Anda di halaman 1dari 24

MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI DAN MENGANALISASI

KEADAAN ARAB PRA ISLAM


MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATERI SKI PADA MADRASAH

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Nadila Huda Agustina a. NPM 19411039

M. Ridho Mahesa NPM 19411037

Dosen pembimbing : Dr. Amiruddin, M.Pd

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
MEDAN
T.A 2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................. 2
D. Manfaat................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Geografis Jazirah Arab Pra-Islam 3
B. Bangsa Arab Dan Pembagiannya 4
C. Sistem Politik/Pemerintahan Bangsa Arab Sebelum Islam 7
D. Kehidupan Keagamaan Masyarakat Arab Sebelum Islam... 10
E. Kebudayaan Bangsa Arab Pra Islam.................................... 14
F. Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam............................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 17
B. Saran..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA 19
KATA PENGANTAR
8‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Puji syukur penulis ucapkan kepada allah SWT. Karena dengan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin. Disini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Dr.
Amiruddin, M.Pd selaku pebimbing makalah ini yang telah memberikan tugas
kepada kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Makalah yang kami susun ini berjudul “Mahasiswa Mampu Memahami Dan
Menganalisis Keadaan Arab Pra Islam” kami menyusun makalah ini
berdasarkan sumber-sumber yang tertulis yang kami kutip dari berbagai sumber
yang berkaitan dengan makalah ini.

Sebagai insan yang tak pernah luput dari kesalahan, kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan dan sangat dekat dengan kesalahan dan
kekurangan, maka kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun, guna menambah wawasan bagi penyusun
khususnya serta meningkatkan cara penulisan maupun kata demi kata. Akhirnya
kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Masa sebelum kedatangan Islam dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam,
periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama.
Pada saat itu masarakat Arab jahiliyah mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk
seperti meminum minuman keras, berjudi, dan menyembah berhala.

Ketika nabi Muhammad SAW lahir (570 M). Mekah adalah sebuah kota yang
sangat penting dan terkenal di antara kota-kota di negeri Arab, baik karena
tradisinya maupun karena letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai
menghubungkan Yaman di selatan dan Syiria di utara. Dengan adanya Ka’bah di
tengah kota. Mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah adalah tempat
mereka berziarah. Didalamnya terdapat 360 berhala mengelilingi berhala utama,
Hubal. Mekah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat Arab ketika itu
mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta
mil persegi.

Biasanya, dalam membicarakan wilayah geografis yang didiami bangsa Arab


sebelum Islam, orang membatasi pembicaraan hanya pada jazirah Arab, padahal
bangsa Arab juga mendiami daerah-daerah di sekitar Jazirah. Jazirah Arab
memang merupakan kediaman mayoritas bangsa Arab kala itu.

Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang kondisi Bangsa Arab sebelum
kedatangan agama Islam. Khususnya mengenai letak geografisnya, asal-usulnya,
agamanya, serta peradabannya.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana kehidupan bangsa Arab sebelum datangnya Islam?
2) Bagaimana kondisi Bangsa Arab dalam hal letak geografi dan budayanya?
3) Seperti apa sejarah kehidupan dan keberagamaan Bangsa Arab sebelum
Islam?

3. Tujuan
1) Mengkaji lebih dalam kehidupan bangsa Arab sebelum datangnya Islam.
2) Melihat kondisi Bangsa Arab dalam hal letak geografi dan budayanya.
3) Mengetahui sejarah  kehidupan dan keberagamaan Bangsa Arab sebelum
Islam

4. Manfaat
Manfaat yang ada dalam pembuatan makalah ini ialah agar pembaca khususnya
penulis sendiri dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang materi
SKI pada madrasah yang berjudul mahasiswa mampu memahami dan
menganalisis keadaan arab pra islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Geografis Jazirah Arab Pra-Islam


Jazirah arab menjelang kelahiran islam di apit oleh dua kerajaan besar yaitu
romawi timur di sebelah barat sampai ke laut adriatik dan Persia di sebelah timur
sampai ke sungai dijlah. Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah
sekitar timur tengah. Sebenarnya jazirah arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan
tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar
teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan
kerajaan Persia. Dengan demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh
politik dan budaya dari luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh nabi di
Mekkah dan di Madinah adalah: agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh
perkembangan agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik
yang meliputinya.1

Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar.
Disebelah barat terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab,
di sebelah timur dengan teluk arab (Persia) dan di sebelah utara dengan gurun
pasir irak dan Syiria. Kemudian jazirah arab ini terbagi kepada bagian tengah
yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun yang jarang penduduknya dan
bahagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari bagian tengah dan
subur daerahnya dan banyak kota yang ada seperti: Bahrain, Oman.Bahagian
Tengah, terbagi kepada bagian utara di sebut dengan nejedan bahagian selatan di
sebut dengan al-ahkaf yang jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub
al-Khalli.

Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau.Jadi “Jazirah Arab” berarti “pulau Arab”.
Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan “Shibhul Jazirah” yang

1
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya, Jakarta : Djaya Murni, jilid
1,1970. Hal 22
dalam bahasa Indonesia berarti “Semenanjung”. Dilihat dari peta, Jazirah Arab
berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar.2 Batasan-batasan alam
yang membatasi Jazirah Arab adalah :

 Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.

 Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.

 Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.

 Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.

Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian bagian tengah dan bagian tepi.
Setiap bagian memiliki bentangan alam tersendiri.Bagian tengah terdiri dari
daerah pegunungan yang amat jarang dituruni hujan.di bagian tengah inilah orang
Badui tinggal. Bagian tengah dari Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian yang
lebih kecil yaitu:bagian utara yang disebut Najed dan bagian selatan yang disebut
Al-Ahqaf.Bagian selatan penduduknya amat sedikit.Karenanya bagian ini disebut
Ar-Rab’ul Khali (tempat yang sunyi). Jazirah Arab bagian tepi merupakan sebuah
pita kecil yang melingkari Jazirah Arab.Pada bagian tepi ini,hujan yang turun
cukup teratur.Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk kota.
Sedangkan ahli –ahli ilmu purba membaginya Jazirah Arab menjadi tiga bagian :

 Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya


lembah Syam.

 Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.

 Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi
Hijau”.

B. Bangsa Arab Dan Pembagiannya

2
http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kondisi-masyarakat-arab-pada-masa-pra.html
Bangsa Arab adalah bangsa tertua yang hidup setelah banjir ( Nabi Nuh AS).
Mereka berasal dari keturunan Yaqzhan atau Qathan. Bangsa Arab adalah bangsa
yang memiliki kelebihan fisik dan keberanian yang handal.

Para ahli sejarah membagi bangsa Arab menjadi tiga bagian, yaitu :

 Arab Ba’idah (yang punah)

 Arab ‘Arabiah ( leluhur asli bangsa Arab)

 Arab Musta’ribah (Campuran)

1. Arab Ba’idah

Arab Ba’idah adalah nenek moyang bangsa Arab yang jejak sejarahnya secara
rinci telah hilang tertekan zamzn, karena sudah jauh masanya, sementara tidak ada
alat-alat ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk menyelidiki bekas-bekas
peninggalan mereka. Mereka antara lain adalah kaum ‘Ad, Tsamud, Thusam, dan
Jurhum pertama.

Bangsa ‘Ad menempati wilayah berpasir antara Yaman dan Oman sampai
Hadramaut dan Syihr. Mereka diusnahkan Allah, karena tak mau berhenti
menyembah berhala.

Bangsa Tsamud menempati Al-Hijr dan Wadil Qura antara Syam dan Hijaz.
Mereka memiliki keahlian memahat bukit-bukit batu dijadikan tempat tinggal.
Mereka adalah kaum kafir dan pembangkang terhadap Rabb.

Bangsa Judais menempati Yamamah, yang ketika itu merupakan negeri paling
subur, paling makmur, paling banyak hasil buah-buahan dan perkebunannya, serta
paling banyak istana-istannya.

Bangsa Jurhum pertama tinggal di Yaman. Mereka berbahasa Ibrani, hidup


semasa dengan bangsa ‘Ad. Mereka juga sudah punah.
Adapun bangsa  Jurhum kedua adalah keturunan Qathan. Dengan merekalah
Isma’il Putra Ibrahim AS semula berhubungan. Anak-anak Qathan itu memang
telah bertempat tinggal di Hijaz. Tatkala Ibrahim Al-Khalil menempatkan
anaknya, Isma’il, di Makkah, maka tinggallah dan dia tumbuh dewasa di tengah
mereka. Selanjutnya, disebutlah anak-anaknya sebagai Arab Musta’ribah (Arab
campuran). Karena asalnya Isma’il itu orang Ibrani dan bahasanya pun bahasa
Ibrani, maka dia dan anak-anaknya di sebut Arab.

