Contoh Putusan KEMPID UNPAD
Contoh Putusan KEMPID UNPAD
Nomor : 202/Pid.B/2011/PN.Bdg
Umur : 32 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
1. Ditahan oleh Penyidik : Sejak tanggal 08 Februari 2011 s/d 27 Februari 2011
2. Ditahan oleh Jaksa : Sejak tanggal 28 Februari 2011 s/d 19 Maret 2011
Penuntut Umum
3. Diperpanjang oleh Ketua : -
PN.Bdg
Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasehat Hukum yang bernama
Para Advokat AMROSIUS TRIAN and PARTNERS, yang berkedudukan di Jalan Ir.
H. Juanda No. 212, Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 23 Februari 2011
Telah membaca Surat Pelimpahan Perkara secara biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri
Telah mendengar keterangan para saksi dan keterangan terdakwa serta telah pula
dipersidangan yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IA
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI dengan pidana
Fotocopy 1 (satu) lembar kutipan akta nikah terdakwa dan saksi Hotra;
Fotocopy 1 (satu) lembar kutipan akta nikah terdakwa Yusuf dan saksi Katy;
4. Menyatakan terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu
rupiah)
Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut, Penasehat Hukum
terdakwa telah mengajukan pembelaan secara tertulis tertanggal 01 April 2011 yang pada
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI dengan
alasan bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan ke persidangan dan didukung oleh
keterangan saksi-saksi yang diajukan dalam persidangan, Penuntut Umum tidak dapat
didakwakan yaitu unsur Barang Siapa dan unsur Membuat Surat Palsu atau Memalsukan
Surat Yang Dapat Menimbulkan Suatu Hak, Perikatan atau Pembebasan Hutang, atau
Yang Diperuntukkan Sebagai Bukti Suatu Hal, sehingga menurut pendapat Penasehat
Hukum terdakwa bahwa tidak terpenuhinya unsur pasal dalam dakwaan Jaksa Penuntut
Umum, maka dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah ditolak atau setidak-tidaknya
haruslah dibatalkan, oleh karenanya sepatutnya terdakwa haruslah dibebaskan dari segala
dakwaan Jaksa Penuntut Umum, atau setidak-tidaknya dibebaskan dari segala tuntutan
Umum sesuai dengan Surat Dakwaan Reg. Perkara No. PDM- 110/Bdg/02/2011, tanggal
PERTAMA:
Bahwa ia terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI pada hari Minggu tanggal 24
Januari 2011 sekitar jam 14.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan
Januari tahun 2011, bertempat di Jln. Dipati Ukur No.20 Bandung atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Klas IA
Bandung yang berwenang untuk mengadilinya, terdakwa membuat surat palsu atau
(kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai
menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah surat itu asli dan
Bahwa pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2011, terdakwa YUSUF TANRI bin
SANUSI melamar saksi KATY di rumah orang tua saksi KATY di Jalan Dipati Ukur
melangsungkan pernikahan. pada saat itu saksi SYAFRI selaku orang tua saksi
KATY, menerima lamaran terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI dan menyetujui
2011 terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI meminta bantuan saksi AMRAN
(Kepala satpam di lingkungan tempat tinggal Katy) untuk mengurus dan membuat
surat-surat prasyaratan pernikahan antara YUSUF TANRI bin SANUSI dan Katy
dengan imbalan uang sebesar Rp 200.000,00 ( dua ratus ribu rupiah ) sebagai uang
belum menikah, sedangkan janda/duda cerai harus dibuktikan dengan surat cerai dari
Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yaitu N6, dan bagi suami yang menikah
sebelumnya dengan seorang perempuan bernama saksi HOTRA pada hari Sabtu, 5
Desember 2004 silam sesuai dengan kutipan Akta Nikah Nomor.054.24.II.2004 dan
telah dikaruniai dua orang anak bernama Andika Mahmuddin yang berumur 5 tahun
Karena sudah terikat perkawinan sebelumnya, dengan demikian untuk dapat menikah
kembali terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI harus terlebih dahulu melengkapi
Namun pada hari Senin tanggal 30 Januari 2011 oleh terdakwa YUSUF TANRI bin
SANUSI, status masih menikahnya tidak disampaikan kepada saksi AMRAN, dan
terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI malah mengaku masih berstatus jejaka
kepada saksi AMRAN. Saksi AMRAN membuat surat keterangan yang menerangkan
bahwa YUSUF TANRI bin SANUSI masih berstatus jejaka di dalam surat keterangan
untuk nikah berdasarkan keterangan YUSUF TANRI bin SANUSI yang dituliskan di
atas secarik kertas kepada dirinya (saksi AMRAN) dan berdasarkan KTP yang
diberikan oleh terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI. Lalu surat keterangan N1
sampai dengan N5 tersebut selesai dibuat dan ditandatangani oleh pihak Kantor
Surat tersebut kemudian diserahkan oleh terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI
kepada saksi SYAFRI dan saksi ROSA selaku orang tua saksi KATY.
