Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X

Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

SISTEM INFORMASI KEPADATAN PENDUDUK KELURAHAN


ATAU DESA STUDI KASUS PADA KECAMATAN BATI-BATI
KABUPATEN TANAH LAUT
Winda Aprianti1), Umi Maliha2)
1)2)
Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut
Jl. A. Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan Selatan
1)
winda.ap17@gmail.com

Abstrak – Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tanah Laut telah
menggunakan aplikasi web dalam penginputan data, akan tetapi informasi mengenai kepadatan penduduk masih
dilakukan secara manual, yaitu pendataan secara tertulis di buku setiap kelurahan atau desa pada Kecamatan
Bati-Bati. Oleh karena itu perlu dibuat sistem informasi kepadatan penduduk di setiap kelurahan menggunakan
PHP yang sebelumnya telah dirancang menggunakan UML. Sistem informasi yang telah dibuat ini dapat
menginputkan data kepala dan anggota keluarga, data kelurahan, serta mengetahui kepadatan penduduk di
setiap kelurahan atau desa yang ditampilkan melalui grafik.

Kata Kunci: Kepadatan Penduduk, PHP, Sistem Informasi

1. PENDAHULUAN diambil merupakan data tahun 2015, yang terdiri dari


Badan Pemberdayaan Masyarakat dan data jumlah penduduk, jumlah perempuan, jumlah
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tanah Laut laki-laki, jumlah kepala keluarga, dan kepadatan
adalah suatu instansi pemerintah yang memiliki tugas penduduk.
pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka
kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dirasa penting untuk merancang dan membangun
dan pemerintah desa atau kelurahan yang berada di suatu “Sistem Informasi Kepadatan Penduduk
Kabupaten Tanah Laut. Demi terpenuhinya tugas Kelurahan atau Desa Studi Kasus pada Kecamatan
pokok tersebut, BPMPD merumuskan beberapa Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut” pada Badan
kebijakan untuk 5 tahun ke depan, diantaranya adalah Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMPD).
penanggulangan kemiskinan melalui Program Perancangan sistem informasi kepadatan penduduk
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), menggunakan Unified Modeling Languange (UML)
kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah yang di dalamnya memuat 5 diagram, yaitu Use Case
Provinsi Kalimantan Selatan, dan perusahaan swasta Diagram, Class Diagram, Object Diagram, Sequence
yang ada di Kabupaten Tanah Laut, serta Diagram, dan Activity Diagram. Sedangkan
penyempurnaan database kemiskinan dan penggunaan pengimplementasian sistem informasi ini
software. menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan
Penanggulangan kemiskinan erat hubungannya MySql. Sistem informasi yang penggunaanya
dengan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, dikhususkan untuk BPMPD Kabupaten Tanah Laut ini
yang tentu saja tidak lepas dari faktor pertumbuhan diharapkan dapat mempermudah pihak instansi untuk
jumlah penduduk di desa atau kelurahan. pencarian data dan informasi mengenai kepadatan
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat dilihat dari penduduk di setiap desa atau kelurahan, untuk
kepadatan penduduk di desa atau kelurahan. membantu dalam pelaksanaan tugas pokok BPMPD.
Sehubungan dengan kebijakan BPMPD untuk
penggunaan software, dapat dikatakan bahwa BPMPD 2. TINJAUAN PUSTAKA
telah mempunyai sistem penginputan dan Bagian ini memuat teori-teori pendukung untuk
penyimpanan data yang baik karena telah membangun sistem informasi kepadatan penduduk.
menggunakan aplikasi web. Akan tetapi, aplikasi ini
belum menyediakan informasi mengenai kepadatan 2.1 Sistem Informasi
penduduk. Penyediaan informasi mengenai kepadatan Menurut McLeod dalam Machmud (2013) sistem
penduduk masih dilakukan secara manual, yaitu adalah sekelompok elemen yang terintegritasi dengan
melalui pendataan secara tertulis di buku setiap desa maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
atau kelurahan pada masing-masing kecamatan di Menurut Kusrini dalam Machmud (2013)
Kabupaten Tanah Laut. informasi adalah data yang sudah diolah menjadi
Menurut bagian kelembagaan dan partisipasi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang
masyarakat di BPMPD hanya Kecamatan Bati-Bati bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
yang mempunyai data tertulis secara lengkap, mendukung sumber informasi.
sehingga dapat dibuat sebagai studi kasus. Data yang

