Ernawati Fitk PDF
Ernawati Fitk PDF
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Ernawati
NIM: 11140150000024
vi
ABSTRACT.
The purposes of this study are (1) to explain the effect of using google
classroom on the quality of students’ learning process on economic subjects for XI
grade in MAN 1 South Tangerang. (2)to explain the effect of using google classroom
on students’ learning outcomes on economic subjects for XI grade in MAN 1 South
Tangerang. This study used quantitative methods. The population in this study were
XI MAN 1 South Tangerang. The research sample was determined by using purposive
sampling technique represented by students of XI IPS 2 grade of MAN 1 of South
Tangerang. The data collection techniques used questionnaire, objective test,
observation, interview and documentation.
The results of the research that has been conducted stated that: (1) there is a
significant positive influence on the use of Google classroom, on the quality of
students’ learning process on economic subjects for XI grade in MAN 1 South
Tangerang with the value of t> t table (2,357> 2,045) and the value of the
significance is 0.025. It means that the use of Google classroom can improve the
quality of studens’ learning on economic subjects for XI grade in MAN 1 South
Tangerang. (2) there is a significant positive influence on the use of Google
classroom towards students’ learning outcomes on economic subjects for XI grade in
MAN 1 South Tangerang at 0.892 which is 2.44 times with the significance is 0.016.
It means that the use of Google classroom has given a significant effect about 2.44
times on students’ learning outcomes.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan, serta memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya, serta seluruh muslimin dan mislimat.
Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar strata satu Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, dukungan dan do’a dari berbagai pihak, sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah tulus dan
ikhlas memberikan dan melayani penulis selama penulis kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Syaripulloh, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah tulus dan ikhlas memberikan dan melayani penulis selama
penulis kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Anissa Windarti, M.Sc dan Andri Noor Ardiansyah, M.Si selaku dosen
pembimbing skripsi. Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya selama
penulis menyusun skripsi.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan, semoga ilmu yang telah
bapak dan ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
viii
7. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh staf karyawan perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mempermudah penulis dalam mencari data.
9. Bapak Drs. H. Rdwan Fahmi Lubis, selaku Kepala MAN 1 Kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
10. Bapak Agung Yudi Sartono S.Pd, selaku guru mata pelajaran ekonomi MAN
1 Kota Tangerang Selatan, yang telah memberikan motivasi dan inspirasi
kepada penulis selama melaksanakan penelitian.
11. Seluruh Civitas akademi MAN 1 Kota Tangerang Selatan, yang telah
memberikan kontribusi, motivasi dan inspirasi kepada penulis.
12. Teristimewa untuk kedua orangtuaku, Bapak Adung dan Ibu Suadah yang
telah membesarkan dan mengajarkan penulis dengan penuh kasih sayang.
Terima kasih atas semua cinta yang terpancar, doa dan restu yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis. Terima kasih juga atas dukungan berupa
moril mau materil yang luar biasa selalu kalian berikan dan nomor satukan
ditengah kesibukan kalian untuk penulis.
13. Kakak tersayang Sunandang, adik tersayang Agus Hermawan dan Alby
Luthfy Fachry yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa dalam
penyelesaian skripsi ini.
14. Ciwi-ciwi Syurga selaku sahabat penulis, Tuti Alawiyah, Dini Utami,
Chairunnisa, Ike Retno Septiyastuti, Evi Luthfiah, Mardini Dwi Kencana,
Syifa Maulida, Hery Junita yang selalu mengingatkan dan menjadi teman
seperjuangan dalam merampungkan skripsi ini, tetaplah menjadi sahabat.
15. Dwi Puspa Meilani, Annisa Ainussalma, Tuti Alawiyah, dan Ratu Aida
Shafira yang setia mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan
skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan
2014 FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa disebutkan satu
ix
persatu tanpa mengurangi rasa persahabatan kita, tetap kompak selalu dan
terus jalin tali silaturrahmi.
17. Kelompok Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) MAN 1 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2018, Terimakasih atas dukungan serta
motivasinya, semoga tetap kompak selalu.
18. Himpunan Mahasiswa Jurusan P.IPS yang telah memberikan penulis
pengalaman yang sangat berharga dalam berorganisasi di tataran intra kampus
teristimewa.
19. Dan semua pihak yang telah berkontribusi, menginspirasi dan memotivasi
penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo’a semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan
kepada-Nya. Amiin.
Ernawati
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI .................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ...................................................... v
ABSTRAK............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
xi
a. Pengertian Google Classroom ........................................................ 14
b. Fungsi Google Classroom .............................................................. 15
c. Langkah-langkah membuat Google Classroom ............................. 16
d. Kelebihan dan kekurangan Google Classroom .............................. 18
3. Waktu Belajar....................................................................................... 20
4. Kondisi Kelas ....................................................................................... 21
5. Kualitas Pembelajaran .......................................................................... 23
a. Pengertian Kualitas ........................................................................ 23
b. Pengertian Pembelajaran ................................................................ 24
c. Pengertian Kualitas Pembelajaran.................................................. 28
6. Hasil Belajar ......................................................................................... 33
a. Teori Belajar................................................................................... 33
b. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 35
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 38
B. Penelitian yang Relavan ............................................................................. 41
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 46
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 48
xii
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 55
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 57
G. Teknik Analisi dan Pengolahan Data ......................................................... 63
1. Uji Instrumen Analisis ........................................................................... 63
2. Statistik Deskriptif Data ........................................................................ 67
xiii
2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 98
a. Uji Regresi Linear Berganda .......................................................... 98
b. Uji Regresi Logistik Ordinal ........................................................ 109
E. Hasil Wawancara dan Observasi .............................................................. 115
F. Pembahasan .............................................................................................. 118
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Penggunaan Google Classroom
Tabel 4.16 Distribusi Kecenderungan Penggunaan Google Classroom
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Jawaban Waktu belajar
Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi jawaban Kondisi kelas selama pembelajaran
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Kualitas Pembelajaran
Tabel 4.20 Distribusi Kecenderungan Kualitas Pembelajaran
Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.22 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.24 Distribusi Data Model Regresi Linear Berganda
Tabel 4.25 Pengujian Regresi Berganda
Tabel 4.26 Hasil Uji F
Tabel 4.27 Kategori Koefisien Korelasi
Tabel 4.28 Hasil Analisis Korelasi Ganda (R)
Tabel 4.29 Analisis Determinasi (Adjusted R2)
Tabel 4.30 Hasil Uji Koefisien Uji t
Table 4.31 Distribusi Data Regresi Logistik Ordinal
Table 4.32 Prosentase Perolehan Nilai Hasil Tes Siswa XI IPS 1 MAN Kota
Tangerang Selatan
Tabel 4.33 Hasil Uji Kebaikan Model
Tabel 4.34 Koefisien Determinasi Pseudo R-Square
Tabel 4.35 Hasil Uji Statistik G Model Fitting Information
Tabel 4.36 Hasil Uji Wald
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), h.16
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 3, h.3
3
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
1
2
Sumber: www.apjii.or.id/survei2017
5
M. Ansyar Bora, Analisa Kepuasan Penggunaan E-Learning Cloud Sekolah Tinggi Teknik
(STT) Ibnu Sina Batam, Jurnal Kreatif Industri (JIK) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam,
Vol. 1 No. 1, 2017, h 56.
6
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7
Permendikbud No. 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Ujian Nasional
8
Peraturan BSNP No. 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.
5
ini segera mungkin diberikan kepada para pendidik yang merupakan praktisi
pendidikan secara langsung berhadapan dengan peserta didik.
Google For Education merupakan inovasi yang paling menarik dari
Google karena merupakan produk yang dibuat untuk mendampingi guru dan
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Seperti yang dituliskan
pada situs resminya, Google For Education memiliki beberapa layanan yang
sangat membantu dalam proses belajar mengajar di sekolah, seperti Google
Classroom, Google Mail, Google Calendar, Google Drive, dan Google Docs.
Google Classroom merupakan layanan yang layak diterapkan di Indonesia,
karena Google Classroom memiliki struktur yang sama dengan pembelajaran
yang ada saat ini.9
Google Classroom sesungguhnya dirancang untuk mempermudah
interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan
kesempatan kepada para guru untuk mengeksplorasi gagasan keilmuan yang
dimilikinya kepada siswa. Inovasi yang diberikan oleh Google For Education
tersebut bertujuan untuk membantu menciptakan pembelajaran yang aktif,
efektif, efisien dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukan bahwa MAN 1 Kota Tangerang Selatan adalah sekolah negeri
yang memiliki sarana dan prasarana yang mampu mendukung dan menunjang
pembelajaran dengan menggunakan media berbasis teknologi yaitu aplikasi
Google Classroom. Tersedianya proyektor sebagai media pembelajaran dan
fasilitas Wi-fI yang dapat diakses oleh tenaga pendidik dan peserta didik
selama berada di gedung sekolah. Namun fasilitas yang disediakan oleh
sekolah tersebut masih kurang dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan
belajar mengajar. Sehingga, penggunaan aplikasi Google Classroom untuk
membantu kegiatan pembelajaran masih jarang diterapkan oleh guru di
sekolah, padahal pengoperasiaan Google Classroom ini tergolong mudah. Hal
9
Diemas Bagas Panca Pradana dan Rina Harimurti, Pengaruh Penerapan Tools Google
Calssroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
IT-Edu Universitas Negeri Surabaya, Vol 02 No 01, 2017, h 60
6
ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan guru tentang cara penggunaan
Google Classroom dalam kegiatan pembelajaran dan masih kurangnnya
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi di sekolah, padahal telah
tersediannya fasilitas Wi-fi di Sekolah sebagai penunjang pelaksanan
pembelajaran berbasis digital.
Oleh karena itu peneliti memilih MAN 1 Kota Tangerang Selatan
sebagai objek penelitan untuk melihat pengaruh penggunaan aplikasi Google
Classroom terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dengan
menggunakan Google Classroom diharapakan peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar kapan saja dan dimana saja, sehingga peserta didik tidak
hanya mampu mencapai KKM sebesar 7,8 saja, tetapi juga dapat mencapai
standar kompetensi yang menunjukan kinerja yang baik dalam mata pelajara
ekonomi.
Penggunaan aplikasi Google Classroom dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah merupakan salah satu langkah awal untuk memberikan gambaran dan
persiapan pada peserta didik dalam menggunakan teknologi informasi.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pemerintah menyelenggarakan
kebijakan mengenai Computer Based Test (CBT) atau sering kita sebut
dengan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau online. Maka
penggunaan aplikasi tersebut dapat dijadikakn sebagai proses membiasakan
peserta didik dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin canggih. Selain itu, berbagai macam kegiatan yang ada di masyarakat
pun seperti e-ktp, e-system perpajakan, transaksi jual beli, dan lain sebagainya
kebanyakan telah menerapkan sistem digital dan online.
Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan
terciptanya ruang kelas di dunia maya. Aplikasi ini masih jarang bahkan
belum diketahui oleh sebagian guru di Indonesia. Layanan aplikasi ini
diasumsikan menjadi salah satu alternatif dalam menjawab persoalan dan
tantangan pembelajaran di kelas. Seperti terbatasnya waktu yang tersedia di
dalam kelas, kurangnya waktu untuk berdiskusi dalam mengkaji materi
7
pelajaran, dan sempitnya waktu untuk mengoreksi tugas siswa. Selain itu,
Google Classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan
menilai tugas-tugas yang dikumpulkan.