2. Arab ‘Aribah,

Arab ‘aribah, mereka adalah keturunan Saba’. Nama aslinya ‘Abdu Syams bin
Yasjub bin Ya’rib bin Qathan. Dinamai Saba’ karena dia gemar berperang dan
menawan musuh. Menawan bahasa Arabnya Saba’. Anaknya banyak, antara lain :
Himyar,  kahlan, ‘ Umar, Asy’ar, dan Amilah. Seluruh kaum Tubba’ di Yaman
berikut raja-rajanya adalah keturunan Saba’. Mereka semua berasal dari keturunan
Hamyar bin Saba’, kecuali ‘Imran dan Mauzriqia. Keduanya adalah anak-anak
Amir bin Hartsah binUmru’ Al-Qais bin Tsa’lab bin Mazin bin Al-Uzd dan Al-
Uzd adalah anak Kahlan bin Saba’. Mereka di sebut ‘Aribah, karena tinggal di
pedalaman, bekas tempat tinggal Arab Ba’idah, dan mewarisi tradisi-tradisnya.

3. Arab Mustaribah

Arab Mustaribah yaitu menjadi arab atau peranakan di sebut demikian karena
waktu jurhum dari suku bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal
bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar. Nabi Ismail yang bukan keturunan
Arab, mengawini wanita suku Jurhum. Arab Musta‟ribah sering juga disebut Bani
Ismail bin Ibrahim ismail (Adnaniyyun).3

Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka termasuk ras atau
rumpun bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian yang anggotanya meliputi
wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania.Bangsa
arab hidup berpindah-pindah, nomad, karena tanahnya terdiri atas gurun pasir
3
Dr. Ali Mufrodi, Islam di kawasan Kebudayaan Arab, Jakrta : Logos 1997. Hal 5 -8
yang kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan mereka dari satu tempat
ke tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya stepa (padang rumput) yang
tumbuh secara sporadic di tanah arab di sekitar oasis atau genangan air setelah
turun hujan. Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu: Qathaniyun (keturunan Qathan) dan
‘Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim).

C. Sistem Politik/Pemerintahan Bangsa Arab Sebelum Islam

Pada masyarakat arab pra Islam sudah banyak ditemukan tata cara pengaturan
dalam aktivitas kehidupan sosial yang dapat dibagi pada beberapa sistem-sistem
yang ada di masyarakat, salah satunya adalah system politiknya. Pada garis
besarnya penduduk jazirah dapat di bagi berdasarkan territorial kepada dua bagian
yaitu:

Penduduk kota (al-hadharah) yang tinggal di kota perniagaan jazirah Arabia,


seperti Mekkah, Madinah. Kota Mekkah merupakan kota penghubung perniagaan
Utara dan selatan, para pedagang dengan khalifah-khalifah yang berani membeli
barang dagangan dari India dan cina di yaman dan menjualnya ke Syiria di Utara.

Penduduk pedalaman yang mengembara dari satu tempat ketempat lain. Cara
mereka hidup adalah nomaden, berpindah dari suatu daerah ke daerah lain,
mereka tidak mempunyai perkampungan yang tetap dan mata pencaharian yang
tepat bagi mereka adalah memelihara ternak, domba dan unta.4

Sebelum kelahiran islam, ada tiga kekuatan politik besar yang perlu dicatat dalam
hubungannya dengan Arab; yaitu kekaisaran Nasrani Byzantin, kekaisaran Persia
yang memeluk agama Zoroaster, serta Dinasti Himyar yang berkuasa di Arab
bagian selatan.5 Setidaknya ada dua hal yang bisa dianggap turut mempengaruhi
kondisi politik jazirah Arab, yaitu interaksi dunia Arab dengan dua adi kuasa saat

4
Ibid, hal 11
5
http://moenawar.multiply.com/journal/item/7
itu, yaitu kekaisaran Byzantin dan Persia serta persaingan antara yahudi, beragam
sekte dalam agama Nasrani dan para pengikut Zoroaster.