21
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Menurut Susanto dalam Machmud (2013) sistem Simbol-simbol yang ada pada Class diagram
informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun ditunjukan oleh Tabel 1.
baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah Tabel 1. Simbol Class Diagram
data menjadi informasi yang berarti dan berguna. Simbol Deskripsi
Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas Kelas
dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi Nama_kelas Kelas pada struktur
adalah kumpulan dari subsistem yang saling +atribut system
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara +operasi()
harmonis, yang berfungsi untuk mendukung
pembuatan keputusan dan pengawasan dalam Antarmuka/interface Sama dengan konsep
organisasi”. interface dalam
pemrograman
Nama_interface berorientasi objek.
2.2 Kepadatan Penduduk di Setiap Kelurahan
atau Desa Asosiasi/association Relasi antarkelas
Menurut pasal 26 ayat (2) dalam Undang-Undang dengan makna
umum, asosiasi
Dasar (UUD) 1945, penduduk ialah warga negara
biasanya disertai
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di dengan multiplicity.
Indonesia (Itjen Depkes, 2016). Sedangkan pengertian Asosiasi berarah/directed Relasi antarkelas
kepadatan penduduk adalah perbandingan antara association dengan makna kelas
jumlah pendudukdengan luas wilayah yang dihuni yang satu digunakan
(Mantra, 2007) oleh kelas yang lain,
Wilayah yang dihuni oleh penduduk terbagi oleh asosiasi biasanya juga
beberapa kategori, antaralain desa dan kelurahan. disertai dengan
Desa adalah suatu masyarakat hukum yang memiliki multiplicity.
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur Generalisasi Relasi antarkelas
dengan makna
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
generalisasi-
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang spesialisasi (umum
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan khusus).
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Acitya, 2013). Kebergantungan/dependency Relasi antarkelas
Sedangkan Kelurahan merupakan unit pemerintahan dengan makna
terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kebergantungan
kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih antarkelas.
terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat Agregasi/ aggregation Relasi antarkelas
diubah statusnya menjadi kelurahan (Aristian, 2016). dengan makna
Kepadatan penduduk pada setiap kelurahan atau semua-bagian.
desa yaitu perbandingan antara jumlah Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)
pendudukdengan luas wilayah desa atau kelurahan
yang dihuni suatu masyarakat hukum yang memiliki 2.3.2 Object Diagram
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur Rosa dan Shalahuddin (2013) mendefiniskan
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. bahwa object diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek
2.3 Unified Modeling Language (UML) dalam sistem. Object diagram memastikan bahwa
Unified Modeling Language (UML) adalah semua kelas yang sudah didefinisikan pada Class
standarisasi bahasa pemodelan untuk membangun diagram harus dipakai objeknya, karena jika tidak,
perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggung
teknik pemrograman berorientasi objek (Shalahuddin jawabkan. Simbol-simbol Object diagram ditunjukkan
dan Rosa, 2013). oleh Tabel 2.
Diagram-diagram yang digunakan pada UML
Tabel 2. Simbol-simbol Object Diagram
antara lain adalah class diagram, object diagram, use
case diagram, activity diagram, dan sequence Simbol Deskripsi
diagram. Objek Objek dari kelas yag
Nama_objek: nam_kelas berjalan saat sistem
Atribut = nilai dijalankan.
2.3.1 Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem Link
dari segi pendifinisian kelas-kelas yang akan di buat Relasi antar objek.
untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang
Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)
disebut atribut dan metode atau operasi.