Namun berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
peneliti, Selama proses kegaitan belajar mengajar di MAN 1 Kota Tangerang
Selatan masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini terjadi
karena kurangnya keahlian guru dalam menggunakan media pembelajaran
yang berbasis teknologi dan memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia.
Minimnya penggunaan media pembelajaran membuat peserta didik menjadi
tidak antusias dalam proses pembelajaran. Dengan demikian hal ini
menjadikan peserta didik kesulitan dalam memahami mata pelajar ekonomi
yang kemudian berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi Google
Classroom Terhadap Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pernyataan pada latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi abad ke-21
mengharuskan seluruh masyarakat terutama bagi para pendidik dan
peserta didik untuk dapat menguasai dan mengikuti perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis internet, salah
satunya penggunaan aplikasi Google Classroom merupakan suatu tuntutan
bagi dunia pendidikan di era digital saat ini, dan khususnya bagi para
tenaga pendidik.
3. Penggunaan aplikasi Google Classhroom yang masih jarang diterapkan di
sekolah, padahal pengoperasiaanya tergolong mudah.
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkupnya agar penelitian lebih
terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Serta
dapat mempermudah proses analisa itu sendiri. Adapun pembatasan masalah
dalam pengamatan ini adalah: Pengaruh Penggunaan Aplikasi Google
Classroom Terhadap Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dan
pembatasan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka pertanyaan
penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh dalam penggunaan aplikasi
google classroom terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1 Kota Tangerang Selatan?
E. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui
adakah pengaruh dari penggunaan aplikasi Google Classroom terhadap
kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas XI di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
9
F. Manfaat penelitian
Manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Kegiatan Ilmiah / Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
kajian-kajian atau teori-teori yang berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi Google Classroom untuk mengetahui
kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
1
Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hal. 288.
2
Dewi Salma P, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013), hal.2.
3
Dewi Salma P, Ibid., hal.33-34
11
12
6
Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), h.242.
7
Rusman, dkk, Ibid., h. 249
8
Rusman, dkk, Ibid., h. 244
14
2. Google Classroom
a. Pengertian Google Classroom
Menurut Abdul Barir Hakim, Google Classroom adalah layanan
berbasis Internet yang disediakan oleh Google sebagai sebuah sistem
e-learning. Service ini didesain untuk membantu pengajar membuat
dan membagikan tugas kepada pelajar secara paperless. Pengguna
service ini harus mempunyai akun di Google. Selain itu Google
Classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang mempunyai
Google Apps for Education.10
Dengan demikian Google Classroom merupakan suatu aplikasi
yang disediakan oleh Google For Education untuk menciptakan ruang
kelas dalam dunia maya. Aplikasi ini dapat membantu memudahkan
guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar dengan lebih
9
Rusman, dkk, Ibid., h. 251-152.
10
Abdul Barir Hakim, Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan
Edmodo, Jurnal I-Statement Vol. 02 No 1, Tahun 2016, h. 2
15
12
Diemas Bagas Panca Pradana dan Rina Harimurti, Pengaruh Penerapan Tools Google
Calssroom Pada Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal
IT-Edu Universitas Negeri Surabaya, Vol 02 No 01, 2017, h. 60
17
13
Shampa Iftakhar, “Google Classroom: What Works And How?” Journal of Education and
Social Sciences, Vol. 3, Tahun 2016, h. 13
20
14
https://www.google.co.id/amp/s/arkatkj.wordpress.com/2014/11/29/pengertian-keuntungan-
dan-kelemahan-kelas-maya-virtual-class/amp/ di akses pada 10 Desember 2017 pukul 19:46 WIB
15
Indah Lestari, Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika, Jurnal Formatif 3, ISSN: 2088-351X, h. 119.
16
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 90
21
Waktu belajar yang baik dan tepat bagi setiap siswa berbeda-beda.
Perbedaan ini didasari oleh adanya kesibukan, alokasi waktu yang ada,
suasana belajar, dan kesiapan diri untuk belajar.
Waktu yang digunakan siswa untuk belajar yang selama ini sering
dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tidak perlu
dihiraukan. Sebab, bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan
kesiapan sistem memori siswa dalam menyerap, mengelola, da
menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa
tersebut.17
4. Kondisi Kelas
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain menyatakan bahwa
"pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan rnengembalikannya bila
terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.18
Menurut Suharsimi Arikunto (1988) yang dikutip dalam Syaiful
Bahri berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan
maksud mencapai tujuan yang diharapkan.19
Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja
dilakukan oleh guru atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapkan proses
belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga
tercapai tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa tata ruang kelas
merupakan kegiatan pengaturan untuk kepentingan pembelajaran.20
17
Muhibbin Syah, Ibid., h. 136
18
Syaiful B. Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h.173.
19
Syaiful B. dan Aswan Zain h.177
20
Syaiful B. dan Aswan Zain h.176.
22
21
Syaiful B. dan Aswan Zain h.185.
23
5. Kualitas Pembelajaran
a. Pengertian Kualitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mutu diartikan
sebagai ukuran baik atau buruk suatu benda, taraf atau derajat. Hal
tersebut memberi pemahaman bahwa mutu selalu berkaitan dengan
kualitas barang atau jasa. Menurut Suprihatiningsih Kualitas atau mutu
adalah hasil atau out come dari suatu proses pembelajaran atau
produktivitas suatu hasil yang diukur menurut ukuran atau standar
terbaik yang telah atau pernah dicapai dalam suatu proses
pembelajaran atau proses produksi suatu keluaran (barang atau jasa).22
Terdapat berbagai komponen-komponen yang menentukan
Kualitas suatu hasil tertentu yang terdapat dalam proses tersebut.
Dalam bidang pendidikan komponen-komponen yang menunjang
kualitas hasil adalah tenaga pendidik (guru), program satuan
pendidikan (kurikulum), faktor pendukung berupa fasilitas belajar,
sarana prasarana, metodologi pengajaran, dan evaluasi.
Kualitas atau mutu yang dicapai oleh suatu proses yang
dijalankan sesuai prosedur atau langkah-langkah yang efisien dan
efektif diarahkan akan mempu memberikan kualitas sesuai yang
diharapkan. Suatu prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan suatu
proses yang diharapkan akan menghasilkan keluaran yang baik pun
belum dapat dijamin jika objek atau siswa yang menjadi target
keberhasilan tidak mempunyai kemampuan yang memadai. untuk hal
yang demikian diperlukan metode atau startegi yang tepat agar tujuan
yang telah dirumuskan diharapkan dapat tercapai. Menurut Umaedi
dalam Suprihatiningsih kualitas secara kebahasaan dapat diartikan
22
Suprihatiningsih, Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016) h. 55
24
23
Suprihatiningsih, Ibid., h. 55.
24
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 93
25
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran-Menciptakan Proses Belajar Mangajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 54-55.
26
M. Irham dan Novan Ardy W, Psikologi Pendidikan-Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Yogyakarta: Ae-Ruzz Media, 2016), h. 130
25
27
Rusman, Op. Cit., h.85
28
Rusman, Ibid., h. 85
29
Syaiful Bahri D, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013).,
h.10-11
30
Rusman, Op.Cit., h.86
26
31
Rusman, Ibid., h. 87-88
27
32
Rusman, Ibid., h. 90
33
Rusman, Ibid., h. 91-92
28
34
Hamzah B. Uno, Op.Cit., h.153.
29
35
Hamzah, Ibid,. h.153
36
Andri Hardiyana, Implementasi Google Classroom Sebagai Alternatif Dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Di Sekolah, Karya Tulis Ilmiah (LKTI)Tingkat Nasional, SMAN 1 Losari Dinas
Pendidikan Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, 2015, h.8
37
Andri Hardiyana, Ibid,. h.8-9
30
38
Hamzah B. Uno, Op.Cit., h 154
32
39
Hamzah, Ibid., h. 154-155
40
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h.152
33
43
Muhamad Irham dan Novan Ardy W., Psikologi Pendidikan-Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h.145
44
Muhamad Irham, Ibid., h. 147-148
45
Muhamad Irham, Ibid., h. 164
35
46
Muhamad Irham, Ibid., h. 189
47
Syaiful Bahri D, Aswan Zain, Op. Cit., h. 38
36
48
Nana Syaodih Sukmadinata, LAndasan PSikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011)., h. 102-103.
49
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
50
Syamsir Hidayat dkk, Pengaruh Pemberian Assessment Essay terhadap Pencapaian
Kompetensi Siswa dalam Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Ekspositori dan Inkuiri di
Kelas XI IA SMAN 1 Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota, Jurnal Penelitian Pembelajaran
Fisika, 2012., h. 6
37
53
Slameto, Ibid., h. 60-71
40
54
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikani. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 162-165.
41
55
Siti Alfi Syahrin, “Pengaruh Model Pembelajaran Blanded Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMPN 37
Jakarta”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015, h. 84
56
Siti Shofiyah, Pengaruh Penggunaan Android dan E-learning Terhadap hasil Belajar Mata Pelajaran IPS, diakses melalui etheses.uin-
malang.ac.id/3486/1/12130125.pdf, Kamis, 09 November 2017 13.48 WIB
43
57
Dicky Pratama dan Hendri Sopryadi, Pengaruh Pemanfaatan Kelas Elektronik Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Proses Belajar STMIK XYZ,
Jurnal Jatisi, Vol. 03 No. 1 Tahun 2016, STMIK GI MDP, Palembang, h.61.
44
58
Diemas Bagas Panca Pradan dan Rina Harimurti, Pengaruh Penerapan Tools Google Calssroom Pada Model Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal IT-Edu. Vol. 02 Nomor 01 Tahun 2017, Universitas Negeri Surabaya, h.59
59
M. Ansyar Bora, Analisa Kepuasan Penggunaan E-Learning Cloud Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam, Jurnal Kreatif Industri (JIK)
Vol. 01 No. 1 Tahun 2017, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina, Batam, h.55
45
60
Euis Sofi, Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri,
Jurnal Penelitian Manajemen Pendidikan (TANZHIM) Vol 01 No.1 Tahun 2016, MTs N 1 Model Pandeglang, h.49
61
Abdul Barir Hakim, Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan Edmodo, Jurnal I-STATEMENT Vol. 02 No 1,
Tahun 2016, STIMIK ESQ, Jakarta, h. 5
46
62
Tuti Anisa, Pengaruh Penggunaan E-Learning Berbasis Facebook Sebagai Media Pembelajaran IPS Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
(Studi Kasus: SMPN 10 Kota Tangerang Selatan, Skripsi pada Fitk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
47
A. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi bagi pendidikan
terutama tingkat Sekolah Menengah Atas, dengan menggunakan media yang
memanfaatkan TIK yang mana pembelajaran di era modern ini sudah
selayaknya memanfaatkan perkembangan tersebut. Penggunaan aplikasi
Google Classroom dalam pembelajaran sudah harus diterapkan dalam dunia
pendidikan, karena peneliti memandang bahwa aplikasi Google Classroom
sebagai pembelajaran yang inovatif dan efisien selama proses pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
aplikasi Google Classroom terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1 Kota Tangerang
Selatan. Google Classroom merupakan aplikasi yang disediakan oleh Google
For Education untuk menciptakan ruang kelas dalam dunia maya. Aplikasi
ini digunakan sebagai media pembelajaran dalam model blended learning di
sekolah. Aplikasi ini membantu guru dan siswa melakukan pembelajaran
dimana saja dan kapan saja pada mata pelajaran ekonomi. kegiatan tersebut
mempermudah proses pembelajaran menjadi lebih efisien serta melatih siswa
mengenal teknologi baru.