Tradisi kehidupan gurun yang keras serta perang antar suku yang acap kali terjadi
ini nantinya banyak berkaitan dalam penyebaran ide-ide Islami dalam al-Qur’an,
seperti ”jihad”, ”sabar”, ”persaudaraan” (ukhuwwah), persamaan, dan yang
berkaitan dengan semua itu.

Pada masa sebelum islam yamg diajarkan disebar luaskan ke bangsa arab oleh
Rasulullah SAW, orang arab sering kali terjali peperangan antar suku diantaranya
dikenak dengan perang fujjar karena terjadi beberapa akali antar suku, yang
pertama perang antara suku kinanah dan hawazan, kemuadian quraisy dan
hawazan serta kinanah dan hawazan lagi. Dan peperangan ini terjadi 15 tahun
sebelum rasul diutus.6

Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Romawi Timur dengan ibu kota


Konstantinopel merupakan bekas Imperium Romawi dari masa klasik. Pada
permulaan abad ke-7, wilayah imperium ini telah meliputi Asia kecil, Siria, Mesir
dan sebagian daeah Itali serta sejumlah kecil wilayah di pesisir Afrika Utara juga
berada di bawah kekuasaannya.

Saingan berat Bizantium dalam perebutan kekuasaan di Timur Tengan adalah


persia. Ketika itu, imperium ini berada di bawah kekuasaan dinasti Sasanid
(sasaniyah). Ibu kota persia adalah al-Madana’in, terletak sekitar dua puluh mil di
sebalah tenggara kota bagdad yang sekarang. Wilayah kekuasaannya terbentang
dari Irak dan Mesopotamia hingga pedalaman timur Iran dewasa ini serta
Afganistan.

Menjelang lahirnya Nabi Muhammad SAW, penguasaan Abisinia di Yaman –


Abraham, atau lebih populer di rujuk dalam literatur Islam sebagai Abrahah –
melakukan invasi ke Makkah, tetapi gagal menaklukkan kota tersebut lantara

6
Muhammad Ridha, Tarikh al-Insaniyah wa Abtaluha, terjmh, Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
1987. Hal 300
epidemi cacar yang menimpa bala tentaranya, Ekpedisi ini- merujuk Alquran dala
msurat 105 pada prinsipnmya memiliki tujuan yang seacar sepenuhnya bearda
didalam kerangka politik internasional ketika itu. yaitu upaya Bizantyum untuk
menyatukan suku-suku Arab dibawah pengaruhnya guna menantang Persia.
sementara para sejarawan muslim menambahkan tujuan lain untuknya. Menurut
mereka ekpedisi tersebut- terjadi kira-kira pada 552- dimaksudkan untuk
menghancurkan Ka’bah dalam rangka menjadikan gereja megah di San’a, yang
dibangun Abrahah, sebagai pusat ziarah pusat keagamaan di Arabia.

Dalam masyarakat arab terdapat organisasi clan (kabilah) sebagai intinya dan
anggota dari satu clan merupakan geneologi (pertalian ndarah). Pemerintah
dikalangan bangsa arab sebelum islam, menurut para ahli sejarah dimulai oleh
golongan arab bai‟idah. Pada periode pertama dikenal ada kerajaan Aad di daerah
ahkaf al romel yang terletak antara oman dan Yaman, kaum aad juga pernah
mendirikan kerajaan antara Makkah dan Yastrib. Kemudian juga dikenal kerajaan
dari kaum Tsamud mendiami daerah hijir dan wadi al-Kurro, antara Hijaz dan
Syiria. Kemudian di kenal juga kerajaan dari kaum amaliqah di arab timur, oman
Hijaz mereka juga ke Mesir dan Syiria. Pada periode Kedua yaitu pada masa arab
aribah atau bani qhathan yang terkenal dengan kerajaan Madiniyah, kerajaan
sabaiyah dan kerajaan himyariah.

Bagian dari daerah arab yang sama sekali tidak pernah dijajajh oleh bangsa lain
tang ke kota makkah adalah Hijaz. Kota terpenting di daerah ini adalah Mekkah,
kota suci tempat ka‟bah. Kabah pada masa itu bukan saja disucikan dan
dikunjungi oleh penganut-penganut bangsa asli Makkah. Tetapi juga orang-orang
Yahudi yang bermukim disekitarnya.