22
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

2.3.3 Use Case Diagram Status akhir yang dilakukan


Status akhir
Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara sistem, sebuah diagram
satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang aktivitas memiliki sebuah
akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin, 2013). Simbol- status akhir.
simbol Use Case Diagram dapat dilihat pada Tabel 3. Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)
Tabel 3. Simbol Use Case Diagram
2.3.5 Sequence Diagram
Simbol Deskripsi Sequence diagram menggambarkan kelakuan
Fungsionalitas yang objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu
Use Case disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling
hidup objek dan message yang dikirimkan dan
Nama use case diterima antar objek (Shalahuddin dan Rosa, 2013).
bertukar pesan antar unit
dan aktor.
Aktor/Actor Orang, proses, atau sistem 3. PEMBAHASAN
lain yang berinteraksi Sistem informasi kepadatan penduduk ini dibagi
dengan sistem informasi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu perancangan dan
yang akan dibuat diluar pengimplementasian sistem.
nama aktor
sistem informasi.
Komunikasi antar aktor dan 3.1 Perancangan Sistem
Asosiasi/association
Use Case yang Sistem informasi kepadatan penduduk ini
berpartisipasi. dirancang menggunakan Class Diagram, Object
Relasi Use Case tambahan Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
Ekstensi/extend ke sebuah Use Case dimana
<<extend>> Use Case yang ditambah
Sequence Diagram.
dapat berdiri sendiri walau
tanpa Use Case tambahan. 3.1.1 Class Diagram
Hubungan generalisasi dan
Generalisasi/generalization spesialisasi antara dua buah -id_detail
tbl_ak
mengelola tbl_ak tbl_keluarga
1..* -id
Use Case yang mana fungsi -id
-nama 1 +mengubah tbl_ak() -kode_keluarga
+menghapus tbl_ak()
yang satu lebih umum dari -jk
-hub_kel
+melihat tbl_ak()
-nama_kk
-kelurahan_desa
+memasukkan tbl_ak()
yang lainnya. -pendidikan
-pkj
+getid()
+setid()
+getid_detail() 1..* +getkode_keluarga()
Menggunakan Relasi Use Case tambahan +setid()
+getnama()
mengelola tbl_keluarga +setkode_keluarga()
+getnama_kk()
include/Use Case ke sebuah Use Case dimana +setnama()
+getjk() +memasukkan tbl_keluarga() +setnama_kk()
+getkelurahan-desa()
<<include>> Use Case yang +setjk()
+gethub_kel()
+mengubah tbl_keluarga()
+menghapus tbl_keluarga() +setkelurahan_desa()

ditambahkan memerlukan +sethub_kel()


+getpendidikan()
+melihat tbl_keluarga()
+mencari tbl_keluarga()
uses Use Case ini untuk +setpendidikan()
+getpkj() 1..*
menjalankan fungsinya. +setpkj() mengelola tbl_kelurahan
tbl_kelurahan
+mengubah tbl_kelurahan() -id_kel
-nama_kel
Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013) +menghapus tbl_kelurahan()
+melihat tbl_kelurahan() +getid_kel()
+memasukkan tbl_kelurahan() +setid_kel()
Login +mencari tbl_kelurahan() +getnama_kel()
2.3.4 Activity Diagram -username
-password
1
koneksibasisdata
+setnama_kel()
1
Activity Diagram menggambarkan workflow +getusername()
+setusername()
-host
1 -database
(aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis +getpassword()
+setpassword()
-username
-password
atau menu yang ada pada perangkat lunak. Simbol- +querymemasukkanlogin()
+querymenghapuslogin()
+open()
+execute()
simbol Activity Diagram dapat dilihat pada Tabel 4. +queryceklogin()
+getresult()
1 +close()