Google Classroom di sini digunakan oleh guru dan siswa selama
kegiatan belajar mengajar untuk mengukur kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Google Classroom
sebagai media pembelajaran akan meningkatkan kualitas pembelajaran
menjadi lebih baik dan membantu siswa dalam memahami pelajaran ekonomi
sehingga siswa akan mencapai hasil belajar yang optimal
Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang pengaruh
penggunaan aplikasi Google Classroom terhadap kualitas pembelajaran dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan.
48
Evaluasi
D. Hipotesis Penlitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berfikir, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ha1 : Terdapat pengaruh penggunaan apliaksi Google Classroom terhadap
kualitas pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1
Kota Tangerang Selatan.
Ha2 : Terdapat pengaruh penggunaan apliaksi Google Classroom terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi
Masalah
c. Penentuan
tindakan
1
d. Pengajuan
Judul
e. Pengumuman
judul
f. Penyusunan
Proposal
Pelaksanaan
2
a. Seminar
49
50
Proposal
b. Revisi
Proposal
c. Pengajuan
Izin
Penelitian
d. Penyusunan
Instumen
e. Pengumpulan
Data
Penelitian
Penyusunan
3
Laporan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.1
Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitaif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, penggunaan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.2 Dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linear berganda dan regresi logistik ordinal yang didasarkan atas
hubungan fungsional maupun kausal antara variabel independen dengan variabel
dependen.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 3
2
Sugiyono, Ibid., h. 14
51
3
Sugiyono, Ibid., h. 117
4
I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, (Malang:
Madani, 2015)., h.14
5
Sugiyono, Op. Cit., h. 118
52
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat 1
dan variabel terikat 2,
1. Variabel bebas (X1) Penggunaan Aplikasi Google Classroom.
a) Definisi Konseptual
Google Classroom adalah layanan berbasis Internet yang disediakan
oleh Google sebagai sebuah sistem e-learning. Service ini didesain untuk
membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada pelajar
secara paperless. Pengguna service ini harus mempunyai akun di Google.
Selain itu Google Classroom hanya bisa digunakan oleh sekolah yang
mempunyai Google Apps for Education.6
b) Definisi Operasional
Google Classroom ini merupakan pendapat siswa tentang penerapan
aplikasi tersebut yang mencakup pengetahuan, manfaat, kelebihan dan
kekurangan dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan google classroom
diukur dengan menggunakan instrumen angket sebanyak 20 butir
pertanyaan.
2. Variabel bebas (X2) Waktu Belajar
a) Definisi Konseptual
Waktu belajar adalah saat seseorang belajar yang bermakna, jam
berapa mereka belajar dan berapa lama mereka mengalami proses belajar
dari mereka tidak tahu menjadi tahu.
b) Definisi Operasional
Waktu belajar merupakan pendapat siswa tentang berapa lama waktu
yang digunakan oleh siswa untuk belajar sebelum kegiatan belajar
mengajar dikelas dilakukan, baik itu waktu belajar di rumah, di perjalanan
dan dimanapun selain belajar dikelas.
3. Variabel bebas (X3) Kondisi Kelas
6
Abdul Barir Hakim, Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom Dan
Edmodo, Jurnal I-Statement Vol. 02 No 1, Tahun 2016, h. 2
53
a) Definisi Konseptual
Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja
dilakukan oleh guru atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapkan proses
belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.7
b) Definisi Operasional
Kondisi kelas merupakan pendapat siswa tentang bagaimana keadaan,
suasana atau iklim kelas yang terjadi selama proses belajar mengajar
berlangsung.
4. Variabel terikat satu (Y1) adalah kualitas pembelajaran.
a) Definisi Konseptual
Menurut Glaser dikutip dalam Hamzah B. Uno, kualitas lebih
mengarah pada sesuatu yang baik. Sedangkan pembelajaran adalah upaya
membelajarkan siswa. Kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan
bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan
dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula. Agar pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengan baik dan hasilnya dapat diandalkan, maka
perbaikan pengajaran diarahkan pada pengelolaan proses pembelajaran.
Dalam hal ini bagaimana peran strategis pembelajaran yang
dikembangkan di sekolah menghasilkan luaran pendidikan sesuai dengan
apa yang diharapkan.8
b) Definisi Operasional
Kualitas pembelajaran ini merupakan pendapatan responden tentang
kinerja guru dalam kelas, fasilitas pembelajaran, iklim kelas, sikap siswa,
motivasi belajar dan startegi pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini
7
Syaiful B. Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h. 176
8
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran-Menciptakan Proses Belajar Mangajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 153
54
9
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.90
55
12
Sugiyono, Op. Cit., h. 194
13
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., h. 97
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang:
Badan Penerbit-Undip, 2013) h. 47
57
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup.
Pada penelitian ini, pemberian angket dilakukan setelah aktifitas pembelajaran
dan penelitian dilakukan, yaitu dengan menyebar angket kepada siswa kelas
XI IPS 2 untuk melihat seberapa besar kualitas belajar pada kelas tersebut.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
biasanya bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monemental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk gambar biasanya foto,
sketsa, dan lain-lain15. Jadi dengan menggunakan teknik pengumpulan data
secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan dalam penelitian yang
dilakukan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan. Adapun teknik pengumpulan
data ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tertulis seperti data guru,
data peserta didik, data sarana dan prasarana, daftar inventaris dan lain-lain.
F. Instrumen Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran
Menurut Syofian Siregar “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
menggunakan pola ukur yang sama16. Pada penelitian ini peneliti membagi
menjadi 4 instrumen pengumpulan data untuk mengetahui seberapa besar
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 329
16
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013)., h. 75
58
17
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009)., h. 99
59
sama ekonomi
internasional.
5. Menjelaskan Dikotomi
bidang kerja sama 0=Salah
7, 8 2
ekonomi 1=Benar
internasional
6. Menjelaskan Dikotomi
bentuk kerja sama 9, 10, 0=Salah
3 1=Benar
ekonomi 11,
internasional
7. Menjelaskan 12, Dikotomi
Lembaga-lembaga 13, 0=Salah
kerja sama 14, 1=Benar
ekonomi 15,
internasional. 16,
17,
13
18,
19,
20,
21,
22,
23, 24
8. Menjelaskan Dikotomi
dampak kerja sama 0=Salah
25 1
ekonomi 1=Benar
internasional
Total 25
2. Instrumen Observasi
Instrumen observasi ini diterapkan untuk mengukur variabel terikat dua
yaitu kualitas pembelajaran yang diterapkan menggunakan aplikasi Google
Classroom kepada siswa kelas XI MAN 1 Kota Tangerang Selatan. Seperti
disusun pada tabel 3.5 berikut ini:
60
18
Sugiyono, Op. Cit., h. 177
61
pembelajaran - menggunakan 18
berbagai strategi
- menggunakan 19
berbagai media
c. Strategi - memberikan 20 Skala
pengelolaan motivasi/pujian Likert
pembelajaran - menjelaskan 21
tujuan
pembelajaran
d. Fasilitas - Tersedianya 22 Skala
pembelajaran berbagai fasilitas Likert
penunjang belajar
e. Iklim kelas - Suasana kelas 23 Skala
menyenangkan Likert
- pembelajaran 24
menjadi lebih
efektif dan efisien
f. Sikap siswa - Peserta didik 25 Skala
berperan aktif Likert
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 211
64
Kategori Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
b) Uji Reliabilitas
Menurut I’anatut Thoifah “arti dari reliabel adalah ajeg atau
mempunyai presisi yang tinggi. Yaitu dimana suatu alat ukur mampu
menunjukan sampai sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya atau
diandalkan”20. Salah satu ukuran reliaabilitas yang paling sering
digunakan adalah koefiien Alpha Crounbach. Cara pengukurannya adalah
seluruh item pertanyaan yang telah valid dimasukan dan diukur koefisien
20
I’anatut Thoifah, Op. Cit., h. 114
65
Alpha Crounbach. Jika nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6 maka
instrumen tes dan angket tersebut telah reliabel.
Uji reliabilitas untuk instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan
rumus:
∑
( )( )
Keterangan:
: Reliabilitas instrumen
: Banyaknya butir pertanyaan ataubanyaknya soal
∑ : Jumlah varian butir/item
: Varians skor total
Besarnya realibilitas dikategorikan seperti table berikut:
Tabel 3.9 Kategori Reliabilitas Instrumen
Nilai Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,20 sampai 0,40 Rendah
0,40 sampai 0,60 Cukup
0,60 sampai 0,80 Tinggi
0,80 sampai 0,10 Sangat Tinggi
21
Rahma Zulaiha, Analisis Butir Soal Manual, (Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan
Balitbang Depdiknas, 2007), h. 3-4
66
Ketarangan
DP : Daya pembeda soal
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Keterangan:
TK : Indeks kesukaran
JB : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
n : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks soal kesukaran:
22
Rahmah Zulaiha, Ibid., h. 12
67
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul.23 Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), Standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness.24
23
Sugiyono, Op. Cit.,h. 207
24
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h.19
25
Imam Ghozali, Ibid., h. 161
68
2) Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara
variabel independen.26
Multikolonieritas dapat dilihat dari variance inflantion factor
(VIF). Hipotesis:
H0 : VIF 10 (Variabel independen bersifat multikolonieritas)
Ha : VIF 10 (Variabel independen tidak bersifat multikolonieritas)
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas27.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dilakukan dengan cara melihat garfik plot antara nilai prediksi variabel
terikat dan melakukan Uji Glejser.
a) Uji Glejser
Menurut Gujarati (2003) yang dikutip oleh Imam Ghozali,
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual
terhadap variabel independen dengan persamaan regresi:
| |
Jika variabel independen siginifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas28.
26
Imam Ghozali, Ibid., h. 103
27
Imam Ghozali, Ibid., h. 134
28
Imam Ghozali, Ibid., h. 137
69
4. Uji Hipotesis.
a. Uji Regresi Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua model analisis, regresi linear
dan ordinal logistik yang didasarkan pada hubungan fungsional atau
kausal antar satu variabel independen dengan variabel dependen.
1) Regresi Linear Berganda
Regresi ganda (Multiple Regression) adalah suatu perluasan teknik
regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan
prediksi terhadap variabel terikat.29 Secara umum persamaan regresi
ganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana:
Y = Nilai yang diprediksikan
b = Konstanta atau bila harga X=0
X = Koefisien Regresi X1, X2, X3
= Standar Error
a) Koefisien Korelasi (R)
Koefisien Korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat
digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel
yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara
variabel-variabel ini.30 Menurut Sugiyono pedoman untuk
31
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), h. 338
30
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 313.
