Anda di halaman 1dari 7

Bab 3

Ranti Octhalia
17180072
Resume Bimbingan dan Konseling

“Latar Belakang perlunya BK bagi siswa dilihat dari berbagai segi”

A. Latar Belakang Psikologis


Psikologis tentu saja berkenaan dengan psikologi atau bersifat
kejiwaan. Peserta didik atau individu merupakan pribadi yang unik dan
beragam baik dari segi kecerdasan, emosional, soial, sikap, kebiasaan, dan
kemampuannya dalam menyesuaikan diri. Dengan keunikan dan
keberagaman kecerdasan, emosional, dan lain sebagainya tersebut, peserta
didik memiliki psikologis yang berbeda-beda pula. Dengan begitu, peserta
didik membutuhkan bimbingan dan konseling. Hal ini dibuktikan dengan
pendapat Kamaluddin (2011:447), bahwa konseling sebagai seorang individu
yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming),
yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Farozin (1999:85),
bahwa konseling dapat dipergunakan sebagai wahana untuk memanggil
peserta didik yang mengalami hambatan di dalam proses belajar mengajar,
sehingga peserta didik tersebut menyadari akan masalah yang dihadapi dan
kemungkinan penyelesaiannya.
Salah satu perbedaan psikologis peserta didik adalah merasa gelisah.
Hal ini dibuktikan dengan pendapat Zaini (2013:376), bahwa remaja
mempunyai banyak idealisme, angan-angan, atau keinginan yang hendak
diwujudkan di masa depan, namun remaja tersebut belum memiliki banyaj
kemampuan yang memadai untuk mewujudkannya sehingga timbul perasaan
gelisah. Dengan begitu, layanan bimbingan dan konseling diperlukan untuk
mengatasi masalah peserta didik tersebut. Masalah psikologis merupakan
latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah. Berikut ini
masalah psikologis yang dihadapi individu atau peserta didik.
1. Masalah perkembangan individu
Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing.
Perkembangan individu mengikuti pola umum faktor pembawaan dan
lingkungan. Masalah perbedaan individu dibentuk oleh lingkungan guru
dan materi pelajaran dengan hasil berbeda. Ada peserta didik yang
cepat, lambat, cerdas, dan malas dalam belajar. Dengan begitu, layanan
bimbingan dan konseling diperlukan untuk mengatasi masalah
psikologis peserta didik tersebut.
2. Masalah kebutuhan individu
Kebutuhan peserta didik yang belum tercukupi dapat mengubah
perilaku peserta didik. Jika individu berhasil dalam memenuhi
kebutuhannya, ia akan merasa puas, dan begitu juga sebaliknya. Secara
psikologis ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu, yakni : (a)
kebutuhan biologis; dan (b) kebutuhan sosial/psikologis. Kebutuhan
tersebut terdiri atas kebutuhan dalam memperoleh kasih sayang, harga
diri, pengharapan yang sama, ingin dikenal, prestasi dan posisi,
dibutuhkan orang lain, rasa aman dan perlindungan diri, serta
memperoleh kemerdekaan diri.
3. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Peserta didik membutuhkan bimbingan dan konseling untuk
dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat mengontrol tingkah
lakunya.
4. Masalah belajar
Peserta didik memerlukan bimbingan dan konseling untuk
mengatasi maslaah-masalah yang dihadapi dalam belajar. Masalah
belajar tersebut dapat diatasi melalui pemahaman psikologis peserta
didik.

B. Latar Belakang Sosial Budaya


Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, sejak dilahirkan
memerlukan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya (Farida,
2016:3). Dengan begitu, keadaan masyarakat selalu berubah-ubah termasuk
sosial dan budaya. Perubahan yang terjadi dalam segala aspek kehidupan ini
merupakan tantangan bagi setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan itu (Syahril dan Ahmad, 1987:74).
Latar belakang sosial budaya dapat dijadikan konselor sebagai
landasan dalam memahami dimensi kebudayaan sebagai faktor yang dapat
memengaruhi perilaku individu atau peserta didik. Lingkungan sosial budaya
peserta didik yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan dalam proses
pembentukan perilaku dan kepribadian individu atau peserta didik. Dengan
perbedaan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan dan konseling
sehingga ia dapat mengatasi masalah yang dihadapi atau ia dapat terhindar
dari masalah yang dapat timbul.