1
Tabel 4. Simbol Activity Diagram antarmuka
1
Simbol Deskripsi validasi 1
1 +fomberanda()
+login() +formkelurahan() main
Status awal Status awal aktivitas pada +logout() +formtabel penduduk()
+formgrafik() +main()
+cekstatuslogin()
sebuah diagram aktivitas +formpengaturan()

memiliki sebuah status awal. Gambar 1. Class Diagram


Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya Class diagram disajikan pada Gambar 1 terdiri
aktivitas
diawali dengan kata kerja. dari 11 kelas yang meliputi kelas Main, Antarmuka,
login, KoneksiBasisData, Validasi, tbl_keluarga,
Percabangan/join
Asosiasi percabangan dimana mengelola tbl_keluarga, tbl_kelurahan, mengelola
jika ada pilihan aktivitas tbl_kelurahan, tbl_ak, dan mengelola tbl_ak.
lebih dari satu.

Asosiasi penggabungan
3.1.2 Object Diagram
Penggabungan/join dimana lebih dari satu Object diagram ditunjukkan pada Gambar 2.
aktivitas digabungkan
menjadi satu.

23
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Da:: Dd:
Object1 DataData
AkDetail
Dk: Data
dk:data Kelurahan
kelurahan : Class5
Dk:Dk:Data Keluarga
Data Keluarga : Class3 3.1.4 Activity Diagram
id="1" id="1"
nama="rian" id_kel="1"
kode_keluarga="6301851730980001"
jk="laki-laki" nama_kel="ujung"
nama_kk="rian"
hub_kel="kepala keluarga" kelurahan-desa="ujung" Login
Y
pendidikan="tamat SD" Username Password
pkj="petani"

T T
Valid
mtd:mengelola tabel Ak mtk:mengelola tabel keluarga
Login lagi ?
Y
L: Login
L: Login : Class2
username="admin" Tampil Menu

password="admin"
Mu:Mengelola Login mtk:mengelola tabel kelurahan Y
Pilih menu ?

v:validasi
an:antarmuka m:main
KoneksiBasisData
koneksi basisdata : Class4 mengelola kelurahan mengelola tabel penduduk tampil grafik

Host="localhost"
Database="dt_penduduk"
username="root"
password="root"

Gambar 2. Object Diagram Y

Kelola data lainnya


T

3.1.3 Use Case Diagram T


Logout
Tambah Kepala T
tambah anggota
keluarga keluarga
>
<<

tend>
ext

menampilkan data
end

<<ex

detail
>>

>
tend> Gambar 4 Activity Diagram
<<ex
mengelola data
penduduk <<ex
ten
d>
> hapus data
Activity diagram yang diilustrasikan pada Gambar
<
<

4 merupakan diagram yang menggambarkan workflow


ex
te
nd
>

(aliran kerja) dari Sistem Informasi Kepadatan


>

edit data
Penduduk di Setiap Kelurahan atau Desa pada Badan
> Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
tend> tambah kelurahan
<<ex
(BPMPD) Studi Kasus pada Kecamatan Bati-Bati
mengelola kelurahan <<ex
tend>
>
Kabupaten Tanah Laut.
Sistem ini memerlukan login terlebih dahulu. Jika
<

cari data
<
<<ex

ex

username dan password yang dimasukkan valid (Y)


