Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-6 1

Estimasi Biaya Pembuatan Modul Enterprise


Resource Planning (ERP) Untuk Unit Bisnis Pabrik Gula
Di PT. Perkebunan XYZ Dengan Metode Use Case Point
Grandys Frieska Prassida, Achmad Holil Noor Ali, dan Sholiq
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
E-mail: holil@is.its.ac.id, sholiq@is.its.ac.id

Abstrak— Estimasi biaya merupakan salah satu faktor penentu merupakan komponen biaya utama yang akan berpengaruh
keberhasilan proyek pembuatan perangkat lunak. Estimasi biaya pada hampir semua obyek biaya. Dengan demikian teknik
digunakan sebagai rujukan bagi manajer proyek dalam estimasi biaya di dalamnya meliputi juga metode estimasi
menentukan besarnya anggaran biaya dan sumber daya yang
effort [2]. Terdapat beberapa metode estimasi effort
harus dialokasikan untuk keberlangsungan proyek. Perhitungan
estimasi biaya didasarkan pada usaha yang dilakukan (effort) pembuatan perangkat lunak yang telah ada, diantaranya yaitu
untuk pembuatan perangkat lunak dan tarif biaya standar Constructive Cost Model (COCOMO), Function Point (FP),
aktivitas tenaga ahli SI/TI. Perhitungan estimasi biaya yang Use Case Point (UCP), Neural Network, dan Fuzzy. Masing-
dibahas pada penelitian ini berfokus pada pembuatan perangkat masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan, tetapi
lunak Enterprise Resource Planning (ERP). Proyek pembuatan tidak ada satupun teknik yang terbaik untuk semua kondisi
ERP umumnya mencakup banyak modul yang dikembangkan
pengembangan perangkat lunak [3].
pada unit-unit bisnis yang ada dalam perusahaan, namun studi
kasus pada penelitian ini hanya akan dibuat modul ERP untuk Penggunaan metode yang tepat untuk menghitung estimasi
unit bisnis Pabrik Gula yang ada di PT. Perkebunan XYZ. effort perlu disesuaikan dengan kebutuhan perangkat lunak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Use Case Point yang akan dibuat. Hal tersebut yang mendasari pemilihan
untuk menghitung besarnya effort dengan berdasar pada metode Use Case Point dalam penelitian kali ini untuk proyek
pendekatan kebutuhan fungsional perangkat lunak yang akan pembuatan perangkat lunak Enterprise Resource Planning
dijelaskan melalui Use Case Diagram. Effort yang didapatkan
nantinya akan dibagi ke dalam 3 aktivitas utama pembuatan
(ERP). Proyek pembuatan ERP umumnya mencakup banyak
perangkat lunak, yaitu Software Development, Ongoing, dan modul yang dikembangkan untuk mengintegrasikan proses
Quality Assurance + Testing. Kemudian, dengan mengacu pada bisnis pada unit-unit bisnis yang ada dalam perusahaan, namun
standar gaji/tarif biaya aktivitas tenaga ahli SI/TI, maka hasil untuk studi kasus pada penelitian ini hanya akan dibuat modul
perhitungan akhir yang diperoleh dapat memberikan estimasi ERP kustomisasi untuk unit bisnis Pabrik Gula yang ada pada
biaya yang diperlukan dalam pembuatan modul ERP. Hasil dari PT. Perkebunan XYZ. Pembuatan modul ERP yang
penelitian ini bersifat kuantitatif yang merepresentasikan jumlah
biaya (dalam satuan Rupiah) yang dibutuhkan dalam membuat
dimaksudkan yaitu mengacu ke kebutuhan fungsional yang ada
modul ERP untuk 1 (satu) unit bisnis Pabrik Gula di PT. pada unit bisnis Pabrik Gula tersebut. Maka, metode Use Case
Perkebunan XYZ. Point tepat digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan
fungsional tersebut ke dalam Use Case Diagram sebelum
Kata Kunci— Estimasi biaya, Pembuatan, Enterprise Resource dilakukan perhitungan estimasi effort dan biayanya. Metode
Planning (ERP), Pabrik Gula, Use Case Point. yang dikembangkan oleh Gustav Karner (1993)
ini bertujuan untuk menyediakan metode estimasi sederhana
I. PENDAHULUAN yang disesuaikan dengan orientasi pada objek proyek [4].
Perhitungan estimasi biaya tidak hanya melalui penerapan
P ERMASALAHAN yang sering dihadapi dalam proyek
pembuatan perangkat lunak yaitu over-estimates dan
under-estimates. Over-estimates (estimasi berlebihan) akan
metode Use Case Point saja namun juga dengan mengadaptasi
penelitian Kassem Shaleh (2011) untuk membagi effort
menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang berdasarkan per-kelompok aktivitas yang dijalankan dalam
dibutuhkan. Sedangkan under-estimates (estimasi yang proyek pembuatan perangkat lunak [5]. Sedangkan untuk
kurang) secara tidak langsung dapat mengurangi kualitas menghasilkan estimasi biaya (dalam satuan Rupiah) dilakukan
produk, karena untuk menekan biaya, maka perangkat lunak dengan mengkalkulasikan effort yang telah dibagi ke dalam
bisa dibuat tidak sesuai dengan standar [1]. Kedua tiap aktivitas dengan standar gaji tenaga ahli SI/TI yang sesuai.
permasalahan tersebut menunjukkan bahwa estimasi biaya Penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya lebih
merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan banyak membahas biaya implementasi ERP dengan
sebelum menjalankan proyek pembuatan perangkat lunak. menggunakan paket ERP yang ada di pasaran yang sudah
Sebelum lebih jauh menentukan estimasi biaya, terlebih memiliki harga standar, sehingga tidak membahas proses
dahulu dilakukan perhitungan estimasi usaha yang dikeluarkan estimasi biaya pembuatannya. Oleh karena itu, penelitian ini
(effort) untuk pembuatan perangkat lunak, karena effort penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2

puncak PT. Perkebunan XYZ dalam menunjang pengambilan terlebih dahulu dilakukan penilaian terkait kompleksitas aktor
keputusan terkait pengalokasian biaya dalam proyek dan use case dalam sistem.
pembuatan ERP kustomisasi untuk unit bisnis Pabrik Gula Penilaian kompleksitas aktor disebut dengan Unadjusted
yang ada pada perusahaan tersebut. Actor Weight (UAW). Total Unadjusted Actor Weight (UAW)
didapat dari menghitung berapa banyak aktor dari masing-
masing tipe kompleksitas (simple, average, atau complex)
II. URAIAN PENELITIAN kemudian dikali dengan bobot masing-masing tipenya.
Sedangkan penilaian kompleksitas use case dinamakan
Gambaran umum mengenai penelitian ini akan disajikan
Unadjusted Use Case Weight (UUCW). Total Unadjusted Use
dalam bagan berikut ini : Case Weight (UUCW) didapat dari menghitung berapa banyak
use case dari masing-masing tipe kompleksitas (simple,
average, atau complex) kemudian dikali dengan bobot masing-
masing tipenya.
Total perhitungan dari UAW dan UUCW yang selanjutnya
dijumlahkan untuk mendapatkan hasil UUCP atau dengan
rumus sebagai berikut :

UUCP = UAW + UUCW

B. Menghitung Technical dan Environmental Complexity


Factor
Pada metode use case point ini juga terdapat faktor teknikal
yang mengacu pada faktor-faktor Technical Complexity
Bagan 1 Gambaran Umum Penelitian Adjustment yang terdapat pada metode Function Point
Analysis, dan faktor kompleksitas enviromental yang
Dalam uraian penelitian ini akan dijelaskan lebih detil digunakan untuk menghitung fungsi-fungsi yang tidak
mengenai prosesnya yaitu sebagai berikut : fungsional yang biasa digunakan untuk mempermudah
pekerjaan seorang programmer [1].
1) Identifikasi Proses Bisnis dan Pembuatan Use Case
Diagram Faktor-faktor tersebut memiliki bobot dan skor. Skor yang
diberikan pada setiap faktor bergantung dari seberapa besar
A. Identifikasi Proses Bisnis Pada Unit Bisnis Pabrik Gula
pengaruh dari faktor tersebut terhadap sistem. 0 menandakan
Dalam tahap awal identifikasi proses bisnis ini digunakan tingkat paling rendah, 3 berarti rata-rata, hingga 5 yang
sumber data dari Buku Cetak Biru dan Tata Kelola TI PT. menandakan tingkat paling maksimal [1]. Pemberian skor
Perkebunan XYZ. Di dalam buku tersebut, terdapat penjelasan terhadap faktor teknikal didapatkan melalui metode survey
mengenai Arsitektur Sistem Enterprise/Pabrik Gula yang kepada responden atau partisipan dengan kriteria tertentu.
dijabarkan dalam beberapa bagian yaitu Arsitektur Sistem dan Maka, dalam tahap ini nantinya akan disebar kuisioner untuk
Aplikasi. Identifikasi proses bisnis ini dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap paramater dalam technical
memetakan aktivitas mana saja pada proses bisnis yang dapat complexity factor sesuai dengan kaidah statistika serta
ditangani oleh aplikasi berikut juga siapa saja aktor yang penentuan respondennya yaitu dengan pendekatan mahasiswa
mengoperasikannya. Hal ini akan memudahkan dalam yang telah memiliki kompetensi terhadap hal-hal yang akan
pengerjaan tahap berikutnya yaitu pembuatan use case dinilai tersebut.
diagram. Nilai pada masing-masing technical factor dikalikan dengan
B. Pembuatan Use Case Diagram bobot masing-masing, kemudian dijumlah untuk mendapatkan
total technical factor (TF), yang kemudian digunakan untuk
Pembuatan use case diagram mengacu pada kebutuhan
mendapatkan Techinal Complexity Factor (TCF), dengan
fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan dikembangkan yang
rumus sebagai berikut :
diterjemahkan melalui proses bisnis pada setiap sub-unit yang
ada pada unit bisnis Pabrik Gula. Use Case Diagram yang
TCF = 0,6 + (0,01 * TF)
perlu didefinisikan pada proses kali ini yaitu terkait dengan
transaksi use case yang dijalankan oleh aktor yang berperan
Sedangkan penilaian terhadap enviromental factor, karena
dalam sistem.
berkaitan dengan tim pengembang, maka skor yang diberikan
2) Perhitungan Effort dengan Use Case Point mengacu pada kondisi yang ada pada dokumen Term of
A. Menghitung Unadjusted Use Case Point Reference PT. Perkebunan XYZ. Selanjutnya, nilai pada
masing-masing enviromental factor dikalikan dengan bobot
Unadjusted Use Case Point (UUCP) diperoleh dengan masing-masing, kemudian dijumlah untuk mendapatkan total
menganalisis use case diagram yang telah dibuat, dimana enviromental factor (EF), yang kemudian digunakan untuk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3

mendapatkan Enviromental Complexity Factor (ECF), dengan C. Menghitung Estimasi Biaya Total
rumus sebagai berikut : Estimasi biaya total yang dibutuhkan untuk pembuatan
modul ERP pada unit bisnis Pabrik Gula didapatkan dengan
ECF = 1,4 + (-0,03 * EF) cara menjumlahkan seluruh estimasi biaya per-aktivitas atau
dari 3 aktivitas yang telah didefinisikan sebelumnya.
C. Menghitung Estimasi Effort
Estimasi effort didapatkan dengan metode Use Case Point III. HASIL DAN PEMBAHASAN
(UCP) yaitu melalui perkalian antara Unadjusted Use Case
Point (UUCP) dengan Technical Complexity Factor (TCF) Hasil analisa dan perhitungan metode Use Case Point
dan Environmental Complexity Factor (ECF), seperti rumus berupa besar estimasi effort yang diolah dengan mengacu pada
berikut ini : guideline Penelitian Kassem Shaleh (2011) akan menghasilkan
UCP = UUCP * TCF * ECF hasil akhir berupa besar estimasi biaya pembuatan modul ERP
untuk unit bisnis Pabrik Gula di PT. Perkebunan XYZ.
