RINGKASAN MATERI
MONOTORING PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN PADA BENCANA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Pada UU 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana adalah salah satu unsur
untuk membangun sistem penanggulangan yang telah dilaksanakan. Kegiatan monitoring dan
evaluasi saat bencana dilakukan dengan menyelaraskan kebijakan teknis bidang kesehatan
dengan upaya – upaya dan permasalahan yang terkait dengan penangan tanggap darurat dan
pemulihan. Ada 3 pelayanan dalam monitoring dan evaluasi ini yaitu :
1. Pelayanan pra rumah sakit
Terdapat triase lapangan, pos kesehatan (poskes) statis dan bergerak, jumlah dan jenis
tenaga di poskes, distribusi obat dan pembekalan kesehatan di poskes, ketersedian alat
dan jejaring komunikasi, dan kegiatan surveilans di lokasi pengungsi.
2. Pelayanan rumah sakit
Terdapat jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan yang tersediah, jumlah dan jenis
obat spesialistik dan ketersediaan alat kesehatan yang tersedia, kemampuan mengelola
korban massal dan kegiatan surveilans di rumah sakit.
3. Pelayan rujukan
Terdapat sistem rujukan antar rumah sakit, ketersediaan alat dan jeljaring komunikasi
dan jumlah jenis sarana rujukan medik.
Gizi darurat pemantauan dan evaluasi ditujunkan untuk menilai perubahan yang
terjadi terhadap status gizi pengungsi. Pemantauan dan evaluasi terdiri dari :
1. Pemantauan pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan dengan menggunakan KMS.
2. Penilaian keadaan gizi seluruh balita setelah periode tertentu (3 bulan) untuk
dibandingkan dengan data dasar.
Survailance penyakit dan faktor risiko pada umumnya merupakan suatu upaya untuk
menyediakan informasi kebutuhan pelayanan kesehatan di lokasi bencana dan pengungsi
sebagai bahan tindakan kesehatan segera. Tujuannya :
1. Menyediakan informasi kematian dan kesakitan penyakit potensi al wabah yang terjadi di
daerah bencana.
2. Mengidentifikasikan sedini mungkin kemungkinan terjadinya KLB.
3. Mengidentifikasikan kelompok resiko tinggi terhadap suatu penyakit tertentu.
4. Mengidentifikasikan daerah resiko tinggi terhadap penyakit tertentu.
5. Mengidentifikasikan status gizi buruk dan sanitasi lingkungan.