31
Sugiyono, Ibid., h.257
70
Tabel 4.26
Kategori Koefisien Korelasi
Kategori Keterangan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
32
Imam Ghozali, Op.Cit, h. 95-96
33
Imam Ghozali, Ibid, h. 98
71
34
Nachrowi Djalal Nachrowi, Penggunaan Teknik Ekonometri, (Jakarta: PT. RajaGarfindo,
2002), h. 25
35
Imam Ghozali, Ibid, h. 96
36
Imam Ghozali, Ibid, h. 357
72
( ) ( ) ( )
( )
∏ [ ]
∑ ∑ ∑
37
Imam Ghozali, Ibid, h. 340
73
38
Sitti Imaslihkah dkk, Analisis Regresi Logistik Ordinal terhadap Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Predikat Kelulusan Mahasiswa S1 di ITS Surabaya, JURNAL SAINS DAN SENI
POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3520, h. 178.
39
Sitti Imaslihkah dkk, Ibid., h.178.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
74
75
Tabel 4.1
Daftar Kepala Sekolah MAN 1 Kota Tangerang Selatan
NO KEPALA SEKOLAH MASA JABATAN
1. H. Muhammad S.Ag Tahun 1997 – 2003
2. Dra. Hj. Iis Aisyah Tahun 2003 – 2013
3. Plt. Drs. Yusuf Ucup M.Pd Tahun 2013 – 2014
4. Drs. H. Ridwan Fahmi Lubis Tahun 2014 – Sekarang
Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan
2. Visi, Misi, dan Tujuan MAN 1 Kota Tangerang Selatan
a. Visi Madrasah
“Unggul dalam prestasi, kreatif, sehat, dan islami”
Indikator :
1) Terwujudnya Pengembangan Kurikulum Yang Adaptif dan Proaktif
2) Terwujudnya Proses Pembelajaran Yang Efektif dan Efisien
3) Terwujudnya Lulusan Yang Cerdas dan Kompetitif
4) Terwujudnya SDM Pendidikan Yang Memiliki Kemampuan dan
Kesanggupan Kerja Tinggi
5) Terwujudnya Sarana dan Prasarana Yang Relevan dan Mutakhir
6) Terwujudnya Manajemen Sekolahan Yang Tangguh.
7) Terwujudnya Penggalangan Biaya Pendidikan Yang Memadai.
8) Terwujudnya Penilaian Yang Otentik.
9) Terwujudnya Lulusan Yang Berakhlakul Karimah.
b. Misi Madrasah
1) Memberikan hal-hal baru dalam menghadapi tantangan global
2) Mengubah pola pikir dari paradigma lama ke paradigma baru
3) Mampu mengatasi dan menghadapi semua kondisi dan situasi
4) Membangun generasi masa depan yang berakhlak mulia
76
c. Tujuan Madrasah
1) Meningkatkan kecerdasan siswa-siswi MAN 1 Kota Tangerang
Selatan dengan pola berpikir aktif dan kreatif.
2) Mencetak siswa-siswi yang berprestasi dalam IPTEK dan IMTAQ.
3) Memacu kreativitas dengan mengembangkan bakat para siswa melalui
akademis dan non akademis.
4) Menumbuhkan kesadaran pada hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari melalui pembinaan dan pembiasaan K7.
5) Menanamkan kepribadian Islami dan akhlak mulia (akhlakul karimah)
melalui pola disiplin dalam beribadah dan bertingkah laku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
a. Kurikulum
Pengembangan Kurikulum MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Sejak tahun pelajaran 2015/2016 MAN 1 Kota
Tangerang Selatan sudah menerapkan kurikulum 2013 pada semua kelas
yang disesuikan dengan visi, misi, dan target institusi.
b. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran setiap mata pelajaran adalah 1 x 45 menit. Pembelajaran
di awali dengan shalat duha bersama-sama sebelum jam pembelajaran
dimulai, yaitu pada 06.45 s/d 07.15 yang dilakukan setiap hari. Kecuali
pada hari senin di minggu pertama, karena pelaksanaan upacara bendera,
senin minggu ke tiga pelaksanaan apel. Dan senin minggu ke empat
pelaksanaan pembinaan yang diisi oleh masing-masing wali kelas di
masing-masing kelas. Adapun waktu belajar efektif yang dilakukan di
sekolah selama sembilan jam terhitung dari pukul 07.15 s/d 16.00 WIB
sudah termasuk jam istirahat, sholat dan makan.
77
c. Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan yang ada di MAN 1 Kota Tangerang Selatan
tercantum dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3
Daftar Nama Tenaga Kependidikan MAN 1 Kota Tangerang Selatan
No Nama Jabatan Bagian
1 Gagan Ganda Tata Usaha Kepala Tata Usaha
2 Muvida Tata Usaha Staf Tata Usaha
3 Winda Tata Usaha Staf Tata Usaha
4 Sohibudin Tata Usaha Staf Tata Usaha
5 Agung W Tata Usaha Staf Tata Usaha
6 Fadhullah Tata Usaha Staf Tata Usaha
Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan data pada tabel 4.3 diketahui MAN 1 Kota Tangerang
Selatan memiliki tenga kependidikan sebanyak enam orang. Kebutuhan
administrasi MAN 1 Kota Tangerang Selatan tidak hanya dikelola atau
oleh satu orang saja, tetapi sudah ada pembagian tugas bagi masing-
masing. Sehingga pelayanan dan kebutuhan administrasi yang ada di
MAN 1 Kota Tangerang Selatan dapat terpenuhi dengan baik.
5. Data Peserta Didik MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Jumlah kelas yang ada di MAN 1 kota Tangerang Selatan tahun ajaran
2017/2018 adalah 15 kelas. Kelas terdiri dari Kelas X, XI, dan XII program
MIA (IPA) dan IIS (IPS), yang terdiri dari 2 kelas MIA dan 3 kelas IIS untuk
masing-masing tingkat kelas. Adapun jumlah peserta didik MAN 1 Kota
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rekap Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017/2018
Program
Kelas Jumlah
MIA 1 MIA 2 IIS 1 IIS 2 IIS 3
X 33 34 32 32 32 163
XI 37 38 33 33 32 172
XII 31 33 32 33 36 165
TOTAL 501
Sumber: Dokumen MAN 1 Kota Tangerang Selatan
80
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 187-189
83
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta Bandung, 2013)., h. 177
85
pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data n = 32, maka
didapat r tabel sebesar 0,361. Berikut ini dapat dilihat hasil dari
perhitungan validitas untuk keseluruhan butir pernyataan.
Untuk menghitung koefisien Korelasi Pearson Product moment,
adapun datanya diperoleh seperti pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Uji Perhitungan Validitas Instrumem Tes
No
Variabel R Hitung r Tabel Ketarangan
Soal
Hasil Belajar 1 0.4222 0.361 Valid
(YHasil_Belajar) 2 0.4175 0.361 Valid
3 0.7172 0.361 Valid
4 0.5291 0.361 Valid
5 0.5027 0.361 Valid
6 0.5841 0.361 Valid
7 0.5096 0.361 Valid
8 0.4062 0.361 Valid
9 0.6973 0.361 Valid
10 0.4439 0.361 Valid
11 0.4958 0.361 Valid
12 0.4439 0.361 Valid
13 0.4897 0.361 Valid
14 0.3206 0.361 Tidak Valid
15 0.4981 0.361 Valid
16 0.4135 0.361 Valid
17 0.4468 0.361 Valid
18 0.4574 0.361 Valid
19 0.7541 0.361 Valid
20 0.5013 0.361 Valid
21 0.6625 0.361 Valid
22 0.0329 0.361 Tidak Valid
23 0.5738 0.361 Valid
24 0.4354 0.361 Valid
25 0.5683 0.361 Valid
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan hasil analisis yang didapat dari tabel 4.9 diperoleh nilai
korelasi 0,361, dapat disimpulkan bahwa butir instrument tes dengan item
nomor 14 dan item nomor 22 nilainya kurang dari r table. Maka dapat
disimpulkan bahwa dua item nomor tersebut tidak berkorelasi signifikan
86
dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau
diperbaiki. Sedangkan pada item-item nomor lainnya lebih dari 0.361 dan
dapat disimpulkan bahwa butir nomor instrument angket tersebut valid.
Soal yang dinyatakan valid berjumlah 23 item soal, dan soal yang
dinyatakan tidak valid berjumlah 2 item soal. Maka pada penelitian ini,
untuk soal yang tidak valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan
pengujian validitas konstruksi3, yaitu pengujian validitas yang
dikonsultasikan dengan para ahli . Hasil uji validitas selengkapnya bisa
dilihat pada lampiran.
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Instrumen Angket
Uji reliabilitas instrumen angket pada penelitian ini menggunakan
koefisien Alpha Cronbach pada taraf signifikansi 0,05 untuk mengukur
sejauh mana alat ukur atau instrumen dapat dipercaya dan diandalkan atau
reliabel, adapun hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian seperti pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Instrumen Angket
No Statistik Skor
1 Jumlah Varian Item 9,195
2 Varian Total 126,6
3 Reliabilitas 0,966
Kategori Sangat Tinggi
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan data tabel 4.10 dapat disimpulkan nilai perhitungan
reliabilitas berada pada nilai 0,966 dari 25 item angket, yang artinya
adalah nilai tersebut reliabel dan dalam kategori sangat tinggi. Hasil uji
reliabilitas selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta Bandung, 2013)., h. 177
87
soal (36%), kategori sedang sebanyak 11 soal (44%) dan kategori sukar 5
soal (20%).
b. Uji Daya Pembeda Soal
Perhitungan daya pembeda soal dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar daya sebuah soal dapat membedakan kemampuan siswa antara
kelompok tinggi dengan kelompok rendah. adapun hasil uji daya pembeda
soal instrumen pada penelitian ini seperti pada tabel 4.13.
Tabel 4. 13
Uji Daya Pembeda Soal
No Kriteria Daya Pembeda Soal Jumlah Soal presentase
1 Sangat Baik 1 4%
2 Baik 7 28%
3 Cukup 14 56%
4 Diperbaiki 3 12%
Total 25 100%
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan tebel 4.13 menunjukan bahwa dari 25 soal memiliki
kategori sangat baik sebanyak 1 soal (4%), kategori baik 7 soal (28%),
kategori cukup 14 soal (56%), dan kategori diperbaiki 3 soal (12%).
C. Statistik Deskriptif Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yaitu penggunaan google
classroom sebagai variabel X1 , waktu belajar sebagai X2, kondisi kelas sebagai
X3, kualitas pembelajaran sebagai Y1 dan hasil belajar sebagai Y2. Peneliti
memperoleh data dengan menyebarkan kuesioner penelitian penggunaan google
classroom terhadap kualitas pembelajaran dengan jumlah pernyataan 10 untuk
variabel X1, satu pernyataan untuk X2, satu pernyataan untuk X3, dan 13
pernyataan untuk variabel Y1 yang disebarkan kepada 33 responden. Sedangkan
untuk varibel Y2 memperoleh data dengan tes. Adapun hasil statistik deskriptif
data penelitian seperti pada tabel 4.14.