Untuk merubah nilai UCP yang didapatkan menjadi nilai Pembahasan hasil pada setiap prosesnya akan dijelaskan
effort yaitu Hours of Effort, maka nilai UCP harus dikalikan berikut.
dengan nilai staff-hour per use case point, Karner 1) Use Case Diagram
mengemukakan nilai 20 staff hours untuk setiap use case point Pada tahap pembuatan Use Case Diagram ini yang
untuk estimasi akhir sebuah proyek. Pengalaman langsung dibutuhkan ialah hasil identifikasi dari proses bisnis masing-
telah menunjukkan bahwa nilai staff-hour dapat berkisar dari masing modul, yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.
15 sampai 30 jam untuk setiap use case point, dimana nilai ini Setelah mengetahui aktor yang berperan, selanjutnya yaitu
akan mengubah secara langsung use case point ke dalam waktu mendapatkan apa saja proses yang dapat diotomatisasi
estimasi yang mungkin masih belum memiliki kepastian [3]. menggunakan aplikasi dalam setiap modulnya, maka untuk
selanjutnya dapat dituangkan ke dalam use case.
Hours of Effort = UCP * Staff-hour per use case point Use Case Diagram dibuat per-paket yang menggambarkan
modul yang tersedia dalam aplikasi ERP. Terdapat 10 modul,
yaitu Manajemen Umum, Manajemen Akun, Manajemen
3) Perhitungan Biaya per-aktivitas dan Biaya Total
Lahan, Manajemen Bibit, Manajemen Tanaman, Manajemen
A. Membagi Effort ke dalam 3 Aktivitas Pembuatan Tebang/Angkut, Manajemen Timbang Bahan, Manajemen
Perangkat Lunak
Produksi, Manajemen Gudang, dan Manajemen Bagi Hasil.
Effort yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya dapat Gambar 1 berikut salah satu contoh hasil pembuatan Use
dikelompokkan ke dalam aktivitas pembuatan perangkat lunak Case Diagram untuk salah satu modul, yaitu Manajemen
[8], mengacu pada penelitian Kassem Shaleh (2011), yakni
sebagai berikut :
1) Software Development
Meliputi analisis kebutuhan berupa permintaan dan
spesifikasi, desain, implementasi (pengkodean), dan termasuk
pengujian integrasi, terhitung 42% dari total effort.
2) Ongoing Activity
Meliputi manajemen proyek, manajemen konfigurasi,
dokumentasi, penerimaan dan penyebaran, terhitung 21% dari
total effort.
3) Quality dan Testing
Meliputi pengujian integrasi, penjaminan kualitas (termasuk
warranty), evaluasi dan pengujian, terhitung 37% dari total
effort.
B. Menghitung Estimasi Biaya per-aktivitas
Gambar 1 Use Case Diagram Modul Manajemen Lahan
Selanjutnya, menghitung estimasi biaya per-aktivitas yang
Lahan.
didapatkan dari penjumlahan hasil pengalian hours of effort
dengan standar gaji dari personil yang berada pada masing- 2) Estimasi Effort
masing kelompok aktivitas pembuatan perangkat lunak. A. Unadjusted Actor Weight (UAW)
Standar gaji yang digunakan mengacu pada Indonesia Salary Seorang aktor, seperti pengguna yang bekerja dengan
Guide yang dikeluarkan oleh Kelly Service. antarmuka command-line, memiliki kebutuhan yang sangat
sederhana dan hanya sedikit mempengaruhi kompleksitas use
case. Aktor lain, seperti pengguna yang bekerja dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4

antarmuka pengguna yang sangat interaktif grafisnya, memiliki menentukan tipe kompleksitas use case tersebut (dengan
dampak yang jauh lebih signifikan pada upaya untuk mengacu pada Tabel 3 berikut).
mengembangkan use case. Untuk memberikan perlakuan
Tabel 3 Tipe, Bobot, dan Deskripsi Use Case pada Use Case Point
terhadap perbedaan ini, maka setiap pelaku dalam system atau
Tipe Bobot Deskripsi
aktor diklasifikasikan tipenya ke dalam simple, average, atau
Simple 5 Menggunakan <=3 transaksi.
complex (dapat dilihat pada Tabel 1) dan diberi bobot dengan Average 10 Menggunakan 4 sampai 7 transaksi.
cara yang sama pada setiap use case [6]. Complex 15 Menggunakan >7 transaksi.
