syariah
Dosen pengampu :
1
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak kekayaan intelektual merupakan hak yang berasal dari karya, karsa,
dan daya cipta kemampuan intelektualitas manusia yang memiliki manfaat serta
Bentuk nyata dari hasil karya, karsa dan daya cipta intelektualitas manusia tersbut
dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan sastra. Inovasi dan hasil kreasi
berupa materi ataupun bukan materi seperti adanya rasa aman karena dilindungi
dan diakui atas hasil karyanya. Dengan inovasi yag mendapatkan perlindungan
tersebut dapat berupa pembayaran royalty dan tehnical fee, dengan adanya
imbalan ataupun pengakuan kreasi, karya, karsa dan dan cipta manusia di dalam
1
Mastur, “perlindungan hokum hak dan kekayaan ntelektual dibidang paten”, jurnal
ilmiah ilmu hokum QISTI, vol. 6 No. 1 januari 2012, hal.65-66
2
B. RUMUSAN MASALAH
yaitu :
5. Apa yang dimaksud dngan hak cipta, hak paten dan hak mrek?
3
2. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HKI
kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. HKI di
menjadi memiliki nilai. Apabila ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat di
which concerns legal rights associated with creative ef- fort or commercial
nampaknya sangat kental dengan pendekatan hukum. Hal ini logis saja sebab
mengkaji masalah HKI pada akhirnya semua akan bermuara pada konsep hukum,
intellectual.3
2
Budi agus riswandi dan M Syamsuddin, hak kekayaan intelektual dan budaya hukum,
PT rajagrafindo persada: Jakarta, cet 1, 2004, hal.31
3
Budi agus riswandi dan M Syamsuddin, hak kekayaan intelektual dan budaya hukum,
hal. 32
4
Hak kekayaan intelektual itu adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu
benda yang bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan
rasio manuasia yang menalar. Hasil kerjanya itu berupa benda imateril. Benda
tidak berwujud. Kita ambil misalnya karya cipta lagu. Untuk menciptakan alunan
nada (irama) diperlukan pekerjaan otak. Menurut ahli biologi otak bukanlah yang
juga kemampuan melakukan sosialisasi dan mengendalikan emosi. Fungsi ini juga
stimulan.4
penelitian atau temuan dalam biidang tekknologi juga dirumuskan sebagai hakatas
teknologi, disebut juga sebagai fungsi preposisi verbal linguistis, logis dan analitis
yaitu benda tidak berwujud (benda immaterial). Benda dalam kerangka hukum
4
H.OK. Saidin, S.H,. M.Hum. aspek hukum kekayaan intelektual (intellectual property
rights) PT Rajagrafindo persada : Jakarta, 2006 hal. 9-10
5
H.OK. Saidin, S.H,. M.Hum. aspek hukum kekayaan intelektual (intellectual property
rights) PT Rajagrafindo persada : Jakarta, 2006 hal. 9-10
5
perdata dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kategori, salah satu diantara
B. KLASIFIKASI HKI
Hak cipta sebenarnya dapat lagi diklasifikasikan kedalam dua bagian, yaitu
: hak cipta dan hak yang berkaitan (bersempadan) dengan hak cipta (neighbouring
rights).
a. Patent (paten)
Kartini muljadi dan gunawan widjaja, “seri hokum harta kekayaan : kebendaan pada
6
H.OK. Saidin, S.H,. M.Hum. aspek hukum kekayaan intelektual (intellectual property
8
rights) Hal.14
6
b. Utility models (model dan rancang bangun) atau dalam hokum
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari
padanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberi kesan
estetis dan dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk barang komuditas
2001 Tentang Merek Adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf,
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.10
sebutan asal).