C. Latar Belakang Pendidikan


Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk memanusiakan manusia
secara utuh, baik lahir maupun batin dan tercapai manusia yang memiliki
keunggulan nilai humanistik, keluhuran budi, hati nurani yang kuat dan
mendalam (Daryono, dkk., 2014:124). Dengan begitu, perlu diadakan
bimbingan. Bimbingan sebagai upaya pendidikan diartikan sebagai proses
bantuan kepada individu untuk mencapai tingkat perkembangan diri secara
optimum di dalam navigasi hidupnya secara mandiri (Bhakti, 2015 :94). Lattu
(2017:46) menambahkan bahwa pendidikan merupakan proses membentuk
manusia sehingga mampu mengembangkan dirinya dan meningkatkan harkat
dan martabat manusia agar setiap perubahan yang terjadi menuju arah yang
lebih baik.
Perkembangan kepribadian peserta didik secara optimal dapat
diperoleh melalui pendidikan. Dengan begitu, peserta didik memerlukan
bimbingan agar setiap pribadi peserta didik dapat berkembang secara optimal.
Berikut ini tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya
bimbingan dilihat dari segi pendidikan.
1. Dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam
pengembangan kepribadian. Hal ini berarti proses pendidikan
menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar
pengajaran.
2. Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis serta selalu
terjadi perubahan-perubahan dan penyesuaian dalam komponen-
komponennya.
3. Pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya
sebagai pengajar, tetapi juga sebgaai pendidik. Sebagai pendidik,
guru seharusnya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam
mendidik peserta didik.
Menurut Syahril dan Ahmad (1987:75), tujuan pendidikan pada
umumnya bertujuan untuk membantu anak dalam mencapai kedewasaan.
Dengan begitu, pendidikan termasuk hal yang melatar belakangi terjadinya
bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.

D. Latar Belakang IPTEK dan Globalisasi


Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan
kemajuan dalam masyarakat, seperti sosial, politik, ekonomi, industri,
informasi, dan lain sebagainya. Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat, kesempatan kerja berkembang secara pesat pula.
Dengan begitu, dapat menimbulkan permasalahan yang akan dihadapi seperti
pengangguran, keuanagan, kesempatan pendidikan, masalah pribadi, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, bantuan atau bimbingan diperlukan.
Kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ini
berpengaruh terhadap peserta didik. Misalnya peserta didik menjadi malas
dalam belajar karena lebih suka bermain dengan ponsel ataupun
komputernya. Dengan begitu, peserta didik membutuhkan bimbingan dari
guru maupun orang tuanya agar perkembangan IPTEK yang terjadi tidak
mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar peserta didik.
SUMBER

Daryono, dkk. 2014. “Model Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif


di SMA”. Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 2.

Farida. 2016. “Bimbingan Konseling Agama dengan Pendekatan Budaya:


Membentuk Resiliensi Remaja”. Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 7
No 1.

Farozin, Muh. 1999. “Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Proses Belajar
Mengajar”. Jurnal Dinamika Pendidikan No 2.

Kamaluddin, H. 2011. “Bimbingan dan Konseling Sekolah”. Jurnal Pendidikan


dan Kebudayaan Vol 17 No 4.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Lattu, Desje. 2017. “Solusi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam


Implementasi Kurikulum 2013”. Jurnal Bimbingan dan Konseling
Terapan Vol 1 No 1.

Syahril dan Riska Ahmad. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang:
Angkasa Raya.

Zaini, Ahmad. 2013. “Urgensi Bimbingan dan Konseling Bagi Remaja: Upaya
Pencegahan terhadap Perilaku Menyimpang”. Jurnal Bimbingan
Konseling Islam Vol 4 No 2.
SOAL

I. Objektif
1. Yang bukan merupakan latar belakang dari perlunya BK adalah…
a. Sosial Budaya e. IPTEK
b. Psikologi d. Ekonomi
2. Yang bukan meruakan masalah psikologis yang dihadapi peserta didik
adalah…
a. Masalah perkembangan individu
b. Masalah percintaan
c. Masalah kebutuhan individu
d. Masalah belajar
3. Manusia secara hakiki merupakan makhluk…
a. Ekonomi
b. Hidup
c. Social
d. Budaya
4. Tujuan pendidikan pada umumnya bertujuan untuk...
a. Membantu ekonomi keluarga
b. Membantu anak dalam percintaan
c. Membantu anak dalam mencapai kedewasaan
d. Membantu tetangga
5. Akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
adalah…
a. Kesempatan kerja berkembang secara pesat
b. Banjir bandang
c. Sekolah-sekolah tutup
d. Perusahaan bangkrut
II. Essay
1. Sebutkan tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan
dilihat dari segi pendidikan!
1) Dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam
pengembangan kepribadian. Hal ini berarti proses pendidikan
menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar
pengajaran.
2) Pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis serta selalu
terjadi perubahan-perubahan dan penyesuaian dalam komponen-
komponennya.
3) Pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya
sebagai pengajar, tetapi juga sebgaai pendidik. Sebagai pendidik,
guru seharusnya dapat menggunakan pendekatan pribadi dalam
mendidik peserta didik.
2. Sebutkan pengaruh kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ini terhadap peserta didik!
Peserta didik menjadi malas dalam belajar karena lebih suka
bermain dengan ponsel ataupun komputernya
3. Apakah penyebab perbedaan dalam proses pembentukan perilaku dan
kepribadian individu atau peserta didik?
Lingkungan sosial budaya peserta didik yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai