Anda di halaman 1dari 5

Company Situation: Three Major Economical Challenges

1. Crisis
Greece Debt Crisis (2008):
 https://www.bbc.com/news/business-
48845145?intlink_from_url=https://www.bbc.com/news/topics/czv6nvnzw9pt/greece
-debt-crisis&link_location=live-reporting-story
 https://www.cnbc.com/2019/03/14/greece-financial-crisis-still-evokes-pain-and-fear-
in-athens.html
 https://www.vox.com/2015/6/29/8862583/greek-financial-crisis-explained

Krisis keuangan terjadi di Yunani pada tahun 2008, hal ini dimulai ketika Eropa
mengalami resesi yang mana Yunani pada tahun itu telah bergabung dengan Uni Eropa
sehingga Yunani merupakan negara yang terkena dampak dari resesi tersebut. Disamping itu,
Yunani dikenal sebagai salah satu negara termiskin dengan hutang yang menumpuk. Tuntutan
untuk berbagi kebijakan moneter dengan seluruh Eropa menyebabkan perekonomian Yunani
semakin menurun. Beban utang yang besar menyebabkan Yunani kesulitan untuk
mengumpulkan uang untuk membayar utang negara. Yunani melakukan upaya untuk
bernegosiasi dengan Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa serta Dana Moneter Internasional
untuk mengajukan bantuan keuangan agar dapat membayar utang negara, hal itu dilakukan
negara ini selama lima tahun.

Upaya yang telah dilakukan oleh negara Yunani tidak dapat menyelesaikan situasi
krisisnya sehingga mengakibatkan gagalnya Yunani dalam melakukan pembayaran utang
kepada lembaga Dana Moneter Internasional dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.
Akibat dari krisis yang dialami oleh Yunani, adanya penurunan yang signifikan pada pasar
keuangan global. Beruntungnya utang Yunani tidak berasal dari bank swasta, pinjaman yang
didapat oleh Yunani dihasilkan dari lembaga besar Eropa dan negara-negara zona Eropa
lainnya sehingga sistem finansial dunia tidak terhambat apabila Yunani gagal dalam melakukan
pembayaran. Seluruh bank di Yunani masih ditutup guna mencegah warga menarik
keseluruhan aset mereka di bank, jika situasi tersebut terjadi ada kemungkinan besar bahwa
bank-bank yang berada di Yunani tidak akan bisa mengeluarkan uang tunai dalam jumlah yang
banyak. Krisis ini juga berdampak dengan tingkat pengangguran yang semakin meningkat,
karyawan yang belum digaji selama beberapa tahun serta meningkatkan masalah kesenjangan
sosial yang semakin terlihat di Yunani dan masalah sosial lainnya.
Solusi:
1. Melakukan pembaruan sektor ekonomi dengan memunculkan sektor yang unggul guna
menjadikan sektor tersebut untuk membantu pendapatan ekonomi mengingat Yunani
belum memiliki suatu keunggulan dalam sektor ekonomi.
2. Meningkatkan ekspor negara yang dapat membantu menambahkan pendapatan
ekonomi.
3. Mengurangi impor dari negara lain untuk mengurangi beban pengeluaran dari negara
mengingat Yunani memiliki utang yang cukup besar.
4. Meningkatkan investor asing untuk menanamkan modalnya di negara tersebut sehingga
negara mendapat pemasukan lain berupa pajak dari usaha yang dibangun di negara
tersebut ataupun berdasarkan investasi yang ditanam.
5. Menghilangkan korupsi yang menjadi permasalahan untuk setiap negara karena dengan
adanya korupsi, aset negara menjadi berkurang banyak.

2. Penurunan Pertumbuhan Ekonomi


US Economic Growth Slow (2019):
 https://www.bbc.com/news/business-47392731
 https://edition.cnn.com/2019/10/30/economy/us-gdp-third-quarter/index.html
 https://www.npr.org/2020/01/30/800985774/u-s-economy-slowed-in-2019-to-2-3

Pertumbuhan ekonomi yang melambat terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh


lemahkan ekonomi global yang terjadi di seluruh dunia dan kebijakan politik yang diputuskan
oleh pemerintah Amerika Serikat. Tidak hanya itu, lemahnya pertumbuhan ekonomi juga dapat
dikarenakan menunrunnya belanja konsumen serta menurunnya tingkat konsumtif masyarakat
Amerika Serikat yang dibuktikan dengan menunrunnya pembelian transportasi sebagai
kendaraan pribadi. Pertumbuhan ekonomi yang melambat tentu saja akan memberikan dampak
kepada negara serta masyarakat Amerika Serikat, apabila pertumbuhan ekonomi semakin
melambat maka akan memberikan dampak kepada pendapatan masyarakat yang akan terus
menurun. Ketika pendapatan masyarakat menurun makan perilaku konsumtif masyarakat akan
rendah sehingga menjadikan adanya perlambatan pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu
apabila pertumbuhan ekonomi melambat maka infrastruktur dari negara tidak akan
berkembang karena berkurangnya perputaran uang yang dimiliki oleh negara tersebut. Hal ini
akan berdampak pada pertumbuhan ekspor negara Amerika Serikat karena produk yang
nantinya dihasilkan akan memiliki kualitas yang lebih rendah dari produk lain karena daya beli
masyarakat yang menurun. Investasi juga akan memiliki dampak yang kuat dikarenakan
investor akan mempertimbangkan daya beli masyarakat serta pertumbuhan ekonomi suatu
negara, apabila pertumbuhan ekonomi suatu negara melambat maka kemungkinan besar
investor akan memutuskan untuk tidak berinvestasi di negara tersebut karena profit yang
didapat akan tidak sesuai ekspektasi dan tujuan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi merupakan
komponen penting bagi suatu negara untuk meningkatkan perekonomiannya. Pertumbuhan
ekonomi suatu negara akan memberikan dampak yang cukup kuat tidak hanya bagi negara
melainkan hubungan antar negara. Maka dari itu perlu adanya stabilitas yang baik dalam
menanggapi permasalahan tersebut.