89
Tabel 4. 14
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
google_classroom waktu_belajar kondisi_kelas kualitas_pembelajaran
N Valid 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0
Mean 33.18 3.30 3.64 41.00
Median 33.00 3.00 4.00 41.00
Mode 29 3 4 43
Std. Deviation 4.558 .585 .489 4.684
Range 18 2 1 25
Minimum 22 2 3 26
Maximum 40 4 4 51
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
1. Analisis Statistik Deskriptif Angket
Analisis data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi harga rerata
Mean (M), Modus (Mo), Median (Me), dan Standar Deviasi (SD). Selain itu,
disajikan tabel distribusi frekuensi dan melakukan pengkategorian terhadap
nilai masing-masing indikator.
a) Variabel penggunaan google classroom
Variabel penggunaan google classroom terdiri dari tiga dimensi yaitu
pengetahuan google classroom, manfaat google classroom, dan
kekurangan-kelebihan google classroom. Dari tiga dimensi tersebut dibuat
10 pertanyaan dan dinyatakan valid. Penentuan skor menggunakan skala
likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban dimana skor tertinggi 4
dan skor terendah 1.
Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner dengan jumlah
responden sebanyak 33 orang diperoleh data variabel google classroom
(X1) dengan skor maksimal sebesar 40 dan skor minimal sebesar 22.
Sedangkan hasil perhitungan Mean (M) sebesar 33,18, Median (Me)
sebesar 33, dan Modus (Mo) sebesar 29.
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang penggunaan
google classroom, penulis menggunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 +
3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari
90
( )
Tabel 4.16
Distribusi kecenderungan penggunaan google classroom
No Interval Frekuensi Presentase kategori
1 <28 1 3% Rendah
2 28 – 34 21 63,6% Sedang
3 >34 11 33,4% Tinggi
Total 33 100%
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
91
likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban dimana skor tertinggi 4
dan skor terendah 1.
Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner dengan jumlah
responden sebanyak 33 orang. Ada empat alternatif jawaban dimana skor
tertinggi 4 dan skor terendah 1. Variabel kualitas pembelajaran (Y1)
diperoleh skor maksimal sebesar 51 dan skor minimal sebesar 26.
Sedangkan hasil perhitungan Mean (M) sebesar 41, Median (Me) sebesar
41, dan Modus (Mo) sebesar 43.
Untuk menentukan nilai interval dari hasil angket tentang kualitas
pembelajaran, penulis menggunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3
log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan
diketahui bahwa n = 33, sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 33 =
6,011096002 dibulatkan menjadi 6 kelas interval. Rentang data dihitung
dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang
data sebesar 51–26 +1= 25. Sedangkan panjang kelas (rentang)/K = 26/6 =
4,33 dibulatkan menjadi 4. Berikut tabel distribusi frekuensinya dapat
dilihat pada tabel 4.19 berikut ini:
Tabel 4.19
Distribusi frekuensi kualitas pembelajaran
No Interval Frekuansi Presentase
1 26 – 29 1 3%
2 30 – 33 0 0%
3 34 – 37 5 15,2%
4 38 – 41 13 39,5%
5 42 – 45 10 30,3%
6 46 – 49 3 9,1%
7 50 – 54 1 3%
Total 33 100%
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan data pada tabel 4.19, frekuensi terbesar terletak pada
kelas interval 38 - 41 dengan frekuensi sebanyak 13 responden (30,3%),
sedangkan frekuensi terkecil terletak pada kelas interval 30 - 33 dengan
frekuensi sebanyak 0 responden (0%).
94
sehingga diperoleh ( )
Tabel 4.20
Distribusi kecenderungn kualitas pembelajaran
No Interval Frekuensi Presentase kategori
1 <34 1 3% Rendah
2 34 – 42 18 54,7% Sedang
3 >42 14 42,4% Tinggi
Total 33 100%
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran kategori
rendah sebanyak 1 responden (3%), kategori sedang sebanyak 18
responden (54,7%), dan pada kategori tinggi sebanyak 14 responden
(42,4%). Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kecenderungan kualitas pembelajaran berbanding lurus dengan skor yang
didapatkan. Apabila semakin tinggi skor yang didapatkan, maka kualitas
pembelajaran semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang
didapatkan semakin rendah maka dapat dikatakan kualitas pembelajaran
semakin rendah.
4
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h.167
95
a,b
Mean .0000
Normal Parameters
Std. Deviation 2.48895
Absolute .135
Most Extreme Differences Positive .101
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .777
Asymp. Sig. (2-tailed) .583
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Penggunaan_Google_Classroo
2.357 .025 .226 4.425
1 m
Penggunaan_Google_Cla
.000 .213 .000 .000 1.000
1 ssroom
Terlihat dari tabel 4.23 dimana varibel dependennya nilai residual dan
dependen variabelnya adalah penggunaan google classroom, waktu belajar
dan kondisi kelas, hasil pengolahan data dengan jelas menunjukan variabel
penggunaan Google classroom, waktu belajar dan kondisi kelas memiliki nilai
signifikansi 1,00 artinya tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model ini,
dengan kata lain semua variabel independent yang terdapat dalam model ini
memiliki sebaran variabel yang sama / homogen, terlihat dari gambar 4.2
scatterplot juga menunjukan sebaran data membentuk suatu pola tertentu.
98
2. Uji Hipotesis
a. Regresi Linear berganda (Pengaruh Penggunaan Google classroom
Terhadap Kualitas Pembelajaran)
Tabel 4.24
Distribusi Data Model Regresi Linear Berganda
Variabel Penelitian
Penggunaan
Id Kualitas Waktu
Google Kondisi
Siswa Pembelajaran Belajar
classroom Kelas (X3)
(Y) (X2)
(X1)
1 40 33 3 4
2 42 31 3 4
3 41 33 3 4
4 26 22 2 3
5 41 34 4 4
6 43 37 4 4
7 49 39 4 4
8 45 39 4 4
9 39 33 3 3
10 37 29 3 3
11 37 29 3 3
12 37 30 3 3
13 38 29 3 3
14 37 29 2 3
15 49 39 4 4
16 38 29 3 4
99
17 38 29 3 4
18 39 33 3 4
19 43 37 4 4
20 49 39 4 4
21 43 32 3 4
22 41 30 3 4
23 41 30 3 4
24 43 34 4 3
25 37 29 3 3
26 41 29 3 3
27 43 40 4 4
28 38 38 3 4
29 51 40 4 4
30 38 30 3 3
31 43 40 4 4
32 42 32 3 3
33 44 38 4 4
∑ 1353 1095 109 120
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Model regseri linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Dimana:
Y = Variabel Terikat (Kualitas Pembelajaran)
= Konstanta (Nilai Y apabila X1, X2, X3 =0)
= Koefisien Regresi X1, X2, X3
= Penggunaan Google Clashroom (Variabel Bebas Utama)
= Waktu Belajar (Variabel Bebas Kontrol)
= Kondisi Kelas (Variabel Bebas Kontrol)
= Standar Error
Setelah dilakukan transformasi skala pengukuran data selanjutnya
dihitung data input dalam perhitungann analisis regresi. Data input dalam
perhitungan analisis regresi diperoleh dari skor total Kualitas
Pembelajaran (YKualitas_Pembelajaran), Penggunaan Google Clashroom (X1)
100
sebagai variabel bebas utama, Waktu Belajar (X2) sebagai variabel kontrol
dan Kondisi Kelas (X2) sebagai variabel kontrol. Koefisien regresi untuk
model yang diteliti berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
4.25 berikut ini:
Tabel 4.25
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 12.640 3.855 3.279 .003
Penggunaan_Google_Clas
.503 .213 .489 2.357 .025
1 sroom (X1)
Waktu_Belajar (X2) 2.711 1.532 .339 1.769 .087
Kondisi_Kelas (X3) .750 1.190 .078 .630 .534
a. Dependent Variabel: Kualitas_Pembelajaran
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Persamaan regresinya sebagai berikut:
c) Kriteria Pengujian
- Ho diterima bila F Hitung < F Tabel
- Ho ditolak bila F Hitung > F Tabel
d) Membandingkan F hitung dengan F tabel
Nilai F hitung > F Tabel (24,56 > 2,93), maka Ho ditolak,
dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan antara variabel bebas
(Google classroom (X1), Waktu Belajar (X2) dan Kondisi Kelas
(X3)) secara bersama-sama terhadap Kualitas Pembelajaran
(YKualitas_Pembelajaran). Pada penelitian ini Google classroom (X1),
Waktu Belajar (X2) dan Kondisi Kelas (X3) berpengaruh terhadap
kualitas pembelajaran di kelas pada XI IPS 2 MAN 1 Kota
Tangerang Selatan.
2) Koefisien Korelasi Ganda (R)
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi
antara variabel bebas Google classroom (X1), Waktu Belajar (X2) dan
Kondisi Kelas (X3) secara serentak terhadap variabel terikat
(YKualitas_Pembelajaran). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai
semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut5:
Tabel 4.27
Kategori Koefisien Korelasi
Kategori Keterangan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
5
Sugiyono, Ibid., h.257
104
Dari hasil analisis regresi, pada model summary dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.28
Hasil Analisis Korelasi Ganda (R)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .847a .718 .688 2.615
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Kelas, Waktu_Belajar, Penggunaan_Google_Classroom
b. Dependent Variabel: Kualitas_Pembelajaran
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Tabel 4.29
Analisis Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .847 .718 .688 2.615
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Kelas, Waktu_Belajar, Penggunaan_Google_Classroom
b. Dependent Variabel: Kualitas_Pembelajaran
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
26 2 29 3 3
27 3 40 4 4
28 3 38 3 4
29 3 40 4 4
30 2 30 3 3
31 3 40 4 4
32 2 32 3 3
33 3 38 4 4
∑ 83 1095 109 120
*) Kategori Nilai: 1. Rendah (0- 77), 2. Sedang (78-90), 3. Tinggi (91-100)
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Pada tabel 4.31 diperoleh nilai dari hasil tes siswa kelas XI IPS 2 MAN 1
Kota Tangeran Selatan menerapkan google classroom dengan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) nilai sebesar 78 menunjukan bahwa terdapat 2
siswa dibawah KKM atau berkriteria rendah (0-79) sebesar 6,1%, dengan nilai
sedang (80-90) sebanyak 12 siswa dengan prosentase 36,4% dan dengan nilai
tinggi (90-100) sebanyak 19 siswa dengan prosentase 57,6% .
Tabel 4.32
Prosentase Perolehan Nilai Hasil Tes
Siswa XI IPS 2 MAN Kota Tangerang Selatan
Case Processing Summary
N Marginal Percentage
Rendah (0-77) 2 6.1%
Hasil_Belajar Sedang (78-90) 12 36.4%
Tinggi (91-100) 19 57.6%
Valid 33 100.0%
Missing 0
Total 33
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
111
6%
36%
58%
Pada table 4.33 menunjukan nilai D (14,797) < X2 (44,985) dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05. Keputusan yang diambil adalah terima
Ho yang artinya model logit layak untuk digunakan.
2) Koefisien Determinasi Model Pseudo (R2)
Pengujian ini untuk melihat seberapa besar variabel bebas menjelaskan
variabel terikat. Besarnya nilai koefisien determinasi pada model logistik
ordinal ditunjukan oleh nilai McFaden, Cox dan Snell, Nagelkerke R
Square. Dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.34
Koefisien Determinasi
Pseudo R-Square
Cox and Snell .611
Nagelkerke .746
McFadden .552
Link function: Logit.