9
Mashoedah,MT. pengenalan HKI (hak kekayaan intelektual), universitas negeri
Yogyakarta : Yogyakarta, 2015, hal. 4
10
Mashoedah,MT. pengenalan HKI (hak kekayaan intelektual), hal. 3
7
g) WTO dalam kesepakatan TRIPS menambahkan 2 macam hak atas,
yaitu :
Adalah Perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini
Departemen Pertanian).11
circuit).12
Adalah kreasi berupa rancangan tata letak tiga dimensi dari suatu produk
dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang didalam terdapat berbagai elemen
11
Mashoedah,MT. pengenalan HKI (hak kekayaan intelektual), hal. 5
Aji wicaksono, “permasalahan klaim budaya terkait Hak kekayaan intelektual suatu
12
bangsa”, NARADA, jurnal desain dan sni, FSDK-LMB, vol 2 edisi 1, 2015. Hal 36
13
Mashoedah,MT. pengenalan HKI (hak kekayaan intelektual), hal. 5
8
Pada saat ini Indonesia telah memiliki perangkat peraturan perundang-
undangan dibidang hak kekayaan intelektual yang cukup memadai dan tidak
tahun 2000
200015
14
Direktorat jendral industry kecil menengah departemen perindustrian, Jakarta : 2007.
Hal. 4
H.OK. Saidin, S.H. aspek hukum kekayaan intelektual (intellectual property rights.) PT
15
9
Sejalan dengan perubahan berbagai undang-undang Indonesia telah
sebagai berikut :
15 Tahun 1997, tentang perubahan atas keputusan presiden No. 24 tahun 1979)
D. HAK CIPTA
Hak cipta (copy right) adalah hak eksklusif bagi pencita atau penerima hak
16
Direktorat jendral industry kecil menengah departemen perindustrian, Jakarta : 2007.
Hal. 5
10
pengetahuan, seni dan sastra.17 Yang antara lain dapat sterdiri dari buku, program
computer, ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenisdengan itu serta
hak terkait dengann hak cipta. Rakaman suara dan/ atau gambar pertunjukan
Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 28 tahun 2014 tentang hak cipta,
“ hak cipta adalah hak ekslusif pencipta yang tmbul secara otomatis
perundang-undangan”.19
Sedangkan ciptaan menurut pasal 1 ayat (3) UU No. 2 tahun 2014 tentang
hak cipta adalah “ setiap hasil karya cipta dibidang ilmu pengetahuan seni dan
17
Mashoedah,MT. pengenalan HKI (hak kekayaan intelektual), universitas negeri
Yogyakarta : Yogyakarta, 2015, hal. 2
18
Hak Kekyaan Intelektual, suatu pengantar, Anggota IKAPI, PT Alumni, Bandung,
2004, hal 6
19
Aji wicaksono, “permasalahan klaim budaya terkait Hak kekayaan intelektual suatu
bangsa”, Narada, jurnal desain dan sni, FSDK-LMB, vol 2 edisi 1, 2015. Hal 36
20
Aji wicaksono, “permasalahan klaim budaya terkait Hak kekayaan intelektual suatu
bangsa”, Narada, jurnal desain dan sni, FSDK-LMB, vol 2 edisi 1, 2015. Hal 36
11
Hak cipta terdiri atas hak ekonomi (economic right) dan hak moral (moral
right). Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan
serta produk hak terkait. Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta
atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alas an apapun,
Perlindungan hak cipta tidak diberikan kepada kepada ide atau gagasan
karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi, menunjukan
E. HAK PATEN
paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil
melaksanakannya.23
21
Undang-undang HKI hak kekayaan intelektual, sinar grafika: Jakarta, cet pertama 2003,
hal.3
22
Undang-undang HKI hak kekayaan intelektual, sinar grafika: Jakarta, cet pertama 2003,
hal.3
23
Undang-undang HKI hak kekayaan intelektual, sinar grafika: Jakarta, cet pertama 2003,
hal.3
12
Paten diiberika untuk melinduni invensi di bidang teknologi. Paten
diberikan untuk jangka waku terbatas, dan tujuannya adalah untuk mencegah
pihak lain, termaksuk para inventor independen dari teknologi yang sama,
inventor atau pemegang paten mendapat manfaat ekonomi yang layak atas
informasi yang berkaitan dengan invensi tersebut tersedia secara bebas bagi
pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi dapat berupa produk atau