Untuk mengamankan para penziarah yang datang ke kota Makkah diadakan


pemerintahan yang pada mulanya berada ditangan dua suku yang berkuasa yaitu
suku jurhum dan ismail sebagai pemegang kekuasaan ka‟bah. Kekuasaan politik
kemudian berpindah kesuku khuza‟ah dan akhirnya ke suku quraisy di bawah
pimpinan qushai. Suku qurraisy ini kemudian yang memegang dan mengatur
politik dan juga urusan urusan yang berkenaan dengan ka‟abah. Ada sepuluh (10)
jabatan tinggi yang dibagikan kepada kabilah dari suku quraisy yaitu :

1. Hijabah (penjara kunci ka’bah)

2. Siqayah (penjara air mata Zam zam)

3. Diyat (Kekuasaan hakim sipil dan criminal)

4. Sifarah (kuasa usaha Negara atau duta)

5. Liwa (jabatan ketentaraan)

6. Rifadah (pengurus pajak bagi fakir miskin)

7. Nadwah (jabatan ketua dewan)

8. Khaimman (pengurus balai musyawarah)

9. Khazinah (jabatan administrasi keuangan)

10. Azlim (penjaga panah peramal) untuk mengetahui pendapat para dewa-
dewa.

D. Kehidupan Keagamaan Masyarakat Arab Sebelum Islam

Sementara itu, dari segi keyakinan, bangsa Arab pada zaman jahiliyyah terbagi
menjadi beberapa golongan. Ada segolongan yang mengingkari Sang Pencipta
dan hari Kebangkitan. Mereka percaya bahwa alam, masa, dan waktulah yang
membinasakan segalanya. Demikian sebagaimana diberitakan Allah dalam Al-
Qura’n:

“ Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain
masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. (QS.Al-Jaaatsiyah [45] :24)

Ada segolongan lainnya, yang sungguh pun mengakui adanya Rabb, namun
mengingkari adanya hari Kebangkitan, sebagaimana diberitakan Allah SWT
dalam firmannya:

“Maka Apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? sebenarnya mereka
dalam Keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru”.(QS.Qaaf  [50] :15)

Ada lagi segolongan lainnya yang menyembah berhala. Biasanya tiap kabilah
punya berhala sendiri-sendiri. Kabilah Kalab di Daumatul Jandal, umpamanya,
mereka punya berhala Wad. Kabilah Hudzail punya berhala Suwa’. Kabilah
Madzhaj dan kabilajh-kabilah lainnya di Yaman, semuanya menyembah Yaghuts
dan Ya’uq. Kabilah Dzul Kala’ di negeri Himyar menyembah Nasr. Kabilah
Hamadan juga menyembah Ya’uq. Kabilah Tsaqif di Tha’if menyembah Latta.
Kabilah Quraisy dan Bani Kinanah mnyembah Uzza. Kabilah Aus dan Khazraj
menyembah Manat, sedang Hubal, sebagaipemimpin semua berhala ditempatkan
di atas Ka’bah. Adapun Isaf dan Nailah ditempatkan di antara Shafa dan Marwah.

Dalam pada itu, ada juga segolongan yang cenderung mengikuti ajaran Yahudi,
Nasrani, atau Shabiah, dan meyakini adanya arus-arus rasi bintang dan ada pula
yang menyembah malaikat atau jin.

Agama-agama yang ada pada saat itu antara lain :

1) Yahudi

Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab.Daerah


Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima’ menjadi pusat penyebaran
pemeluknya. Yaman juga dimasuki ajaran ini, bahkan Raja Dzu  Nuwas Al
Himyari juga memeluknya. Bani Kinanah, Bani Al Haarits bin Ka’ab dan
Kindahjuga menjadi wilayah berkembangnya agama Yahudi ini.
2) Nashara (Kristen)

Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah.


Adabeberapa gereja besar yang terkenal. Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al
Laj dan Haaroh Maryam. Demikian juga masuk di selatan Jazirah Arab dan
berdiri gereja di Dzufaar. Lainnya, ada yang di ‘And dan Najran. Adapun di
kalangan suku Quraisy yang menganut agama Nashrani adalah Bani Asad bin
Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlib dari kabilah Rabi’ah dan
sebagian kabilah Qudha’ah.

3) Majusiyah

Sebagian sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Diantaranya,


Zaraarah dan Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan
Abu Sud (kakek Waki’ bin Hisan) termasuk yang menganut ajaran Majusi ini.
Majusiyah juga masuk ke daerah Hajar di Bahrain.