melangsungkan pernikahan pada hari Minggu, 2 Februari 2011 di Kantor KUA Kota
Bandung dengan dinikahkan oleh Naib bernama saksi ISMAIL yang merupakan
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 263 ayat (1)
KUHP.
KEDUA:
Bahwa ia terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI pada hari Minggu tanggal 2
Februari 2011 sekitar jam 09.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan
Januari tahun 2011, bertempat di Kantor KUA Kota Bandung atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Klas IA
bahwa perkawinannya menjadi penghalang yang sah baginya akan kawin lagi dan
ada itu menjadi halangan yang sah akan kawin lagi, perbuatan terdakwa tersebut
SANUSI melamar saksi KATY di rumah orang tua saksi KATY di Jalan Dipati Ukur
melangsungkan pernikahan. Pada saat itu saksi SYAFRI selaku orang tua saksi
KATY, menerima lamaran terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI dan menyetujui
Guna kelancaran rencana pernikahan tersebut, pada hari Jumat tanggal 27 Januari
(Kepala satpam di lingkungan tempat tinggal Katy) untuk mengurus dan membuat
surat-surat prasyaratan pernikahan antara YUSUF TANRI bin SANUSI dan Katy.
belum menikah, sedangkan janda/duda cerai harus dibuktikan dengan surat cerai dari
Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yaitu N6, dan bagi suami yang menikah
sebelumnya dengan seorang perempuan bernama saksi HOTRA pada hari Sabtu, 05
Desember 2004 silam sesuai dengan kutipan Akta Nikah Nomor.054.24.II.2004 dan
telah dikaruniai dua orang anak bernama Andika Mahmuddin yang berumur 5 tahun
kembali terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI harus terlebih dahulu melengkapi
SANUSI, status masih menikahnya tidak disampaikan kepada saksi AMRAN dan
malah mengaku masih berstatus jejaka kepada saksi AMRAN. Saksi AMRAN
membuat surat keterangan yang menerangkan bahwa YUSUF TANRI bin SANUSI
masih berstatus jejaka di dalam surat keterangan untuk nikah berdasarkan keterangan
YUSUF TANRI bin SANUSI yang dituliskan di atas secarik kertas kepada dirinya
(saksi AMRAN) dan berdasarkan KTP yang diberikan. Lalu surat keterangan N1
sampai dengan N5 tersebut selesai dibuat dan ditandatangani oleh pihak Kantor
Surat tersebut kemudian diserahkan oleh terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI
kepada saksi SYAFRI dan saksi ROSA selaku orang tua saksi KATY.
pernikahan pada hari Minggu, 02 Februari 2011 di Kantor KUA Kota Bandung
dengan dinikahkan oleh Naib bernama saksi ISMAIL yang merupakan pegawai KUA
Kota Bandung.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 279 ayat (2)
KUHP.