te
nd
>
tend>

>

admin edit data maka akan tampil menu, tetapi jika tidak valid (T)
>

hapus data maka akan ada pilihan untuk login lagi. Jika memilih
login lagi (Y) maka akan menuju form login, jika tidak
menampilkan data
end
>> grafik (T) maka proses langsung selesai. Pada tampil menu,
ext
<< ada percabangan untuk memilih menu. Jika memilih
mengelola data
grafik <<ex
menu (Y) maka terdapat beberapa menu yang dapat
tend >> dipilih untuk dikelola, yaitu mengelola kelurahan,
cari data
mengelola tabel penduduk, dan tampil grafik. Setelah
menu yang dipilih selesai dikelola, workflow dari
sistem ini memperbolehkan untuk kembali mengelola
Gambar 3. Use Case Diagram data yang lainnya. Jika memilih untuk mengelola data
yang lain (Y) maka menuju tampilan menu, tetapi jika
Use Case diagram yang disajikan pada Gambar 3 tidak (T) maka akan menuju logout dan proses dari
mendeskripsiskan interaksi aktor, yaitu admin sistem sistem akan langsung selesai. Sedangkan apabila ada
informasi data penduduk yang dapat mengelola data saat tampilan menu, pilihan mengelola data tidak
penduduk, mengelola kelurahan, dan mengelola data dipilih (T) maka sistem juga memproses untuk logout
grafik. Pengelolaan data penduduk meliputi tambah dan proses sistem selesai.
kepala keluarga, tambah anggota keluarga,
menampilkan, mengedit, dan menghapus data. 3.1.5 Sequence Diagram
Sedangkan pengelolaan kelurahan meliputi tambah, Sequence diagram menggambarkan kelakuan
cari, edit, dan hapus data kelurahan. objek pada Gambar 3, yaitu login, logout
memasukkan, mengubah, menghapus, mencari, serta
melihat data kepala keluarga,data anggota keluarga,
dan data kelurahan.

24
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Sequence diagram login, memasukkan, mengubah, Urutan proses pada memasukkan data keluarga
dan melihat data keluarga dapat dilihat pada Gambar 5 pada Gambar 6 adalah dimulai dari admin sebagai
sampai dengan Gambar 8. pengguna, setelah itu masuk ke antarmuka untuk
masuk ke form data keluarga dan dari admin akan
dikirim data keluarga ke antarmuka, menuju objek
admin M:main an:antarmuka v:validasi a:admin
mengelola data keluarga untuk masuk ke data keluarga
1:main()

2:fromlogin()
k:koneksibasisdata
setelah itu create data, masukan data, simpan data dan
data dikirim ke database, query memasukkan keluarga
menuju objek data keluarga, menuju database, dan
3:username dan password
akan mengirim pesan ke antarmuka dan ke admin.
4:login()
5:<<create>>

admin m:main an:antarmuka k:koneksibasisdata k:keluarga


6:<<create>>
1:main()
7:open()
2:keluarga yang dipilih()
3:fromkeluarga() mk:mengelola keluarga

4:pilih data yang ingin di ubah


8:queryCekLogin() 6:carikeluargaby(nama)

5:nama keluarga
7:<<create>>
9:execute()

10:getresult()
8:<<create>>

11:username dan password admin 9:setkode_keluarga()

10:setnama_kk()
12:close()

11:setkelurahan_desa()

13:<<destroy>> 12:data keluarga()

13:data yang diubah()


14:mengubah keluarga()
14:<<destroy>>
15:simpan()

16:querymengubahkeluarga()

Gambar 5. Sequence Diagram Login 17:execute()

18:close()

Urutan proses pada Sequence login pada Gambar 5


dimulai dari admin sebagai pengguna yang masuk ke
19:<<destroy>>

antarmuka untuk masuk ke form login. Setelah itu 20:<<destroy>>


21:pesan
admini memasukkan username dan password menuju 22:pesan

validasi untuk login setelah itu data dikirim ke


database.

Gambar 7. Sequence Diagram Mengubah Data Keluarga


admin m:main an:antarmuka k:koneksibasisdata k:keluarga

1:main()

2:fromdatakeluarga()
mdk:mengelola keluarga Urutan proses mengubah data keluarga yang
3:datakeluarga
4:memasukkandatakeluarga() diilustrasikan pada Gambar 7 adalah dimulai dari
admin sebagai pengguna, keluarga yang dipilih akan
7:<<create>>

