a. Seorang ASN yang relevan kepada bangsa, masyarakan dan kepada negara. b. Seorang ASN yang bertanggung jawab atas tugasnya secara total serta membalas kebaikan yang sudah diberikan oleh masyarakat kepadanya melalui pengabdian ASN kepada masyarakat itu sendiri. c. Seorang ASN yang menjadi pemimpin harus dapat merubah mindset dari anggotanya, namun yang lebih penting adalah mengetehui apa yang harus diprioritaskan. d. Seorang pemimpin yang dapat merubah para anggotanya dari product oriented menjadi customer oriented, dimana kepuasan pelanggan menjadi tujuan utamanya. e. Seorang ASN yang berpikir harus ada sebuah inovasi agar tetap dibutuhkan oleh masyarakat. f. Mindset seorang ASN adalah melayani masyarakat, dimana seorang ASN memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat. g. Untuk melakukan subah perubahan haruslah dilakukan denga sungguh- sunguh dan konsisten. Karena biarpun sungguh-sungguh namun tidak konsisten ataupun sebaliknya konsisten namun tidak sungguh-sungguh maka tidak akan terjadi perubahan yang diinginkan. h. Seorang ASN hendaknya selalu mengikuti perkembangan zaman agar dapat meninggkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Karena masyarakat menilai seorang ASN itu baik atau buruknya dari pelayanan yang diberikan. i. Seorang ASN dalam melaksanakan tugas dari negara hendaknya tidak mendahulukan kepentingan pribadi ataupun kepentingan golongan. j. Seorang ASN yang menjadi pimpinan jika menginginkan perubahan pada anggota hendaknya mau memberikan contoh secara langsung dan mau turun lagsung ke lapangan. Agar seorang pimpinan dapat merasakan apa permasalahan yang dialami oleh anggotanya. k. Seorang pemimpin hendaknya tidak memimpin dengan surat keputusan karena surat keputusan hanya merupaka perintah, sedangkan memimpin haruslah dilakukan dengan memberikan contoh untuk anggotanya. l. Seorang pemimpin sangatlah memberikan makna bagi anggotanya terlepas pimpinan itu merupakan pemimpin yang baik maupun yang kurang baik. m. Seorang pemimpin yang membuat kaderisasi yang secara profesional dalam arti sesuai dengan kompetensi dan kemampuan anggotanya. n. Seorang ASN yang memiliki pemikiran bahwa pekerjaannya itu haruslah dikerjakan dengan sepenuh hati dan selalu melakukan yang terbaik untuk masyarakat. o. Seorang ASN yang memiliki prinsip bahwa pengabdian itu bukan suatu cita-cita yang harus digapai namun pengabdian itu merupakan amanah yang harus dijalankan yang nantinya akan kita pertanggung jawabkan baik kepada pimpinan, masyarakat dan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Hal-hal positif yang bisa dilakukan di tempat kerja
a. Meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada mutu dari pelayanan publik, yang diarahkan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan. Di sini saya bertugas sebagai guru berarti layanan yang harus saya berikan adalah bagaimana peserta didik saya dapat senang ketika menerima pelajaran dan timbul rasa ingin mendapatkan pelajaran yang lebih banyak lagi. Dilain sisi saya juga harus memberikan pelayanan kepada wali murid selaku orang tua dari peserta didik dengan sebaik-baiknya. b. Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis masalah yang telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan berbasis rencana mutu, mengawal pelaksanaan, dan mengawasi ketercapaiannya, dan merancang upaya peningkatannya agar dapat membangun kredibilitasnya. Disini selaku guru misalnya adalah membuat PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dimana biasanya seorang ASN akan membuat PTK jika akan mengusulkan kenaikan tinggkat, namun untuk memajukan diri hendaknya membuat PTK ini didasarkan atas masalah-masalah yang timbul pada peserta didik tanpa menunggu adaanya perintah dari atasan. c. Beberapa cara untuk memperbaiki mutu layanan dari pegawai ASN kepada publik 1) Memahami fungsi, seorang ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi guru selaku ASN yang tidak dapat terpisahkan antara lain kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih 2) Tugas pokok, tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administradi, pengelolaan, pengembanagan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menjunjung proses pendidikan pada satuan Pendidikan. 3) Kompeten pada bidang pekerjaan, Untuk menjadi seorang guru yang professional, haruslah memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungisnya sebagai guru secara maksimal. 4) Memiliki target mutu layanan, Mutu dalam konsep layanan didifinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Mutu dalam konteks ini dianggap sebagai mutu sesuai persepsi (quality in perception), di mana sesuatu dikatakan bermutu hanya didapat dan difinisikan sendiri dari orang yang melihat atau merasakannya (yaitu pelanggan). Difinisi ini sangat penting, karena pelangganlah yang membuat keputusan terhadap suatu mutu. 5) Memahami karakter masyarakat yang membutuhkan layanan, misalinya Mengetahui kelebihan yang mereka miliki dan dapat meningkatkannya, Mendeteksi kelemahan yang mereka miliki dan memperbaikinya, dan Mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri mereka dan mengoptimalkannya untuk kesuksesan dimasa yang akan datang. 6) menguasai teknik pelayanan prima dengan memberikan layanan prima. 7) bersedia menerima kritikan untuk perbaiakan diri kedepannya.