Inventor adalah sesorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang
menghasilkan invensi.26
24
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, PT
Raja Grafindo Persada :Jakarta, 2005. Hal. 7
25
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, Hal. 7
26
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merekHal. 7
13
E. HAK MEREK
adalah tanda yang berupa huruf-huruf, angka, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dagang dan merek jasa. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang
Sedangkan merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
Apabila suatu merek digunakan secara sah, yakni didaftarkan maka kepada
pemilik merek tersebut diberi hakatas merek. Hak atas merek adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang didaftarkan
dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengaan menggunakan
27
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, Hal. 7
28
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, hal. 11
14
sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.29
Pemberian izin oleh pemilik merek kepada orang lain ini berupa
pemberian lisensi, yakni pemberian izin kepada orang lain untuk jangka waktu
Secara umum, merek tidak dapat didaftarkan atas dasar permohonan yang
diajukan oleh pemohon yang beitikad tidak baik. Pemohon yang beritikad baik
addalah pemohon yang mendaftarkan mereknya secara layak dan jujur tanpa ada
niat apapun untuk membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak
lain demi kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain.31
F. KOPERASI SYARIAH
Keuangan Syariah) dan UJKS (Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi). Koperasi
bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Unit
Jasa Keuangan Syariah adalah unit usaha pada Koperasi yang kegiatan usahanya
bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi
29
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, Hal. 12
30
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek,
31
Ahmadi miru, Hukum merek: cara mudah mempelajari Undang-undang merek, hal.13
15
hasil (syariah), sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
Koperasi syariah adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta turut membangun tatanan
tujuan tersebut, maka Koperasi Syariah mempunyai fungsi dan peran sebagai
32
Triana sofiani, ”konstruksi norma hukum koperasi syariah dalam kerangka system
hukum koperasi nasional” Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 12, Edisi Desember, 2014, hal 3
16
secara efektif; keenam, mengembangkan dan memperluas kesempatan kerja dan;
Prinsip Koperasi Syariah, antara lain: 1). kekayaan adalah amanah Allah
swt yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun secara mutlak; 2) manusia diberi
tinggi keadian serta menolak setiap bentuk ribawi dan pemusatan sumber dana
ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok orang saja. Prinsip- Prinsip dasar
lainnya, antara lain: 1) larangan melakukan perbuatan maysir, yaitu segala bentuk
spekulasi judi (gambling) yang mematikan sektor riil dan tidak produktif; 2)
larangan praktik usaha yang melanggar kesusilaan dan norma sosial; 3) larangan
.gharar yaitu segala transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas sehingga
berpotensi merugikan salah satu pihak; 4) larangan haram yaitu objek transaksi
dan proyek usaha yang diharamkan syariah;.5) larangan riba yaitu segala bentuk
pada transaksi kredit atau pinjaman dan pertukaran/barter lebih antar barang
ribawi sejenis. Pelarangan riba ini mendorong usaha yang berbasis kemitraan dan
33
Triana sofiani, ”konstruksi norma hukum koperasi syariah dalam kerangka system
hukum koperasi nasional” Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 12, Edisi Desember, 2014, hal 4
17
kenormalan bisnis, disamping menghindari praktik pemerasan, eksploitasi dan