Tabel 1 Tipe, Bobot, dan Deskripsi Aktor pada Use Case Point Berikut ini merupakan contoh hasil analisa jumlah transaksi
Tipe Bobot Deskripsi pada skenario salah satu use case dalam modul Manajemen
Simple 1 Berinteraksi melalui Baris Perintah Lahan.
atau Command Prompt.
Average 2 Berinteraksi melalui Protokol, Tabel 4 Skenario Sukses dan Jumlah Transaksi Pada Salah Satu Use
seperti TCP/IP, HTTP, dsb. Case Modul Manajemen Lahan
Complex 3 Berinteraksi melalui GUI atau Web Transaksi 1 :
Page. 1) Setelah berhasil Login, Bag. Tanaman Staff1 membuka modul
Manajemen Lahan pada halaman utama aplikasi.
Dari hasil pembuatan Use Case Diagram diketahui terdapat 2) Sistem menampilkan menu yang ada dalam modul Manajemen Lahan.
sejumlah 12 aktor, yaitu Administrator, Bagian Tanaman Staff Transaksi 2 :
1, Bagian Tanaman Staff 2, Bagian Tanaman Staff 3, Bagian 3) Bag. Tanaman Staff1 memilih menu Pendataan Lahan.
4) Sistem menampilkan pilihan sub-menu dari Pendataan Lahan.
Tanaman Staff 4, Bagian Tanaman Staff 5, Bagian Pengolahan Transaksi 3 :
Staff 1, Bagian Pengolahan Staff 2, Bagian Administrasi 5) Bag. Tanaman Staff1 memilih sub-menu Kebutuhan Lahan.
Keuangan & Umum Staff 1, Bagian Administrasi Keuangan & 6) Sistem menampilkan daftar kebutuhan tanaman berupa taksasi
Umum Staff 2, Bagian Quality Control Staff 1, dan Bagian produksi yang direncanakan oleh Bag. Pengolahan Staff1.
Transaksi 4 :
Quality Control Staff 2.
7) Bag. Tanaman Staff1 memilih kebutuhan tanaman yang belum
Karena kebutuhan aktor yang lebih mudah bekerja dengan diproses, kemudian memilih tombol Konversi ke Kebutuhan Lahan.
GUI/Web Page dalam menjalankan aplikasi yang akan 8) Sistem menampilkan hasil konversi taksasi produksi tanaman ke luas
dikembangkan untuk unit bisnis Pabrik Gula di PT. lahan yang dibutuhkan beserta keterangan luas lahan milik sendiri
yang tersedia saat ini.
Perkebunan XYZ ini, maka 12 aktor tersebut diklasifikasikan Transaksi 5 :
ke dalam tipe “Complex”. 9) Jika luas lahan yang dibutuhkan terpenuhi oleh lahan milik sendiri,
Maka total perhitungan Unadjusted Actor Weight (UAW) maka Bag. Tanaman Staff1 meng-klik tombol Siapkan Lahan.
untuk semua modul didapatkan seperti data yang disajikan 10) Sistem menampilkan data lahan yang akan diolah.
Transaksi 6 :
dalam Tabel 2 berikut. 11) Bag. Tanaman Staff1 memasukkan data yang dibutuhkan dan jika
Tabel 2 Perhitungan Total UAW data sudah sesuai, maka Bag. Tanaman Staff1 memilih tombol
Simpan.