4) Syirik (Paganisme)

Kepercayaan dengan menyembah patung berhala, bintang-bintang dan


matahari yang oleh mereka dijadikan sebagai sesembahan selain Allah.
Penyembahan bintang-bintang juga muncul di Jazirah Arab, khususnya di
Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani Lakhm, Khuza’ah
danQuraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.

5) Al Hunafa’

Meskipun pada waktu hegemoni paganisme di masyarakat Arab sedemikian


kuat, tetapi masih ada beberapa orang yang dikenal sebagai Al Hanafiyun atau
Al Hunafa’. Mereka tetap berada dalam agama yang hanif, menyembah Allah
dan tidak menyekutukan-Nya serta menunggu datangnya kenabian.

Diantara beberapa agama/kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah


penyembahan terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah,
sehingga menyesaki lingkungan Ka’bah. Dan setiap qabilah di Arab memiliki
berhala sebagai sesembahan mereka sendiri-sendiri. Di antara berhala yang paling
populer di kalangan mereka ialah :

 Wadd Adalah nama patung milik kaum nabi Nuh yang berasal dari nama
seorang shalih dari mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di
Jeddah dan diberikan kepada Auf bin ‘Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al
Quraa di Dumatul Jandal dan disembah oleh bani kalb bin Murrah. Patung
ini ada sampai datangnya Islam kemudian dihancurkan Khalid bin Walid
dengan perintah Rasulullah.

 Suwaa’ Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali
dan diberikan kepada Mudhor bin Nizaar dan diserahkan kepada bani
Hudzail serta ditempatkan di Rohaath sekitar 3 mil dari Makkah.

 Yaghuts Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan
kembali dan diberikan kepada Na’im bin Umar Al Muradi dari Majhaj dan
ditempatkan di Akmah atau Jarsy di Yaman, disembah oleh bani Majhaj
dan bani An’am dari kabilah Thaiyi’.

 Ya’uq Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali
dan diberikan kepada kabilah Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan,
disembah oleh orang-orang Hamadan.

 Nasr Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali
dan diberikan kepada kabilah Himyar dan ditempatkan di Saba’ disembah
oleh bani Dzi Al Kilaa’ dari kabilah Himyar dan sekitarnya.

 Manaah Adalah salah satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut
dari arah Al Musyallal di Qadid antara Makkah dan Madinah. Patung ini
sangat diagungkan oleh suku AlAus dan Al Khazraj. Rasulullah mengutus
Ali bin Abi Thalib untuk menghancurkannya pada penaklukan kota
Makkah.
 Laata adalah kuburan orang shalih yang ada di Thaif yang dibangun
dengan batu persegi empat. Bangsa Arab seluruhnya sangat
mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di menara masjid
Thaif. Ada yang mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang
membuat masakan Sawiiq untuk jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian
kuburannya disembah. Ketika bani Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah
mengutus Al Mughiroh bin Syu’bah untuk menghancurkannya dan
kuburan ini dibakar habis.

 Al ‘Uzza adalah satu pohon yang disembah. la lebih baru dari Al Laata,
ditempatkan di Wadi Nakhlah di atas Dzatu ‘Irqin. Mereka dulu
mendengar suara keluar dari Al Uzza. Berhala ini sangat diagungkan
Quraisy dan Kinanah. Ketika Rasulullah menaklukan Makkah, beliau
mengutus Khalid bin Al Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada
tiga pohon dan ketika dirobohkan yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita
hitam berambut kusut dalam keadaan rneletakkan kedua tangannya di
bahunya menampakkan taringnya. Di belakangnya, ada juru kuncinya.
Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah, ternyata ia adalah seekor
merpati, lalu Khalid bin Al Walid membunuh juru kuncinya.

 Hubal Merupakan patung yang paling besar di Ka’bah. Diletakkan di


tengah Ka’bah. patung ini terbuat dari batu ‘aqiq merah dalam rupa
manusia. Dibawa ‘Amru bin Luhai dari Syam. Isaaf dan Naailah (Dua
patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam. Dua patung ini berasal
dari sepasang orang Jurhum yang masuk ke Ka’bah dan berbuat fujur, lalu
dikutuk menjadi dua batu, seiring perjalanan waktu, keduanya disembah.