menjatuhkan Putusan Sela tertanggal 10 April 2013, yang amarnya berbunyi sebagai
berikut :
- Menolak eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa ;
1. Saksi Hotra :
Bahwa benar saksi menikah dengan Terdakwa pada tanggal 05 Desember 2004;
Bahwa benar saksi menyatakan bahwa dirinya merupakan istri sah dari Terdakwa
Bahwa benar saksi menyatakan bahwa saksi mempunyai teman bernama Bunga yang
Bahwa benar saksi menyatakan dirinya mengetahui perkawinan Yusuf dari saksi
Bunga yang menghadiri pernikahan Yusuf dan Katy tersebut di Kantor Urusan
Bahwa saksi menyatakan Terdakwa tidak pernah memberitahu saksi bahwa Terdakwa
Bahwa selanjutnya terdakwa memberikan tanggapan bahwa Bunga tidak terlihat pada
2. Saksi Bunga :
Bahwa benar saksi mengenali Terdakwa Yusuf yaitu sejak 5 Desember 2004;
Bahwa benar saksi menjelaskan bahwa saksi mengenali Terdakwa Yusuf sebagai
Bahwa benar saksi menghadiri pernikahan Terdakwa Yusuf dengan saksi Katy pada
tanggal 2 Februari 2011 di Kantor Urusan Agama ( KUA ) Bandung sekitar jam 10.00
WIB;
Bahwa benar saksi yang memberitahukan kepada Hotra bahwa telah terjadi
pernikahan antara Terdakwa Yusuf dengan saksi Katy pada tanggal 2 Februari 2011
Bahwa benar saksi Hotra mengatakan kepada saksi bahwa Terdakwa Yusuf tidak
3. Saksi Amran :
Bahwa benar Saksi mengenali Terdakwa Yusuf sejak tanggal 24 Januari 2011 ketika
yusuf melamar Katy dan saksi tidak memiliki hubungan family dengan Terdakwa
Yusuf;
Bahwa benar saksi tidak mengetahui bahwa Terdakwa Yusuf telah menikah dengan
saksi hotra;
Bahwa saksi mengetahui Yusuf berstatus jejaka ketika Terdakwa Yusuf menuliskan
dalam secarik kertas yang menyatakan bahwa yusuf masih berstatus jejaka. Surat
tersebut serta KTP Terdakwa diberikan kepada saksi Amran. Saksi mengetahui dan
melihat secara langsung bahwa status Terdakwa yusuf yang terdapat di KTP
Terdakwa adalah lajang. Dan tanpa mengetahui bahwa ktp yang saksi bawa adalah
palsu.
Bahwa selanjutnya terdakwa memberikan tanggapan bahwa yang ditulis disecarik
4. Saksi Ismail
Bahwa saksi ismail mengenal yusuf sejak tanggal 02 Februari 2011 , selaku mempelai
pria atas perkawinan antara yusuf dan katy dikantor urusan agama kota bandung. Pada
saat itu, saksi menjadi penghulu serta tidak ada hubungan family dengan saudara
Yusuf;
Bahwa benar saksi tidak mengetahui jika Terdakwa Yusuf telah mempunyai
hubungan pernikahan sebelumnya. Dan berdasarkan surat keterangan nikah (N1) atas
nama yusuf , Terdakwa yusuf berstatus lajang (jejaka/belum kawin) sebelum menikah
Bahwa saksi ismail tidak mengetahui bahwa surat keterangan nikah (N1) Terdakwa
5. Keterangan Terdakwa
Bahwa benar yusuf tanri bin sanusi lahir di bandung , 07 Januari 1979 Terdakwa
yusuf adalah anak tunggal dari ibu yang bernama jaenap dan bapak bernama budiman;
Bahwa benar Terdakwa mengenal saksi hotra yang merupakan istri dari Terdakwa;
Bahwa benar , Terdakwa menikahi saksi katy tanpa ada izin dari saksi korban Hotra;
Bahwa benar saksi katy tidak mengetahui status dari Terdakwa yusuf sebagai suami
Bahwa benar saudara Yusuf menikah dengan Katy pada tanggal 02 februari 2011 di
Bahwa benar Terdakwa berbohong kepada Katty dan keluarganya bahwa terdakwa
keterangan nikah;
Bahwa benar Terdakwa berbohong kepada amran dan mengaku sebagai jejaka;
Bahwa benar Amran tidak mengetahui jika surat keterangan nika (N1) adalaha palsu;
Bahwa benar Terdakwa memberikan pengakuan diatas selembar kertas kepada saksi
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan dianggap telah termuat dalam putusan
apakah Terdakwa telah melakukan perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya, perlu
Umum.
Menimbang, bahwa Terdakwa oleh' Penuntut Umum telah didakwa dengan dakwaan :
DAN
Menimbang, bahwa dalam dakwaan pertama pasal 263 ayat (1) KUHP mengandung
1) Barang siapa;
2) Secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan suatu hak,
sesuatu hal;
3) Mempunyai maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah setiap orang yang
sehat jasmani dan rohani, yang dapat bertindak sebagai subjek hukum, yaitu pendukung
hak dan kewajiban, dan dalam perkara ini Penuntut Umum telah mengajukan Yusuf
Terdakwa telah membenarkan bahwa apa yang tertera dalam dakwaan Penuntut Umum
tersebut adalah benar dirinya, dan menurut pengamatan Majelis selarna persidangan
berlangsung, Terdakwa sehat jasmani dan rohani, yang dalam dirinya tidak terdapat
alasan pemaaf maupun alasan pembenar, sehingga apabila perbuatan Terdakwa telah
memenuhi semua unsur dari dakwaan yang didakwakan oleh Penuntut Umum, maka
terhadap terdakwa Yusuf Tanri Bin Sanusi tidak terpenuhi dan tidak dapat diterapkan
pada diri terdakwa karena terdakwa dalam tindak pidana ini tidak mempunyai hubungan
Yusuf Tanri Bin Sanusi tidak pernah melakukan tindak Pemalsuan Surat atau tidak
“Jika kita berusaha untuk menjabarkan sesuatu rumusan delik ke dalam unsur-unsurnya,
maka yang mula-mula dapat kita jumpai adalah disebutkannya sesuatu tindakan manusia,
dengan tindakan itu seseorang telah melakukan sesuatu tindakan yang terlarang oleh
undang-undang. Menurut ilmu pengetahuan hukum pidana sesuatu tindakan itu dapat
merupakan "een doen" atau "een 'niet doen" atau dapat merupakan "hal melakukan
sesuatu" ataupun "hal tidak melakukan sesuatu" yang terakhir ini didalam doktrin juga
sering disebut sebagai "een nalaten" yang juga berarti "hal mengalfakan sesuatu yang
Dari pendapat PAF Lamintang tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kata " barangsiapa" yang menunjuk pada seseorang yang terindentifikasi dan dinyatakan
maka dapatlah diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan " barang siapa
" dalam hal ini menunjuk pada subjek hukum yaitu orang yang diajukan oleh Penuntut
sesuai dengan identitas yang tertera dalam dakwaan. Penuntut Umum yaitu Yusuf Tanri
bin Sanusi
berpendapat bahwa Terdakwa Yusuf Tanri bin Sanusi selaku subjek hukum, dalam
istilah teknis yuridis " barang siapa " telah terpenuhi menurut hukurri atas diri Terdakwa
tersebut, namun apakah Terdakwa sebagai subjek hukum tindak pidana dimaksud
Ad.2. Unsur secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan suatu
hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
sesuatu hal
Menimbang bahwa yang dimaksud perbuatan membuat surat palsu adalah perbuatan
membuat sebuah surat yang sebelumnya tidak ada/belum ada, yang sebagian atau seluruh
isinya palsu. Sedangkan perbuatan memalsu, adalah segala wujud perbuatan apapun yang
ditujukan pada sebuah surat yang sudah ada, dengan cara menghapus, mengubah atau
mengganti salah satu isinya surat sehingga berbeda dengan surat semula.
bahwa Penuntut Umum yang tidaklah cermat dalam mendakwakan perbuatan Terdakwa,
karena terdakwa tidak membuat surat palsu sebagaimana yang dimaksudkan oleh
surat palsu.
menyatakan bahwa surat yang dipalsu itu harus suatu surat yang:
a) Dapat menerbitkan hak, misalnya: ijazah, karcis tanda masuk, surat andil dan
lainnya.
perbuatan atau peristiwa, misalnya: surat tanda kelahiran, buku tabungan pos,
putusan Pengadilan Negeri Cirebon No. 12/1972 B, tertanggal 5 Juli 1972, bahwa
pengertian pemalsuan surat dalam pasal 263 KUHP adalah termasuk mengubah surat asli
sedemikian rupa sehingga isinya atau tanggalnya atau tanda tangannya bertentangan
suatu perkara
masih lajang untuk selanjutnya saksi mengajukannya ke kantor urusan agama kota
Menimbang bahwa selain itu terdapat alat bukti surat berupa Surat Keterangan Nikah
(N1), Fotocopy 1 (satu) lembar kutipan akta nikah terdakwa Yusuf dan saksi Katy, dan
KTP atas nama Yusuf Tanri yang menerangkan bahwa Terdakwa lajang, serta Fotocopy
1 (satu) lembar kutipan akta nikah terdakwa dan saksi Hotra yang menerangkan bahwa
“secara tidak benar atau memalsu surat yang dapat menimbulkan suatu hak, perikatan
atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti sesuatu hal” telah
Ad.3 Unsur mempunyai maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat
apabila pelaku masih memerlukan tindakan lain untuk mencapai keuntungan tersebut,
maka unsur dengan maksud tersebut belum terpenuhi. Bahwa “mempunyai maksud”
tersebut harus ditujukan pada menguntungkan dengan melawan hukum, maka pelaku
harus mengetahui atau menyadari bahwa keuntungan yang menjadi tujuannya tersebut
persidangan yaitu :
Bahwa saksi Amran mengetahui Yusuf berstatus jejaka ketika Terdakwa Yusuf
menuliskan dalam secarik kertas yang menyatakan bahwa yusuf masih berstatus
jejaka. Surat tersebut serta KTP Terdakwa diberikan kepada saksi Amran. Saksi
mengetahui dan melihat secara langsung bahwa status Terdakwa yusuf yang terdapat
di KTP Terdakwa adalah lajang. Dan tanpa mengetahui bahwa ktp yang saksi bawa
adalah palsu.
Bahwa benar Terdakwa mengenal Amran dan meminta Amran untuk mengurus surat
keterangan nikah;
Bahwa benar Terdakwa berbohong kepada Amran dan mengaku sebagai jejaka;
Bahwa benar Amran tidak mengetahui jika surat keterangan nika (N1) adalaha palsu;
Bahwa benar Terdakwa memberikan pengakuan diatas selembar kertas kepada saksi
Menimbang, bahwa dari uraian fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata
Terdakwa mengakui bahwa dia telah memberikan keterangan atau surat palsu kepada
saksi Amran yang sebelumnya meminta saksi Amran untuk melengkapi persyaratan
Pernikahan antara Terdakwa dengan Saudara Katy. Selanjutnya terdakwa juga mengakui
bahwa sebelumnya ia masih terikat pernikahan dengan Saudara Hotra dan tidak
mempunyai maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
seolah olah isinya benar dan tidak dipalsu telah terpenuhi dan terbukti
Mahkamah Agung berpendapat bahwa kerugian itu tidak harus telah nyata-nyata ada.