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Table 4.34 menunjukan nilai koefisien determinasi Nagelkerte sebesar
0,746 atau 74,6%. Artinya variabel bebas (Penggunaan Google classroom
(X1), Waktu Belajar (X2) dan Kondisi Kelas (X3)) mempengaruhi atau
menjelaskan (YHasil_Belajar) secara umum sebesar 74,6%. Sedangkan 25,4%
dipengaruhi oleh faktor dan variabel lain yang tidak dimasukan dalam
model ini.
3) Uji Koefisien Secara Bersama-sama (Uji G)
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa kemaknaan koefisien β
terhadap variabel respon secara bersama-sama dengan menggunakan
statistik uji. Statistik yang digunakan adalah uji G atau Likelihood Ratio
Test. Adapun hasil analisis data diperoleh nilai statistik uji G sebagai
berikut:
113
Tabel 4.35
Uji Statistik G
Model Fitting Information
Model -2 Log Chi-Square Df Sig.
Likelihood
Intercept Only 50.479
Final 19.325 31.154 3 .000
Link function: Logit.
Sumber: Data Olahan Penulis, 2018
Berdasarkan tabel 4.35 diketahui hasil -2 ln likelihood pada model
tanpa variabel bebas (intercept only) sebasar 50,479 dan hasil -2 ln
likelihood dengan variabel bebas (Final) sebesar 19,325. Berdasarkan data
tersebut maka diketahui nilai statistik G sebesar 31,151. Kriteria pengujian
dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) = 3,
berdasarkan tabel chi-square diperoleh X2(0,05, 3) = 7,81, karena nilai
statistik G = 31,151 > 7,81, dan nilai signifikansinya sebesar 0,00 < 0,05.
maka keputusannya tolak Ho dan terima Ha. Kesimpulannya adalah
terdapat salah satu βk ≠ 0, terdapat salah satu variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat. Artinya secara keseluruhan variabel bebas
(Penggunaan Google classroom (X1), Waktu Belajar (X2) dan Kondisi
Kelas (X3)) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat yaitu kualitas pembelajaran (YHasil_Belajar)
4) Uji Parsial Menggunakan Uji Wald
Hasil dari Wald test ini akan menunjukkan apakah suatu variabel
prediktor signifikan atau layak untuk masuk dalam model atau tidak.
Hasil pengujian parameter wald menunjukan bahwa variabel
Penggunaan Google classroom (X1) signifikan secara parsial
mempengarui hasil belajar di kelas XI IPS 2 MAN 1 Kota Tangerang
Selatan karena berdasarkan data pada table 4.24 maka diketahui variabel
tersebut mempunyai nilai signifikansi 0,016 < 0,05 (α = 0,05), sedangkan
variabel waktu belajar dan kondisi kelas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap hasil belajar karena nilai signifikansinya > 0,05.
114
Tabel 4.36
Hasil Uji Wald
Parameter Estimates
Lower Upper
Bound Bound
1) ( ) ( )
2) ( ) ( )
Interpretasi Model
a) Penggunaan Google classroom (X1) mempengaruhi Hasil Belajar (Y)
Sebesar e0,892 = 2,44 kali. Artinya penggunaan google classroom
berpengaruh 2,44 kali terhadap hasil belajar dan signifikan.
b) Waktu belajar (X2) mempengaruhi Hasil Belajar (Y) sebesar e-1,599 =
0,202 kali. Artinya siswa yang memiliki waktu belajar lebih lama akan
meningkatkan hasil belajar sebesar 0,202 kali akan tetapi pengaruhnya
tidak signifikan karena p-value > 0,05.
c) Kondisi Kelas (X3) mempengaruhi Hasil Belajar (Y) sebesar e1,888 =
6,606 kali. Artinya kelas yang kondusif akan meingkatkan hasil belajar
sebesar 6,606 kali dibandingkan yang tidak kondusif. Akan tetapi
pengaruhnya tidak signifikan karena p-value > 0,05.
115
6
Lampiran No. 5, Hasil wawancara guru mata pelajaran ekonomi kelas XI, pada Senin, 21
Mei 2018.
116
ulangan harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Dengan
manfaat yang diberikan google classroom membuat siswa menjadi lebih mudah
dalam memahami pelajaran sehingga dengan pemahaman yang baik terhadap
materi pelajaran akan memperoleh hasil belajar yang baik pada siswa dalam mata
pelajaran ekonomi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas XI IIS 2, google classrrom
memberikan kemudahan kepada siswa dalam membaca materi pelajaran selain
dari buku ajar, membaca power point materi ajar, melihat video materi pelajaran,
mengecek tugas yang diberikan guru, dan mengumpulkan tugas tanpa harus
menggunakan kertas.
Siswa MAN 1 Kota Tangerang selatan tertarik dan menyukai pembelajaran
dengan menggunakan google classroom ini, karena memberikan kemudahan bagi
siswa dalam memahami materi dan memberikan pengalaman baru yang
menyenangkan terhadap perkembangan teknologi dalam proses belajar yang
makin mempermudah siswa dalam belajar. Google classroom ini dapat digunakan
oleh siswa maupun guru dimana saja dan kapan saja tidak terbatas oleh tempat
dan waktu asalkan terkoneksi dengan internet. Sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi lebih efektif dan efisien.7
Kesimpulan dari wawancara ini bahwa penggunaan google classroom dalam
kegiatan pembelajaran memberikan kemudahan siswa dalam memahami
pelajaran, pembelajaran menjadi lebih efekif dan efisien, dan memberikan hasil
belajar yang baik bagi siswa.
b. Hasil Observasi
Berikut adalah hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti
sebagai alat pengumpulan data yang bersifat sekunder mengenai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan menggunakan media
google classroom, yaitu8:
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran ekonomi dalam
7
Lampiran No. 5, Hasil wawancara siswa kelas XI IPS 2, pada Senin, 21 Mei 2018.
8
Lampiran No. 6, Hasil Observasi, pada 20 April 2108.
117
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara penggunaan aplikasi
google classroom, waktu belajar, kondisi kelas terhadap kualitas pembelajaran dan
hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi yang dilakukan pada siswa kelas XI MAN
1 Kota Tangerang Selatan. Sasaran utama penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 2
MAN 1 Kota Tangerang Selatan. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Pengaruh Penggunaan Google Classroom, Waktu Belajar, dan Kondisi
Kelas Terhadap Kualitas Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan regresi linear
berganda, menyatakan bahwa Ha1 diterima dan H01 ditolak. Artinya terdapat
pengaruh penggunaan google classroom, waktu belajar dan kondisi kelas
secara simultan terhadap kualitas pembelajaran mata pelajaran ekonomi kelas
XI di MAN 1 Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut diketahui dengan nilai
koefisien korelasi menunjukan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat
antara Penggunaan google classroom, waktu belajar, dan kondisi belajar
berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) menunjukkan Penggunaan google classroom waktu
belajar, dan kondisi belajar memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
kualitas pembelajaran. Nilai koefisien regresi bersama-sama menunjukan F
hitung > F tabel, maka terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama
antara variabel Penggunaan google classroom, waktu belajar, dan kondisi
belajar berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.
Pengujian hipotesis secara parsial menunjukan bahwa dari tiga variabel
dalam penelitian ini hanya satu variabel yang berpengaruh terhadap kualitas
pembelajaran yaitu variabel penggunaan google classroom. Variabel
penggunaan google classroom menunjukan nilai t hitung > t tabel, maka
terdapat pengaruh signifikan Penggunaan google classroom terhadap kualitas
pembelajaran siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan.
119
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h.152
120
10
Dicky Pratama dan Hendri Sopryadi, Pengaruh Pemanfaatan Google classroom terhadap
efisiensi kegiatan belajar mengajar pada STMIK XYZ, Jurnal Jatisi, Vol. 03 No. 1, 2016.
11
Mugi Sarasputri, Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Mutu Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam SMPN 2 Kalibagor kelas VIII C tahun pelajaran 2015, skripsi pada Universitas
Muhamadiyah Purwakarta, 2015.
121
12
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010)., h. 60-71
13
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21 (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 90
123
14
Diemas Bagas Panca dan Rina Harimurti, Pengaruh Penerapan Tools Google classroom
Pada Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal IT-Edu Vol.
02 No. 01, 2017.
15
Siti Shofiyah, Pengaruh Penggunaan Android dan E-learning Terhadap Hasil belajar
Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMPN 3 Kepanjen Malang, Skripsi pada Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.
124
Sleman dengan nilai t hitung > t tabel (3.621 > 2.005).16 Sesuai juga dengan
penelitian dari Ria Aini (2014) yang berjudul “pengaruh pengelolaan kelas
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS di
SMAN 8 Pontianak”. Penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh signifikan
manajemen kelas terhadap hasil belajar siswa di SMPN 1 Pademaran Ogan
Komering Ilir dengan nilai t hitung > t tabel (5.192 > 2.003).17
Hasil analisis data di atas mengindikasikan bahwa waktu belajar dan
kondisi kelas berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tetapi tidak signifikan.
Semakin baik penggunaan waktu belajar dan kondisi kelas maka hasil belajar
siswa akan ikut meningkat.
G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, akan
tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain:
a. Penelitian menggunakan nilai ulangan harian pada materi kerja sama ekonomi
internasional yang belum menggambarkan kemampuan siswa secara
seutuhnya.
b. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, sementara
ini peneliti hanya melibatkan tiga variabel saja yaitu pengguanaan google
classroom sebagai variabel utama, waktu belajar dan kondisi belajar sebagai
variabel kontrol dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa.
c. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat berpengaruh, dimana
Penggunaan google classroom waktu belajar, dan kondisi belajar berpengaruh
secara bersama-sama terhadap kualitas pembelajaran sebesar 68,8%, tetapi
masih terdapat sebesar 31,2% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam
16
Dina Kurnianingtyas, Pengaruh Pemanfaat Waktu Belajar Siswa Di Luar Jam Pelajaran
Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Sleman,
skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, 2016.
17
Ria Aini, pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas X IPS di SMAN 8 Pontianak, Artikel penelitian Universitas Tanjungpura Pontianak,
2014.
125
126
127
BUKU
128
129
Aini, Ria. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS di SMAN 8 Pontianak, Artikel penelitian
Universitas Tanjungpura Pontianak, 2014.
Bora, M. Ansyar. Analisa Kepuasan Penggunaan E-Learning Cloud Sekolah Tinggi
Teknik (STT) Ibnu Sina Batam. Jurnal Kreatif Industri (JIK) Sekolah Tinggi
Teknik (STT) Ibnu Sina Batam. Vol. 1 No. 1. 2017.
Dicky Pratama dan Hendri Sopryadi, Pengaruh Pemanfaatan Kelas Elektronik
Terhadap Efektifitas dan Efisiensi Proses Belajar STMIK XYZ, Jurnal Jatisi,
Vol. 03 No. 1 Tahun 2016, STMIK GI MDP, Palembang.
Hakim, Abdul Barir. Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom
Dan Edmodo. Jurnal I-Statement Vol. 02 No 1. 2016.
Hardiyana, Andri. Implementasi Google Classroom Sebagai Alternatif Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah. Karya Tulis Ilmiah (LKTI)
Tingkat Nasional. SMAN 1 Losari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat. 2015.
130
Lampiran 1
KUESIONER
PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM TERHADAP HASIL
BELAJAR DAN KUALITAS PEMBELAJARAN
Petunjuk pengisian
1. Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan Anda.