 Dzul Khalashah Ini adalah berhala milik kabilah Khats’am, Bajilah dan
Daus yang berada di Tubaalah, daerah antara Makkah dan Yaman.
Begitulah gambaran keadaan agama di Jazirah Arabiyah sebelum
datangnya Islam. Mereka masih mengimani rububiyah Allah dan
menganggap Allah sebagai sesembahannya juga dan sebagai Dzat
Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah risalah samawiyah yang
yang dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah nabi
Ibrahim dan Ismail.

E. Kebudayaan Bangsa Arab Pra Islam

Wilayah Timur Tengah menurut Ali Mufrodi meliputi Turki, Iran, Israel, Libanon,
Yordania, Syiria, Mesir dan kerajaan-kerajaan yang ada di kawasan Teluk
Persia. Turki yang berbudaya Turki dan Iran yang berbudaya Persia tidak
dianggap berkebudayaan Arab karena memiliki kebudayaan sendiri-sendiri
demikian juga Mesir yang sudah memiliki budaya Firaun, sedangkan yang masuk
kawasan kebudayaan Arab terdiri dari Timur Tengah Afrika Utara seperti
Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libia. yang menurut Haekal antara budaya dan
peradaban tersebut tidak pernah saling mempengaruhi perkembangannya kecuali
setelah adanya akulturasi dan asimilasi dengan peradaban Islam. Orang-orang
arab sebelum islam telah mengalami periode-periode kemajuan dengan adanya
kerajaan-kerajaan sehingga hasil budaya mereka didapati beberapa bekasnya yang
dapat di bagi kepada :

 Budaya materil yang sangat terkenal adalah: bendungan Ma‟rib di Yaman


dari kerajaan saba dan begitu juga bekas-bekas kerajaan tsamud, aad dan
kaum amalika.

 Budaya non material, sangat banyak juga yang terkenal, antaranya, syair-
syair bangsa arab yang terkenal dengan cerita-cerita tentang keturunan dan
keahlian dalam membuat patung, keahlian mereka dalam bersyair
sebenarnya karena mereka dapat mengetahui bangsa yang halus dan
menarik dengan bahasa yang indah mereka dapat mewariskan amtsai
(pepatah arab) dan pepatah itu merupakan kata-kata orang bijak seperti
luqman
Disamping budaya yang di dapat dari bangsa Arab sebelum Islam, mereka
terkenal terikat dengan Tahayul dan adat istiadat yang melembaga diturunkan
turun temurun. Tahayul dan adat istiadat ini bertumpu kepada kepercayaan
watsaniyah. Mereka percaya hantu dan Roh jahat. Mereka juga percaya kepada
kahin (tukang tenun, ramal). Mereka juga meyakini kejadian-kejadian alam yang
halus. Misalnya, kalau terjadi sesat di jalan, hendaklah dibalikkan baju supaya
dapat petunjuk. Meskipun belum terdapat sistem pendidikan, masyarakat Arabia
pada saat itu tidak mengabaikan kemajuan kebudayaan. Mereka sangat terkenal
kemahirannya dalam bidang sastra yaitu bahasa dan syair. Bahasa mereka sangat
kaya sebanding dengan bahasa Eropa sekarang ini. Keistimewaan bangsa Arabia
di bidang bahasa merupakan kontribusi mereka yang cukup penting terhadap
perkembangan dan penyebaran agama Islam.7

F. Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam

Peradaban arab adalah akibat pengaruh dari budaya bangsa-bangsa di sekitarnya


yang lebih maju dari pada kebudayaan dan peradaban arab. Pengaruh tersebut
masuk ke jazirah arab melalui beberapa jalur, yang terpenting di antaranya adalah

 melalui hubungan dagang dengan bangsa lain

 melalui kerajaan-kerajaan protektorat, hirah dan ghassan

 masuknya misi Yahudi dan Kristen

Walaupun agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke jazirah arab, bangsa arab
kebanyakan masih menganut agama asli mereka, yaitu percaya pada banyak dewa
yang di wujudkan dalam bentuk berhala dan patung. Setiap kabilah mempunyai
berhala sendiri, dan di pusatkan di Ka’bah.