Dengan kata lain, adanya kemungkinan menimbulkan kerugian, sudah cukup dimaknai
bahwa unsur tersebut telah terbukti. Oleh karena kerugian dimaksud tidak semata-mata
kerugian materiil, tapi juga termasuk kerugian immateriil, seperti keresahan masyarakat
Menimbang, Majelis Hakim dalam hal ini berpendapat bahwa perbuatan terdakwa
oleh saksi Hotra maupun keluarga dari pihak Katy yang merasa ditipu akan status
terdakwa yang mana telah melangsungkan acara pernikahan. Seain itu, keluarga Katy
masyarakat bahwa Katy menikahi seseorang (terdakwa) yang masih terikat perkawinan
dengan orang lain. (vide : alat bukti surat berupa Kartu Keluarga terdakwa Yusuf dan
saksi Hotra).
berpendapat bahwa unsur pemakaian surat yang dapat menimbulkan kerugian ini telah
1. Barang siapa;
2. Mengadakan perkawinan;
Menimbang, unsur barang siapa adalah setiap orang yang merupakan subyek hukum
hukum dalam hal ini Terdakwa diawal persidangan telah diperiksa identitasnya dan telah
membenarkan bahwa apa yang tertera dalam dakwaan Penuntut Umum tersebut adalah
Terdakwa sehat jasmani dan rohani, yang dalam dirinya tidak terdapat alasan pemaaf
maupun alasan pembenar, sehingga apabila perbuatan Terdakwa telah memenuhi semua
unsur dari dakwaan yang didakwakan oleh Penuntut Umum, maka Terdakwa dapat
berpendapat bahwa Terdakwa Yusuf Tanri bin Sanusi selaku subjek hukum, dalam
istilah teknis yuridis " barang siapa " telah terpenuhi menurut hukum atas diri Terdakwa
tersebut, namun apakah Terdakwa sebagai subjek hukum tindak pidana dimaksud
kepadanya, maka hal tersebut perlu dibuktikan dengan unsur-unsur yang lainnya dari
Perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah Ikatan lahir bathin antara seorang
pria dan seorang wanita sebagai Suami-Isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
dan wanita yang memiliki ikatan lahir dan bathin sebagai suami-isteri mengikatkan diri
dalam perkawinan yang dilakukan dengan melalui tata cara dimana diatur baik dalam
persidangan yaitu :
Bahwa terdapat fotocopy 1 (satu) lembar kutipan akta nikah terdakwa Yusuf
telah melangsungkan pernikahan dengan saudara Katy di Kantor Urusan Agama kota
Ad.3. Unsur mengetahui perkawinan yang ada menjadi penghalang yang sah
persidangan yaitu :
Bahwa benar saksi Hotra telah menikah dengan Terdakwa pada tanggal 5
Desember 2004 dengan Akta Nikah Nomor: 054.24.II.2004
Bahwa saksi Hotra dan Terdakwa masih dalam ikatan perkawinan yang sah
Bahwa saksi Katy tidak mengetahui jika Terdakwa masih dalam ikatan
perkawinan dengan sdri. Hotra menjadi penghalang yang sah bagi perkawinan
Hakim berpendapat unsur mengetahui perkawinan yang ada menjadi penghalang yang
banyak pihak;
Terdakwa mengaku bersalah, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi
perbuatannya;
karena terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana seperti tersebut diatas, maka terdakwa tersebut haruslah dibebani untuk
membayar biaya perkara ini yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini;
dengan memperhatikan ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP, maka haruslah
Mengingat ketentuan pasal 263 ayat (1) dan pasal 279 ayat (2) KUHP, Undang-
Undang No. 8 Tahun 1981, dan Undang-Undang serta Peraturan Hukum lain yang
bersangkutan;
MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI,telah terbukti secara sah dan
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa YUSUF TANRI bin SANUSI dengan pidana
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa tersebut dikurangkan
4. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 5.000,- ( Lima Ribu
Rupiah);
Jumat tanggal 08 April 2011 oleh Kami: RIZKY TIEN SITUMORANG, S.H.M.H,
sebagai Hakim Ketua Majelis, CHRISTIAWAN ARYO TEJO, S.H., dan YULIANI
NUR DESY NABILLA, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana
diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 15 April
2011 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim
Anggota dengan dibantu oleh GRACE FITRI RAMADHANI, S.H sebagai Panitera
Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut dan dihadiri oleh ANDRI, S.H, ERIK, S.H,
dan CHANDRA, S.H sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Klas IA
PANITERA PENGGANTI