Anda di halaman 1dari 8

Praktik Lapangan

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

JOB SHEET PRAKTIK KERJA BATU BETON

PERTEMUAN- 1 PEMBERSIHAN LAPANGAN 4 X 50 MENIT

Nama Kelompok : Kelompok 3


Nama : Tari Wilanda
KELAS : PTB REGULER A 19

1. K3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja )


K3 merupakan singkat dari kesehatan dan keselamatan kerja.
K3 merupakan istilah yang mengacu pada kesehatan, keselamatan, dan bahkan kesejahteraan
manusia di sebuah institusi atau tempat kerja, baik kantor, pabrik, proyek, perusahaan, dan
sebagainya.
Pelaksanaan K3 di lingkungan kerja di Indonesia juga diatur dalam undang-undang, yakni
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Hal ini membuat semua perusahaan yang berdiri di
Indonesia harus memperhatikan aspek K3-nya.
Tujuan K3 menurut undang-undang adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit
dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 juga berfungsi untuk melindungi semua sumber
produksi agar dapat digunakan secara efektif oleh perusahaan.
Adapun tujuan K3 kesehatan keselamatan kerja lainnya adalah sebagai berikut :
a) Melindungi para pekerja dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja.
b) Memelihara kesehatan para pekerja untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal.
c) Mengurangi angka sakit/angka kematian di antara pekerja.
d) Memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat digunakan secara
aman dan efisien.
e) Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.

Ruang lingkup K3 :
a) Aspek Pekerja
Kesehatan para pekerja di perusahaan harus dijaga dengan baik, karena untuk
peningkatan kinerja sehingga menjadi tenaga yang pruktif dan professional.
b) Pekerjaan
Pekerjaan dapat diselesaikan bila ada pekerjaa. Namun para pekerja tidak banyak
berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan sesuai dengan
aturan/prosedur yang telat ditetapkan.
Hal ini dimaksudkan untuk : mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan,
menjaga mutu pekerjaan, tidak menurunkan produksi, tidak merusak anggota badan
dan mengadakan latihan-latihan terhadap para pekerja di dalam bidang khusus.
c) Tempat Bekerja
Tempat bekerja bekerja merupakan bagian yang penting bagi suatu perusahaan,
secara tidak langsung tempat bekerja akan berpengaruh pada kesenangan,
kenyamanan, dan keselamatan dari pada pekerja.

Penerapan K3 juga memiliki fungsi yang begitu banyak dan pastinya bermanfaat baik untuk
pekerja maupun perusahaan. Di bawah ini adalah beberapa fungsi K3 secara umum:
a) Menjadi pedoman dalam melakukan identifikasi dan penilaian akan adanya risiko
serta bahaya bagi kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja
b) Membantu memberi saran untuk perencanaan, desain tempat kerja, proses organisir,
serta pelaksanaan kerja
c) Menjadi pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, prosedur, metode
dan juga program
d) Menjadi pedoman untuk memantau kesehatan serta keselamatan para pekerja di area
lingkungan kerja
e) Memberikan saran tentang informasi, edukasi serta pelatihan mengenai keselamatan
dan kesehatan kerja
f) Sebagai acuan untuk mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya serta
program pengendalian bahaya.

Jenis Bahaya Dalam K3


Sebagai pelaku kerja, Anda perlu mewaspadai 5 jenis bahaya tersebut. Berikut adalah ulasan
lengkapnya:
a) Kimia
Bahaya jenis kimia pada K3 umumnya terjadi ketika ada bahan kimia yang digunakan
pada proses produksi. Bahaya jenis kimia ini terjadi ketika terjadi kontak langsung
dengan pekerja ataupun tercium sehingga masuk ke tubuh pekerja.
Ada beberapa jenis bahan kimia yang mudah menguap, parahnya pada ambang batas
tertentu bahan-bahan kimia tersebut bisa memicu munculnya penyakit pada
manusia. Contohnya adalah abu sisa pembakaran bahan kimia semisal plastik yang
menghasilkan senyawa kimia berbahaya ketika terhirup oleh hidung manusia.
b) Biologi
Jenis bahaya biologi ialah bahaya yang berasal dari mikroorganisme yang tak kasat
mata maupun hewan yang ada di area lokasi kerja dan kemudian masuk ke dalam
tubuh tanpa permisi. Karena proses masuknya yang tak terdeteksi, hal ini kerap
menjadikan tubuh mengalami gangguan dan penanganannya pun cenderung lebih
sulit.
Biasanya dampak yang paling sering dijumpai adalah pekerja terinfeksi. Sebagai
contoh bahaya bisa ular, berbagai macam bakteri dan virus serta masih banyak
lainnya.
c) Fisika
Bahaya fisika bisa di contohkan dalam gangguan yang terjadi karena operasi suatu
mesin yang menimbulkan kebisingan. Selain karena mesin, keadaan suhu ruangan
yang terlalu dingin atau panas juga bisa menimbulkan bahaya terhadap pekerja.
Contohnya adalah gangguan pendengaran karena terlalu lama mendengar suara bising
dan kerja di lokasi kerja, penerangan dan pencahayaan yang kurang bisa
menyebabkan kerusakan mata serta bahaya-bahaya lain yang disebabkan peralatan
kerja atau mesin.
d) Mekanik
Bahaya mekanik ialah bahaya yang berasal dari benda-benda yang bergerak, benda-
benda yang ukurannya besar dan berat, benda yang tajam sera benda yang bisa
menimbulkan risiko terhadap pekerja. 
Semisal risiko pekerja terjepit oleh benda-benda di area kerja, risiko tertusuk,
tertabrak, terpotong dan lain sebagainya.
e) Bahaya Ergonomi
Selanjutnya ada bahaya ergonomi, yakni bahaya yang berasal dari ketidaksesuaian
desain alat atau fasilitas kerja yang kapasitasnya tubuh pekerja. Dalam kasus ini
pekerja bisa merasa tidak nyaman pada tubuhnya, semisal sakit pada otot, pegal-
pegal, nyeri tulang dan juga sendi.
Contohnya ketika adanya gerakan repetitive (berulang-ulang) semisal membungkuk-
berdiri-membungkuk dengan frekuensi dan durasi yang melebihi batas.