8:<<create>>

9:setkode_keluarga()
dikirim ke main, pilih data yang ingin diubah, data
10:setnama_kk()
akan dikirim ke antarmuka, nama, data akan dikirim
11:setkelurahan_desa()
keantarmuka, setelah itu masuk objek mengelola data
keluarga untuk mencari data keluarga setelah itu
create data, dari objek data keluarga data keluarga
akan dikirim ke admin, dari main akan mengirim data
12:open()
yang akan diubah ke admin, setelah mengubah data
13:querymemasukkankeluarga() akan dikirim ke objek mengolah data keluarga, simpan
14:execute()
data dan data dikirim ke database, query mengubah
data keluarga menuju objek data keluarga, close
15:close()
menuju database, dan akan mengirim pesan ke
16:<<destroy>>
antarmuka dan ke admin.
18:pesan
17:<<destroy>> Sedangkan urutan proses melihat data keluarga
19:pesan
pada Gambar 8 adalah dimulai dari admin sebagai
pengguna yang masuk ke antarmuka untuk
menampilkan data keluarga, menuju objek mengelola
data keluarga untuk melihat data keluarga setelah itu
Gambar 6. Sequence Diagram Memasukkan Data Keluarga
create data, data dikirim ke database, query melihat
data keluarga menuju objek data keluarga, close

25
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

menuju database, dan akan mengirim pesan data


keluarga ke antarmuka dan ke admin.

admin m:main an:antarmuka k:koneksibasisdata dk:data keluarga

1:main()

2:frommencarikeluarga()
mdk:mengelola data keluarga

3:mencaridatakeluarga

14:<<create>>

5:<<create>>

Gambar 10. Implementasi Antarmuka Halaman Kelurahan


6:open()

7:querymengmencaridatakeluarga()
Penambahan kelurahan dapat dilakukan dengan
8:execute() mengklik button tambah sehingga tampil form
9:getresult()
10:hasil query
halaman tambah kelurahan yang ditunjukkan pada
11:getkode_keluarga() Gambar 11.
12:getnama_kk()

13:getkelurahan_desa()

14:data keluarga
15:close()

16:<<destroy>>

17:<<destroy>>

18:data keluarga
19:keluarga

Gambar 8. Sequence Diagram Melihat Data Keluarga

3.2 Implementasi Antarmuka


Rancangan antarmuka yang telah dibuat kemudian
Gambar 11. Implementasi Antarmuka Halaman Tambah
diimplementasikan menggunakan PHP. Kelurahan
3.2.1 Implementasi Antarmuka Halaman Login
Implementasi antarmuka halaman login 3.2.3 Implementasi Antarmuka Halaman Tabel
ditunjukkan pada Gambar 9. Halaman ini Penduduk
mengharuskan admin untuk memasukkan username Implementasi antarmuka form halaman tabel
dan password, kemudian mengklik Login untuk penduduk yang ditunjukkan pada Gambar 12
masuk ke halaman beranda. merupakan tampilan untuk menampilkan tabel
penduduk. Tabel penduduk meliputi kode kartu
keluarga, nama kartu keluarga, nama kelurahan/desa,
dan aksi untuk menghapus kepala keluarga atau
mengelola data anggota keluarga.

Gambar 12. Implementasi Antarmuka Halaman Tabel


Gambar 9. Implementasi Antarmuka Halaman Login Penduduk

3.2.2 Implementasi Antarmuka Halaman 3.2.4 Implementasi Antarmuka Halaman


Kelurahan Tambah Kepala Keluarga
Implementasi antarmuka halaman form Kelurahan Penambahan kepala keluarga dilakukan dengan
yang ditunjukkan pada Gambar 10 menampilkan mengklik button tambah kepala keluarga pada Gambar
button tambah, nama kelurahan dan luas wilayahnya 12. Setelah button diklik akan tampil form halaman
masing-masing, serta aksi untuk mengedit atau tambah kepala keluarga seperti yang ditunjukkan pada
menghapus. Gambar 13.