Jumlah Bobot x 12) Sistem akan menyimpan data lahan yang telah dimasukkan, kemudian
Tipe Bobot
Aktor Jumlah Aktor menampilkan kembali halaman awal Pendataan Lahan.
Simple 1 0 0
Average 2 0 0 Setelah mengelompokkan skenario sukses ke dalam
Complex 3 12 36 sejumlah transaksi, maka dapat diketahui bahwa use case
Total UAW 36 tersebut memiliki 6 transaksi, sehingga tipenya termasuk
“Average”.
B. Unadjusted Use Case Weight (UUCW) Dari hasil pembuatan Use Case Diagram diketahui dari
Jika mengacu pada pernyataan Karner (1993), setiap use keseluruhan modul terdapat sejumlah 98 use case. Jika
case terdapat beberapa poin yang dapat menentukan jumlah dilakukan perhitungan total Unadjusted Use Case Weight
transaksi dalam use case. Ivar Jacobson, pengembang use case, (UUCW), maka hasil yang didapatkan yakni sebagai berikut :
menggambarkan transaksi use case sebagai "round trip" dari
Tabel 5 Perhitungan Total UUCW
pengguna ke sistem kembali ke pengguna; transaksi selesai
ketika sistem menanti sebuah stimulus input baru. Dengan kata Bobot x
Jumlah Use
Tipe Bobot Jumlah Use
lain, dalam satu transaksi aktor dapat melakukan beberapa Case
Case
tindakan yang dimasukan untuk sistem. Selanjutnya sistem Simple 5 78 390
bereaksi dan mengembalikan hasilnya ke aktor tersebut. Average 10 20 200
Pernyataan Jacobson juga menyiratkan bahwa transaksi use Complex 15 0 0
case tidak berarti "langkah dalam aliran use case" [7]. Total UUCW 590
Maka, skenario sukses yang telah dibuat pada masing-
C. Unadjusted Use Case Point (UUCP)
masing use case dikelompokkan menjadi sejumlah “round
trip” yang menggambarkan transaksi, sehingga dapat dengan Unadjusted Use Case Point (UUCP) dihitung dengan cara
mudah menghitung jumlah transaksinya yang kemudian dapat menjumlahkan total Unadjusted Actor Weight (UAW) dan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5

Unadjusted Use Case Weight (UUCW), sehingga nilai UUCP Environmental Complexity Skor
Bobot BxS
ialah 36 + 590 = 626. Factor (0-5)
Language
D. Technical Complexity Factor (TCF)
Sampel yang digunakan sejumlah 30 buah berdasar atas Total EF 23,5
ketentuan statistik untuk mengikuti distribusi normal dengan TOTAL ECF 1,4 – (0,03 * 23,5) = 0,695
menggunakan pendekatan “Participants” [8] yaitu mengambil
F. Use Case Point (UCP)
responden dari mahasiswa yang familiar dengan aplikasi ERP.
Setelah hasil kuesioner telah valid dan reliable, selanjutnya Hasil akhir Use Case Point yang didapatkan dari pengalian
hasil penilaian tiap faktor tersebut dirata-rata pada masing- UUCP dengan TCF dan juga ECF. Maka, hasilnya diperoleh
masing parameternya untuk mendapatkan nilai/skor yang sebagai berikut :
digunakan untuk pengalian bobot. Untuk rekap hasil dan Tabel 8 Perhitungan Akhir UCP
perhitungan pada masing-masing Technical Factor yaitu Perhitungan Hasil
seperti yang disajikan pada tabel berikut : Unadjusted Actor Weight (UAW) 36
Tabel 6 Perhitungan Total TCF Unadjusted Use Case Weight (UUCW) 590
Unadjusted Use Case Point (UUCP) 626
Skor Technical Complexity Factor (TCF) 1,11
Technical Complexity Factor Bobot BxS
(0-5)
Environmental Complexity Factor (ECF) 0,695
Distributed System
1 2 4 8 Use Case Point (UCP) 483
Required
Response Time Is Untuk merubah nilai UCP yang didapatkan menjadi nilai
2 1 5 5
Important effort yaitu Hours of Effort, maka nilai UCP harus dikalikan
3 End User Efficiency 1 4 4 dengan nilai staff-hour per use case point, Karner (1993)
Complex Internal
4
Processing Required
1 4 4 mengemukakan nilai 20 staff hours untuk setiap use case point
Reusable Code Must Be untuk estimasi akhir sebuah proyek.
5 1 2 2 Maka, Hours of Effort = 483 x 20 = 9660.
A Focus
6 Installation Ease 0,5 3 1,5
3) Estimasi Biaya
7 Usability 0,5 5 2,5
8 Cross-Platform Support 2 3 6 A. Effort pada Tiap Kelompok Aktivitas
9 Easy To Change 1 4 4 Dengan mengacu pada Penelitian Kassem Shaleh (2011),
10 Highly Concurrent 1 4 4 maka didasarkan pada 3 kelompok aktivitas, hasil akhir Hours
11 Custom Security 1 4 4
of Effort ini dibagi ke dalam masing-masing segmentasi peran
Dependence On Third-
dalam tiap kelompok aktivitasnya, seperti yang disajikan
12 1 3 3 dalam Tabel berikut ini.
Party Code
13 User Training 1 3 3 Tabel 9 Pembagian Effort ke Aktivitas Pengembangan Perangkat
Total TF 51 Lunak
TOTAL TCF = 0,6 + (0,01 * 51) = 1,11 Hours
No. Kelompok Aktivitas %Effort of
E. Environmental Complexity Factor (ECF) Effort
Untuk rekap hasil dan perhitungan pada masing-masing 1 Software Development
Environmental Factor yaitu seperti yang disajikan pada tabel A Requirement 7,5% 725
berikut : B Specifications & Design 17,5% 1691
C Coding 10,0% 966
Tabel 7 Perhitungan Total ECF D Integration Testing 7,0% 676
Environmental Complexity Skor Total 42,0% 4057
Bobot BxS
Factor (0-5) 2 On Going Activity
Familiarity With The a Project Management 7,0% 676
1 1,5 5 7,5
Project b Configuration Management 4,0% 483
Application c Documentation 4,0% 386
2 0,5 5 2,5
Experience d Acceptance & Deployment 6,0% 483
OO Programming Total 21,0% 2029
3 1 5 5
Experience 3 Quality and Testing
Lead Analyst a Quality Assurance & Control 12,5% 1192
4 0,5 5 2,5
Capability b Evaluation and Testing 24,5% 2382
5 Motivation 1 3 3 Total 37,0% 3574
6 Stable Requirements 2 3 6
7 Part Time Staff -1 0 0 B. Biaya per-kelompok aktivitas
Difficult Dengan mengacu pada Indonesia Salary Guide 2011/2012
8 -1 3 -3
Programming [9] yang diterbitkan oleh Kelly Service, maka biaya per-
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6

aktivitas yang diperoleh yakni seperti yang ditunjukkan dalam IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
tabel di bawah ini : Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
Tabel 10 Estimasi Biaya per-Aktivitas Pembuatan ERP yakni sebagai berikut:
Kelompok %
Hours Standar Biaya 1. Pembuatan modul ERP didasarkan pada kebutuhan
No. of Gaji/jam (org/jam) fungsional yang tergambar dari proses bisnis masing-
Aktivitas Effort
Effort (Rp) (Rp)
Software masing sub-unit yang ada dalam unit bisnis Pabrik Gula di
1 Development PT. Perkebunan XYZ.
a Requirement 7,5% 725 31.250 5.580 2. Besarnya estimasi biaya pembuatan modul ERP dihitung
Specifications & dari total biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing
17,5% 1691 31.250 13.021
b Design fase/kelompok aktivitas yang dibebankan untuk 1 (satu)
c Coding 10,0% 966 18.750 4.464 unit bisnis Pabrik Gula.
Integration 3. Hasil estimasi biaya yang diperoleh dalam penelitian ini
7,0% 676 18.750 3.125
d Testing
dapat memberikan justifikasi terkait pengalokasian biaya
Total 42,0% 4057 26.190
untuk melaksanakan proyek pembuatan modul ERP pada
On Going
2 Activity unit bisnis Pabrik Gula di PT. Perkebunan XYZ.
Project Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa
7,0% 676 62.500 20.833
a Management mendatang adalah sebagai berikut:
Configuration 1. Untuk penelitian selanjutnya, perlu diperkuat mengenai
4,0% 483 43.750 10.417
b Management
landasan perhitungan untuk mendapatkan nilai konstanta
c Documentation 4,0% 386 18.750 3.571
Hours of Effort per Use Case Point yang dijadikan faktor
Acceptance &
6,0% 483 25.000 5.952 pengali untuk mendapatkan hasil akhir estimasi effort
d Deployment
21,0% 2029 40.774 (dalam satuan jam).
Total
Quality and 2. Ke depannya perlu dipertimbangkan mengenai penggunaan
3 Testing indeks standar gaji tenaga ahli SI/TI yang berlaku pada
Quality setiap daerah di Indonesia, karena dapat mempengaruhi
Assurance & 12,5% 1192 18.750 6.253
perhitungan akhir estimasi biaya.
a Control
Evaluation and 3. Jika ingin mengetahui biaya yang dibutuhkan untuk semua
24,5% 2382 18.750 12.497
b Testing unit bisnis Pabrik Gula, sebanyak 10 unit lainnya,
Total 37,0% 3574 18.750 perhitungan perlu disesuaikan lagi, bukan dengan langsung
mengkalkulasikan estimasi biaya yang telah didapatkan ke
C. Biaya Pembuatan Modul ERP untuk Unit Bisnis Pabrik
Gula 11 unit bisnis yang ada.
Hasil akhir dari perhitungan estimasi biaya ini yaitu berupa
jumlah total biaya pembuatan modul ERP untuk 1 (satu) unit DAFTAR PUSTAKA
bisnis Pabrik Gula. Hal tersebut karena jumlah total unit bisnis [1] Suharjito. 2008. Estimasi Usaha Proyek Pengembangan Software Yang
Pabrik Gula di PT. Perkebunan XYZ sejumlah 11 unit, Berorientasi Objek Dengan Use Case Point Metric. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi-II 2008.
sehingga untuk biaya pembuatannya hanya terhitung pada 1 [2] Sarno, R., Buliali, J. L., & Maimunah, S. (2002). Pengembangan
unit bisnis saja. Berikut ini hasil akhir perhitungan estimasi Metode Analogy untuk Estimasi Biaya Rancang Bangun Perangkat
biaya pembuatan modul ERP pada unit bisnis Pabrik Gula : Lunak. Makara, Teknologi, Vol.6, No.2.
[3] Khatibi, V., & Jawawi, D. N. 2010. Software Cost Estimation Methods:
Tabel 11 Estimasi Biaya Total A Review. Emerging Trends in Computing and Information Sciences,
Total Total Biaya 21-29.
Kelompok Estimasi Biaya [4] Karner, Gustav. 1993. Resource Estimation for Objectory Projects.
Hours of (orang/jam)
Aktivitas Total (Rp) Objective Systems SF AB.
Effort (Rp)
[5] Saleh, K. 2011. Effort and Cost Allocation in Medium to Large
Software Software Development Projects. Intenational Journal of Computers (1),
4057 26.190,00 106.260.000,00
Development 74-79.
Ongoing [6] Cohn, Mike. Estimating With Use Case Point.
2029 40.774,00 82.713.750,00
Activity [7] Jacobson, Ivar et al., Object-Oriented Software Engineering. A Use
Quality and Case Driven Approach, revised printing, Addison-Wesley 1993.
3574 18.750,00 67.016.250,00 [8] M. Ochodek., et al. 2011. Improving the reliability of transaction
Testing
identification in use cases. Information and Software Technology 53
TOTAL 255.990.000,00 (2011) 885–897.
[9] Kelly Service, Inc. Employment Oulook and Salary Guide 2011/12 : A
Tool for Workforce Planning.

Anda mungkin juga menyukai