2. Jawaban merentang mulai 1 sampai dengan 4 dengan ketentuan jawaban sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
3. Pastikan semua pertanyaan tidak ada yang terlewat.
Nama :
Kelas :
Lampiran 2
Instrumen Tes
MATERI KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E untuk jawaban yang di anggap paling benar !
1. Suatu kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh satu negara dengan negara lain secara sekaligus disebut ….
a. Perdagangan internasional
b. Kerja sama internasional
c. Hubungan internasional
d. Perjanjian internasional
e. Kebijakan internasional
6. Beriku ini yang termasuk faktor penghambat kerja sama ekonomi internasional adalah . .
a. Tuntutan era globalisasi d. konflik dan peperangan
b. Perbedaan SDA, Iklim e. terbatasnya kemampuan produksi
c. Keinginan memperoleh keuntungan
7. IMF, IFC, dan ADB merupakan kerja sama ekonomi internasional di bidang . . . .
a. Bidang pertahanan d. Bidang perburuhan
b. Bidang produksi e. Bidang keuangan
c. Bidang perdagangan dan tarif
9. Organization of Petrolium Exporting Countries (OPEC) adalah bentuk lembaga kerja sama ekonomi
internasional . . . .
a. Bilateral d. Antarregional
b. Regional e. Multilateral
c. Berdasarkan tujuan dan lapangan usaha
Amerika
Jepang Singapur
aa
Jerman Inggris
11. Perbedaan kerja sama bilateral dengan kerja sama multilateral adalah …
a. kerja sama bilateral berlaku pada bidang ekonomi saja, sedangkan kerjasama multilateral yaitu
pada bidang yang tidak terbatas
b. kerja sama bilateral terbatas pada bidang tertentu, sedangkan kerja sama multilateral mencakup
berbagai bidang
c. kerja sama bilateral terbatas pada kawasan tertentu, sedangkan kerja sama multilateral mencakup
kawasan yang tidak terbatas
d. kerja sama bilateral berlaku pada jangka waktu tertentu, sedangkan kerja sama multilateral untuk
jangka waktu yang tidak terbatas
e. kerja sama bilateral terbatas pada dua negara, sedangkan multilateral terjadi dengan banyak cara
136
14. Indonesia telah dua kali menjadi tempat pertemuan APEC Economic Leaders Meeting. Pertemuan kedua
para pemimpin negera anggota APEC di lakukan di
a. Bogor c. Jakarta e. Semarang
b. Bali d. Yogyakarta
16. Berikut ini yang tidak termasuk tujuan dari pendirian Organization of Petrolium Exporting Countries
(OPEC) adalah . . . .
a. Memenuhi kebutuhan minyak dunia
b. Menentukan harga minyak dunia
c. Menghindari persaingan antara sesama Negara
d. Menstabilkan harga minyak dunia
e. Menjalin kerja sama sesama anggota
17. Badan ini merupakan pengganti General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan berdiri tahun 1947
dengan tujuan mengatur masalah tarif dan perdagangan dunia. Badan yang dimaksud adalah . . . .
a. OPEC c. ECOSOC e. WTO
b. ECAFE d. UNDP
18. Lembaga kerja sama ekonomi internasional yang berdiri pada tanggal 10 Mei 1950 dan beranggotakan
Mesir, Syiria, Irak, Saudi Arabia, Yordania, Maroko, Tunisia, Kuwait, dan Aljazair adalah . . . .
a. WTO c. Liga Arab e. Asia Pasifik
b. Bank Dunia d. Liga Timur
20. Berikut ini yang bukan tujuan dari North American Free Trade Agreement (NAFTA) adalah . . . .
a. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota
b. Mengusahakan perlindungan bagi konsumen
c. Pengembangan penggunaan nuklir untuk meningkatkan produktivitas
137
21. Salah satu tujuan dari Economic and Social Council (ECOSOC) adalah . . . .
a. Mempertinggi mutu kehidupan, bantuan ekonomi dan social
b. Membantu negara anggota untuk mengingkatkan hasil produksi pertanian melalui bantuan teknik
c. Membantu negara-negara berkembang untuk kemajuan industry
d. Membantu negara anggota dalam meningkatkan ekspor
e. Mengatur bea an tarif dalam rangka kelancaran perdagangan
22. Lembaga kerjasama ekonomi internasional yang bertujuan mengusahakan keseimbangan perdagangan dan
harga di pasar dunia dengan memperkecil hambatan perdagangan internasional yang menyangkut tarif (bea
masuk) adalah ….
a. IMF c. WTO e. APEC
b. World Bank d. UNDP
23. Lembaga ekonomi yang didirikan untuk mengembangkan negara-negara asia timur di bidang ekonomi dan
sosial adalah . . . .
a. IDB c. IFC e. UNDP
b. ECAFE d. WTO
24. Lembaga ekonomi internasional International Monetary Fund (IMF) didirikan dengan salah satu tujuannya
adalah ….
a. membantu negara-negara anggota yang mengalami defisit neraca pembayaran
b. membantu negara-negara anggota dalam permodalan
c. membantu negara-negara berkembang di bidang pertanian
d. membantu perkembangan ekonomi, kebudayaan, dan kesehatan
e. mengatasi hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional
25. Berikut ini termasuk dampak negatif dari adanya kerjasama ekonomi internasional adalah….
a. Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri
b. Meningkatnya Devisa Negara
c. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Perdagangan
d. Memperoleh Transfer Teknologi Modern dan Pendampingan Teknis
e. Meningkatkan kepercayaan pasar
138
Lampiran 3
TRANSKIP WAWANCARA
TRANSKIP WAWANCARA
Narasumber : Siswa
Nama : Zakaria Hary Septiawan
Narasumber : Siswa
Nama : Rizka Mandasari
Lampiran 4
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Lampiran 5
157
2. Tabulasi Data Tes
158
159
Lampiran 7
Residual
N 33
Mean .0000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.48895
Absolute .135
Tolerance VIF
a
Coefficients
Penerapan_Google_Clas
.000 .213 .000 .000 1.000
1 sroom
Lampiran 8
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .847 .718 .688 2.615
a. Predictors: (Constant), Kondisi_Kelas, Waktu_Belajar, Penerapan_Google_Classroom
b. Dependent Variabel: Kualitas_Pembelajaran
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 12.640 3.855 3.279 .003
Goodness-of-Fit
Chi-Square Df Sig.
Pearson 14.948 31 .993
Deviance 14.767 31 .994
Link function: Logit.
Pseudo R-Square
Cox and Snell .611
Nagelkerke .746
McFadden .552
Link function: Logit.
Interval
Lower Upper
Bound Bound
Lampiran 9
DOKUMENTASI
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan pengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR
KD 3.8 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional. .
KD 4.8 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
INDIKATOR
3. 8. 1. Menjekaskan pengertian kerja sama Ekonomi Internasional
3. 8. 2. Menjelaskan tujuan kerja sama Ekonomi Internasional
3. 8. 3. Menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional.
Mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat kerja sama ekonomi
3. 8. 4.
internasional.
3. 8. 5. Menjelaskan bidang-bidang kerja sama ekonomi internasional
3. 8. 6. Menjelaskan bentuk kerja sama ekonomi internasional
3. 8. 7. Menjelaskan Lembaga-lembaga kerja sama ekonomi internasional.
3. 8. 8. Menjelaskan dampak kerja sama ekonomi internasional
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai kerja sama ekonomi
4. 8. 1.
internasional.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kerja sama Ekonomi Internasional
2. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan kerja sama Ekonomi Internasional
3. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional.
4. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat
kerja sama ekonomi internasional.
5. Peserta didik dapat menjelaskan bidang-bidang kerja sama ekonomi
internasional
6. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk kerja sama ekonomi internasional
7. Peserta didik dapat menjelaskan Lembaga-lembaga kerja sama ekonomi
internasional.
8. Peserta didik dapat menjelaskan dampak kerja sama ekonomi internasional
9. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok mengenai kerja
sama ekonomi internasional.
E. Materi Pembelajaran (Terlampir)
Materi pokok : Kerja sama ekonomi internasional.
1. Pengertian kerja sama ekonomi internasional.
2. Tujuan kerja sama ekonomi internasional
3. Manfaat kerja sama ekonomi internasional.
4. Faktor pendorong dan penghambat kerja sama ekonomi
internasional
5. Bidang kerja sama ekonomi internasional
6. Bentuk kerja sama ekonomi internasional
7. Lembaga-lembaga kerja sama ekonomi internasional.
8. Dampak kerja sama ekonomi internasional
F. Metode Pembelajaran
Pendeketan : Scientific Approach
Metode : Tak Terarah
Model : Make a match, Ceramah, Diskusi.
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media:
a. Power Point untuk menampilkan materi kerja sama ekonomi internasional.
b. Google Classroom
2. Alat/Bahan:
a. Buku
b. Laptop
c. LCD Projector
d. Papan Tulis
e. Spidol
f. Kertas karton
g. Kartu pernyataan
H. Sumber Belajar
Alam dan Rudianto. Ekonomi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013
yang Disempurnakan Kelompok Peminatan. Jakarta: Erlangga. 2016.
Internet.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Indikator Pencapaian Kompetensi:
a. Menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional
b. Menjelaskan tujuan kerja sama ekonomi internasional
c. Mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat kerja sama ekonomi internasional.
d. Menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional.
e. Menjelaskan bentuk dan bidang kerja sama ekonomi internasional
Tahap Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Orientasi 10 menit
Pendahuluan Mengawali pembelajaran dengan salam Peserta didik menjawab salam dan berdo’a
pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik Peserta didik menjawab daftar hadir
Mengkondisikan peserta didik untuk siap Peserta didik mempersiapkan diri untuk
melakukan pembelajaran. memulai pembelajaran
Menyampaikan materi atau topik yang akan Peserta didik menyimak penjelasan guru
dibahas Peserta didik menyimak penjelasan guru
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi
Guru bertanya, tentang materi apa yang telah Peserta didik menjawab pertanyaan guru
di ajar sebelumnya?
Guru bertanya tentang apa yang diketahui Peserta didik menjawab pertanyaan guru
dari kerja sama ekonomi internasional?
Motivasi
Memberikan motivasi kepada peserta didik Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
bahwa kerja sama ekonomi internasional
sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari
Kegiatan inti Mengamati 70 menit
Menampilkan video tentang kerja sama Peserta didik mengamati Video tentang materi
ekonomi internasional perdagagan internasional.
Menjelaskan materi pada slide power point Peserta didik mengamati slide power point
tentang pengertian, manfaat, faktor tentang pengertian, manfaat, faktor
penghambat dan pendorong kerja sama penghambat dan pendorong kerja sama
ekonomi internasional ekonomi internasional
Menanya
Guru memberikan kesempatan untuk peserta Peserta didik bertanya tentang pengertian,
didik bertanya tentang pengertian, manfaat, manfaat, faktor penghambat dan pendorong
faktor penghambat dan pendorong kerja kerja sama ekonomi internasional
sama ekonomi internasional
Mengumpulkan informasi
Guru menjelaskan materi tentang pengertian, Peserta didik mengumpulkan data/ informasi
manfaat, faktor penghambat dan pendorong tentang pengertian, manfaat, faktor
kerja sama ekonomi internasional penghambat dan pendorong kerja sama
ekonomi internasional
Memberikan intruksi kepada siswa akan Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
menggunakan metode pembelajaran Make a
Match
Mengasosiasi
Guru menyiapkan kartu-kartu yang terdiri Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
dari kartu soal dan kartu jawaban
Guru membagikan kartu pada masing- Peserta didik menerima kartu masing-masing
masing peserta didik secara acak. (soal atau jawaban)
Guru meminta peserta didik untuk mencari Peserta didik mencari pasangan kartu yang
pasangan kartu yang cocok dengan kartu cocok dengan kartu yang mereka pegang.
yang mereka pegang.