Solusi:
1. Meningkatkan daya beli masyarakat mengingat masyarakat memiliki peran yang besar
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar tidak berjalan lambat.
2. Memangkas pajak untuk menarik daya beli masyarakat karena biasanya penurunan
terhadap pertumbuhan ekonomi terjadi akibat pajak yang besar.
3. Mengadakan kerja sama dengan negara lain untuk membantu meningkatkan kegiatan
ekspor dan impor sehingga terdapat penetrasi pertumbuhan pasar ekonomi.
4. Mendorong produktivitas dari masyarakat yang berhubungan dengan sumber daya
manusia dengan adanya produktivitas, maka akan menaikkan kualitas dari sumber daya
manusia sehingga dapat membantu memperbaiki situasi lambatnya pertumbuhan
ekonomi.
5. Melakukan kebijakan preventif guna menjaga stabilitas dari pertumbuhan ekonomi
kedepannya dan dapat mengantisipasi apabila perlambatan pertumbuhan ekonomi
semakin parah.

3. Perang Dagang
China Exports Fall Again as US Trade War Continues (2018):
 https://www.bbc.com/news/business-50704397
 https://www.wsj.com/articles/chinese-exports-slump-as-slowdown-deepens-
11552027014#:~:text=BEIJING%E2%80%94China's%20exports%20fell%20sharply,
Administration%20of%20Customs%20released%20Friday.
 https://money.cnn.com/2018/09/10/news/economy/china-exports-trade-
war/index.html
Perang dagang merupakan tantangan penting yang harus diantisipasi oleh setiap negara
yang mana perang dagang sendiri merupakan konflik yang terjadi antar dua negara yang saling
menghambat perdagangan untuk satu sama lain seperti menaikkan tarif harga serta membuat
kebijakan yang tidak sesuai dengan kontrak perjanjian awalnya sebagai bentuk balasan
terhadap hambatan dari pihak berlawanan. Situasi perang dagang saat ini dialamin oleh negara
China dan Amerika Serikat yang bermula dari pernyataan Amerika Serikat yang menuding
bahwa China melakukan praktik perdagangan secara tidak sehat dan adil sebagaimana
mestinya, hal ini dibuktinya dengan China dianggap melakukan pencurian kekayaan intelektual
milik Amerika Serikat. Atas dasar hal tersebut, Amerika Serikat mulai meningkatkan tarif
impor dari China dengan tujuan untuk mengekang subsidi pada manufaktur China serta
tuntutan terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang berada di China. Perang
dingin antara kedua negara tersebut telah berlangsung sejak tahun 2018 yang memberikan efek
bagi kedua negara seperti terjadinya defisit, kenaikan tarif impor dan ekspor terhadap dua
negara serta berdampak pada aspek di luar ekonomi seperti hubungan kerja sama antara China
dan Amerika Serikat untuk bidang lainnya. Saat ini nilai ekspor yang dialami oleh negara China
semakin menurun, hal tersebut akan memberikan dampak kepada pertumbuhan ekonomi dari
negara China yang semakin melambat sedangkan bagi negara Amerika Serikat sendiri,
lambatnya pertumbuhan ekonomi yang sejak awal telah menjadi permasalahan utama negara
tersebut kini semakin menurun akibat defisit dari perang dagang.

Perang dagang dari kedua negara tidak hanya memberikan dampak internal terhadap
kedua negara yang bersangkutan, namun juga memberikan dampat terhadap negara lainnya.
Permasalahan tersebut memberikan dampak seperti menurunnya permintaan barang ekspor
bagi berbagai negara yang mana ekspor menjadi salah satu komponen yang mendukung
kenaikan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Efek dari kedua negara yang memiliki kekuatan
besar dalam dunia perekonomian, dibuktikan dengan menurunnya pertumbuhan perekonomian
secara global akibat dari adanya perang dagang antara kedua negara tersebut. Kedua negara
yang sedang mengalami perang dagang tentu saja akan mengubah regulasi mengenai aturan
perdagangan antar negara, hal ini akan berdampak ke negara lain yang memiliki kerja sama
dalam melakukan jual beli sumber daya dari kedua negara seperti naiknya harga terhadap
barang yang akan dibeli sehingga harus mencari negara lain yang menjual dengan harga yang
lebih murah.
Solusi:
1. Melakukan negoisasi untuk membicarakan mengenai sumber yang menjadi
permasalahan.
2. Menciptakan sumber daya yang unggul dan kompetitif agar unggul dalam meghadapi
permasalahan antar negara.
3. Memperkuat kerja sama dengan negara lain guna mendapat dukungan dari berbagai
pihak negara.
4. Menyiapkan kebijakan lain dalam menghadapi situasi serta kemungkinan yang akan
terjadi disaat terjadi konflik sehingga jika solusi belum ditemukan, perekonomian tidak
mengalami penurunan yang signifikan.
5. Meningkatkan pencarian investor guna menyerap dana agar pertumbuhan
perekonomian tidak melambat dan membantu pemasukan pendapatan negara.

Anda mungkin juga menyukai