pendzaliman oleh pihak yang memiliki posisi tawar tinggi terhadap pihak yang
barang dan jasa untuk tujuan permainan harga dan; 7) larangan melakukan segala
serta bertentangan dengan maslahat dalam maqashid syari’ah. Selain itu koperasi
syariah perlu memperhatikan beberapa hal seperti: semua kegiatan usaha yang
nasional MUI dan tidak bertentangan dengan UU yang berlaku. Dengan demikian,
jual beli, sewa menyewa, jasa hiwalah atau anjak piutang, jasa gadai dan jasa
wadiah(titipan).34
G. YAYASAN HKI
administrasi hak cipta paten, merek, desain industri, dan desain tata letak sirkui t
34
Triana sofiani, ”konstruksi norma hukum koperasi syariah dalam kerangka system
hukum koperasi nasional” , hal. 5
18
terpadu. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (semula disebut Direktorat
Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek) dibentuk pada thaun 1998. Direktorat
Jendral Hak Kekayaan Intelektual yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh
masyarakat, baik yang berasal dari dunia industri dan perdagangan, maupun dari
beberapa negara yang telah maju. Direktorat Jendral HaKI merupakan institusi
yang relatif masih muda/naru. Oleh sebab itu, dapat dimaklumi seandainya dalam
demikian, melalui berbagai program pelatihan yang intensif telah ada beberapa
35
Hak kekayaan intelektual (HAki),”kebijakan pemerintah dalam perlindungan HKI dan
liberalisasi perdagangan jasa profesi dibidang hokum”, direktorat jendral industry kecil
menengan departemen perindustrian, Jakarta, 2007, hal. 5
36
Hak kekayaan intelektual (HAki),”kebijakan pemerintah dalam perlindungan HKI dan
liberalisasi perdagangan jasa profesi dibidang hokum”, hal. 5
19
Wilayah akan menyampaikan permohonan tersebut kepada Direktorat Jenderal
HaKI untuk diproses ebih lanjut. Di samping itu, pada saat ini, dengan bantuan
dimaksud.37
modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh
satu persen) sahamya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan
2. Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan
tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
37
Hak kekayaan intelektual (HAki),”kebijakan pemerintah dalam perlindungan HKI dan
liberalisasi perdagangan jasa profesi dibidang hokum”, hal.5
20
penyediann barang dan jasa yang bermutu tinggi sekaligus mengejar
rumah tangga, sektor swasta maupun sektor luar negeri. Sejalan dengan itu
38
Devi yulianti, “Restrukrisasi BUMN sebagai salah satu rangka reformasi untuk
mengmbangkan perusahaan”, Jurnal Sosiologi, Vol. 17, No. 2, hal. 151
39
Devi yulianti, “Restrukrisasi BUMN sebagai salah satu rangka reformasi untuk
mengmbangkan perusahaan”, hal. 149
21
perpejakan dan bukan perpajakan. Selain itu BUMN juga berperan penting
dalam penyediaan barang dan jasa publik yang belum dapat disediakan oleh
sektor swasta.40
3. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hak kekayaan intelektual (HKI) adalah hak atas kekayaan yang timbul
HKI diklasifikasikan kedalam dua kelompok besar yaitu hak cipta dan hak
terbatas, bersifat eksklusif dan mutlak, dan bersifat hak mutlak. Adapun perangkat
No 19 tahun 2002, hak Paten diatur dalam UU No. 14 tahun 2001, hak Merek
40
Devi yulianti, “Restrukrisasi BUMN sebagai salah satu rangka reformasi untuk
mengmbangkan perusahaan”, hal.151
22
diatur dalam UU No. 15 tahun 2001, Perlindungan varientas baru tanaman diatur
dalam UU No. 29 tahun 2000, Rahasia dagang diatur dalam UU No. 30 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Riswandi, Budi agus dan M.Syamsudin. 2004. hak kekayaan intelektual dan
Muljia, Kartini muljadi dan widjaja, gunawan., “seri hokum harta kekayaan :
23
Wicaksono, Aji., 2015, “permasalahan klaim budaya terkait Hak kekayaan
vol 2
alumni
grafika
system hukum koperasi nasional” Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 12,
Edisi Desember
perindustrian
Yulianti, Devi. “Restrukrisasi BUMN sebagai salah satu rangka reformasi untuk
24
25