Guru meminta peserta didik untuk menyusun peserta didik untuk menyusun materi utuh
materi utuh berdasarkan kata kunci pada berdasarkan kata kunci pada kartu,
kartu,
Mengomunikasikan
Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik menkomunikasikan hasil diskusi
menyampaikan hasil diskusi (berpasangan)
Guru menambahkan penjelasan dan memberi Peserta didik menyimak penjelasan yang
respon terhadap kelompok yang baru saja diberikan guru
mempresentasikan.
Kegiatan Melakukan refleksi terhadap proses Peserta didik menyimak evaluasi yang 10 menit
Penutup pembelajaran dengan penguasaan materi, disampaikan oleh guru
pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.
Memberikan kesempatan kepada peserta Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum
didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
dipahami.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran. materi pembelajaran.
Memberikan tugas untuk membaca materi Peserta didik mencatat tugas yang diberikan
kerja sama ekonomi internasional oleh guru
Mengakhiri pembelajaran dengan membaca Peserta didik berdo’a dan menjawab salam
doa dan mengucapkan salam
Pertemuan ke-2
Indikator Pencapaian Kompetensi:
a. Menjelaskan Lembaga-lembaga kerja sama ekonomi internasional.
b. Menjelaskan dampak kerja sama ekonomi internasional.
Tahap Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Orientasi 10 menit
Pendahuluan Mengawali pembelajaran dengan salam Peserta didik menjawab salam dan berdo’a
pembuka dan berdo’a untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik Peserta didik menjawab daftar hadir
Mengkondisikan peserta didik untuk siap Peserta didik mempersiapkan diri untuk
melakukan pembelajaran. memulai pembelajaran
Menyampaikan materi atau topik yang akan Peserta didik menyimak penjelasan guru
dibahas
Menyampaikan tujuan pembelajaran. Peserta didik menyimak penjelasan guru
Apersepsi
Guru bertanya, tentang materi apa yang telah Peserta didik menjawab pertanyaan guru
di ajar sebelumnya?
Guru bertanya tentang apa yang diketahui Peserta didik menjawab pertanyaan guru
dari lembaga-lembaga kerja sama ekonomi
internasional?
Motivasi
Memberikan motivasi kepada peserta didik Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
bahwa perdagangan internasional sangat
akrab dengan kehidupan kita sehari-hari
Kegiatan inti Mengamati 70 menit
Menjelaskan materi pada slide power point Peserta didik mengamati slide power point
tentang bidang, bentuk dan lembaga kerja tentang bidang, bentuk dan lembaga kerja
sama ekonomi internasional sama ekonomi internasional
Menanya
Guru memberikan kesempatan untuk peserta Peserta didik bertanya tentang bidang, bentuk
didik bertanya tentang bidang, bentuk dan dan lembaga kerja sama ekonomi
lembaga kerja sama ekonomi internasional internasional
Mengumpulkan informasi
Guru menjelaskan materi tentang bidang, Peserta didik mengumpulkan data/ informasi
bentuk dan lembaga kerja sama ekonomi tentang bidang, bentuk dan lembaga kerja
internasional sama ekonomi internasional
Mengasosiasi
Guru membagi peserta didik dalam 5 Peserta didik berkumpul dengan
kelompok kelompoknya
Guru membagikan sebuah amplop yang Peserta didik menerima amplop berisi materi
berisikan materi pada masing-masing
kelompok
Guru meminta peserta didik berdiskusi Peserta didik berdiskusi mengenai lembaga-
mengenai lembaga-lembaga kerja sama lembaga kerja sama ekonomi internasional
ekonomi internasional
Guru meminta peserta didik untuk menyusun Peserta didik untuk menyusun rangkaian
rangkaian materi yang telah dibagikan pada materi pada kertas yang sudah disediakan
sebuah kertas yang sudah disediakan
Mengomunikasikan
Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik menkomunikasikan hasil diskusi
menyampaikan hasil diskusi (kelompok)
Guru menambahkan penjelasan dan memberi Peserta didik menyimak penjelasan yang
respon terhadap kelompok yang baru saja diberikan guru
mempresentasikan.
Kegiatan Melakukan refleksi terhadap proses Peserta didik menyimak evaluasi yang 10 menit
Penutup pembelajaran dengan penguasaan materi, disampaikan oleh guru
pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.
Memberikan kesempatan kepada peserta Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum
didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
dipahami.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan Peserta didik bersama guru menyimpulkan
materi pembelajaran. materi pembelajaran
Memberikan tugas latihan soal materi kerja Peserta didik mencatat tugas yang diberikan
sama ekonomi internasional oleh guru
Mengakhiri pembelajaran dengan membaca Peserta didik berdo’a dan menjawab salam
doa dan mengucapkan salam
J. Evaluasi
1) Prosedur Evaluasi : Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Latihan Soal
2) Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis ( Pilihan Ganda )
c. Penilaian Keterampilan : Penilaian kinerja
3) Instrumen Penilaian (Terlampir)
Dst.
Keterangan:
1) Nilai terentang antara 1-4
1. = Kurang
2. = Cukup
3. = Baik
4. = Amat Baik
2) Nilai akhir = Jumlah nilai dibagi 3
7. IMF, IFC, dan ADB merupakan kerja sama ekonomi internasional di bidang . . . .
a. Bidang pertahanan d. Bidang perburuhan
b. Bidang produksi e. Bidang keuangan
c. Bidang perdagangan dan tarif
9. Organization of Petrolium Exporting Countries (OPEC) adalah bentuk lembaga kerja sama ekonomi
internasional . . . .
a. Bilateral d. Antarregional
b. Regional e. Multilateral
c. Berdasarkan tujuan dan lapangan usaha
Amerika
Jepang Singapur
aa
Jerman Inggris
11. Perbedaan kerja sama bilateral dengan kerja sama multilateral adalah …
a. kerja sama bilateral berlaku pada bidang ekonomi saja, sedangkan kerjasama multilateral yaitu
pada bidang yang tidak terbatas
b. kerja sama bilateral terbatas pada bidang tertentu, sedangkan kerja sama multilateral mencakup
berbagai bidang
c. kerja sama bilateral terbatas pada kawasan tertentu, sedangkan kerja sama multilateral mencakup
kawasan yang tidak terbatas
d. kerja sama bilateral berlaku pada jangka waktu tertentu, sedangkan kerja sama multilateral untuk
jangka waktu yang tidak terbatas
e. kerja sama bilateral terbatas pada dua negara, sedangkan multilateral terjadi dengan banyak cara
12. Tujuan berdirinya ASEAN adalah bekerja sama di bidang . . . .
a. Menjaga perdamaian wilayah di Asia Tenggara
b. Pengembanagn nuklir untuk tujuan damai
c. Ekonomi dan kebudayaan
d. Penyediaan bahan bakar alternative
e. Teknik pencarian minyak di bawah laut
14. Indonesia telah dua kali menjadi tempat pertemuan APEC Economic Leaders Meeting. Pertemuan kedua
para pemimpin negera anggota APEC di lakukan di
a. Bogor c. Jakarta e. Semarang
b. Bali d. Yogyakarta
16. Berikut ini yang tidak termasuk tujuan dari pendirian Organization of Petrolium Exporting Countries
(OPEC) adalah . . . .
a. Memenuhi kebutuhan minyak dunia
b. Menentukan harga minyak dunia
c. Menghindari persaingan antara sesama Negara
d. Menstabilkan harga minyak dunia
e. Menjalin kerja sama sesama anggota
17. Badan ini merupakan pengganti General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan berdiri tahun 1947
dengan tujuan mengatur masalah tarif dan perdagangan dunia. Badan yang dimaksud adalah . . . .
a. OPEC c. ECOSOC e. WTO
b. ECAFE d. UNDP
18. Lembaga kerja sama ekonomi internasional yang berdiri pada tanggal 10 Mei 1950 dan beranggotakan
Mesir, Syiria, Irak, Saudi Arabia, Yordania, Maroko, Tunisia, Kuwait, dan Aljazair adalah . . . .
a. WTO c. Liga Arab e. Asia Pasifik
b. Bank Dunia d. Liga Timur
20. Berikut ini yang bukan tujuan dari North American Free Trade Agreement (NAFTA) adalah . . . .
a. Pengaturan impor dan produksi sesama anggota
b. Mengusahakan perlindungan bagi konsumen
c. Pengembangan penggunaan nuklir untuk meningkatkan produktivitas
d. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota
e. Mengusahakan standarisasi
21. Salah satu tujuan dari Economic and Social Council (ECOSOC) adalah . . . .
a. Mempertinggi mutu kehidupan, bantuan ekonomi dan social
b. Membantu negara anggota untuk mengingkatkan hasil produksi pertanian melalui bantuan teknik
c. Membantu negara-negara berkembang untuk kemajuan industry
d. Membantu negara anggota dalam meningkatkan ekspor
e. Mengatur bea an tarif dalam rangka kelancaran perdagangan
22. Lembaga kerjasama ekonomi internasional yang bertujuan mengusahakan keseimbangan perdagangan dan
harga di pasar dunia dengan memperkecil hambatan perdagangan internasional yang menyangkut tarif (bea
masuk) adalah ….
a. IMF c. WTO e. APEC
b. World Bank d. UNDP
23. Lembaga ekonomi yang didirikan untuk mengembangkan negara-negara asia timur di bidang ekonomi dan
sosial adalah . . . .
a. IDB c. IFC e. UNDP
b. ECAFE d. WTO
24. Lembaga ekonomi internasional International Monetary Fund (IMF) didirikan dengan salah satu tujuannya
adalah ….
a. membantu negara-negara anggota yang mengalami defisit neraca pembayaran
b. membantu negara-negara anggota dalam permodalan
c. membantu negara-negara berkembang di bidang pertanian
d. membantu perkembangan ekonomi, kebudayaan, dan kesehatan
e. mengatasi hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional
25. Berikut ini termasuk dampak negatif dari adanya kerjasama ekonomi internasional adalah….
a. Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri
b. Meningkatnya Devisa Negara
c. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Perdagangan
d. Memperoleh Transfer Teknologi Modern dan Pendampingan Teknis
e. Meningkatkan kepercayaan pasar
f. Kunci Jawaban
1. C 11. E 21. A
2. A 12. A 22. B
3. A 13. B 23. B
4. C 14. B 24. A
5. B 15. A 25. A
6. A 16. C
7. E 17. E
8. E 18. C
9. E 19. E
10. C 20. C
Pedoman penskoran
Nilai akhir = x 100
Predikat dan kriteria penilaian pengetahuan:
Sangat baik (A) = 80-100 Cukup (C) = 60-69
Baik (B) = 70-79 Kurang (D) = ≤ 60