26
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Gambar 13. Implementasi Antarmuka Halaman Tambah


Kepala Keluarga
Gambar 16. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik Data
3.2.5 Implementasi Antarmuka Halaman Kelola Laki-Laki
Data Anggota Keluarga
Pengelolaan data anggota keluarga dilakukan
dengan memilih pilihan kelola di kolom aksi pada
Gambar 12. Setelah kelola data dipilih maka akan
tampil form kelola data anggota keluarga seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 14.

Gambar 17. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik Data


Perempuan

Gambar 14. Implementasi Antarmuka Halaman Kelola Data


Anggota Keluarga

Gambar 14 merupakan tampilan form penambahan


anggota keluarga dan tabel anggota keluarga yang
telah ditampilkan.
Gambar 18. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik Data
Kepala Keluarga
3.2.6 Implementasi Antarmuka Halaman Grafik
Sistem informasi ini menyediakan tampilan grafik
untuk semua data, data penduduk laki-laki, data
penduduk perempuan, data kepala keluarga, data
jumlah penduduk, dan data kepadatan penduduk yang
ditunjukkan pada Gambar 15 sampai dengan Gambar
20.

Gambar 19. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik Data


Jumlah Penduduk

Gambar 15. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik


Semua Data

Gambar 20. Implementasi Antarmuka Halaman Grafik Data


Kepadatan Penduduk

27
Jurnal Sains dan Informatika ISSN: 2460-173X
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

4. KESIMPULAN Capacity STIE AMKOP Makassar. ISSN:1907-


Sistem informasi kepadatan penduduk di setiap 3313
kelurahan atau desa pada Badan Pemberdayaan Mantra, I. B. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta:
Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kasus Pustaka Pelajar.
pada Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut Shalahudin, M & A.S, Rosa. 2013. Modul
yang telah dirancang menggunakan UML dan PembelajaranRekayasa Perangkat Lunak
dibangun menggunakan PHP ini menyediakan form (Terstruktur dan Berorientasi Objek).
untuk tambah dan mengelola nama kelurahan, kepala Bandung:Informatika
keluarga, dan data anggota keluarga, serta tampilan
grafik untuk data yang telah ditambahkan. Biodata Penulis
Winda Aprianti, lahir di Martapura pada tanggal 17
DAFTAR PUSTAKA April 1990. Penulis pertama memperoleh gelar S.Si
dalam bidang Matematika dari Jurusan Matematika
Acitya, Serat. 2013. “Analisis Dampak Kepadatan Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat pada
Penduduk Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan Strata
Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Ilmiah UNTAG 2 di Jurusan Matematika Fakultas MIPA Institut
Semarang. Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan
Aristian, Febry. 2016. Perbedaan Desa dengan memperoleh gelar M.Si pada tahun 2015. Selama
Kelurahan. Diakses dari URL: penulis menempuh pendidikan Strata 2, penulis
http://areaperbedaan.blogspot.co.id/perbedaan- memfokuskan untuk mengkaji bidang komputasi
desa-dan-kelurahan.html pada tanggal 03 Januari terutama yang berhubungan dengan Data Mining.
2016 pukul 1:25 WITA Setelah memperoleh gelar Magister, penulis bekerja
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan. 2016. menjadi Dosen di Jurusan Teknik Informatika
UUD 1945. Diakses dari URL: Politeknik Negeri Tanah Laut mulai tahun 2015.
http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/p
usat/files/uud1945.pdf pada tanggal 17 April 2016 Umi Maliha, lahir di Jatirejo pada tanggal 26
pukul 11:30 WITA. Desember 1994. Penulis kedua menyelesaikan
Machmud, Rizan. 2013. “Peranan Penerapan Sistem Sekolah Menengah Atas pada tahun 2013 dan
Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja melanjutkan pendidikan ke Politeknik Negeri Tanah
Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Laut. Saat ini penulis kedua telah menempuh semester
(LAPASTIKA) Bollangi Kabupaten Gowa”. Jurnal VI di Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri
Tanah Laut dan sedang menyelesaikan Tugas Akhir
untuk memperoleh gelar A.Md.

28

Anda mungkin juga menyukai