam keadaan cair, atau mulai mengalir karena beratnya sendiri.
Berdasarkan percobaan dengan menggunakan mangkuk Cassagrande, maka nilai
batas cair adalah kadar air pasta tanah saat dicapai ketukan mangkuk Cassagrande 25
kali, dimana celah standar yang dibentuk menutup sepanjang 12,7 mm dalam 25 kali
ketukan sangatlah sulit didapatkan. Mangkok kuningan dapat diangkat dan dijatuhkan
di atas bantalan karet keras dengan sebuah pengungkit eksentris dijalankan oleh suatu
alat pemutar. Untuk melakukan uji batas cair, pasta tanah diletakkan di dalam
mangkok kuningan kemudian di gores tepat di tengahnya dengan menggunakan alat
penggores standar. Dengan menjalankan alat pemutar, mangkok kemudian dinaik-
turunkan dengan ketinggian 0,3937 in (10 mm). Pengujian akan lebih baik dilakukan
paling sedikit empat kali pada tanah yang sama tetapi dengan kadar air yang berbeda-
beda sehingga jumlah ketukan N, yang dibutuhkan untuk menutup goresan bervariasi
antara 15 sampai 30 tumbukan.
` Ket:
W1: Berat cawan (gr)
W 2−W 3
Kadar Air : W 3−W 1 W2: Berat cawan + tanah basah

(gr)
W3: Berat cawan + tanah kering (gr)

Cara Menentukan batas cair


0,121
n
LL = ω ( )
25
ket : N = Jumlah Ketukan

ω = Kadar air (%)

Tabel hubungan indeks plastisitas dengan derajat plastisitas :

Plasticity Indeks Degree of Plasticity


0%-5% Not Plastic
5 % - 15 % Moderately Plastic
15 % - 40 % Plastic
> 40 % High Plastic

MAKSUD
1. Menentukan harga batas cair (liquid limits) pada tanah
2. Menentukan harga batas susut (shrinkage limits) pada tanah
3. Menentukan harga batas plastis (plastis limits) pada tanah

ALAT
1. Spatula
2. Sendok dempul panjang 12,5 cm
3. Pelat kaca 45 x 45 x 0,9 cm
4. Cawan 3 buah
5. Batang pembanding dengan diameter 3 mm panjang 10 cm
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
7. Oven (110 ± 5)oC
8. Alat batas cair Cassagrande

BENDA UJI
1. Air Suling
2. Sampel tanah lolos saringan No. 200

CARA MELAKUKAN

BATAS PLASTIS

1. Siapkan alat dan bahan dalam keadaan bersih


2. Letakkan benda uji diatas pelat kaca, kemudian diaduk hingga kadar airnya
merata.
3. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu
sbesar 8 gram, kemudian bola-bola tanah tersebut di giling diatas pelat kaca.
Penggilingan dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 80 – 90
penggelengan permenit.
4. Penggilingan terus dilakukan sampai benda uji membentuk batang dengan
diameter 3 mm. kalau pada waktu penggilingan itu ternyata sebelum benda uji
mencapai diameter 3mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali.
Ditambah air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan
bola-bola itu bisa mencapai diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa
menunjukkan retakan-retakan, maka contoh perlu dibiarkan beberapa saat di
udara agar kadar airnya berkurang sedikit.
5. Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu
terjadi tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3 mm.
6. Periksa kadar air batang tanah dibuat ganda yaitu benda uji untuk pemeriksaan
kadar air 5 gram
BATAS CAIR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Contoh tanah yang lolos saringan No. 200 sebanyak ± 300 gram diaduk dengan
spatula didalam wadah sambil ditambah air suling hingga benar-benar tercampur
rata.
3. Mengambil contoh tanah yang telah tercampur dan meletakkannya di atas
mangkuk Cassa Grande. Kemudian, permukaan tanah dalam mangkuk diratakan
sehingga sejajar dengan pinggiran mangkuk
4. Tekan alat pencoak tegak lurus terhadap permukaan cawan dari belakang ke
muka, sehingga contoh tanah terbelah menjadi 2 bagian.
5. Melakukan pengetukan dengan memutar engkol dari alat Cassagrande, hingga
bagian tengah dari coakan menyatu, hal ini dapat dikontrol dengan tangkai alat
pencoak, dan mencatat jumlah ketukannya. Pada percobaan pertama ini,
diusahakan untuk mendapatkan jumlah ketukan antara 15 – 35. Bila lebih dari 35
ketukan dan coakan belum menyatu , maka contoh tanah diaduk lagi sambil
menambahkan air suling. Sebaliknya bila kurang dari jumlah ketukan 15 dan
coakkan sudah menyatu, maka contoh tanah didiamkan sebentar hingga kadar
airnya berkurang, kemudian diaduk kembali dan percobaan diulangi sampai.
6. Mengambil contoh pada bagian coakan yang menyatu tersebut, dan masukkan
kedalam container lalu tutup dan timbang.
7. Melakukan lagi percobaan seperi diatas (langkah 4 sampai 7) sampai 3 kali.
8. Lalu masukkan ke dalam oven, tunggu hingga 24 jam.
9. Setelah kering, timbang berat kering tanah.
10. Bersihkan alat dan tempat kerja yang telah digunakan dan kembalikan
ketempatnya.
PERHITUNGAN

Batas cair

No. Uji 1 2 3
Berat Kontainer, W1 (gram) 14,1 14 13,5
Berat tanah basah + Kontainer, W2 (gram) 85,2 83,3 81,5
Berat tanah kering + Kontainer, W3 (gram) 59,5 59,7 60,9
Berat tanah basah, W4 = W2 – W1 (gram) 71,1 69,3 68
Berat tanah kering, W5 = W3 – W1 (gram) 45,4 45,7 47,4
Berat tanah air, W6 = W4 – W5 (gram) 25,7 23,6 20,6
Kadar air, W = (W6 / W5 ) x 100% 56,6 51,64 40,459
Jumlah ketukan, N 20 24 30
Batas Cair
54,99 51,345 41,361

Dari pengujian cair, sehingga didapat LL rata-rata adalah : 49,232%

Batas plastis

No. Kontainer 1 2 3
13,4 14,2 14,3
Berat Kontainer, W1 (gram)

Berat tanah basah + Kontainer, W2 (gram) 21,6 22,2 22,9

Berat Tanah Kering + Kontainer, W3 (gram) 20,8 21,3 22,1

Berat Tanah Basah, W4 = W2 – W1 (gram) 8,2 8 8,6

Berat Tanah Kering, W5 = W3 – W1 (gram) 7,4 7,1 7,8


Berat Tanah Air, W6 = W4 – W5 ( gram) 0,8 0,7 0,8

Kadar Air, W = (W6 / W5) x 100 % 10,81 9,722 10,256


Dari percobaan batas plastis yang telah kami lakukan, maka didapatkan kadar air rata-rata :

W 1+W 2+W 3
= 10,2667
3

Dari Percobaan Batas Plastis dan Batas Cair, sehingga didapat :

P.I = | LL% – P L %|

P.I = | 49,232 %– 10,2667% |


P.I = | 38,9655% |

GRAFIK

BATAS CAIR
11
10.8
10.6
10.4
10.2
10
9.8
9.6
9.4
9.2
9
20 25 30

BATAS CAIR

KESIMPULAN

Dari percobaan diatas sehingga diperoleh data sebagai berikut :


Batas Cair (Liquid Limit) = 49,566 %
Batas plastis (Plastis Limit) = 10,2667 %
Indeks Plastis (P.I.) = 38,9655%
Dari perhitungan diatas didapatkan P.I. 38,9655 %sehingga dapat
disimpulkan bahwa tanah tersebut termasuk kepada tanah plastis (Plastic).

DOKUMENTASI

Batas Cair
Batas Plastis

Anda mungkin juga menyukai