7
Muhammad Ridha, Tarikh al-Insaniyah wa Abtaluha, terjmh, Beirut : Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
1987. Hal 300
Orang-orang arab adalah orang yang bangga, tetapi sensitive. Kebanggaan itu
disebabkan bahwa bangsa arab memiliki sastra yang terkenal, kejayaan sejarah
arab dan mahkota bumi pada masa klasik dan bahasa arab sebagai bahasa ibu yang
terbaik di antara bahasa-bahasa lain di dunia. Beberapa sifat lain bangsa arab pra-
islam adalah sebagai berikut :

 Secara fisik, mereka lebih sempurna dibanding orang-orang eropa dalam


berbagai organ tubuh

 kurang bagus dalam pengorganisasian kekuatan dan lemah dalam


penyatuan aksi

 faktor keturunan, kearifan dan keberanian lebih kuat dan berpengaruh

 mempunyai struktur kesukuan yang di atur oleh kepala suku atau clan

 tidak memiliki hukum yang regular, kekuatan pribadi dan pendapat suku
lebih kuat dan diperhatikan

 posisi wanita tidak lebih baik dari binatang, wanita dianggap barang dan
hewan ternak yang tidak memiliki hak. Setelah menikah suami sebagai
raja dan penguasa

Masyarakat arab pada masa pra Islam lebih banyak dalam proses pendapatan
ekonominya dari kehidupan alam maupun perdagangan. Perjalanan mereka yang
memperjualkan dagangan ke beberapa kota termasuk barang-barang patung
maupun kerajinan lainnya. Hal itulah yang menghidupi keluarga mereka
terkadang daerah arab utara yang bagian selatan untuk masalah perekonomian
dititik tekankan pada bercocok tanam. Hal ini karena kondisi geogerafis
masyarakat arab bagian selatan sangat mendukung sehingga mereka mendapatkan
kebutuhan melalui tanaman yang mereka olah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bangsa Arab sebelum lahirnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
dikenal sebagai bangsa yang sudah memiliki kemajuan ekonomi. Letak geografis
yang yang cukup strategis membuat Islam yang diturunkan di makkah menjadi
cepat disebarluaskan ke berbagai wilayah disamping juga didorong oleh faktor
cepatnya laju perluasan wilayah yang dilakukan umat Islam dan bahkan bangsa
Arab telah dapat mendirikan kerajaan diantaranya Saba’, Ma’in dan Qutban serta
Himyar yang semuanya berasa di wilayah Yaman.

Pada masyarakat arab pra Islam sudah banyak ditemukan tata cara pengaturan
dalam aktivitas kehidupan sosial yang dapat dibagi pada beberapa sistem-sistem
yang ada di masyarakat, salah satunya adalah system politiknya.Orang-orang arab
sebelum islam telah mengalami periode-periode kemajuan dengan adanya
kerajaan-kerajaan sehingga hasil budaya mereka didapati beberapa bekasnya yang
dapat di bagi kepada :

Budaya materil yang sangat terkenal adalah: bendungan Ma‟rib di Yaman dari
kerajaan saba dan begitu juga bekas-bekas kerajaan tsamud, aad dan kaum
amalika.

Budaya non material, sangat banyak juga yang terkenal, antaranya, syair-syair
bangsa arab yang terkenal dengan cerita-cerita tentang keturunan dan keahlian
dalam membuat patung, keahlian mereka dalam bersyair.

B. Saran
Dengan mempelajari sejarah perkembangan islam kita mampu memetik hikmah
akan nilai perjuangan agama islam. Dan kita tetap menegakkan serta
mengembangkan ilmu pengetahuan islam hingga agama suci ini terus berkembang
dan Berjaya dimasa lalu.

C. Penutup
Alhamdulillahirobbil’alamin, Demikian makalah yang dapat kami susun, kami
yakin masih banyak sekali kekurangan disana sini. Maka dari itu kami harap ada
kritik dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Muchtar Yahya, Jakarta :


Djaya Murni, jilid 1,1970. Hal 22
http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/kondisi-masyarakat-arab-pada-masa-pra.html
Dr. Ali Mufrodi, Islam di kawasan Kebudayaan Arab, Jakrta : Logos
1997. Hal 5 -8
Ibid, hal 11
http://moenawar.multiply.com/journal/item/7
Muhammad Ridha, Tarikh al-Insaniyah wa Abtaluha, terjmh, Beirut : Dar
al-Kutub al-Ilmiyah, 1987. Hal 300
Muhammad Ridha, Tarikh al-Insaniyah wa Abtaluha, terjmh, Beirut : Dar
al-Kutub al-Ilmiyah, 1987. Hal 300

Anda mungkin juga menyukai