Alat Perlindungan Badan Standar K3


Berikut standar perlindungan badan yang harus dipenuhi:
a) Safety helmet, fungsinya adalah sebagai pelindung kepala dari berbagai benda yang
bisa melukai kepala.
b) Safety belt, fungsinya untuk alat pengamanan saat menggunakan alat transportasi
c) Masker, fungsinya untuk menyaring udara yang dihirup selama berada di tempat yang
kualitas udaranya buruk
d) Penutup telinga, fungsinya untuk menutup telinga saat bekerja di tempat yang bising
e) Pelindung wajah, fungsinya untuk melindungi wajah saat bekerja
f) Kacamata, fungsinya untuk pengamanan mata saat bekerja dari percikan.

Sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja


a) Pekerja tidak hati-hati
b) Bekerja tanpa pengetahuan
c) Alat-alat yang dipakai sudah tidak memenuhi syarat lagi, misalnya rusak dan bukan
fungsinya.
d) Tanpa alat pelindung/keselamatan kerja baik perlindungan pada mesin, perlindungan
pada si pekerja dan tempat yang sering menimbulkan bahaya
e) Tidak perduli atau masa bodoh karena seorang pekerja tidak mempunyai perhatian
yang cukup terhadap pekerjaan yang ditugaskan
f) Tidak sanggup, karena pekerja tidak mempunyai kesanggupan fisik dan mental yang
cukup untuk menghasilkan pekerjaan dengan aman.

2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan


Alat dan bahan yang digunakan untuk praktik pekerjaan pembersihan lapangan adalah :
1) Martil Batu
2) Sekop
3) Cangkul
4) Ember
5) Sapu Lidi
6) Kampak
7) Sekrup
8) Gerobak Dorong
9) Gergaji
10) Meteran
11) Patok Kayu
12) Alat keselamatan kerja/ alat pelindung diri.

3. Langkah Kerja
1) Siapkan lahan (tempat) praktik.
2) Tandai lahan yang ingin dibersihkan dengan menggunakan patok dan diukur dengan
menggunakan meteran.
3) Siapkan perlengkapan keselamatan praktik (helm pelindung, masker/ pelindung
mulut, pakaian praktik, sepatu bot ).
4) Siapkan peralatan yang sesuai untuk membersihkan lapangan seperti martil, cangkul,
sapu dan sekop.
5) Bersihkan lapangan dari rumput liar, semak belukar, batu-batuan, kayu, sampah dan
lainnya.
6) Bila masih terdapat pasangan batu bata atau batu dapat dihancurkan dengan
menggunakan martil. Khusus untuk pasangan batu bata, dihancurkan dengan hati-hati
karena batu bata yang masih utuh dapat digunakan kembali.
7) Bila dilahan tersebut terdapat pohon, potonglah dengan menggunakan gergaji.
8) Lakukan penggalian dan bersihkan lahan untuk pondasi
9) Kumpulkan semua sampah bekas galian dan jauhkan dari daerah lapangan pekerjaan.
10) Batu bata dan batu yang masih dapat dipakai disusun rapi.
11) Ratakan lahan dengan menimbun bagian yang berlobang dan memotong bagian yang
menonjol.
12) Sapu lahan sampai bersih dan siap untuk digunakan.
13) Bersihkan tempat kerja sehingga pekerjaan berjalan dengan lancar.
14) Kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya.
DOKUMENTASI
1. Before

2. Proses

3. After
Evaluasi

Evaluasi dan penilaian dalam praktik pekerjaan pembersihan lapangan terdiri dari:

1. Penilaian Proses

No Aspek yang dinilai Bobot Hasil


1. Langkah Kerja 5
2. Penggunaan alat 5
3. Sikap kerja 5
4. Penggunaan sumber informasi 5
5. Kemampuan menganalisis pekerjaan 5
6. Ketelitian 5
7. Keselamatan kerja 5
8. Interaksi dengan tim 5
9. Interaksi dengan dosen 5
10. Waktu 5
Jumlah 50

2. Penilaian Hasil

No Aspek yang dinilai Bobot Hasil


1. Kebersihan 10
2. Kerapian 10
3. Kerataan Bidang 10
4. Kehalusan 10
5. Homogenitas tekstur bidang 10
Jumlah 50

Anda mungkin juga menyukai